Title : BOM
Author: Micky_Milky
Genre: Romance/ Drama
Rate : T++
Disclaimer: YunJae saling memiliki, DBSK milik orang tua, tuhan, dan Cassiopeia
Pairing: YunXJae (U-Know X Jae)
Length: Chaptered
Warning : Typo, Yaoi, Ooc, Oc, alur kecepatan. Dll
.
.
.
Chap 1
Enjoy reading
Sosok pria tampan bermata musang berambut sebahu dengan warna coklat tua sibuk melirik sosok cantik yang berdiri di depannya menatap garang dan melipat kedua tangannya didepan dada.
"Jung U-Know kau tahu kita akan menikah sebentar lagi? Kenapa kau malah sibuk dengan pekerjaanmu?"
U-Know (nama pemuda tampan itu) menyeringai melihat kelakuan si pria cantik didepannya, pemuda berumur 26 tahun itu melangkah dengan langkah pelan menghampiri pria cantik itu.
"Mian ne, Chagia, karena sebentar lagi pernikahan kita, aku harus menyelesaikan semua pekerjaanku."
U-Know berhenti tepat didepan pemuda cantik itu, mengelus sayang pipi pemuda itu.
"Ta-tapi… akukan kesepian."
"Hahaha… JaeJoongie-ku manja sekali, bukankah kita selalu bertemu di kantor setiap harinya."
"Ne, tapi aku menghawatirkan pekerjaanmu, Chagi, setiap kau pergi jantungku berdetak tak enak, aku takut terjadi apa-apa dengamu."
"Hei… kau tenang saja aku ini terlalu hebat untuk kau khawatirkan."
"Selalu begitu."
Kim JaeJoong (nama pemuda cantik itu) merengut kesal, dengan gemas U-Know mengacak rambut kekasih cantiknya itu. padahal umur JaeJoong sudah 26 tahun, tapi tetap saja kelakuannya seperti anak kecil.
Jung U-Know, pria manly dengan wajah tampan itu adalah sulung dari keluarga Jung, sedangkan Kim JaeJoong pria berparas cantik itu adalah kekasihnya. Kedua sepasang kekasih itu bekerja di kator kepolisian Seoul, Korea Selatan. JaeJoong bertugas sebagai polantas, sedangkan U-Know berkerja sebagai penjinak bom. Mereka berdua bertemu secara tak sengajah. JaeJoong sebagai pegawai baru yang baru saja dipidahkan dari Jepang mengenal U-Know dari Park YooChun dan Kim Junsu teman satu kantor yang berpropesi sama dengan kekasihnya sekaligus teman barunya, mereka berkenalan dan U-Know yang dikenal ramah dan periang itu langsung tertarik akan kecantikan alami milik JaeJoong, tak lama untuk U-Know menarik perhatian JaeJoong, pria cantik itu sangat menyukai sikap U-Know yang terlihat sangat polos dan pemberani disaat bersamaan. Berpacaran selama setahun membuat kedua pemuda itu berkomitmen untuk menikah, walau awalnya mendapat tentangan keras dari kedua belah pihak keluarga, akhirnya mereka dapat menjalaninya, dan lihatlah sekarang betapa saling mencintainya mereka berdua. Mereka tahu hubungan mereka memang sangat ganjil di masyarakat, tapi izinkan untuk mereka saat ini egois, mereka tak pernah menanggapi cemo'oan masyarakan, bagi mereka asal keluarga mereka merestui itu sudah cukup, urusan dosa, biarkan mereka yang menanggung.
"Hei ayo kita makan siang."
U-Know merangkul mesra kekasihnya dari belakang, tak sedikitpun menggubris teriakan protes teman sepropesi mereka yang melihat kejadian mesra itu. Ya… memang semua orang di kator mereka mengetahui hubungan tak lazim kedua pemuda itu, sama dengan keluarga mereka, awalnya, baik U-Know maupun JaeJoong mendapatkan tatapan tak bersahabat dari rekan kerja mereka, U-Know dan JaeJoong berusaha menutup mata dan telinga mendengar gunjingan dari teman-teman mereka, sampai akhirnya mereka terbiasa akan hubungan JaeJoong dan U-Know, walau masih ada satu dua orang yang tak suka hubungan mereka tapi tetap saja JaeJoong dan U-Know tak pernah perduli akan perkataan mereka
"Changi, kita sedang berada di kantor, lihatlah mereka melihat kita."
