Hei, Aku menyukaimu.

©BluePrince14

[Just Drabble HunKai~]

.

.

.

Rasanya bagai bumi berhenti berotasi, seperti itu pulalah ia merasa dirinya sekarang. Ia baru saja selesai membeli beberapa keperluannya di supermarket. Dan tiba-tiba saja matanya menangkap siluet sosok itu saat melangkah keluar. Ia terpaku, tak bergerak barang sedikit bahkan untuk sekedar berkedip. Rasanya begitu enggan, hanya untuk sekedar menghela napas. Karena ia bisa merasakan nafasnya seakan tercekat.

Sebuah gejolak aneh hinggap mengisi ruang di bagian kiri dadanya. Membuat organ di dalam sana berdetak, seratus kali lebih cepat dari biasanya hingga mungkin bisa saja melompat dari tempatnya. Membuatnya geli, merasakan perasaan aneh yang menggelitik dan terasa menyenangkan di perutnya.

Matanya terpaku tanpa berkata―

Pada sosok di seberang sana. Yang kini tersenyum, menampikan senyum manis yang begitu melekat dipikirannya, berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan anak-anak kecil di sekelilingnya, membagikan satu persatu balon udara berwarni-warni yang ia genggam di tangannya.

Dan saat dirinya memperhatikan terlalu lama sepertinya yang ditatapinya sadar. Karena dia mengalihkan pandangan, berdiri dan menatap dirinya yang tak tahu meski berbuat apa dari seberang. Matanya sosok itu mengerjap, kepalanya dimiringkan beberada derajat tanda tak mengerti. Meski begitu ia masih melemparkan sebuah senyum ke arahnya.

Manis...

Sungguh manis...

Percaya atau tidak, hatinya menghangat hanya dengan melihat senyuman itu. Sapuan merah muda yang menggelikan muncul di pipi putih pucatnya. Sulit dipercaya. Kemana dirinya yang selalu berekspresi dingin? Kemana dirinya yang selalu menjaga image-nya? Semua kesan itu seakan luntur dan hilang terbawa angin.

Masih terpaku di depan pintu minimarket, dirinya tak mengalihkan pandangannya meski sedikit. Menatap sosok itu sambil terdiam seperti orang bodoh. Ahhh, ia merasa dirinya bodoh sekali sekarang.

Hingga―

Tiiiinnnnnnnn Tiiiiiinnnn!

Beberapa mobil mulai berhenti tepat di depannya sambil membunyikan klakson akibat lampu yang berubah warna, membuat sekitarnya terasa begitu ramai. Otomatis menghalangi pandangannya untuk melihat ke seberang. Dirinya bergerak dengan gelisah, berjinjit dan memanjangkan leher agaknya mencoba mencari cela diantara antrian kemacetan itu hingga setidaknya tetap bisa melihat sosok seseorang itu di sebrang sana.

Tapi saat mobil-mobil itu berlalu―

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Dia sudah pergi...

Sebuah desahan kecewa yang tak bisa ia tahan keluar dari mulutnya begitu saja. Tiba-tiba saja pundaknya terkulai lemas. Padahal... ia berharap bisa melihatnya. Melihat senyumnya yang baru ia lihat beberapa detik lalu tapi sudah membuatnya merindukan senyum itu lagi. Berharap bisa melihat sosok indah itu sampai ia puas.

"Kakak." Ia cukup tersentak saat mendengar interupsi yang membuyarkan penyesalannya.

"Hum?" alisnya terangkat, merasakan seseorang menarik celananya. Ia menundukkan kepalanya dan mendapati seorang anak kecil berada di sana, berdiri di sampingnya sambil mendongak bersama balon berwarna kuning di genggaman tangan mungilnya.

Sehun berjongkok menyamakan tingginya dengan anak itu lalu betanya, "Ada apa adik kecil?" sambil mengacak rambutnya.

Anak kecil itu tersenyum dan menyodorkan balon yang ia pegang, "Ini untuk kakak." dan dia berlari pergi setelah Sehun menerima pemberiannya ragu.

Sehun menatap balon yang kini berpindah tangan pada genggamannya. Masih dengan raut tak mengerti dirinya menoleh ke kanan, merasakan seseorang berdiri di sampingnya. Matanya bereaksi, membelalak tak percaya dengan perasaan campur baur. Cukup terkejut mendapati sosok itu.

"Hei." Sebuah sapaan ramah ditambah sebuah senyuman kecil yang begitu menawan saat sosok itu memperkenalkan dirinya "Aku Jongin...". Berhasil kembali membuatnya membisu sesaat, sebelum kembali mendapatkan kesadarannya dan berdiri sambil balas menyunggingkan senyum yang jarang ia hadirkan.

Membuat keduanya berhadapan.

Jongin ya...

"Hei." Sehun mengeratkan pegangannya pada tali pengikat balon yang ada di genggamannya, tak bisa menghentikan senyumnya yang semakin lama semakin lebar. "Aku... Sehun."

[―Dan sepertinya aku menyukaimu.]

.

FIN~

.

Ini beneran pendek 'kan? Tapi tak ada salahnya menyalurkan ide yang datang tiba-tiba dibanding harus lenyap begitu saja hahaha

HunKai lagi~ bener-bener lagi demen ini pair hehehe

Review drabble tak jelas ini yaaaa :D *kabur bareng Jongin jualan balon*