Desclaimer :
Naruto © Masashi Kishimoto
Byakugan Hime © Aburame Soni
Ratted :T
Genre : Mystery, Romance.
Warning: AU, OOC, Garing, Berbau drama jadi bakalan rada lebay, EYD mode: Of.
Happy Reading Minaa-san
.
.
Chapter 1 'What wrong with me ?'
"Hyuga ? yang benar saja ?!" bentak seorang pria paruh baya
"tentu, sudah kuduga anda akan terkejut tapi_''
"Dia adalah Musuh utama_"
KRRRIIINNNGG…!
Alarm terdengar berdering membangunkan pria berambut raven bermata onyx dari mimpinya.
"Mimpi macam apa barusan itu " ucap seorang pria sambil mengucek matanya menandakan pengelihatanya masih kabur.
''Astaga ini senin, Siall..!" ketus pria itu mengingat hari senin dia harus kesekolah setelah weekend yang ia lewati ,dan pastinya dihari senin biasanya akan banyak gadis yang meneriakinya 'Sasuke senpai..!' karena hari itu jam pelajaran dimulai 5 menit lebih lambat .Dengan ketampanan yang dia miliki, wajar saja kalau dia menjadi idola di sekolahnya. Walau bagaimanapun dia sudah terlalu sering bolos, jadi mau tidak mau dia harus sekolah, atau ayahnya akan menyita mobil dan kartu kredit yang menurutnya merupakan bencana besar.
Setelah selesai mandi dan memakai seragam kini ia segera keruang makan untuk sarapan.''Sasuke-sama, sarapanya sudah siap"beberapa pelayan di masion uchiha menyambutnya dengan hangat di ruang makan.
''Hn_" jawabnya sudah ada dua anggota keluarganya di meja makan.
"Ohayo Sasuke, santai seperti biasanya" Tanya pria kriput berambut panjang di meja makan
"Kelihatanya bagaimana ?!" ketus Sasuke
"kau ini..! itukah caramu menjawab pertanyaan kakakmu ?"
"Sudah sudah,kalian berdua..! jangan membuat nafsu makan ibu hilang karena perdebatan kecil kalian ..!"ucap Mikoto yang merupakan ibu mereka bukan hal aneh lagi jika suasana berkumpul selalu disertai adu mulut antara uchiha bersaudara ini.
"Sasuke, kenapa kou tidak cepat-cepat berangkat, bukankah ini hampir jam 08:00 ?" Tanya Mikoto
"Biarlah ibu, lagipula jika aku terlambat itu lebih baik" terang Sasuke dangan wajah datar
"sepertinya dia tidak ingin dikerumuni teman teman alaynya itu, diakan idola disekolahnya ibu, benarkan sasu-chwan"ucap itachi dengan nada meledek.
"Diam kau ..! Baka-aniki..!"
"apa maksudmu Kusso-gaki..!?"
"sudah sudah kalian berdua, sebaiknya kalian cepatlah habiskan sarapanya ..!" ucap Mikoto dengan nada setengah membentak.
.
.
Sementara itu di suatu tempat seorang gadis berambut indigo bermata lavender, berlari ditengah kerumunan banyak orang .pada akhirnya ia berada di trotoar jalan.
"Apa..! sudah berangkat..!" ia berteriak ketika melihat pesan singkat di ponselnya..
"Siall..!"ia kembali berlari sambil menunggu taxi ,namun tak kunjung beberapa saat, akhirnya ia menemukan taxi .namun sayangnya ketika sampai didepan sekolah gerbangnya sudah ditutup.
"hahh -phak permishi.." ucap gadis itu dengan nafas yang terengah-engah sebab berlari beberapa meter.
"iya nee-chan ada yang bisa ku bantu ?" Tanya security yang berjaga di gerbang sekolah konoha high scholl , sekolah dimana Hinata Hyuga akan menimba ilmu.
"hhaaahh..!Ah-Aku disini murid baru, m-maaf terlambhat, bolehkah aku masuk?"Tanya hinata
"Kurasa kau harus menunggu dulu disini sampai upacaranya selesai"terang sang security
"huuhh.. baiklah _-" Hinata menghelakan nafas beratnya
Terlihat dari kejauhan mobil mewah berwarna hitam hendak masuk .sang security pun segera membukakan gerbangnya..
