Inside the SuJu High School
Chapter 1
~X~KANGTEUK STORY: HIDDEN FEELING~X~
Genre: Be-eL, humor, typo(s) *berjaga-jagaa…*, GeJe, Gak nyambung, etc.
Rate: K+
Disclaimer: KangTeuk punya Tuhan. Semuanya karakter punya Tuhan.
Story punya Author ^^
ENJOY!
Leeteuk POV
Seperti biasanya, hari ini aku, Park Jungsoo, harus membangunkan adik kelasku yang liar ini. Mau tahu kenapa aku harus melakukannya? Karena ia teman sekamarku juga. Aku bersekolah di SuJu high school. Sekolah asrama putra yang letaknya jauh dari kota.
Sekarang aku duduk di kelas 3 SMU dan sudah 3 minggu pula aku duduk di kelas 3 ini. Sedangkan adik kelas yang kubicarakan tadi adalah anak kelas 2 SMU.
"Youngwoon-ah… bangun… Sudah jam berapa ini?" kataku sambil mengguncang tubuhnya. Ya, namanya Kim Youngwoon, tapi dia biasa dipanggil KangIn oleh teman-temannya.
"Lima menit lagi…" katanya sambil membalik tubuhnya. Dia benar-benar menggemaskan. Menggemaskan? Ya, aku memang satu-satunya yang menganggapnya menggemaskan karena aku menyukainya. Aku sangat menyukai sikap dan kegilaannya. Tapi entahlah, rasanya sulit sekali menyatakan perasaan tersembunyi ini…
"Kalau tidak mau bangun kau akan kuadukan kepada Soo Man-songsaenim bahwa kau yang merusak tanaman kesayangannya…" ancamku.
Dengan sigap ia langsung bangun dan menghadap ke arahku sambil berkata, "Hyung… kumohon jangaaan! Baiklah aku mandi sekarang!" katanya sambil lari ke kamar mandi. Aku terkekeh sendiri melihat sikapnya yang gila itu.
Selesai mandi, ia keluar dengan bertelanjang dada. Jujur saja mukaku merah padam melihat badannya yang seksi dan basah itu. (dan Author mimisan seember)
"Hyung, bajuku mana? Cariin~" katanya. Dia memang paling nggak mau disuruh nyari sendiri. Jadi tiap pagi aku yang harus mencarikannya.
"Baiklah…" aku pun membuka lemari dan mencari baju KangIn-ah dengan teliti soalnya di dalam lemarinya, hanya ada baju kotor dan baju-baju santai, seragam saja disatukan… dasar Jorok.
"Ini, Youngwoon-ah…" Aku menyodorkan seragam sekolahnya serta dasinya.
"Kamsahamida, hyung! Kau memang baik…!"
"Ahaha… jangan berlebihan… Yasudah… aku buatkan makanan dulu yah?"
Aku pun menuju ke arah kulkas kecil di di sudut ruangan dan mengeluarkan dua buah cup noodle. Kutaruh di meja dekat situ dan aku buat sesuai instruksi. Masukan bumbu kedalam cup yang berisi mie itu dan seduh dengan air panas. Mudah bukan? Tapi dasar tololnya aku, aku malah memandangi KangIn-ah yang sedang baca majalah dan tanganku terkena air panas. Cup noodle yang tadi kupegang juga jatuh dan isinya kemana-mana.
"Auch…!" aku menahan panas di tanganku. Youngwoon-ah spontan langsung berbalik ke arahku dan lompat dari sofa. Ia berlari menghampiriku.
"Hyung gak papa? Kenapa bisa begini?" katanya. "Ikut aku, hyung!"
Ia menarikku ke kamar mandi dan menyalakan kran air. Ia menggenggam tanganku dan mendinginkannya dengan air dingin yang mengalir dari kran itu.
"Go-gomawo yo,Youngwoon-ah…"
"Hyung lain kali hati-hati! Lihat! Tangan hyung merah kan!" katanya. Terlihat pancaran rasa khawatir dari matanya.
Karena melihatnya khawatir, aku berkata, "Sudahlah, Youngwoon-ah, aku tidak apa-apa… Maaf yah merepotkanmu..."
KangIn hanya menatapku. Ia memberiku tatapan 'hyung-pasti-bohong'
"Tidak! Aku tidak percaya hyung tidak kenapa-napa…"
"Youngwoon-ah, kau tidak percaya padaku?"
