Disclaimer : Naruto © Masashi Kisimoto

.

.

.

Pairing : Uchiha Sasuke & Uchiha Sakura

.

.

Story by : Hyuugadevit-Chery

.

.

Romance, Drama, Humor (maybe), friendshif

.

.

.

Warning : OOC, typo(s), bad fic, abal, alur kecepetan, gaje, pasaran,etc.

.

.

.

If you don't like, don't ever try to read

.

.

.

Karya Mu adalah Estetika Mu, so no plagiat..!

.

.

.

Enjoy okey ^^

.

.

.

"NOT PERFECT"

.

.

.

Summary : Setiap gadis yang menyukai seseorang akan menunjukan kelebihannya supaya terlihat sempurna di mata orang yang ia sukai. Tapi ... ia berbeda. Ia dengan ketidak sempurnaannya. Melihatnya, membuat ku bagaikan patung dalam pemahaman ini. Tapi percayalah kau adalah hal yang terindah...

.

.

.

Konoha Senior High School adalah sekolah elit yang tidak diragukan lagi kehebatannya. Baik dalam bidang akademik, olahraga, fasilitas sarana dan prasarana, serta tenaga pengajar lainnya yang tak dapat diremehkan dalam mendidik siswa- siswinya.

TETTT ... TETTT.. TTTEETT...

Bel tanda masuk pun telah berbunyi. Terlihat beberapa sensei yang mulai memasuki kelas untuk mengajar.

Beberapa siswa-siswi berjalan tergesa- gesa, karena mereka sepertinya agak telat.

Seperti seorang gadis bersurai merah muda ini, ia terlihat kerepotan mencari ruangan kelas nya untuk belajar.

Ia telat.

Dan sialnya hari ini adalah hari presentasi nya, kelas yang biasanya ia tempati disatukan dengan kelas lain.

Itu artinya kelas yang biasa ia tempati pindah entah dimana.

"SAKURAAAAAA"

Ya gadis ini bernama Sakura. Ia melihat temannya yang berambut blonde tengah berkecak pinggang.

Tak diragukan lagi, gadis itu sedang menunggunya.

"Di sini" sambungnya.

Sakura bergegas menghampiri gadis itu dengan nafas yang memburu. Ia menampilkan cengiran khas nya yang seperti biasa ia keluarkan sebagai tanda penyesalan.

Sedangkan gadis itu menanggapi tingkah Sakura dengan menghela nafas.

"Kau tau, hari ini adalah bagian kita presentasi Saki. Kenapa kau telat HAH ?"

"Gomene, Ino. Nagato nii-chan tadi sulit sekali dibangunkan. Jadilah telat" sahut Sakura diiringi dengan cengiran khasnya.

"Hahh.. baiklah. Untung Kakashi-sensei telat datang, kalau sudah... bisa gawat"

Ino terus menggrutu, memberikan ceramah pada sahabatnya yang selalu memiliki seribu satu alasan untuk mengelak.

"Ayo, kita persiapkan semuanya untuk presentasi kita. Hari ini kita disatukan dengan kelas 2A. Kyaa~ mereka benar-benar tampan Saki"

Ino terus berceloteh tentang kesenangannya karena penyatuan kelas 2A dan 2B.

Sedangkan Sakura, ia sangat pucat mendengar kelasnya disatukan dengan kelas 2A.

'Kami-sama, apalagi kesialan ku hari ini' batin Sakura.

.

.

.

Sregg...

Pintu kelas terbuka. Ino memasuki kelas yang diikuti Sakura di belakangnya.

Sakura terus menundukan kepalanya. Sebisa mungkin ia tidak menatap orang itu.

"Saki, ayo kita siapkan infokusnya" ucap Ino yang sudah memulai membereskan peralatan yang dibutuhkan dengan bantuan pemuda bertanda segitiga di pipinya.

Sakura mulai ikut membantu, tapi apa itu?

Ia justru salah memasang kabel, menjatuhkan buku yang Ino simpan di atas meja, menabrak bangku dan tingkah yang lainnya.

Oh... Sakura benar- benar gelisah.

Apalagi sekarang sahabatnya Ino mulai memberikan ceramahnya lagi dengan suara yang bervolume tinggi, yang tentunya dapat didengar satu kelas itu.

Terlihat di pojokan kelas seorang pemuda yang tengah membaca buku sambil sesekali mengalihkan pandangannya ke arah depan.

Ia benar- benar mengangkat wajahnya saat mendengar kegaduhan di depan akibat ulah Sakura dan Ino yang mengomel gara- gara kecerobohan Sakura.

Ia melihat gadis itu. Entah kenapa melihat tingkahnya yang ceroboh, penampilan yang terlihat biasa saja tapi tetap terkesan imut, wajah tanpa polesan make up terlihat natural dan menambah nilai cantiknya.

