.Lee Seokmin x Jeon Wonwoo.

"Cintailah seseorang sewajarnya saja. Aku tidak tahu batasan wajar dan wajar itu seperti apa. Karna yang aku tahu wajarku adalah apapun untuk mu"

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Chapter 1: rasa ku untu mu

['melihat mu menjadi candu ku. Dari sini kurasakan getaran itu meski ku sadarai memiliki mu hanya sekedar angan ku−']

Rasa kantuk ku seketika hilang. Kini pandangan ku tertuju pada seorang namja dengan senyum seribu wattnya, mengejar bola kesana kemari dengan semangat. seperti biasa dia terihat ugh.. mengemaskan.

Di pinggir lapangan banyak yeoja yeoja yang meneriakan namanya. Sungguh pemandangan yang meyebalkan. Bagaimana dia bisa konsentrasi jika terus di teriaki seperti itu.

Tungggu..

"Jeon woon woo! Apa yang sedang kau lakukan!" bisik ku dalam hati

PLAK !

Sekarang aku nampak bodoh memegangi pipiku yang baru saja ku tampar dengan tangan ku sendiri. Berusaha menyadarkan benak ku yang kini mulai terkontaminasi fikiran fikiran bodoh.

"Ya bodoh! Kau sangat bodoh Jeon Wonwoo!" sekai lagi aku kembali bicara dengan diri ku sendiri

Dan saat mata ku kembali melirik ke arah lapangan sekolah

DEG

Ku lihat kini dia telah menepi ke pinggir lapangan dan sekarang dia meranggkul seorang gadis.

Ya. Merangkul-seorang-gadis.

"ya teruskan saja kebodohan mu Jeon Wonwoo!" sambil memutar bola matanya kesal wonwoo memilih beranjak dari tempat duduknya menuju keluar kelas.

Author pov

"terimakasih atas dukunganya barusan" ucap seorang namja tampan sambil menyapukan keringat di dahinya dengan handuk

"ne oppa~ aku akan setia mendukung oppa" jawab salah satu yeoja yang sedaritadi berteriak teriak di pinggir lapangan

"bagaimana permainan ku tadi?"

Bukan lee seokmin namanya jika tidak memuaskan para mengemarnya yang memang di dominasi kaum perempuan. Dengan santai seokmin menyampirkan tanganya di bahu salah satu gadis di sebelahnya

"tentu saja oppa keren~ ah sangat bagus dan mempesona !" ucap seorang yeoja dengan suara yang terdengar di buat buat

"ah kau ini ahahahahaha" sang namja merasa cukup puas dengan jawaban yang ia dapat

Sambil masih tertawa, sang namja ber marga Lee tersebut tampa sengaja mengadahkan wajahnya menuju lantai dua gedung sekolahnya

Dan di situlah ia dapati bayangan namja lainya yang sangat dia kenal beranjak menjauh dari jendela ruang kelas lantai dua.

"itu.."

Buru buru ia lepaskan rangkulan tanganya dan bergegas meninggalkan kerumunan yeoja yeoja tersebut.

"sudah dulu ya, aku harus pergi. Annyeong!" tak lupa seokmin memamerkan senyum manisnya membuat para yeoja yang sepertinya akan protes malah diam terpesona.

Seokmin terlihat tergesa gesa berlari menuju lantai dua dimana kelasnya berada. Berharap namja yang baru saja menarik perhatianya tadi masih belum terlalu jauh meningalkan ruangan kelas

Seokmin terus berlari menaiki anak tangga dengan wajah yang tertunduk dan saat sampai di puncak tangga lantai dua dia mendongakan kepala dan saat itu pula kepalanya terbentur benda keras. Seokmin oleng dan hampir saja terjungkal ke bawah kalau saja sebuah tangan tidak menariknya.

BRUK

"aduh-.."

Sesaat kemudia indra penciuman seokmin kini di manjakan aroma yang sungguh manis. Membuatnya merasa nyaman dan masih belum sadar bahwa namja pemilik aroma tubuh tersebut kini meringis keskitan di bawahnya

"YAK! LEE SEOKMIN CEPAT MENJAUH DARIKU !" protes wonwoo sambil memberontak, mendorong tubuh seokmin, berusaha menjauhkan tengkuknya dari wajah seokmin

"e-.. mian-" entah bisikan jahil dari mana, seokmin mengurungkan niatnya untuk berdiri

Kini seokmin menumpukan kedua tangan dan kedua lututnya mengunci tubuh wonwoo yang masih terbaring di lantai

"a a a tidak bisa~ kau mau pergi kemana hm?" goda seokmin

"cepat menyingkir sebelum ku patahkan lehermu" wonwoo kini memamerkan senyum has mengancamnya

"aigo, wajah mu yang cantik ini tak sebanding dengan mulut pedas mu ne"

Kini seokmin mengelus pipi wonwoo dengan sebelah tanganya

DEG

DEG

DEG

Satu satunya harapan wonwoo sekarang ialah si bodoh yang ada di atasnya ini tak bisa mendengar degup jantungnya yang semakin lama semakin liar