Ia diam. Ia pun mematikan keran dan mencium tanganku yang memerah itu. Lembut sekali… Sekarang pipiku sama merahnya dengan warna merah ditanganku yang jelas merah sekali. Rasa sakit itu hilang seketika.
"Kata umma, kalau kita mencium orang yang sedang terluka, luka orang itu akan berkurang… Gimana, hyung? Sudah tidak sakit 'kan?" tanyanya.
Aku hanya mengangguk dan tersenyum.
"Yasudah… sekarang hyung duduk saja… Biar aku yang bikin sarapan…"
Dia pun lari keluar. Sebelum membuat makanan, ia membersihkan makanan yang kutumpahkan. Ya, dia memang gila dan nakal. Tapi dia bisa berubah menjadi seorang yang protektif dan dewasa, makanya aku menyukainya. Aku duduk di kasur sambil memperhatikannya yang sedang membersihkan makanan tumpah tadi. Kemudian, setelah itu, ia mengeluarkan lagi sebuah cup noodle dan memasaknya dengan cepat. Kuakui ia lebih cekatan dariku.
"Ini, hyung~" ia menyodorkan cup noodle yang ada di tangan kanannya.
"Gomawo…" jawabku sambil tersenyum.
Rasanya beruntung sekali bisa kenal dengannya. Aku mesti berterima kasih pada Heechullie, sahabatku, yang telah memaksaku masuk ke sekolah ini. Tanpanya, aku tidak akan bertemu Youngwoon-ah… Ahaha…
Normal POV
Kedua namja itu akhirnya selesai makan.
"Teukie-hyung, sini biar aku yang buang…" tawar KangIn pada hyung-nya, Jungsoo atau biasa dipanggil Leeteuk.
"Tidak usah, Youngwoon-ah… Biar aku buang sendiri…" tolaknya sopan.
Setelah beres dengan pekerjaan mereka masing-masing, mereka berangkat menuju gedung sekolah. Sepanjang jalan mereka hanya berbasa-basi garing dan tertawa. Sampai akhirnya ada sahabat gila Leeteuk datang.
"Teukie! Tumben dateng jam segini! Biasanya pagi banget?" Tanya si namja itu.
"Ah, Heechullie, tadi, anu…"
"Tadi Teukie-hyung kesiram air panas! Jadi agak lama…" kata KangIn. Ia terlihat sedikit sebal jika ada Heechul di dekat Leeteuk, tapi sayangnya, Leeteuk dan Heechul tidak menyadarinya.
"Hahaha! Tidak biasanya… padahal kamu tuh selalu berhati-hati! Koq bisa?" tawa namja bernama panjang Kim Heechul itu. Leeteuk diam. Masa sih dia mau nyeritain blak-blakan di depan KangIn bahwa dia kesiram hanya karena melototin KangIn terus.
"Oh, tidak pentinglah… aku tidak memaksa koq…" kata Heechul sadar kalau Leeteuk kebingungan. "Yasudah, ayo ke kelas!" ajak Heechul.
"Baiklah… Youngwoon-ah, aku duluan ya?"
"Baiklah! Bersenang-senang sana…" jawab KangIn sambil berbalik dan meninggalkan kedua namja manis itu.
"Heh, Teukie… jangan bilang kau ketumpahan air panas gara-gara si beruang itu?" kata Heechul setelah KangIn pergi jauh. Wajah Leeteuk merah padam.
"Iya… tadi aku memperhatikannya terus saat sedang menyeduh cup noodle…"
"Kau ini, susah sekali menyatakan perasaanmu? Sampai kapan perasaanmu akan kau sembunyikan?" Tanya Heechul mulai waras.
"Aku tidak tahu… Sudah lah… jangan dibahas… Kau sendiri? Tidak adakah namja yang menarik perhatianmu sedikit pun?"
"Belum… Lihat saja nanti…"
Mereka pun jalan ke kelas bersama.
KangIn POV
Si namja centil itu kenapa sih selalu bareng Leeteuk-hyung? Kemana-mana bareng… Nempel terus! Bikin kesel tau nggak? Padahal tadinya aku mau mengantar Teukie-hyung sampai ke kelasnya! Fuu~ Sepertinya benar dugaanku, mereka memang pacaran… Sudahlah, daripada stress lebih baik ke kelas…
Aku masuk kelas dengan penampilan kacau dan muka lesu gara-gara ngeliat Teukie-hyung jalan bareng Heechul-hyung.