"Aku tak perduli, sekarang ini aku hanya ingin memelukmu."
U-Know mengendus aroma JaeJoong dari tengkuknya, JaeJoong merinding merasakan kulit lehernya tertepa napas hangat U-Know.
Drett… drett… drett
Baru saja U-Know ingin bersenang-senang dengan sang kekasih, telpon genggamnya bergetar hebat, dirogotnya saku celananya dan meninggalkan JaeJoong yang merengut sebal melihat kelakuan U-Know yang terkesan sangat menyebalkan, Hei… bukankah tadi dia yang mengatakan ingin memeluk JaeJoong dan sekarang dia yang malah meninggalkan JaeJoong begitu saja, JaeJoong benar-benar curiga akan si penelpon diseberang sana.
"Annyeong, chagia?"
Alis mata JaeJoong berkedut-kedut mendengar U-Know memanggil 'sayang' pada orang diseberang sana, hatinya memanas dan ingin sekali dia melepar sepatunya tepat di kepala si pemuda periang itu.
"Oh… apa kau merindukanku, Chagi… hehehe… aku bercanda. Apa kabarmu Yunho-ah."
Kali ini mata JaeJoong berkedip lucu memandang kekasih yang mungkin sebentar lagi akan menjadi suaminya itu tertawa riang, hatinya yang tadi sempat memanas kembali dingin saat mengetahui siapa yang menjadi teman telpon dari kekasihnya itu.
"Oww… benarkah? Ne… ne… aku akan menunggumu."
JaeJoong tersenyum lembut, dia sangat yakin U-Know pasti sangat merindukan Jung Yunho, kembarannya itu. Ya… U-Know memang mempunyai kembaran yang bekerja di Jepang, si bungsu keluarga Jung itu juga bekerja sebagai penjinak Bom di kepolisian setempat. Selama ini JaeJoong tak pernah bertemu dengan Yunho, yang dia tahu U-Know dan Yunho sangatlah mirip.
"Yunho?"
JaeJoong berusaha bertanya mengenai si penelpon, U-Know mengangguk dan kembali menyimpan ponselnya didalam saku celananya.
"Dia mengatakan akan kembali ke Korea saat pernikahan kita nanti. Dia merasa sangat menyesal tak datang dalam pertunangan kita kemarin."
"Ah… aku jadi ingin melihatnya, apa dia sama tampannya dengan kekasihku ini."
U-Know tertawa sinis, dia melepar tatapan mengejek kepada JaeJoong.
"Owww… kau tak percaya kalau aku ini pria tertampan di Korea? ah~ Yunho sangat beruntung memiliki kembaran sepertiku."
Ujar U-Know bangga, sedangkan JaeJoong mendengus melihat kelakuan sang kekasih yang sering percaya diri itu.
"Ne… ne, kau yang paling tampan di korea…"
JaeJoong tersenyum lembut, lalu berjinjit dan mencium bibir U-Know dengan mesra dan kilat.
"… dan didalam hatiku."
Blus…
Wajah JaeJoong memerah mendengar gombalannya sendiri. Dia berlalu dari hadapan Yunho sambil menenteng berkas penting yang dari tadi dibawanya.
.
.
In Jepang
"Yunho-kun, apa benar saudara kembarmu akan menikah?"
Pemuda bermata tajam bak musang yang baru saja di tegur itu memandang teman seteamnya dengan datar, lalu memamerkan senyum segarisnya sesaat.
"Begitulah. Nani?"
"Oh~ selamat, aku benar-benar ikut senang, tapi benarkah kalau saudaramu akan menikah dengan pria? Gomenasai Yunho-kun, kalau aku tidak sopan, tapi apakah U-Know-kun Gay?"
Yunho terdiam, jemarinya yang tadi sibuk menari di laptop miliknya berhenti lalu pria berwaja tampan itu mengela napas berat sebentar.
"Nande?"
"Hanya ingin bertanya Yunho-kun, gomenasai kalau pertanyaanku mengganggu."
"Niisan meman Gay, tapi bagiku tak masalah. Sudahlah Aizawa-kun, aku sedang sibuk, lebih baik kau kerjakan saja pekerjaanmu sendiri."
Pria berbada gembul bernama Aizawa itu menggerutuk kecil saat mendengar pengusiran dengan nada lembut milik Yunho.
"Cih…"
.
.