Dan tanpa sadar membuat sudut- sudut bibirnya berkedut dan melukiskan seulas senyum yang sangat tulus.

"Sasuke teme, kau tersenyum? Oh, Kami-sama hari ini indah dengan senyuman teme" teriak pemdua berambut jabrik, yang langsung membuat mereka berdua menjadi pusat perhatian.

Terkecuali Sakura yang tentunya sangat menghindari pandangannya pada sosok pemdua itu.

Sasuke merutuki bibir nya yang memang refleks terasa berkedut, dan yang menyebalkannya .. ia lupa dengan sahabat nya yang satu ini. Sahabat yang selalu memperhatikannya lebih jeli dari pada orang lain, dan yah seperti ini lah jadinya.

Sasuke mendesah. Apapun yang berurusan dengan sahabatnya ini akan sangat merepotkan.

"Berisik Naruto dobe" tegas Sasuke. Ya, setidaknya kali ini ia berhasil membuat sahabat nya ini diam, meski mungkin hanya sementara.

Tak lama kemudian Kakashi-sensei datang dan mempersilahkan siswa-siswinya untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka.

Kelas 2A Kiba dan Shikamaru lah yang akan presentasi, sedang 2B tentu saja Ino dan Sakura.

Presentasi dimulai dari kelas 2A yang dibawakan oleh Kiba, kemudian dilanjutkan oleh Shikamaru.

Akhirnya giliran kelas 2B yang memberikan materi. Dimulai dengan Ino yang terlihat sangat piawai dalam menyampaikan materi yang ia bawakan.

Sakura sendiri sibuk dengan fikirannya. Sepertinya ia sedang mengalami pergulatan batin. Dan tanpa ia sadari, Ino telah menyelesaikan presentasinya dan itu artinya giliran Sakura yang menyampaikan materi.

"Ra... "

"Sakura" panggil Ino dengan sedikit menggoyang kan bahu Sakura.

"Ya?" Jawab Nya polos.

"Saki, ini giliran mu menyampaikan materi" Bisik Ino sedikit mendesis karena menahan kekesalannya pada Sakura yang tak fokus.

"Aa-a.. baiklah"

Sakura memulai presentasinya.

Meskipun di awal ia gugup dan banyak kekonyolan dipresentasinya, tapi itu justru membuat pembelajaran menjadi menyenangkan dan terkesan santai.

Semua murid menikmatinya. Dengan berbagai macam cara penyampaian materi yang Sakura kemas sedemikian rupa, dan membuat murid kelas 2AB mudah memahaminya.

Sakura bersyukur, meskipun ia sempat grogi, tapi ia akhirnya bisa bersikap profesional dan menyelesaikan tugasnya dengan baik.

Sasuke sendiri entah mengapa merasa bahwa gadis bernama Sakura itu selalu menarik perhatiannya bagaikan matahari, Sakura selalu menjadi pusat rotasinya.

Meskipun gadis itu tidak bermaksud seperti itu, tapi diri Sasuke serasa tertarik oleh pesona yang terpancar dari gadis itu.

Tapi semenjak penggabungan kelas itu mereka jarang bertemu, bahkan mungkin tidak pernah bertemu. Karena Sakura yang selalu menghindari pertemuan mereka.

Menurut Sakura, dengan menghindar akan membuat perasaan yang selalu ia pendam hilang dan kekonyolan yang selalu bersamanya setiap ada pemuda itu hilang. Yah semoga saja.

.

.

.

Awal tahun ajaran baru. Seperti biasa KSHS akan memecah kembali kelas- kelas.

Jika tahun lalu pembagian kelas dilakukan dengan cara pemecahan siswa yang memiliki kecerdasan biasa disatukan dengan siswa yang pintar,

Berbeda dengan pembagian kelas tahun ini adalah dengan menyatukan siswa pintar dengan siswa pintar, siswa biasa dengan siswa yang biasa. Atau mungkin kebijakan sekolah yang memutuskan membagi siswa sesuai dengan tingkat intelektual mereka.

Sakura seperti biasa, saat ia melihat daftar siswa yang satu kelas dengannya, ia langsung kaget dan wajahnya pun langsung pucat pasi disaat bersamaan.

1. SHIKAMARU NARA

2. SASUKE UCHIHA

3. SAKURA HARUNO

4. NEJI HYUUGA

Seluruh badan rasanya kaku untuk digerakan, bahkan untuk berkedip pun serasa sulit.

Bibirnya dengan perlahan menganga, dan di tutup oleh kedua tangannya menandakan ia tak percaya dengan daftar kelas dengan urutan empat orang peraih nilai tertinggi itu.

Kelas 3A.

Sakura masuk kelas 3A, yang artinya disana ada seseorang yang sangat ia hindari.