BUAGH—
Tiba-tiba punggungku dipukul dari belakang.
"KangIn! Kau kenapa?" kata si gendut sahabatku, Shin Donghee atau Shindong.
"Gak apa-apa… Aku hanya bête…" jawabku.
"Bete gara-gara Teukie-hyung jalan bareng Heechul-hyung sambil dipeluk-peluk?" tanyanya. Memang sebagian kata-katanya benar, tapi soal dipeluk-peluk itu salah. Kalau sampai Teukie-hyung dipeluk orang lain,kupastikan orang itu mati…
"Iya! Kenapa?"
"Sudahlah… Kau dari pada terus curiga kaya begitu, lebih baik langsung Tanya pada Teukie-hyung." Kata Shindong si badan besar ini.
"Memalukan bodoh… Kau gila apa?" kataku.
"Dari pada mencurigai dia hal-hal yang tidak-tidak, lebih baik langsung bertanya bukan? Lagian kalau jawabannya sesuai apa yang kau mau, kau bisa langsung tembak dia…" katanya tidak peduli pada pipiku yang sudah merona.
"Hey! Jangan keras-keras, Shindong!"
"Oh iya… Mian mian!"
BUGH—
"KangIn! Masih malu-malu aja nih?" kata seseorang tepatnya dua orang dari belakangku. Sepasang sahabat ini memang sama-sama jahil.
"Hae! Eunhyuk! Sakit tahu!"
"Mianhae yo, KangIn Bear… Kami kan hanya bercanda… Ngomong-ngomong, kau nggak takut Teukie-hyung diambil orang?" kata mereka langsung to the point. Mereka memang blak-blakan. Dasar gila!
"Sudah ah.,, bête jawab gitu terus…" aku pun mengambil earphone dan MP3 player-ku dan mendengar music.
"Dasar beruang…" kata mereka jelas terdengar di telingaku.
Normal POV
Bel masuk pun berbunyi. KangIn segera melepas earphone-nya dan mematikan MP3 player-nya. Sedangkan ketiga sahabatnya itu cepat-cepat duduk.
"Pagi, murid-murid…" kata seorang guru yang masuk.
"Pagi, songsaenim…" balas murid-murid serempak.
"Hari ini, pelajaran sejarah Bapak diperpanjang satu jam…" kata sang guru dan mendapat helaan napas panjang dari murid-murid. Itu tandanya mereka malas… Mana pelajaran sejarah sangat membosankan…
"…Tapi istirahat kalian lebih lama setengah jam…" lanjutnya.
Murid-murid masih menghela napas. 'Masa cuman setengah jam?' Pikir mereka.
Pelajaran pun berlangsung dengan sunyi senyap. Bahkan ada yg ketiduran dengan kepala intip KangIn, ia sedang menerawang ke arah langit. Di benaknya hanya ada satu orang yaitu Leeteuk.
'Teukie-hyung lagi apa yah?' batin KangIn sambil ngebayangin Leeteuk dan senyum sendiri.
Sedangkan di kelas Leeteuk, kelas 3-D, ia hanya sedang termenung dan membayangkan wajah KangIn tersayangnya. Ia tidak peduli pada guru yang sedang menjelaskan panjang lebar tentang sejarah Korea.
Tiba-tiba ada yang melemparnya kertas dari belakang.
"Heh, Teukie, baca…!" perintah Heechul yang duduk di belakangnya dengan berbisik.
Leeteuk pun mengambil kertas yang terjatuh tadi dan membacanya.
'Bagaimana kalau kau ajak beruang itu kencan? Hari Sabtu kan kamu tidak ada tugas…? Lumayan buat jalan-jalan bareng orang yang kau sayangi? Cariin aku pacar juga yah? Hihihi…'
Wajah Leeteuk pun merah padam. Ia menoleh ke belakang dan berbisik, "Kau gila yah? Nanti kalau dia bertanya kenapa, aku jawab apa?"
"Jawab saja aku hanya mau jalan bareng… Terus tembak deh…"
"Tapi—"
PLUK—
Sebatang kapur mengenai kepala Leeteuk.
