Rock, Scissors, Paper

Standard Disclaimer Applied

Rate T+

SasuXHina


Kau mungkin selalu menilai bahwa aku hanya seorang pengganggu yang tidak tahu diri, laki-laki sialan yang tak berperasaan mengintimidasi setiap orang yang berusaha mendekatimu, seorang brengsek sialan yang tak punya hati menyita seluruh kebebasanmu, sebuah penghalang besar yang ingin kau singkirkan bila kau mampu.

Benci, kesal, muak, sedih, marah, kesepian, aku tahu semua, semua rasamu, semua kepedihanmu, kurasa aku adalah penyebab seluruh kepedihanmu, aku sadar betul akan itu, sangat sadar dengan segala perlakuan yang tak pantas padamu, aku mungkin sangat menyesal amat sangat menyesal tepatnya.

Tapi rasa sesalku tak sepadan dengan sakit hatimu ketika tahu apa yang sebenarnya mereka lakukan. Biarlah hanya aku yang dia anggap sebagai musuh. Cukuplah hanya aku sebagai peran antagonis. Setidaknya hidupnya akan lebih baik

Kau tak pernah tahu itu….

Aku tak pernah mengatakannya…..

Biarkanlah karena….

Kau segalanya untukku…

"Kau itu orang yang sangat penting untukku"

I don't mind it. Antagonist? Let it Be

11th years old

"DENGAR HINATA, sudah berapa kali kuucapkan kau tak boleh bergaul dengan anak kampung seperti mereka. Mereka hanya sampah, tidak cocok dengan kita. Kau sudah punya aku dan Neji kan sebagai temanmu, jadi tinggalkan mereka! "teriaknya marah

"Hiks, apa salah mereka, mereka baik padaku dan aku butuh teman yang lain, bukan sekedar anak rekan bisnis ayah yang tak selalu ada disampingku. Aku janji aku takkan meninggalkan kalian meski aku berteman dengan mereka, jadi….." ucapnya terpotong

"JANGAN MEMBANTAH HINATA! AKU TIDAK TERIMA DENGAN PERLAKUANMU. ATAU, KAU INGIN AKU MEMBUAT HIDUP ANAK-ANAK KAMPUNG ITU MENDERITA." Sejenak hening

"Baiklah jika itu yang kau inginkan,,,," lanjutnya sembari pergi meninggalkan hinata yang masih terisak dan berkata lirih.

"Kumohon,,,, Sasuke jangan lakukan ini, mereka tidak bersalah apapun."

Hinata berlari mendekat menghampiri Sasuke yang kini tengah mengeluarkan seriangainya, Sasuke tahu ancaman itu akan berhasil pada hinata. Hinata berlutut memohon agar tidak melakukan hal yang buruk, berharap kebaikan hatinya. Dia meracau mengatakan bujukan namun tak digubris oleh sasuke, gadis kecil itu putus asa lantas

"Aku akan melakukan apapun untukmu, aku berjanji asal batalkan niatmu itu."Hinata memohon berurai air mata.

"Baiklah aku urungkan niatku, dan kupegang janjimu. Satu hal lagi jangan pernah mencoba melanggarnya atau kau akan menyesal." Ucapnya penuh kemenangan, hinata hanya mengangguk tanda menyetujui.

Sebenarnya bukan ini yang diinginkannya, dia hanya tak ingin hinata tahu bahwa yang dianggapnya sebagai teman hanya memanfaatkannya saja, memanfaatkan kedudukannya sebagai seorang anak kaya raya, sama seperti dirinya.

Pada akhirnya Hinata hanya tahu sisi gelap sasuke, dan ia terpaksa menyerah. Dia tahu, Sasuke harus mendapatkan apa yang dia inginkan untuk membuatnya menyerah. Hinata tak tahu keputusannya saat ini akan mempengaruhi kehidupannya, menjadi kekang kuat yang membelenggunya, yang menjeratnya dalam keegoisan UCHIHA SASUKE.

"Maafkan aku hinata" sasuke hanya berbisik pada dirinya sendiri ketika meninggalkan Hinata. Setidaknya nalurinya belum mati, maka kata itu yang akan selalu dia bisikkan pada dirinya sendiri dari hari ini juga hari lain yang tak terhitung lagi olehnya.


Author Note

Story lain lagi XD

Semoga menikmati. Jangan lupa tinggalkan jejak ya minna X)