"silahkan tuan.." ucap salah satu security sambil membungkukan tubuhnya tanda hormat.
Awalnya Hinata berfikir kalau mobil itu isinya guru yang terlambat, sudah hal wajar jika seorang guru terlambat datang. Tapi Ketika Hinata melihat kaca mobil mewah itu,melintas dihadapanya sesosok pria berambut menyerupai pantat ayam dengan wajah datar menggunakan baju seragam.
'hey tunggu dulu, bukankah orang itu memakai seragam, berarti dia siswa yang terlambat juga , tapi kenapa dia diperbolehkan masuk?'
Di dalam benak hinata banyak pertanyaan yang muncul.
'Siapa dia ? kenapa penjaga bukanya mencegahnya untuk masuk, tapi malah menyambutnya dengan ramah ? sedangkan aku..'
"P-pakk..! ada apa dengan pria itu, kenapa anda tak menghentikannya ? bukanya dia juga terlambat ?!" nada bicara Hinata agak meninggi
"Bukankah tadi sudah kubilang untuk tunggu disini beberapa menit ?!"
"A-Aku tahu .! T-tapi kenapa orang dengan mobil mewah itu tidak ikut menunggu sepertiku ?!" Tanya Hinata lagi.
"Tentu saja ..! karena.. karena ini sudah hampir masuk jadi dia boleh masuk..!" ucap sang security sambil mencari alasan .
"cih..sialan.!" umpat Hinata sambil masuk dan berjalan lurus bermaksud untuk mencari ruang kepala sekolah.
"hey nee-chan .! kau mau kemana ? ruang kepala sekolah ada di aula sebelah kanan ..!"
teriak security tadi
"Aku tidak peduli ..!" gerutu Hinata
"lagipula siapa pria tadi , seenaknya saja masuk , dia pikir dia siapa ? Aku tak peduli siapa orang itu, jika bertemunya lagi aku akan melabraknya..!" Hinata terus menggerutu, terlihat beberapa pasang mata meperhatikanya heran, seolah mata mereka berbicara 'ada apa dengan orang itu', terlebih lagi wajahnya terlihat asing.
"Hinata Hyuga ..! kau kah itu ?" terdengar suara lantang wanita memanggilnya
"I-iya , aku sendiri.." jawab hinata agak gugup
"Aku Tsunade Senju , kepala sekolah di konoha gakuen high scholl.." Tsunade sang kepala sekolah memperkenalkan diri.
"Salam ken_"
"Baiklah cukup basa basinya, aku akan mengantarmu ke seseorang yang akan jadi wali kelasmu" potong Tsunade dan langsung membimbing hinata berjalan.
Mereka berdua kini ada di ruang kepala sekolah dengan seorang pria berambut putih yang akan menjadi wali kelasnya.
"perkenalkan aku Hatake kakashi ,guru Matematika sekaligus wali murid kelas sebelas"
"Aku Hinata Hyuga, mohon bantuanya.."
"Baiklah , kau bisa memulai pelajaran sekarang , kakashi kau bisa mengantarnya kekelas"
"Baik Tsunade-sama"
Hinata dan Kakshipun berjalan menuju kelas, saat itu bell sudah berdering , namun masih ada beberapa siswa yang masih berkeliaran diluar kelas. Saat itu Hinata menjadi pusat perhatian para pria ,tapi Hinata tak mengiraukanya. Setelah melalui beberapa kelas akhirnya mereka sampai di ruangan yang dituju, sebelum masuk Hinata menarik nafas panjang agar bisa membuatnya releks.
Tap..tap..tap..tap..
