Nothing Inspiration
©Deenosa
Catatan:
Dengar, sebelum membaca kukatakan ini dibuat berdasarkan kespontanan.
Benar-benar tidak ada ide khusus, sama seperti keadaan. Saat ingin buat tapi...
Ya sudahlah.
"Lebih baik kau matikan saja laptop itu Rin."
Saat ini mereka berdua ada di kamar Rin, atau nama lengkapnya Lee Ahrin. Tiduran di lantai dengan masing-masing memegang laptop dan androit..
"Diamlah Won, kau mengganggu." Balasnya. Masih tetap pada kegiatan awal, memelototi laptop merahnya.
"Panggil namaku dengan benar Rin, panggil Hyowon. Aku bukan uang."
"Aku tidak bermaksud begitu." Jari-jarinya kembali mengetik di keyboardnya. Tapi lagi dan lagi kembali menghapusnya.
"Kau memang akan tetap menyebalkan, sudah matikan saja laptop itu!" Setelahnya ia memekik sebal saat melihat tulisan YOU LOST! besar di layar androitnya. Terpaksa, kembali mensetting permainannya dari awal padahal dia yakin sebentar lagi menang.
"Ahh! Kau berisik sekali sih, tahu tidak ocehanmu membuatku semakin pusing."
"WB mu masih belum sembuh kan, sudah menyerah saja." Menekan touchscreen nya brutal karena ingin cepat menang di level ini. Seharusnya aku sudah menang dari tadi...
"Sahabat macam apa kau. Seharusnya kamu mendukung atau menyemangati ku. Bukan malah mengoceh. Aku memanggilmu kesini juga bukan untuk main game Won!" Ucapnya sebal melihat kawan sepermainannya malah leha-leha bermain game.
"Tante-tante pemarah yah begitu." Ucap Hyowon enteng.
Twicth!
Hyowoon!"
"Baiklah-baiklah. Jadi apa yang bisa aku bantu? apa yang kau inginkan hem."
"Aku ingin buat fiction tentu saja. Dan kau tahu sendiri bahasa ku masih cetek. Jadi aku mau kau bantu mengoreksi atau memberi ide."
"Intinya?"
"Ayo membuat fiction ini bersama."
Sekarang mereka berdua tiduran tengkurap dengan laptop dan Ms. Word terbuka di hadapan mereka. Ini terjadi sudah hampir setengah jam yang lalu. Tapi...
"..."
"..."
"Oh, tidak."
"..."
"Haahh..."
"Aargg! Aku gila. Bahkan dua orang pun tidak bisa mengatasi ini!"
"Hueee aku kena WB... aku tertular WB mu,"
"Diamlah Won, ini semua salah game bodohmu itu, jangan menatapku seolah aku yang salah."
"Jangan menghina game ku ya! Dan panggil namaku dengan benar."
"Terserah." Ahrin hanya menenggelamkan wajahnya ke boneka beruangnya. Moodnya benar-benar buruk sekarang.
"Hey, kita bisa membaca fiction buatan author lain. Siapa tahu terinspirasi."
"Kita sudah lakukan itu tadi. Pikunmu bertambah buruk ternyata."
"Kau menghinaku. Maksudku baik kok, dan kalau masalah ingatan, yah kau tahu sendiri bagaimana aku." Mengikuti jejak Ahrin, Hyowon ikutan merebahkan dirinya di samping Ahrin.
"Dan aku tidak pikun!" Lanjutnya sambil memukul ringan kepala Ahrin.
"Dasar nenek-nenek muda."
"Diam kau, tante cerewet."
"Kau yang diam."
"Kau saja ya."
"..."
"..."
"Sudah tidur?"
"Hem. Diamlah. Kau mengganggu kencanku dengan Kai."
"Mana ada orang tidur berbicara. Kencan pula," Cibirnya.
"Baiklah, Baekhyun ayo kita dinner." Gumamnya. Menyamankan posisi tidurnya. Dan mulai memejamkan matanya.
Biarlah mereka istirahat, sepertinya hanya karena ingin membuat sebuah fiction yang bahkan belum ada bentuknya itu membuat mereka lelah.
...
...
...
"Ngomong-ngomong Won, ini masih siang hari. Kau tidak bisa dinner."
"Diamlah cerewet."
©Deenosa
See? Apa aneh? Flat ya? Tidak masalah. Aku sih suka aja.
Gimme review kawan ლ(⌒▽⌒ლ)
Fiction ini sudah pernah aku share di FB ku,
Special buat Won :-p ●ω●