Keringat bercucuran membasahi seluruh tubuh pria tampan yang sibuk menatap layar didepannya, digit-digit nomor mulai menghitung mundur menampakkan waktu yang kurang dari 2 menit lagi.
"Bagaimana, U-Know hyung?"
"Tunggulah YooChun, aku sedang berkonsentrasi."
Junsu, pria imut yang sedari tadi terlihat gelisa menatap ke bawah lewat jendela kaca terdekat, melihat keadaan sekelilingnya, ketiga sahabat baik itu sedang menjalankan misi mereka bersama rekan-rekan yang lain, tadi pagi kantor pemerintahan mendapatkan sebuah kejutan besar yang terletak di gedung teratas kantor itu tepatnya di lantai 40, sebuah kotak berukuran besar bertengger di depan pintu lif, melihat kejanggal kotak itu, seorang pegawai dengan nekat melihat isi dari kotak itu, dan terkejut saat melihat Bom yang terlihat aktif, sontak saja kejadian itu membuat seluruh pegawai kocar kacir, dan kepala kantor menelpon kepolisian untuk mengamankan kotak berisi bom itu.
"Hei… apa masih menyal? coba potong kabel birunya."
"Hei… ini tak semuda yang kau pikirkan."
Pip… Pip… Pip…
digit-digit nomor berbentuk jam Digital itu terus menghitung mundur, membawa semua pasang mata yang ada disana mengalami kecemasan. Termasuk pemuda tampan itu. dengan tangan gemetar lelaki berbadan manly itu menatap kedua temannya dengan ragu.
"Apa harus dipotong sekarang?"
"Jangan buang waktu, tinggal 20 detik lagi bom itu akan meledak, cepat lah."
Crek…
Dengan menutup matanya, pria tampan itu memutuskan kabel berwana biru tua, membuka takut-takut matanya dan menatap layar didepannya.
"Hyung… kau berhasil."
BRUK…
Sebuah pelukan maut langsung menyerang U-Know, dia tersenyum senang, lagi-lagi misinya sukses.
"Ya tuhan, kukira kita akan mati disini."
Pria berwaja imut di samping pria berwajah tampan tersenyum cerah, dibukanya helm yang menutup seluruh kepalanya itu, memperlihatkan wajah yang basah oleh keringat.
"Hah~ setidaknya aku masih menikmati surga dunia saat ini."
Pria berwaja tampan berpipi chabby di samping U-Know terduduk lemah, wajahnya benar-benar menampakan ke khawatiran. U-Know tersenyum mendengar ocehan kedua temannya itu.
"Aku akan melaporkan ini pada ketua, kalian tunggu disini."
YooChun berdiri dari duduknya dan bergegas berjalan menuju lif.
"Hei aku ikut, Hyung kau ikut?"
"Ani, Junsu-ah, aku menunggu disini saja, nanti aku menyusul."
Pria imut bernama Kim Junsu dan pria tampan bernama Park YooChun itu langsung berjalan menuju lif di depannya dan menaikinya.
"Hah~ kau kalah lagi dariku…"
U-Know menatap layar kecil hitam didepannya itu dengan tersenyum puas.
Dreett… dreett…
U-Know mengangkat ponsenya yang bergetar hebar di saku celananya, dia menatap layar itu sebentar mencari tahu siapa yang menelponya dalam keadaan genting begini.
"Yunho-ah…"
"…"
"Ah… aku sedang dalam misi, wae?"
"…"
"Hahaha… ok, aku akan menjemputmu minggu depan di bandara."
"…"
"Bye Chagia…"
Pip…
Hubungan itu terputus, U-Know tersenyum menatap ponselnya, sudah 4 tahun dia tak melihat wajah pria yang sangat mirip dengannya itu, apa kabarnya? Apa pemuda itu sudah memiliki kekasih? Oh… dia sangat rindu dengan masa-masa mereka saat sekolah, walau U-Know adalah kakak Yunho, tapi tetap saja, Yunho lah yang selalu melindungi U-Know, bahkan Yunho sempat tak percaya kalau U-Know yang dianggap lemah oleh Yunho itu dapat menjadi polisi seperti sekarang.
.
Diluar Gedung…
"Apa mereka baik-baik saja."
"Kau tenang saja. Jae hyung"
JaeJoong menatap cemas pada puncak gedung berlantai 40 itu, seorang pemuda tinggi di sampingnnya berusaha menenangkan pria cantik di sampingnya.