Berusaha menyembunyikan degup jantungnya yang makin tak beraturan wonwoo malah memasang wajah menggodanya

"lalu aku harus berkata apa hm?" wonwoo nekat mengalungkan kedua tanganya di leher seokmin

Kini raut wajah seokmin berubah. Ia menatap wonwoo lekat, dan tak sepatah kata pun keluar dari bibirnya

Mata mereka bertemu.. cukup lama.. terus saling mentap, sampai wonwoo yang tak sanggup lagi menatap mata indah namja yang ada di atasnya ini Segera melepas tautan tanganya

"ahahahaha kau harus lihat wajah bodoh mu! Ahahaha" ucap wonwoo sambil tertawa

Wonwoo terus berusaha tertawa se natural mungkin agar tidak terlihat cangung

Seokmin sedikit mengelengkan kepalanya, dan seperti orang yang baru tersadar dari hipnotis ia berkata

"beraninya kau menggoda ku jeon wonwoo!" seokmin yang masih bertumpu dengan lututnya di antara kaki jenjang wonwoo kini mengelitiki pinggang wonwoo dengan wajah gemasnya

"rasakan ini jeon wonwoo!"

"wahahahahahahahah seokmin! Hentikan! Ahahahah!" wonwoo terus tertawa sambil mengeliat kegelian

Seokmin mengunci tubuh wonwoo erat sampai wonwoo tak bisa lepas dari sentuhan sentuhan seokmin di area pingganya membuatnya terus tertawa

Tiba tiba "YAK! LEE SEOKMIN! JEON WONWOO! JANGAN BERBUAT MESUM DI TEMPAT UMUM!"

Seorang namja cantik dengan rambut sebahunya yang di kuncir rapih, berjalan dengan anggun ke arah seokmin dan wonwoo yang terinstrupsi kegiatanya

Yoon Jeonghan, wakil ketua osis International Korean High School kini berdiri tepat di samping kedua adik kelasnya yang ia kenal dengan cukup baik tersebut

"kenapa-kalian-berbuat-mesum-di-sini-HM?"

Senyum junghan memang cantik. Namun senyuman sang angel Yoon kali ini sungguh membuat seokmin dan wonwoo merinding

"k-kami tidak berbuat mesum hyung!" tegas wonwoo

"lalu, posisi ini" junghan dengan tegas menunjuk ke arah seokmin dan wonwoo bergantian

Refleks wonwoo bangun dan mendorong seokmin membuat seokmin sukses terduduk sambil meringis kesakitan mendapati butt nya membentur lantai

"yak! Wonwoo!" protes seokmin

"baiklah. Kalian berdua ayo ikuti aku" masih dengan senyum menyeramkanya junghan berbalik badan

"tapi hyung-.."

"se-ka-rang." Jeonghan menoleh sedikit ke belakang dan saat itu pula sesaat terlihat aura kehitaman di sekitar tubuhnya

"BAIKLAH HYUNG!" jawab wonwoo dan seokmin kompak, terlihat seokmin sudah bangu dari duduknya

Junghan segera berjalan di susuk seokmin dan wonwoo yang kini saling berusaha menendang bokong lawanya, saling menyalahkan satu sama lain

Mereka terus saling berkelahi memukul dan menghindar layaknya anak kecil.

_Ruang Osis_

"yak, silakan masuk" mereka refleks berekting 'aku anak baik' dengan kompak saat junghan membuka pintu ruang osis

"CHOI SEUNGCHEOL" bentak junghan saat melihat sang ketua osis sedang asik berkutat dengan pspnya di meja kerjanya

Seungceol refleks mematikan pspnya dan berdiri menatap ke arah jungan

"ne ne arraseo!" jawab seungcheol siap siaga

"sungguh tidak bisa di harapkan" junghan memegang kepalanya dengan sebelah tangan merasakan kepalanya berdenyut, pusing dengan tingkahlaku manusia manusia ajaib di sekitarnya sekarang

"hehe oh iya ada apa kau kemari dan membawa dua pembuat onar ini" tanya seungcheol

"bayangkan saja saat aku patroli tadi mereka 'saling menindih'di lorong dekat tangga"

"TIDAK!" jawab seokmin dan wonwoo kompak

"aigo, pernyataan kalian tadi membuat hal ini semakin jelas" goda seungcheol

"tadi itu seokmin hampir terjungkal dari tangga karena menabrak ku hyung, makanya aku menariknya dan kemudia kami ada di posisi er..."

Wonwoo kini tampak kebingungan menjelaskan posisi mereka barusan, dan saat di ingat ingat lagi sungguh itu posisi yang sangat memalukan

"posisi di mana aku berada di atas mu begitu?" kini seokmin malah bertanya pada wonwoo

"aish si bodoh ini. Yak !" wonwoo refleks memukul kepala seokmin membua si empunya mengelus kepalanya kesakitan

"yak! Memang kenyataanya seperti itu !"