"Jungsoo-sshi? Sedang apa kau? Heechul-sshi juga? Apa kalian mendengarkan aku?"
"Dengar, songsaenim…" dengan santainya Heechul menjawab.
"Lalu apa yang tadi saya jelaskan?"
"Ehm, Pada tahun satu Masehi, Tiga Kerajaan Korea seperti Goguryeo, Silla dan Baekje mulai mendominasi Semenanjung Korea dan Manchuria. Tiga kerajaan ini saling bersaing secara ekonomi dan militer. Koguryo dan Baekje adalah dua kerajaan yang terkuat, terutama Goguryeo, yang selalu dapat menangkis serangan-serangan dari Dinasti-dinasti Cina. Kerajaan Silla perlahan-lahan menjadi kuat dan akhirnya dapat menundukkan Goguryeo. Untuk pertama kalinya Semenanjung Korea berhasil disatukan oleh Silla pada tahun 676 menjadi Silla Bersatu. Para pelarian Goguryeo yang selamat mendirikan sebuah kerajaan lain di sisi timur laut semenanjung Korea, yakni Balhae…" jelas Heechul lancar.
"Baiklah, bagus, kalau kau Leeteuk-sshi?"
"Err… Aku…"
"Ya! Sekarang kau keluar dan baca sampai hafal!"
"Baiklah…" jawabnya lesu.
Ia pun berjalan keluar dan terlihat membacanya. Ya, matanya memang menatap lurus ke buku sejarah yang dipegangnya, tapi pikirannya tertuju pada satu orang, yaitu KangIn.
'Aaah… gara-gara mikiri dia plus ngobrol sama Heechullie, aku jadi apes begini…' batinnya. Tiba-tiba ada sebuah seuara mengagetkannya.
"Teukie-hyung!" Leeteuk tahu suara itu, Ia menengok ke asal suara itu.
"Kau sedang ap—"
"Sssst! Aku sedang disetrap, Youngwoon-ah!" bisiknya namun KangIn bisa mendengarnya.
BRAKK—
"Leeteuk-sshi,kau sedang mengobrol dengan siapa?" tegur guru itu.
"Tidak ada… mu-mungkin cuma khayalan songsaenim saja?" jawab Leeteuk. Ya, memang tidak ada siapa-siapa, tapi setelah sang guru kembali masuk, KangIn keluar dari tempat sembunyinya, balik tempat sampah di depan kelas sebelah.
"Mian, Teukie-hyung…"
"Tidak, bukan salahmu koq… Ngomong-ngmong, kenapa kau bisa ada di sini?"
"Aku mau ke WC, tapi malah ketemu hyung… Lumayan sih, jadi bisa ngomong lebih cepat…"
"Maksudmu…?"
"Anu, aku mau mengajakmu jalan-jalan hari Sabtu… Hyung mau yah? Nanti kalau perlu aku yang minta izin pada kepala asrama!" pinta KangIn.
DEG—
Jantung Leeteuk berdebar. KangIn mengajaknya keluar? Kencan? Benar-benar mimpi jadi nyata.
"Tentu saja, Youngwoon-ah! Aku mau…!" jawabnya girang.
"Oke, hyung! Aku ke WC dulu yah…"
Leeteuk pun jadi semangat. Ia membaca buku itu tidak sampai setengah jam. Ia langsung masuk ke kelas dan bilang pada gurunya bahwa ia sudah hafal seluruh isi Bab Sejarah Korea. Ia tidak bohong, saat disuruh menerangkan, ia menerangkannya dengan lancar. Semua murid hanya terpelongo.
Ia kembali ke kursinya sambil tersenyum-senyum.
"Teukie, kamu kenapa?" bisik Heechul.
"Nggak… Nanti deh kuceritakan…"
TENG…TENG…
Bel istirahat terdengar. Semua guru menyudahi pelajarannya—terkecuali pelajaran sejarah yang diberikan guru aneh ini di kelas KangIn. Murid-murid berhamburan keluar kelas. Leeteuk dan Heechul berjalan menuju kantin sekolah. Sebenarnya Heechul ngeri deket-deket Leeteuk yang dari tadi senyum sendiri.
"Teukie! Kau baik-baik saja?" tanyanya pada Leeteuk yang sedang antri makanan di kafetaria.