Karena di depan orang itu, tingkahnya yang konyol akan muncul.

Kecerobohannya, dan ketidak sempurnaan lainnya.

Ia sangat kesal.

Kenapa orang lain selalu bisa menampakan kesempurnaanya di depan orang yang mereka sukai, tapi tidak dengan dirinya yang justru terlihat bodoh mungkin.

Di sini lah ia berada. Berdiri di depan pintu masuk kelas 3A dengan terus menundukan kepalanya.

Sakura bingung. Apa yang harus ia lakukan saat berhadapan dengan orang itu.

Tidak mungkin kan selamanya ia akan menghindari orang itu, apalagi sekarang ia sekelas dan tentu saja akan ada kemungkinan- kemungkinan mereka tergabung dalam satu kelompok belajar.

Sialnya Ino, sahabatnya tidak satu kelas dengannya tahun ini.

Salahkan otaknya yang kelewat cerdas sehingga harus berpisah dengan sahabatnya Ino yang biasa- biasa saja.

Karena terlalu sibuk dengan pergulatan batinnya, Sakura tidak menyadari seseorang di belakangnya telah memperhatikan sedari tadi dengan penuh minat.

"Sebaiknya kau menyingkir, dari pada menghalangi jalan"

Sakura terkesiap. Suara itu, suara baritone yang dimiliki orang yang selalu ia hindari selama ini.

Reflek ia membalikan tubuhnya menjadi berhadapan dengan orang itu.

Tapi ingatkan Sakura, ia akan berubah menjadi gadis paling ceroboh di depan orang ini, dan-

Brukkk...

- ia justru menabrak orang itu karena terlalu tergesa- gesa saat berbalik.

Hidungnya yang mancung juga jidatnya yang lebar berbenturan dengan dada orang itu.

Sakura mengusap- usap hidung nya yang terasa sakit.

Tanpa Sakura sadari, tingkahnya membuat pemuda di hadapannya ini tersenyum (lagi!).

"Kau menyebalkan" ucap pemuda itu sambil meninggalkan Sakura yang masih sibuk dengan kesibukannya yang tak jelas.

"Gomen ne, Uchiha-san"

"Hn"

Sasuke semakin senang, disaat gadis mana pun memanggilnya dengan sesuka hati 'Sasuke-kun' , Sakura justru memanggilnya 'Uchiha-san'.

Memang hal yang wajar, tapi ini adalah Sakura. Sakura pusat rotasi perhatiannya yang beberapa waktu sangat sulit dijumpai. Ia mulai berfikir, Sakura sangat menghormati seseorang, sehingga untuk mengucapkan 'Sasuke-kun' atau pun nama depan orang lain mungkin ia akan meminta izin terlebih dahulu. Dan Sakura belum pernah meminta izin atau apapun. Bahkan ini adalah pertama kalinya mereka berbicara.

Mereka berdua akhirnya memasuki kelas 3A.

Masuknya dua orang berjenis kelamin berbeda ini tentu saja mengalihakn perhatian penghuni 3A yang telah berkumpul memusatkan perhatian mereka pada dua orang ini.

Pemuda itu, Uchiha Sasuke berjalan menduduki bangku dipojok dengan santainya.

Sakura mengedarkan pandangannya, mencari bangku yang mungkin masih tersisa.

Ia mendapatkannya, tapi sial. Itu tandanya ia harus duduk bersama Uchiha Sasuke.

Mau tak mau Sakura pun melangkahkan kaki jenjangnya menuju bangku di sebelah Sasuke.

Sebelum sampai ketempat, ia justru tersandung meja dan membuatnya jatuh.

Semua kelas 3A menertawakannya.

Sakura menundukan kepalanya, ia tak berani mengangkat wajahnya.

Ia sungguh malu.

Ia sudah menduga bahwa ia akan mengalami ini jika berada di dekat Uchiha Sasuke.

Kesan pertama yang ia dapat kali ini adalah kesan yang buruk. Ia tak mungkin dapat berinteraksi dengan baik. Ia telah mempermalukan dirinya sendiri. Ini memuakan!

"Sial" umpatnya.

-TBC-

A/N :

Hueeee apa ini si dhe-chan datang dengan fic abal- abal lagi nyahaahaa XD

Fic ini tuh terinspirasi pas baru bangun tidur dengerin lagu Bondan-Tak Sempurna dan timbul lah ide pasaran ini 'mungkin' XD

ehh maafin ya kalo penulisan dhe-chan jelek, dan genre nya pasti ga jauh dari romance, soalnya dhe-chan mah suka nya ginian. Mungkin ini juga jadi ciri khas dhe-chan kali yaa wkwkwk :-D *mulai ngawur*

Yap dari pada terus dengerin kehebohan dhe-chan yang tak kunjung usai dan gajelas, Jika berkenan R&R ne Minna-san ;);)