Terdengar suara langkah kaki mendekat ke kelas dan pintupun terbuka ,seisi kelas pun saat itu terlihat melongo melihat Kakashi-sensei bersama murid baru, beberapa murid dikelas memperhatikan gadis didepan mereka dari ujung kaki sampai ke ujung rambut, beberapa wanita langsung merumpi,ada juga wanita yang melihatnya sinis karena menjadi perhatian beberapa pria dikelas itu,namun ada juga yang terlihat tak peduli dengan apa yang ada langsung berpikir bahwa dia akan dihadapkan orang yang beraneka ragam, ya.. beragam hinata memperhatikan beberapa siswa , sampai ia tersentak matanya nyaris keluar melihat pria dengan rambut pantat ayam dengan wajah datar. ia pun beteriak dalam hati 'ya tuhaan..! orang itu kurasaa.. ah dia pria ..si pantat ayam tadi' sepertinya sebuah kebetulan hinata bisa sekelas dengan orang yang bahkan belum dikenalnya tapi sudah membuatnya menggerutu dan bahkan adu mulut dengan satpam.
"Anak-anak ,seperti yang kalian lihat, kini kita kedatangan teman baru yang akan bergabung dengan kita, bisakah kau memperkenalkan diri ?" kakashi mempersilahkan Hinata untuk memperkenalkan diri.
"u-uumm.. N-namaku Hinata aku ber_"
"kenapa kau ini ? sebutkan nama lengkapmu ketika kau memperkenalkan diri" potong kakashi mendengar Hinata tidak menyebutkan nama lengkapnya.
"ahh..b-baiklah, gomenasai. Namaku Hinata Hyuga ,aku pindahan dari Sunagakure high school, m-mohon bantuanya" Hinata pun membungkuk
'Hyuga ? ..' Sasuke bertanya dalam hatinya, merasa pernah mendengar nama belakang gadis berambut indigo itu, tapi dimana.
"..ouh ,jadi dia keluarga Hyuga, sama seperti si sadako Neji" celetuk pria bertato aneh dipipinya.
"Hmm kita bisa lihat dari matanya , itu karena sama anehnya dengan si Neji " celetuk lagi pria berkacamata sambil memainkan lalat di mejanya.
"oii, ooii..! kau berkata seperti itu seolah olah kou tidak aneh"timpal si pria bertato lagi
Sasuke langsung teringat ketika tak sengaja mendengar percakapan teman temanya dibelakang, kalau di kelas sebelah ada seorang pria yang bernama belakang Hyuga,yaitu si katarak sadako. Tapi sasuke merasa kalau pernah mendengarnya ditempat lain .
'hmm.. dimana aku mendengarnya ya…'
"oi teme..! kelihatanya dia cantik juga untuk jadi pasanganmu, kaukan sudah lama menjomblo..!" teman sebangkunya dengan antusias mencibirnya karna di gengnya Sasuke adalah salah satu temanya yang masih menjomblo.
"Berisik kau Dobe..!" bentak sasuke pada teman berambut pirang di sebelahnya itu.
"Baik sekarang kau bisa duduk di bangku belakang " perintah Kakashi
"B-baikk.." Hinata mengangguk dan berjalan ke belakang tepat di sebelah wanita bercepol dua.
"kau ini..! berangkat terlambat di hari pertama" wanita itu menyenggol bahu Hinata sambil tersenyum ringan.
"hhehe..T-tapi tidak terlalu burukkan." Ucap Hinata sambil menyengir
"Eh? Kalian sudah saling mengenal ?"Tanya gadis pirang didepan mereka.
"astaga ino, kau ini tidak tahu atau memang kau itu bodoh ? sebelumnya Tenten kan sudah bicara pada kita kalau akan ada murid baru, dan itu temanya Tenten" wanita berambut merah muda di sebelahnya itu nyerocos menyeramahi Ino yang kadang pelupa.
"..hmm.. benar juga yang sakura katakan. hei kau tadi memanggil ku apa ? bodoh ? tolong jaga bicaramu itu dasar JIDAT...!"
"siapa yang kau panggil Jidat dasar PIG..!"
"Ahheemm..! sudah cukup perkenalanya, mari kita buka buku matematika dan kita selesaikan materi kemarin.." sela Kakashi yang membuat perdebatan antara dua siswi berhenti.
.
.
Setelah pelajaran berlangsung cukup lama, akhirnya bel tanda makan siangpun berdering . beberapa siswapun berhamburan datang ke kantin sekolah.
"Hinata ..! ayo kita ke kantin" ajak Ino yang sudah berkenalan dengan Hinata sebelumnya.
"kau bawa bento Hinata ?"Tanya Sakura
"U-umm aku bawa..Sakura"jawab Hinata.