"Nggak… Oh, Wookie-ah… Punyaku sausnya jangan kebanyakan…" kata Leeteuk tidak menghiraukan Heechul dan bicara pada penjaga kantin sekaligus adik kelasnya juga, Kim Ryeowook.
"Dasar gila, Wookie-ah… Aku pakai banyak mayonnaise…" kata Heechul sesudah Leeteuk pergi menuju bangku kosong.
"Dia kenapa hyung?" Tanya Ryeowook yang biasa dipanggil Wookie.
"Entahlah… Perasaan tiap hari kau terus yang tugas disini? Yesungie mana?"
"Dia lagi dihukum guru deh kayaknya…Yesung-hyung memang paling males di kelasnya…"
"Oh, yasudah, gomawo yo, Wookie-ah…"
"Oke…"
Ryeowook pun melanjutkan aktivitasnya dan Heechul menyusul Leeteuk.
"KangIn mana?" Tanya Heechul. Ya, memang biasanya kalau lima menit saja ia tidak datang, pasti sudah ada KangIn duduk di sebelah Leeteuk.
"Entahlaah~" jawab Leeteuk.
"Kau kenapa sih?"
"Aku? Mau tahu? Youngwoon-ah mengajakku jalan-jalan hari Sabtu nanti…"
"Heee? Serius?"
"Iya!"
"Wah, beruntung kau…"
"Memang…"
Kedua namja manis itu melanjutkan acara mengobrol mereka sambil makan. Sedang KengIn yang masih terperangkap di kelasnya, hanya diam menerawang ke langit. Ia tidak mendengarkan penjelasan guru. Ia pikir, gampanglah kalau ketinggalan, bisa tanya Teukie-hyung…
'Haaah! Pasti Teukie-hyung lagi makan bareng Heechul-hyung! Berdua! Aaaaah!' batin mengacak-ngacak rambutnya. Untunglah sang guru sedang menulis di papan tulis.
'Udah ah… mendingan tanya aja pas kencan bareng—' KangIn melotot. 'Apaan aku? Kencan?'
"Youngwoon-sshi? Kau baik-baik saja?" tanya si guru yang menyadari KangIn sedang mengaca-ngacak rambutnya. Kebetulan si songsaenim ini orangnya baik, jadi dia gak langsung marah, hanya dia agak gila karena sering memperpanjang waktu pelajarannya.
"Aku baik-baik saja… Hehehe…"
"Baiklah…."
Dan sang guru kembali menjelaskan sejarah pada zaman Sengoku di KangIn? Ia malah corat-coret kertas. Dia bingung mau ngapain.
Setengah jam kemudian.
"…Baiklah, pelajarannya sampai disini dulu…" kata sang guru menyudahi pelajarannya. KangIn hanya berbengong ria di mejanya sambil memelototi awan-awan.
'Hari Sabtu, cepat datang!' batinnya.
(SKIP TIME) Dua hari kemudian, Hari Sabtu, hari dimana KangIn dan Leeteuk akan kencan.
"Hyuuung! Ayo, cepat…Nanti filmnya keburu dimulai~" teriak namja bertubuh besar namun sangat tampan.
"Iya, Youngwoon-ah… Kalau mau kau bantu aku bawa popcorn ini…" kata namja manis yang diajak ngomong Youngwoon alias KangIn.
"Sini…" kata KangIn mengambil dus popcorn dari tangan Leeteuk, sang namja manis itu.
Ya, mereka sedang berada di sebuah bioskop di kota. Mereka naik kereta api agar sampai ke kota. Rencananya, hari ini KangIn akan mengajak hyung tersayangnya ini nonton, lalu jalan-jalan, dan terakhir ke taman. Hari ini ada festival kembang api di Seoul, dan parahnya, festival itu berlangsung hingga larut malam. Untungnya, KangIn telah memohon pada kepala asrama agar mengizinkannya keluar untuk jalan-jalan sampai malam, jadi, yah, tidak apa…
Setelah sampai di dalam ruangan, mereka duduk di tempat yang telah mereka pilih sebelum masuk. Tampaknya, mereka datang terlalu cepat karena filmnya ternyata akan dimulai 5 menit lagi.
"Youngwoon-ah, popcornnya jangan dihabiskan sekarang… Nanti buat nonton bagaimana?" tegur Leeteuk pada KangIn yang sibuk memakan popcorn yang mereka beli tadi.
