Annauran dibalik menjadi NaruAnna –dijitak reader-, Yah, itukan cuma perumpamaan pepatah(Reader: "Darimananya?", NaruAnna: "Ya mana kutahu, tanya pepatah sana!"). Hore, saya kembali dengan fanfic gaje ketiga saya, tapi menurut saya yang ini paling jayus. Baiklah daripada nanti saya semakin ngaco, marilah kita bergaje ria…

~Akatsuki And Hole~

Disclaimer: Pasti udah tau semua jadi tak perlu saya beritahu(ngomong aja malay).

Summary: Liat aja sendiri, Khu..Khu.. –dilempar truk-

Rate: K+, mengingat umur Author yang masih 12 thn –Author pundung di WC-

Warning: Masih sayang mata, lebih baik jangan baca. Karena fanfic ini mengandung lebay, typo, gaje, OOC, OC, garing, jayus dan alangkah lebih baik bila anda bersiap-siap dengan obat mata bila nekat!

Sebelum membaca, saya mohon maaf bagi yang beragama selain Islam.

Chapter 1

-Kontras -

Seperti biasa masih dengan markas kawanan penjahat yang kita cintai (Hueekk..), yaitu markas penjahat Akatsuki. Tapi ada yang berbeda dengan keadaan markas Akatsuki, yang biasanya ramai, gaduh, kotor seperti TPA -Ditinju mental ke Australia (Author: "Hore, ke Australia gratis!")-, kini menjadi lebih ramai dari biasanya.

Drap... Drap…

"Tobi jangan lari un!" teriak Deidara sambil berlari mengejar Tobi.

"Senpai sendiri juga berlari." kata Tobi masih berlari.

"Oh iya ya un." kata Deidara dengan oonnya, langsung berhenti berlari dan Tobi pun ikut berhenti berlari.

"Tunggu, sebenarnya kenapa kita tadi kejar-kejaran ya un?" tanya Deidara.

"Senpai, Tobi doesn't know because Tobi is good boy." jawab Tobi yang kagak nyambung ama pertanyaan Deidara.

"Udah ketebak jawabanmu, tunggu kenapa Tobi bisa bahasa inggris un?" tanya Deidara.

"Tobi just eaten cake few second ago." jawab Tobi sambil menunjukkan bungkus kue.

"Ada yang tau dimana kue percobaanku?" tanya seorang anak perempuan yang memiliki rambut pendek berwarna hitam yang menggunakan seragam Alice Gakuen sedang menaiki sebuah mesin berbentuk bebek yang melayang-layang.

"Apa ini?" tanya Deidara yang mengambil bungkus kue dari Tobi dan menyerahkannya pada Hotaru (Baru diketahui namanya saat membaca tanda pengenal).

"Ya benar, tapi siapa yang sudah memakannya?" tanya Hotaru.

"Dia un." jawab Deidara sambil menunjuk Tobi.

"Me!?" kata Tobi tak mengerti.

"Efek samping dari kue ini adalah orang yang memekannya akan memiliki sifat yang kontras dengan aslinya setelah beberapa detik memakan kue itu." kata Hotaru seperti seorang dokter yang memberi penjelasan pada pasien.

"EHHH…un!!" teriak Deidara kaget.

"Terus cara nyembuhinnya gimana?" tanya Deidara pada Hotaru, tapi orang yang ditanya udah pergi entah kemana.

"Dei, are you alright?" tanya Tobi pada Deidara dengan cool.

"Whaat! Tobi jadi cool un, mustahil!" kata Deidara yang mulai gila sendiri.

"Hn." kata Tobi seperti Sasuke –Author digeplak Sasuke FG-.

'Aku harus menemukan anak itu secepatnya!.' Batin Deidara yang udah gila.

Sementara ditempat lain (masih tetap bertempat dimarkas Akatsuki)

"Waaa..!, ada apa denganmu Kakuzu?" teriak Hidan histeris, sementara Kakuzu masih asik menyobek uang. UANG!!.

"What's wrong?" tanya Kakuzu.

"2012, Kakuzu tidak cinta uang!" teriak Hidan masih terkaget-kaget malah semakin histeris.

Aksi heboh Kakuzu tidak disitu saja malah semakin parah, dengan dia membakar seluruh uang yang ia punya. Hidan tepar dengan muka syock.

Ditempat lain…

"TIDAK MUNGKIN!" teriak Itachi.

"Kenapa yang?" tanya Sasori dengan wajah genit.

"Sas sadar, lo kemanakan gelar lo sebagai 'the cool cute prince' hah?" tanya Itachi.

"Emang ada ya gelar gituan?" tanya Sasori dengan wajah yang semakin genit.

"Gak ada sih." kata Itachi.

"Tapi menurutku, kamu itu 'the cool handsome grandpa' yang lebih keren daripada aku!" kata Sasori yang kegenitannya sudah menyamai banci kaleng.

"Tuhan bila kamu masih sayang hambamu ini, TOLONG SELAMATKAN SAYA DARI BANCI KALENG INI!!" teriak Itachi frustasi karena melihat Sasori perpose hot seperti cover majalah 'Banci Hot'.

Masih ditempat lain…

"Ada apa denganmu Pein?" tanya Kisame dengan tampang gak percaya stadium akut banget.

"Kenapa?, ada yang aneh denganku." tanya Pein dengan sopan.

"Sejak kapan lo make kopya ama sarung, terus lo kemanain peircing lo?" tanya Kisame.

"Barusan, dan aku ini anak soleh jadi gak boleh pake peircing." jawab Pein.

"WHAAT, PEIN ANAK SHOLEH!!" teriak Kisame semakin tak percaya (Coba para reader bayangin Pein jadi anak soleh dan alim).

"Sudah tidak ada kepentingan lainkan, kalau begitu aku sholat dhuhur dulu." kata Pein dengan sopan, sedangkan Kisame cuma membisu seribu bahasa dan kata.

To Be Continue…

Akhirnya selesai juga chapter 1 sebelum saya bener-bener HIATUS.

Saya merasa judul dan fanficnya SAMA SEKALI tak berhubungan.

Maafkan Author bebal, oon, dan goblok ini bila ada kesalahan dalam fanfic ini.

Sasori FG: " Permintaan maaf tidak diterima!" sambil bawa golok, pistol, granat, basoka, senapan dan Death Note (?).

-Author ngibrit dikejar berjuta-juta Sasori FG-

"Sementara Author fanfic ini masih asik main kejar-kejaran, saya menggantikan dia untuk meminta review seiklasnya." kata Pein.

"Dan saya mohon maaf sekali lagi bila ada salah penulisan dan bahasa." kata Author sambil berlari dengan kecepatan cahaya.