My Oppressed Live
OoOoOoOoOoOoOooOoOoOoOoOoOoOoOoOoOoOoOOoOoOoOoOoOoOooOoOoOoOoOoOoOoOoOoOoOoO
** Sekuel SasuHina**
Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto
Love Story Of Sasuke and Hinata
Warning
Fic ini penuh ketidak sempurnaan terutama dalam EYD dan tanda baca. Juga jangan lupa dengan kalimat yang berlebihan. Atau semua yang ada dalam cerita ini begitu mendrama. Alurnya yang tak tentu arahnya kemana.
"Semua kejadian dalam chapter ini hanya karangan Author semata tidak ada kepentingan apapun selain untuk kepentingan hiburan semata"
Bacalah sampai akhir, baru jika merasa ini mengecewakan dengan jumlah review yang tidak sesuai dengan isinya yang hancur, turut berduka cita T_T.
Mohon bantuannya!
SUMMARY
Hidup penuh tekanan batin, membuat Hinata menjadi sosok lain. Tanpa ia sadari ia telah masuk kedalam golongan para psikopat. Memutar otaknya yang berkeinginan sembuh. Tapi keadaan yang tak mendukungnya memperparah jiwa psikopatnya. TEAR buat Hinata. Yang mau dukung usaha keras Hinata silahkan baca! ^-^ XD
.
.
.
.
.
DONT LIKE DONT READ
.
.
.
.
.
.
.
.
.
PROLOG
.
.
.
.
.
.
DISINI
Dirumahku
Dimana pun itu!
Bagiku
Tetap saja
TERTEKAN!
Kini tetap sama, hatiku! Ya benar hatiku yang mungkin sudah banyak menyimpan banyak perasaan
Semua telah terjadi, didalam ruang hatiku
Terlebih
Aku tak tau bagaimana menggambarkannya,
Semuanya! Perasaan ini begitu menyakitkan juga menyesakkan jiwaku
Aku tak bisa!
Tak bisa lagi
Menahan semua gejolak dihatiku, yang kian hari sangat menakutkan
Hingga tiba
Saat dimana, hal yang paling aku takutkan datang
Sesuatu yang sangat aku takutkan, akhirnya tiba. Menyerang organ vital yang paling sensitive bagi manusia. Benar itu adalah hati. Hati yang saling berhubungan dengan perasaan juga jiwa, kepribadian mental bagi setiap orang. Benar! Jiwa yang seharusnya sehat, namun itu hanya sebatas harapan diujung tebing.
Yang apabila terhempas angin pun akan sirna
Kini ku harus mencoba!
Mencoba menerima diriku sendiri, yang entahlah aku pun seperti tak mengenalnya. Pemalu, Kikuk, Pesimis, Pribadi yang cerah selalu tersenyum disaat kondisi apapun. Sekeras apa pun hidup selalu berjuang. Kesalahan apapun selalu dimaafkan. Selalu membantu banyak orang. Merapalkan kata-kata pembangkit semangat disetiap keterpurukan. Semua pikiran-pikiran yang positif. Kini tak tersisa. Semuanya t'lah menyerah! Menyerah pada takdir. Takdir yang s'lalu mempermainkannya. Memberinya kesendirian, kesepian juga kepahitan hidup yang ku alami. Dan itu semua tak lain dan tak salah lagi! Akibat dari kurangnya dukungan banyak orang. Termasuk keluarga yang entah bagaimana, aku pun mulai tak peduli! Tak peduli apa pun yang orang lain katakan. Tak dianggap ada! Menjadi manusia tertutup yang selalu menyendiri dan mungkin tak di sadari keberadaannya oleh banyak orang.
N
Lima huruf yang terdiri dari T-E-M-A-N
Satu kata yang s'lalu dijunjung tinggi oleh setiap orang. Tapi bagiku itu hanya sebatas kata, yang tak memiliki arti apapun.
Toh aku sendiri tak punya teman. Tak punya sandaran hidup yang bisa menjadi penopang disaat ku terpuruk.
Kini aku mulai berubah
Bahkan aku sendiri tak percaya!
Apakah ini diriku! Yang sekarang terlihat lebih AROGAN, PERCAYA DIRI, DAN DINGIN
Berbeda jauh dengan diriku 10 tahun yang lalu. Sifatku yang pemalu tergantikan dengan sikap arogan. Sifatku yang pesimis berubah 180 derajat menjadi lebih percaya diri. Juga Sifatku yang hangat cerah dan ceria menjadi orang yang dingin tak banyak ekspresi malah gak ada sama sekali.
Tergantikan dengan pribadi yang dapat dikatakan buruk, bagiku. Tapi apa daya!
Ku mulai membiasakan diri. Setelah 10 tahun lalu aku mendapat bea siswa di luar negeri. Karena aku memang cerdas. Sungguh! Percayalah. Tanpa berpikir lama, ku terima begitu saja.