"Oke deh…" KangIn berhenti namun dilanjutkan dengan meminum minuman kaleng yang mereka beli tadi.
Lima menit kemudian, filmnya yang mereka tonton adalah film Dragon Pearl. *A/N: Aku juga ga tahu itu film tentang apa, aku hanya liat di Koran… ahaha…* KangIn memakan popcorn yang ditaruh diantara Leeteuk dan dirinya sambil menatap lurus ke arah layar. Sedang Leeteuk dia hanya SMS dengan Heechul sambil mengambil popcornnya satu-per-satu.
Keduanya sibuk dengan aktivitas masing-masing sampai tidak sadar tangan mereka bertemu saat mengambil popcorn. Keduanya terkaget dan menatap satu sama lain.
"Mi-mian…" kata Leeteuk. Ia bersyukur di sini gelap. Kalau tidak, pasti sudah kelihatan pipinya bersemu merah.
"Na-nado…"
Leeteuk menarik kembali tangannya. Ia mengirim sebuah pesan kepada Heechul dan isinya: 'Heechullie! Tanganku dan tangannya saling bersentuhan…,!'
Leeteuk pun terus ber-SMS ria dengan Heechul. Karena haus, ia mengambil minum yang ditaruh di antara KangIn dan dia. Ia minum begitu saja tanpa melihat minuman apa yang dia minum.
'Koq rasanya ini bukan cappuccino? Ini rasa jeruk? Aku tidak pesan ini… Eh! Tunggu…' batin Leeteuk baru sadar. Ketika ia mengarahkan HP-nya untuk melihat minuman apa yang dia minum, ia langsung kaget dan pipinya merah padam.
Ia melirik ke arah KangIn sedang meminum minuman kaleng. KangIn langsung melepas minuman itu dari mulutnya dan menatapnya aneh.
"Yo-Youngwoon-ah? Ki-kita.. Mi-minuman…I-ini, tertukar…" ucap Leeteuk tergagap.
"Mwo! Minumannya tertukar? Miaan, hyung!" teriak KangIn. Ia pun mendapat tatapan 'jangan-berisik-bodoh!' dari penonton lainnya.
Wajah keduanya merah padam. Bagaimana bisa terjadi yang seperti ini? Sangat tidak diharapkan!
Setelah kejadian itu, keduanya pun lebih waspada saat memakan popcorn dan meminum minuman.
Setelah film selesai. KangIn langsung mengajak hyungnya jalan-jalan di kota. Jarang sekali mereka melihat pemandangan malam di kota karena mereka tidak boleh keluar asrama.
"Hyung, kotanya indah yah?"
"Iya… Ahaha… Oh iya, kita belum makan dari tadi… Cari café yuk?" ajak Leeteuk.
"Okeh~"
Keduanya mencari café yang tidak terlalu ramai. Yah, keduanya memang tidak terlalu suka keadaan ramai.
"Kesitu saja…" kata Leeteuk saat ia dan KangIn sedang berjalan-jalan. Ia menunjuk sebuah café yang tidak terlalu besar.
KangIn pun mengangguk tanda setuju. Keduanya berjalan menuju café yang agak sepi namun sepertinya nyaman.
Ya, benar saja, saat pertama masuk, mereka sudah mendapat sambutan 'Selamat Malam' dari sang waiters. Mereka duduk di salah satu bangku dekat jendela. Selang berapa detik, sang waiters menyodorkan buku menu kepada keduanya.
"Ah, aku pesan Beijing Fried Rice dan minumnya Strawberry Juice saja… Kalau kau, Youngwoon-ah?"
"Aku? Hm… Aku hanya pesan Chicken Soup dan Orange Juice…"
Setelah pesanan keduanya dicatat dan sang waiters pergi, mereka berbincang kembali.
"Teukie-hyung, kenapa pesan Beijing Fried Rice?" tanya KangIn.
"Oh, aku? Aku sangat suka Beijing Fried Rice, soalnya dulu waktu SMP, aku punya teman dari China. Kalau main ke rumahnya, aku sering dijamu dengan Beijing Fried Rice buatannya sendiri. Dia sangat jago masak, lho! Tapi sekarang kami tidak pernah bertemu lagi karena dia pindah sekolah ke kota Busan…." Cerita Leeteuk.