"Changminnie…"
JaeJoong dan Changmin (Nama pemuda tinggi itu) menoleh melihat Junsu dan YooChun yang keluar dari gedung dan berlari kearah mereka berdua.
"Junsu-ah. Dimana U-Know?"
JaeJoong hampir saja pingsang saat tak mendapatkan kekasih tercintanya bersama kedua teman baiknya itu.
"Dia masih diatas."
Sahut Junsu dengan wajah ceria.
"Apa bomnya sudah berhasil di hentikan? YooChun-ah?"
Dengan tak sabar JaeJoong mengguncang-guncang tubuh YooChun, dia sangat menghawatirkan kekasihnya, dia berjanji, ini adalah misi U-Know yang terakhir, dia akan minta kepada kekasihnya itu untuk berhenti dari pekerjaan yang sangat berbahaya ini.
"Tenanglah, Jae Hyung, dia tak apa, Bom-nya sudah berhasil di amankan, U-Know Hyung sekarang sedang beristirahat di atas, kami kebawah ingin melaporkan misi ini kepada kepala, dan memintanya segera menyelidiki kasus ini."
"Dasar… kenapa dia tak langsung turun, apa dia tak tahu aku hampir mati menghawatirkanya."
Dengan emosi yang meluap-luap JaeJoong mengambil ponsel disakunya. Mencari nama seseorang di phonebook nya. Menempelkan ponsel itu di telingannya menunggu sambungan diseberang sana terhubung.
"Chagia… wae?"
"Turun sekarang, atau ku bunuh kau, Jung U-Know."
Bibir pria bermata musang itu terangkat sedikit mendengar suara JaeJoong yang membentaknya.
"Kau kasar sekali Jung JaeJoong."
"Kubilang turun ya Turun, apa kau tak tahu, aku sangat menghawatirkan U-Know-ah."
U-Know dapat mendengar bisikan liri dari pemuda cantik itu, dia tahu JaeJoong pasti saat ini sedang menahan tangisnya.
"Sudah kubilang, kau tenang saja, aku ini hebat menaklukan Bom, jangankan Bom, hati seorang Kim JaeJoong saja dapat kutaklukan."
"U-Know-ah, kumohon jangan bercanda, cepatlah turun."
"Ne, aku akan turun 5… eh? Semua… cepat pergi dari sini!"
Pria tampan itu terkejut saat melihat digit angka di layar yang tadinya mati kembali terlihat, menampilkan angka 5 di sana. Dengan membabi buta, seluruh makhluk di dalam ruang itu berhamburan menyelamatkan diri, termasuk U-Know, pria tampan itu dengan cepat berdiri dan berlari menuru Lif, tak dihiraukannya ponsel silver miliknya yang terjatuh ke lantai.
"LARI SEKARANG!"
"Huuuaaa…"
Kembali, wajah JaeJoong menampakkan raut kecemasan saat mendengar bunyi bising dari arah ponsel kekasihnya.
"U-KNOW AH… U-KNOW AH…"
JaeJoong berusaha berteriak sekeras mungkin, menunggu respon dari pemuda di seberang sana. Sedangkan digit-digit nomor di layar kecil itu terus menghitung mundur. 3-2-1
"U-KNOW AH…"
DUUUUAAARRRR….
Ledakan keras terdengar di telinga JaeJoong, JaeJoong mendongak melihat lantai 40 gendung dimana kekasihnya masih berada di sana meledak dengan dasyat, tubuhnya gemetar, YooChun, Junsu, dan Changmin yang juga melihat hal itu, berlari mendekati JaeJoong. YooChun membulatkan matanya, teringat akan sahabatnya yang masih berada di lantai 40, begitu juga Junsu, Changmin memandang nanar pada sosok pria cantik yang sudah bersimpuh dengan tubuh gemetar, ponsel yang tadi di pegangnya terjatuh menghantam aspal, bunyi serine mobil kebakaran dan kepolisian bersahut-sahutan di tempat kejadian.
"U-Know-ah, Bodoh… Hiks… Bodoh…"
"Hyung."
Junsu mengepal kuat melihat JaeJoong yang terlihat rapuh, tubuhnya berguncang hebat.
"Sudah kukatakan untuk cepat turun, kenapa kau masih sempat bermain-main… Jung U-Know bodoh….Hiks…"
"Jae Hyung…"
"JUNG U-KNOW PABOOO."