Tanpa tau?
BAHWA
Itu adalah awal dari perubahan besar diriku. .
.
.
#Flashback On#
.
.
Tuesday, May 21. 2016. 09.42 PM. Jakarta. Indonesia.
Malam hari ku gunakan untuk berkemas secepat mungkin. Setelah mendengar surat keputusan pemanggilan dari departemen kedutaan besar Jepang. MONBOKUGAKUSHO. Yang menyediakan program belajar dengan bea siswa penuh dari pemerintah Jepang untuk progam sarjana. Pada saat itu aku ikut mendaftarkan diri lewat surat yang ku kirim lewat post ke Jakarta. Tak ku sangka! Dengan modal dokumen yang berisi persyaratan, tanpa tambahan apapun termasuk koneksi siapapun. Karena aku terlalu malu untuk bertanya. Mungkin Tuhan sedang berbaik hati kepadaku, telah memberiku kesempatan untuk belajar dinegeri matahari terbit itu. Setelah 1 tahun menjalani pelatihan sekaligus uji ketatabahasaan bahasa jepang yang biasa disebut Tes JLPT. Aku lulus dengan sempurna. Untungnya sewaktu dulu nilai B. Jepang ku bagus. Di tambah nilai plus dari keikutsertaanku di pelajaran tambahan B. Jepang bersama guru les ku. Yah mungkin kalian beranggapan aku hidup sempurna, sehingga bisa mengikuti les segala. Padahal itu ku lakukan sengaja. Ingin menyibukkan diri dengan pelajaran tambahan, agar aku tak usah terlalu lama dirumah yang memuakkan itu. Beruntung guru les ku pengertian, aku merasa nyaman bersamanya. Hontou ni arigatou sensei.
Hidup berkecukupan bahkan mungkin lebih terkecukupi. Tapi itu tak lengkap bila kurangnya kasih sayang dalam keluarga. Hingga membuat ku kecewa karena tak bisa, bahkan tak mungkin bisa menjadi penerus keluarga. Hingga digantikan oleh adikku sendiri yang mungkin lebih cakap dariku. Sudahlah itu sudah terjadi. Mengingat itu membuatku mengurut pelipisku pelan.
Aku berniat menghilang, tapi untuk sementara. Karena nanti, aku kembali menjadi seseorang yang tak bisa dipandang sebelah mata.
Setelah selesai berkemas, aku berniat meminta izin dari orangtua ku. Tapi yang kudapatkan hanya sebuah hardikkan keras dari ayahku. "PERGILAH!"
"PERGI DARI HADAPANKU, MULAI SEKARANG JANGAN PERNAH TUNJUKKAN WAJAHMU DIHADAPANKU! "
Sebuah peringatan besar bukan? Aku hanya bisa menundukkan kepalaku tak kuasa melihatnya yang masih marah entah kenapa aku tak tau. Selalu seperti itu jika aku berbicara dengannya. Penuh dengan kemarahan. Sampai sekarang aku tak tau apa kesalahanku hingga ia semarah itu.
Tak sanggup berlama-lama diruangan ayah, aku kembali ke kamarku. Disana aku menangis sejadi jadinya. Ku mulai mantap tuk meninggalkan tempat kelahiranku. Karena memang aku sudah tak diharapkan oleh siapa pun termasuk ayah kandungku sendiri. Hiashi Hyuuga. Kalian tentunya tahu siapa aku kan?
Aku
Hinata Hyuuga
Puteri sulung dari pasangan kondang, seorang pebisnis sukses dengan seorang dokter cantik, Hikari Hyuuga. Sayangnya ibuku t'lah lama meninggalkan ku. Saat umurku 4 tahun, ibuku meninggal karena sebuah kecelakaan beruntun saat ia akan kembali dari Rumah Sakit tempatnya bekerja. Hanabi yang pada waktu itu masih bayi harus kehilangan sosok ibu yang masih ia butuhkan. Sudah lama ayah hidup sendiri tanpa pendamping seorang isteri, mungkin dia begitu mencintai tak berniat tuk menikah lagi. Aku sendiri tak dekat dengan adikku, karena dia seperti menghindar. Huhh hidup seperti ini membuatku lelah. Terkadang mati mungkin pilihan terbaik. Tapi tidak! ! Aku tak ingin seperti pengecut. Aku ingin lebih baik lagi dari hidupku ini yang penuh duka dan pilu.
Tepat pukul 11.15 PM. Setelah lamanya aku menangis, ku membawa semua barangku yang ada didalam koper metalik berwarna lavender. Tak banyak yang ku bawa, hanya beberapa baju dan payung untuk berjaga-jaga.