"Begitukah? Namanya siapa?"
"HanGeng-ah… Dia lebih muda dariku satu tahun…"
"Oohh…." Jawab KangIn singkat.
"Hidangan datang…" kata seorang waiters tiba-tiba. Ia memindahkan makanan dari nampan ke meja dan kembali ke dapur dengan cepat. Sedetik kemudian keluar lagi dan membawa minuman. Kenapa ia begitu cepat? Karena ia menggunakan inline skate untuk berjalan.
Sebagai ucapan terima kasih, Leeteuk tersenyum pada sang waiters, sangaaat manis!
"Selamat makan~" ucap keduanya.
Leeteuk pun memakan satu sendok Beijing Fried Rice itu dan entah kenapa ia tiba-tiba terbengong.
"Teukie-hyung? Hyung?" kata KangIn yang baru saja mau menyuapkan soup ke mulutnya.
"Eh… Oh, mian.. Ahaha… sepertinya aku pernah merasakan Beijing Fried Rice ini…" kata Leeteuk.
"Oh… aku mengerti…." Jawab KangIn. "Waiters~Apakah kami boleh tahu siapa yang memasak Beijing Fried Rice ini?" kata KangIn tiba-tiba. Leeteuk hanya melongo. Hidup KangIn memang easy-going (?)…
"Ah, baiklah… Saya panggilkan dulu…"
Sang waiters masuk dan keluar dengan menarik seorang namja.
"Ini dia, tuan… Koki asli asal China, HanGeng-sshi. Maaf kalau rasanya tidak enak, dia masih SMU dan belum terlalu handal…"
"HanGeng?" kata Leeteuk histeris.
"Tuh kan… makanya langsung tanya, hyung~" kata KangIn.
"Leeteuk-hyung? Itu kamu?"
"Iya… Ahaha… Sudah lama sekali! Kau koq bisa ada di Seoul?"
"Yah…. Saat hari pertama pindah, mendadak pekerjaan Ayahku dipindah ke kota Seoul lagi… Jadi yah.. Begitu lah…" jawabnya.
Mereka terus berbincang panjang lebar. Sedangkan KangIn, ia memakan soupnya dengan enggan. Ia cemburu melihat hyungnya akrab sekali dengan si koki China itu.
"Kamsahamida, HanGeng-ah…Kami datang lagi lain waktu!" kata Leeteuk selesai makan disitu.
HanGeng hanya membalas dengan senyuman. KangIn yang gak mau lihat mereka dua-duaan lagi langsung menarik tangan hyungnya.
Sesudah jauh, KangIn melepas tangan hyungnya.
"Aku sebal!" kata KangIn sambil memanyunkan bibirnya.
"Kenapa, Youngwoon-ah? Apa aku berbuat sesuatu yang salah?"
"Masa di café tadi aku diacuhin?"
"Oh, mianhae, Youngwoon-ah… HanGeng-ah 'kan teman dekatku… Jadi tidak apa bukan? Yasudah, ayo! Kita ke taman~" kata Leeteuk. Karena KangIn diam saja, ia beranikan diri menggenggam tangan KangIn dan menariknya.
"Ba-baiklah!" kata KangIn.
Taman kota.
"Wah, ramai sekali disini, Youngwoon-ah…"
"Iya, hyung… Kau tidak apa-apa 'kan?"
"Aku tidak apa-apa koq! Eh, ada bukit kecil, naik yuk?" ajak Leeteuk sembari menarik KangIn.
Diatas bukit kecil itu tidak ada orang. Orang lain sedang sibuk membeli pernak-pernik cantik dan makanan di bawah sana.
Hening… Tidak ada yang bicara sama sekali.
"Hyung?" KangIn buka suara duluan.
"Hm?"
"Anu… Aku mau tanya…"
"Tanya apa Youngwoon-ah?"
"Memang benar—" Ucapan KangIn terputus saat ada suara seorang yeoja bicara melalui toa.
"Kembang api akan diluncurkan lima menit lagi! Bersiaplah, bersiap!"
"Ah, cepat sekali yah? Oh iya, Youngwoon-ah, tadi kamu mau bicara apa?" kata Leeteuk.