Ketika di kantin ,hinata tak habis pikir melihat Ino dan Sakura dengan begitu cepatnya akur seolah perdebatan kecil tadi pagi bukanlah apa apa.
"ada apa kau ini ?" Tanya Tenten sambil memegang bahu Hinata
"A-anoo.. T-tidak, aku hanya_"
"Kau hanya harus terbiasa dengan sikap gila kami semua. Tingkah Sakura dan Ino yang seperti itu hanya sebagian kecil sifat aneh murid di sekolah ini" ucap Tenten sambil menyeruput minuman bersoda di mejanya.
" Aku akan terbiasa, lagi pula mungkin ini akan menarik" seru Hinata Sambil tersenyum manis.
"syukurlah.."
Saat itu suasana begitu ramai mereka berempat bersenda gurau di tengah tengah keramaian kantin siang itu,sampai pada akhirnya Hinata menyadari bahwa beberapa pasang mata menatapnya tajam tanda tak suka. Ketika hinata menyadarinya ia tak membalas tatapan orang itu.
"Umm.. Te-teman-teman sepertinya aku harus segera kekelas sekarang" ucap Hinata yang santak membuat ekspresi ketiga temanya seakan bertanya 'ada apa'.
"Sepertinya.. Se-seseorang sedang memperhatikanku.." kata Hinata sambil menunjukan wajah gelisah.
"Ara.. jadi mereka " kini Tenten menatap tajam empat wanita di meja kantin paling depan.
"ouh , ternyata mereka yang membuat teman kita cemas"sambung Sakura sambil menyeruput lemon tea dimejanya.
Ketika teman temanya membalas pandangan memuakan mereka ,Hinata justru semakin gelisah karena bagaimanapun ia tak ingin memulai reputasi buruk di sekolah yang baru di tempatinya itu, walaupun sebelumnya ia sempat adu mulut dengan security , tapi jika dengan sesama siswa ia tak mau ada permusuhan, terlebih lagi ia belum saling mengenal.
.
.
Sehari telah berlalu, Hinata menghempaskan tubuhnya ke kasur sambil menghela nafas beratnya. hari ini ia begitu mengalami banyak hal,ia begitu senang kalauia mempunyai teman baru yang sangat baik padanya. Tapi teman teman barunya itu tak membuat Hinata cemas, hal yang paling menyita pikiranya saat ini adalah empat orang wanita yang memberi pandangan membunuh padanya. Ia tak habis pikir, apa yang salah dengan diriku ?. saat pikiranya mulai kacau , ia pun memutuskan untuk menuliskanya di buku harian kecil miliknya. Sudah menjadi kebiasaan si gadis Hyuga ini selalu mengisi buku harianya.
5/10/2015
Dear diary.
Hari pertamaku di konoha gakuen high scholl.
Sejujurnya hari ini diawali penuh dengan kesialan, dimulai terlambat berangkat, adu mulut dengan security karena seorang pria berambut mirip pantat ayam , sampai mendapat tatapan membunuh dari sekelompok wanita yang katanya termasuk popular di sekolah. Apa yang salah denganku ? mereka terlihat begitu membenciku, atau ini hanya perasaanku ? tapi mungkin selain aku begitu sial, disisi lain aku juga begitu beruntung, ada beberapa malaikat yang menyambutku ramah. Tenten, Haruno Sakura, dan juga Yamanaka Ino. Mereka begitu baik padaku , sudah terlalu lama sejak terakhir aku merasakan hangatnya ikatan pertemanan . Aku ingin ini semua menjadi awal yang baik bagiku, awal dari segalanya, aku berharap ini waktunya bagiku untuk berubah. Mungkin tiga tahun terakhir aku berubah drastis karena aku merasa tak punya sama sekali ikatan dengan siapapun, sendiri begitu menyakitkan sampai sampai membuatku berubah 180 Derajat ..! ke sikap yang apatis , ketus, pelit, pemarah, dan masih banyak lagi sifat buruk yang kumiliki, dan itu semua hanya karena aku SENDIRI..! jangan sampai keempat wanita tadi bisa membuatku berubah seperti dulu. Jika mereka macam macam mungkin aku akan MELEDAKK.! Itulah yang ku khawatirkan.