"ah sudahlah!" wonwoo melipat tanganya di depan dada

"sudah cukup! Aigo aigo kepalaku" junghan memijat keningnya dan kemudian menatap seungcheol

"buatlah diri mu berguna seungcheol dan bantu aku sekarang"

"apapun untuk mu sayang~" kini jeonghan memutar kedua bola matanya kesal melihat tingkah sang ketua osis yang cukup terkenal playboy tersebut

"cepat beri mereka hukuman, aku harus berpatroli lagi" tutur junghan sambil berjalan menuju pintu keluar

Jeonghan berjalan melewati sela antara seokmin dan wonwoo,kemudian kedua tangan junghan masing masing memegang bahu seokmin dan wownoo

"jadilah anak baik ne, dan berhentilah membuat masalah arraseo" ucap junghan agak berbisik dan sukses membuat seokmin dan woonwo merinding terkena aura hitm yang di keluarkan junghan sesaat tadi

"annyeong~"

Junghan pun berlalu menuju keluar kelas dan segera berbelok menuju koridor. bayanganya pun menghilang menyisakan tiga orang di ruangan osis tersebut

"baiklah, sekarang mari kita bekerja sama membahagiakan junghan-ku agar kita sama sama aman ne" tutur seungcheol yang kini merangkul seokmin dan wonwoo

"kajja!" sambil masih merangkul kedua dongsaengnya seungcheol menuntun mereka berdua menuju keluar ruangan

Sesaat terlihat wonwoo membuat lengkungan di bibir manisnya, tersenyum dan dengan cepat wajahnya kembali terlihat seperti biasa lagi

Seokmin yang sempat melihat senyum tersebut malah ikut tersenyum dan kini ia tak berhenti menatap wonwoo

Beberapa saat kemudian seungcheol belepas rangkulanya dan benghentikan langkahnya "yak! Seokmin berhentilah berwajah menyeramkan seperti itu, kau seperti ingin memakan wonwoo?"

Wonwoo refleks menatap ke arah seokmin dan mata mereka kembali bertemu

Wonwoo langsung membuang pandangan ke arah lain saat tau seokmin benar benar sedang memandanginya

"anyio hyung, aku hanya heran kenapa ada mahkluk sebodoh wonwoo" tutur sekomin

Seungceol yang merasa sukses mengerjai kedua dongsaengnya itu hanya tertawa geli melihat tingkah mereka berdua

"yak!" wonwoo hampir saja kembali mendaratkan tanganya di kepala seokmin jika seungcheol tidak kembali merangkul kedua dongsaengnya ini

"kajja kita lanjutkanperjalanan kita" seongceol kembali menyeret wonwoo dan seokmin

Seokmin malah menjulurkan lidahnya meledek wonwo

Kemudian dibalas wajah marah wonwoo yang mengumamkan kata 'liat saja kau nanti' tampa suara membuat seokmin malah semakin semangat meledeknya

_Halaman Samping Sekolah_

Ah ya, halaman samping sekolah, jangan harap kalian akan melihat pemandangan yang asri.

Justru sebaliknya, tempat ini letaknya dekat dengan gudang sekolah, membutnya terlihat agak berantakan dengan kursi dan meja sekolah yang sudah tak terpakai berceceran di sekitar gudang

Mengingat kapasitas gudang yang sepertinya harus ditambah halaman samping ini terlihat semakin tak beraturan

Ada sebuah pohon besar yang rindang di dekat situ dan di sebelahnya ada lahan untuk menanam bunga yang justru di tumbuhi rumput liar

"yak kita sudah sampai" ucap seungceol sambil menaruh kedua tanganya di pinggang

"jadi.. untuk apa kita ke sini hyung" tanya wonwoo sambil melihat kekacauan di tempat tersebut

"misi kalian adalah merapikan halam samping" layaknya mc yang sedang memberikan hadiah kepada pemenang undian seungcheol melebarkan kedua tanganya sambil meghadap wonwoo dan seokmin

Wonwoo dan sekmin hanya bisa tersenyum dengan wajah tidak rela mengingat sepertinya hukuman ini akan berjalan dalam kurun waktu yg tidak singkat

Tbc/del?

Halo ! terimakasih buat para reader yang udah mau baca fanfiction pertama ku ini. Fanfiction ini terinpirasi dari puisi yang di buat kak panji ramdana yang aku tulis sebagai opening fanfiction. Sedangkan beberapa puisi yang masih keliatan amatir dan jalan cerita yang gini-gini aja ini murni buatan aku hehe.

Para reader yang udah nyempetin baca fanfiction karya aku ini tolong review dan komentarnya ya karna aku tahu masih banyak kekurangan di dalam fanfiction ini. Jadi sebisa mungkin aku pengen koreksi biar semakin baik dari satu chapter ke chapterlain. Segini aja cuap cuapnya sampai jumpa di next chapter kalau tanggapanya bagus ^_^