.
.
JaeJoong menatap gundukan tanah didepannya dengan nanar, matanya sudah sangat bengkak, dia ingin menangis tapi tak bisa, mungkin saat ini air matanya sudah habis akibat menangis seharian. Wajahnya ditekuk, bibirnya sudah sangat merah akibat digigit setiap saat, tubuhnya merosot. Pemakaman saat ini sudah sepi. Setelah ledakan itu, polisi segera menyusuri TKP, dan menemukan beberapa mayat yang semuanya diduga korban ledakan Bom itu, salah satu mayat pria yang di kenal JaeJoong dengan wajah tampan dan mata tajam serta senyum memikat itu terlihat hangus terbakar tak berbentuk, hanya Cincin couple tunangan mereka saja yang membuat JaeJoong meyakini, kalau mayat yang hangus itu adalah Jung U-Know tunangannya
"JaeJoongie. Sabar ne…"
Wanita dan pria setengah baya yang berdiri di samping JaeJoong menepuk pundak JaeJoong dengan lembut, si wanita tua yang masih terlihat cantik itu sesekali terisak pelan.
"Umma, U-Know tak mungkin pergi kan? Dia sudah berjanji untuk menikahiku dua minggu lagi."
"Joongie, kau harus sabar, U-Know akan sedih kalau kau ikut sedih."
"Umma…."
Wanita tua lain yang juga berdiri di samping JaeJoong menyekat air mata yang mengalir deras di pipinya. Mrs Jung memeluk tubuh Calon menantunya dengan sayang, sedangkan Mrs Kim mengelus puncak kepala putranya dengan lembut. Kedua wanita itu terlihat sangat sedih, dia tahu kesedihan mereka tak sebanding dengan kesedihan JaeJoong saat ini. Mrs Jung tak menyangkah pengorbanan putranya untuk menikahi JaeJoong hanya berakhir sampai disini, dia ingat bagaimana U-Know berlutut dihadapannya dan suaminya, meminta restu dari mereka berdua, dia juga sempat memergoki U-Know dengan wajah penuh memar, walau U-Know berkilah jatuh dari tangga di kantor, tapi tetap saja dia yakin, kalau putranya habis di pukuli oleh Mr Kim. Dan sekarang lihatlah, pengorbanannya akan berakhir dengan sia-sia, maut lah yang sekarang menang.
"Jaaa ayo kita pulang."
Mrs Kim dan Mrs Jung sudah hendak menyeret JaeJoong untuk pulang, terlebih lagi saat Mr Jung dan Mr Kim sudah melangkah menjauh dari area pemakaman.
"Aku ingin disini, tinggalkan aku, Umma."
Kedua umma itu mengangguk, ditinggalkannya pria cantik itu duduk bersimpuh di depan gundukan tanah itu. Mrs Jung melirik tiga pria tampan yang melihat dengan sedih pria cantik itu, Changmin, Junsu, dan YooChun yang sudah sangat akrab dengan Mrs Jung itu mengangguk mengerti tak kalah melihat bahasa isyarat yang mengatakan kalau mereka harus meninggalkan JaeJoong sendiri.
Dari kejauhan Mrs Jung masih melihat JaeJoong yang menangis sesunggukan di makam U-Know, hatinya miris saat ini.
"Dimana ketiga pemuda nakal itu?"
Mrs Jung terlihat celingak celinguk mencari keberadaan YooSuMin dan mendapatkan kedikan bahu dari Mr Jung tanda kalau dia juga tidak tahu.
"Hah… dimana Yunho? Kenapa saat pemakaman kakaknya sudah selesai dia tak juga datang?"
Mr Jung berucap, matanya tak focus dan memandang kosong kedepan. Walau terlihat tegar, Mrs Jung dapat melihat pancaran kesedihan yang sangat di mata itu.
"Aku sudah memberitahunya tadi malam, kematian U-Know mendadak sekali, Yunho mengatakan akan berangkat pagi ini, tadi dia sempat menelponku, pesawatnya ditunda dan ada kemungkinan dia akan berangkat terlambat, jadi tunggulah sebentar, aku tak mau kehilangan satu putraku lagi."
Mrs Jung mengekat air matanya, Mrs Kim mengelus bahu wanita itu dengan lembut, berusaha memberikan kekuatan di sana.
"Maaf aku terlambat."