"Anu, memang benar yah.. Um, Teukie-hyung berpacaran dengan Heechul-hyung?" tanya KangIn sukses membuat Leeteuk terpelongo. Sedetik kemudian…
"B-Bahahaha! Youngwoon-ah! Kau ini lucu sekali! Ah… hah… hah… Dengar, aku dan Heechullie hanya teman… sahabat! Tidak lebih…" tawa Leeteuk.
KangIn merasa malu namun juga menghela napas panjang.
"Fuuh~ Untung… Jadi aku tidak perlu bersaing untuk mendapatkan Teukie-hyung…" ucap KangIn keceplosan.
Leeteuk hanya melotot. Sedang KangIn? Dia benar-benar lamban…
"Yo-Youngwoon-ah?"
"Apa, hyung—"
Rupanya ia baru sadar. Mukanya langsung merah padam.
"Apa maksudnya, Youngwoon-ah?" tanya Leeteuk lagi.
KangIn speechless. Ia gak tahu harus ngomong apa. Namun akhirnya ia bicara, "Oh… Anu, itu… Aku menyukai hyung…!" katanya.
Sekarang Leeteuk yang speechless. Ia segera memeluk beruang itu.
"Youngwoon-ah… huwaa! Aku juga menyukaimu~" tangis Leeteuk. Entah untuk apa, mungkin karena ia bahagia.
"Beneran, h-hyung?"
"I-iya…!"
"Wah! Aku tak menyangka hyung! Ternyata perasaan tersembunyi ini tersampaikan juga! Terlebih sekarang orang yang kusayangi menerimaku!" kata KangIn girang. Ia memeluk Leeteuk erat…dan hangat.
"Saranghae yo, Teukie-hyung~" kata KangIn.
"Nado Saranghae you, Youngwoon-ah…"
Keduanya pun saling mendekatkan wajah. Sampai akhirnya bibir mereka bersatu. Ciuman itu hangat dan lembut. Dan diwaktu yang bersamaan, kembang api meledak ditengah taman kota Seoul ini.
"Ayo kita pulang, hyung~"
"Baiklah… Asal kau menggendongku, chagi…"
"Hy-hyung banyak banget maunya. Tapi tidak apa deh… Ayo hyung…"
KangIn pun menggendong hyungnya pulang. Tanpa sadar, Leeteuk sudah tertidur di gendongan sang kekasih barunya, Kim Youngwoon.
Esok harinya.
KangIn sedang menyelesaikan tugasnya bersama teman-teman seangkatannya di kamar Donghae dan Eunhyuk.
Di sana ada Donghae dan Eunhyuk serta dirinya, pastinya… Ada juga Shindong, dan namja berkepala besar namun sangat tampan sampai bikin author kelepek-kelepek ngeliatnya, Kim Joongwoon atau biasa dipanggil Yesung dan namja imut pecinta warna pink, Lee Sungmin.
"Yo, KangIn.. Kata Eunhyuk, Donghae, dan Shindong, kau sudah jadian dengan Teukie-hyung yah?" kata Yesung dengan wajah innocent-pabbo-nya.
KangIn sontak terkaget. Ia menatap tiga sahabat jahilnya yang pura-pura sibuk.
"Kalian!" kata KangIn.
"Mian! Mian! Habis kemarin kami 'kan ke taman juga untuk melihat festival kembang api!" kata Donghae.
"Iya… Dan gak sengaja kami melihat kau dan Teukie-hyung berduaan~" lanjut Eunhyuk.
"…Dan akhirnya, karena penasaran kami membuntutimu…" kata Shindong.
"Aku pastikan kalian akan mati sekarang juga~!"
KangIn mengejar Donghae, Eunhyuk, dan Shindong yang lari keluar kamar asrama.
Sedangkan dua orang didalam hanya geleng-geleng melihat 3 kucing dan 1 anjing ini selalu berkejar-kejaran hanya karena masalah sepele.
TBC
A/N: Tara~! Fic anehku yang ke-4 di fandom ini! Aku mau coba bikin yang multi chap. Tapi belum tahu bagaimana cara untuk mem-publish cerita multichip… Ada yang bisa bantu? Ehehe
Aku mulai dari pairing yang paling tua sampai yang paling muda, jadi untuk chapter 2 nanti aku pake HanChul couple…
Sudah deh, aku minta masukannya yah… Makasih buat readers yang udah baca~
Mind to Review? =3