.
.
Di mansion uzumaki, beberapa remaja pria berkumpul sedang mengadakan rapat rutin.
"..kau yakin dengan rencana mu itu? Aku bahkan meragukan itu akan berhasil ."
"kiba benar Naruto. itu karena, Sasuke bukanlah tipikal orang yang suka diatur-atur"
"Ehhh..? ayolah teman, mereka itu terlihat serasi" Naruto kini meluncurkan tampang memelasnya yang membuat kiba dan shino mual layaknya wanita yang mengidam.
"kurasa kiba dan Shino benar soal itu. Tapi kupikir tidaklah buruk untuk mencobanya juga" ujar pria pucat dengan senyum palsunya.
"jadi kau mengumpulkan kita semua disini hanya untuk omong kosong ini ? merepotkan saja ..!" kata pria berambut nanas dengan wajah bosannya.
"Cukup sudah..!". Naruto menggebrak meja. "baiklah jika tak ada satupun yang mendukungku, aku akan melakukanya sendiri..!"
"Syukurlah kalau itu aku tak usah repot repot membantumu." Sai meluncurkan senyum palsunya lagi seolah-olah apa yang dikatakanya benar , tentu saja membuat Naruto kesal.
"baiklah jika kalian tak ingin membantu memberikan ide, aku akan membuat rencana dan kalian harus membantuku." Sahut Naruto sambil menunjukan cengiranya.
"ehhh..!?" sontak keempat pria dihadapan Naruto terlonjak hamper memuntahkan jantung mereka.
"oi oi ooi..! jangan pernah libatkan kami dengan rencana bodohmu itu, dasar bodoh..! rencana mu itu sama bodohnya dengan sikapmu..! sejujurnya aku tak peduli dengan status jomblonya si pantat ayam itu..!" teriak Kiba memaki Naruto yang membuat seisi rumah terkejut. Beruntung Kushina dan Minato yang merupakan orang tua Naruto tidak ada dirumah.
"Akupun tak ingin mengikuti rencanamu Naruto, itu karena…. aku tak ingin kena sembur amarah sasuke.." Shino terdiam sekejap sambil mencari alasan yang tepat
"tunggu, tunggu.. kalian dengarlah dulu, aku akan jamin , jika suatu saat Sasuke marah besar aku yang akan bertanggung jawab, kalian hanya perlu ikut menjalankan semua instruksi dari ku." Ucap Naruto mengatakan semuanya seolah itu adalah hal mudah.
" 'Hanya ?, instruksi?' wow wow, kou mengatakan semua itu seolah olah semuanya begitu mudah, menyeret orang lain dalam rencana gila yang kau pikir akan berhasil, itu hanya akan merepotkan..!" kini Naruto berpikir sejenak mencoba mencerna kata kata Shikamaru, 'mungkin ada benarnya juga' pikir Naruto.
"tidak Shikamaru.." Saipun bersuara yang membuat semua perhatian tertuju padanya.
"kita menyetujuinya naruto.." sontak semua orang disana minus naruto berdeathglare ria
"waaahh..! benarkahh ?" pernyataan Sai membuat wajah narutopun berseri-seri.
"tapi dengan syarat." Kalimat saipun membuat Naruto diam sekejap.
"Jika rencanamu berhasil ,kita akan melakukan apa yang kau sebaliknya, jika rencanamu gagal maka sudah seharusnya kau melakukan apa yang kita inginkan." Setelah mendengar syarat dari Sai, semua pria (minus Naruto) menyeringai licik seakan tahu apa maksud sai. Dan dengan lugunya Naruto menyetujui syarat dari Sai. Saat itu mereka sebenarnya sudah memprediksi kalau sebenarnya usaha naruto dalam menjodohkan Sasuke dan Hinata hanya akan jadi sia-sia, karena itulah Sai dan kawan kawan memanfaatkan keluguan temanya itu.
.
.
"hatchii..!.. sepertinya ada yang membicarakanku" ucap Sasuke setelah bersin, entah kenapa saat itu Sasuke merasa bahwa ada yang membicarakanya. Ia kembali menekuni game online di depan layar komputernya.