Keempat orang tua itu mengalihkan tatapannya, mendapatkan pria berambut coklat tua pendek berjambul memandangi mereka satu persatu. Pria bermata musang, dengan bibir berbentuk hati dan wajah yang terlihat dewasa itu menunduk hormat.
"U-Know-ah?"
Mr dan Mrs Kim menatap tak percaya, berkali-kali kedua suami istri itu mengerjab matanya.
"Dia Yunho, putra kedua kami, dan kembaran U-Know."
Mrs Jung berusaha memberika pengertian, dia tak mau Mr dan Mrs Kim salah paham dan mengira Yunho adalah U-Know.
"Kau persis sekali dengannya."
Mr Kim maju berlahan dan memeluk Yunho erat. Tubuh pemuda itu terasa seperti tubuh U-Know. Walau hanya beberapa kali Mr Kim memeluk U-Know, dia hapal betul bentuk tubuh pria yang sudah dianggapnya anaknya sendiri itu.
"Maaf Ajhunsshi, Ajhumma, aku terlambat. Di mana U-Know, umma?"
Mrs Jung menunduk, dia tak sanggup menahan air matanya yang mungkin akan tumpah, pemuda bernama Jung Yunho itu memandang sang appa dengan penuh tanda Tanya dan kesedihan.
"Dia menunggumu Yun, pergilah… sampaikan salam terakhir untuknya, dan katakan kalau kau datang, aku yakin dia pasti senang."
Mr Jung menunjuk salah satu gundukan tanah, Yunho memandang gundukan itu dalam diam, mata dinginnya memandang nanar pada gundukan itu, tak menyangkah kalau saudara satu-satunya akan pergi secepat ini. Pantas saja Yunho merasakan pirasat buruk akhir-akhir ini.
"Dia siapa?"
Yunho terlihat ragu menanyakan perihal sosok pria yang terlihat menangis di makam sang kakak sambil membelakanginya, Mr Jung menepuk pundak Yunho pelan.
"Dia calon kakak iparmu, pergilah, kurasa kau bisa menghiburnya saat ini."
"Ne, tolong hibur dia Yunho-ah."
Mrs Kim memasang wajah memelas, dengan ragu Yunho berjalan mendekati pria cantik yang terlihat rapuh dari belakang itu.
.
.
"Kenapa pergi secepat ini?"
Isak JaeJoong terhenti saat mendengar suara dari belakang tubuhnya.
"Kau berjanji untuk menjemputku, kau mengingkari janjimu."
Tubuh JaeJoong kembali begetar, suara itu… walau terdengar dingin, dia sangat mengenal suara berat yang selalu membuatnya nyaman itu.
"Dan lihat, kau membuat orang yang kau cintai menangis, tidak ada pria yang meninggalkan calon pengantinnya saat pernikahan mereka semakin dekat. Sudah kukatakan berapa kali, kau itu lemah, kenapa selalu sok kuat, merasa sudah seperti super hero eo."
Tangis JaeJoong makin menjadi-jadi, apa dia berhalusinasi, kenapa… kenapa suara itu terasa nyata.
"Aku datang kesini untuk menghandiri pernikahanmu, bukan pemakamanmu, pabboya…"
Jika ini halusinasi, izinkan JaeJoong terus mendengar suara itu, dia ingin suara itu terus mengisih relung hatinya.
JaeJoong memutar tubuhnya, dia berharap ini mimpi, atau mungkin lelucon yang sengaja dilakukan oleh kekasihnya, dia percaya U-Know masih hidup. Jika saat dia memutar tubuhnya dan tak mendapatkan U-Know berdiri di sana, maka dia berjanji akan menyerah dan merelakan pria bermata tajam itu pergi.
SEETT…
Napas JaeJoong tercekak ditenggorokan, matanya melotot tak percaya, tubuhnya membeku.
"U-Know ah….?"
.
.
TBC
A/N
Yuhuuu….! Tanpa edit n ketik kilat, Mian ne, Milky buat ff baru, ff Ekstasi belum dapat milky lanjutkan untuk waktu dekat ini. Dan untuk ff ini milky gak janji bisa updet cepat, harap di maklumi, tugas milky menumpuk, belum lagi memikirkan UN Sd n Ujian kenaikan kelas Sd yang buat milky gak bisa lirik-lirik ff di laptop…. Ok, sampai situ curhatnya…
Repyu please