Aku berangkat ke Bandara menggunakan busway, membayar dengan uang yang tersisa dari tabungan kerja paruh waktuku.
Menunggu jadwal keberangkatan ku di malam hari yang pastinya harus menunggu sekitar dua jam. Maka dari itu aku memutuskan tidur sebentar.
Setelah lamanya belajar di Universitas Kyoto, memberiku banyak pengalaman. Bergaul dengan banyak teman, dengan kepribadian baruku yang sukses membuat diriku tak percaya, jika sikapku ini yang menurut ku jauh dari diriku waktu di Indonesia. Mempunyai kearogansian tinggi yang membuat rasa percaya diriku yang melambung tinggi.
Karena disini, selain belajar dan bekerja. Ada hal lain yang aku lakukan. Yaitu merubah gaya fashionku menjadi lebih modis. Melakukan perawatan tubuh secara rutin, termasuk melakukan olahraga. Dan yah kalian tau? Hasilnya sangat memuaskan. Selain bangga tentu aku juga senang, semua ini berkat usaha kerja kerasku dan pekerjaan sebagai manager hotel disana meski belum lulus kuliah sih, membuat kebutuhanku terpenuhi.
Menjadi populer. Disegani banyak orang. Mendapat dukungan teman. Yah meski hanya teman sih tidak terlalu dekat. Karena meski begitu, aku masih sama seperti dulu, yaitu tertutup. Cenderung dingin tak berekspresi juga cuek. Tapi disanalah daya tarikku.
Setelah lulus kuliah, aku melamar kerja disuatu perusahaan raksasa di Jepang, khususnya dibidang Otomotif. Disana aku bekerja sebagai manager di divisi Desain Grafis. Hingga tak terasa aku terlena di negeri orang selama 10 tahun. Sempat terpikir untuk kembali ke Indonesia. Tetapi aku masih enggan. Dengan kehidupan yang berbeda aku tambah populer di pekerjaan ku karena kerjaku yang kompeten. Membuat pimpinan memberiku tawaran naik jabatan. Daripada itu aku malah meminta dipindahkan, ke kantor cabang yang ada di Indonesia. Dan permintaan itu di setujui.
#Flashback off#
Disini
Sekarang
Diwaktu yang berbeda aku kembali lagi, menepati janjiku yang dulu ku buat untukku sendiri.
"Kau! " ucap orang itu terkejut melihat ku.
Aku menoleh, dan tak ku sangka ia berada di Bandara ini. Sambil masih menatapku tajam seperti dulu.
"Benarkah? Tak percaya kau masih menginjakkan kaki disini. Apakah masih pantas?" Ungkapnya retoris.
Sebenarnya bisa saja ku jawab tapi tak sengaja ada orang yang menyenggol bahuku sehingga pandangan ku teralihkan ke si empu penyenggol. Ku abaikan ia dan ku alihkan atensi ku ke mata yang bersirobok denganku yang berwarna serupa obsidian yang indah dan mempesona seolah menghipnotis ku. Sedikit risih sebenarnya bila ada orang yang menyenggol ku tapi jika orangnya sangat tampan! Mana mungkin bisa aku melawan. Oh shit! ! Aku mulai kikuk, jangan lagi deh!
Akhirnya aku memasang wajah aroganku kepada alien tampan itu juga kepada bocah kecil yang sekarang udah besar. Dan langsung meninggalkan mereka dengan sifatku yang dingin.
Sungguh untuk saat ini aku ingin istirahat dulu, tak ingim bertemu siapapun.
Takut nanti sesuatu akan terjadi! Dari ulahnya yang tanpa disadari. Meski dokter psikolognya menyimpulkan perkembangan kesembuhannya menjadi manusia yang normal. Dilihat dari peristiwa-peristiwa hidup yang dialaminya ketika sendirian dan pandai menyembunyikan keadaannya yang sebenarnya didepan orang. Tapi bisa saja penyakit itu datang kembali seiring berjalannya waktu yang mempertemukannya dengan orang-orang yang ada dalam masalah-masalahnya dulu.
Jiwa seorang psikopat yang tak bisa kita ketahui. Meski terlihat seperti malaikat, bisa saja tersembunyi sesuatu hal yang mengejutkan dari seorang psikopat.
.
.
.
T
B
C
O R
N
E
X
T
.
.
.
Please Review ;-)
Thanks!
Untuk kali ini aku buat cerita baru, , yang aku ketik langsung di hpku setelah mendapat ide. :). Tapi ceritanya pendek. Hhahaha..
Maaf kalo ceritanya kurang menarik bagi readers san. Semoga terhibur dengan cerita yang aku suguhkan ini. Muahahaha XD ..
Buat kritik saran aku persilahkan, dan jangan lupa follow and add my story to yours favorit.
Salam
HinataHime25
Ciamis, 11 Juli 2016