"hooaamm..! hari yang bosan" ia menguap dan itu terlalu bosan karena ia tak ada rencana hari ini dengan teman temanya sama sekali.
Saat itu ia memutuskan untuk berendam agar dirinya merasa releks. Sasuke pun masuk kedalam bath up yng sudah terisi oleh air hangat. Ia merasa sangat nyaman ketika merasakan kehangatan merasuk ke seluruh tubuhnya, sampai ia memejamkan matanya .Tiba-tiba sekelebat nama melintas dibenaknya 'Hyuga'. Sontak matanya kembali terbuka dan ia ingat sesuatu. mimpi, yah mimpinya malam itu. Pria Uchiha itupun kembali memejamkan matanya, berusaha menggali lebih dalam lagi ingatanya tentang mimpinya itu. 'ayah' ujarnya dalam hati ketika melihat pria yang berbicara lantang dimimpinya itu, dan Yakushi kabuto sang sekertaris perusahaan Uchiha. Uchiha Fugaku , itulah nama ayah Uchiha Sasuke.
"Hyuga ? yang benar saja ?!" bentak seorang pria paruh baya
"tentu, sudah kuduga anda akan terkejut tapi_''
"Dia adalah Musuh utama_"
'Hyuga? Musuh ? Ayah?' Pikiranya terus berputar sampai akhirnya ia menggelengkan kepalanya, 'kenapa aku harus memikirkanya ? itu hanya mimpi, tak lebih dari itu ..!' entah kenapa, secara kebetulan mimpinya bersamaan dengan datangnya murid pindahan suna gakuen high scholl. Namun sebelum gadis itu datang, sebelumnya memang sudah ada pria hyuga di kelas tetangga , Hyuga Neji sainganya di klub basket, pria itu sangat ahli dalam hal olahraga, iapun mendapatkan beberapa kejuaraan yang mengharumkan nama Neji. Tapi, lupakan Neji, pria itu memang tak memiliki hubungan baik dengan Sasuke. Sasuke berpikir kalau hal itu memang karena ia menjadi saingan paling berat di sekolah. Ternyata berendam malah memperburuk keadaan, sama sekali tak membantunya.
Sasukepun memutuskan untuk beranjak dari bath up nya dan bermaksud untuk mengerjakan tugas Sejarahnya ke ruang membawa beberapa camilan dan coklat panas agar tak terlalu bosan. Perpustakaan dirumahnya itu cukup besar , koleksi buku disana cukup banyak karena semua anggota keluarganya suka membaca. Dia mengambil beberapa buku dari raknya, ketika sasuke menarik salah satu buku, tiba-tiba secarik kertas kecil terjatuh dedepanya. Sasuke pun mengambilnya, ia pun melihat isi kertas itu. Ternyata itu adalah nama beberapa marga terkenal di Jepang, dan tertulis satu nama yang mengingatkanya pada mimpi itu lagi. Sasukepun melupakan tugas sejarahnya dan berusaha mencari buku dari kertas itu, dari rak yang satu ke rak yang lainya, namun ia tak menemukanya juga.
"Mencari sesuatu ?" tiba-tiba Itachi berbicara diambang pintu mengagetkan Sasuke.
"TIDAK. Ahh maksudku ya" jawab Sasuke terkejut. "Ketuk pintu sebelum masuk, Baka aniki..!"
"Baiklah gomen gomen" Itachi terkekeh. "sekarang apa yang kau cari ?" Tanya Itachi yang kini mengambil sebuah buku dari satu rak.
"Kau tau dimana buku ini ?" Sasuke menyodorkan kertas ditanganya.
"oohh, Clan of Japan. Entahlah aku tak ingat ada dimana sekarang buku itu , memang kenapa ? tugas sekolah?." Tanya Itachi bertubi-tubi
"Ya,kurasa iya." Jawab Sasuke ngasal
"Baiklah sepertinya aku bisa bantu."
"kau serius ? kukira kau payah dalam hal sejarah."
"Kau terlalu meremehkan Baka-otouto.!" Ketus Itachi. "Lagipula ,kau hanya bertanya soal marga di jepang kan ? paling tidak aku tahu sedikit."
"huuuuuhhhh…. Baiklah." Sasuke menghelakan napas panjang. "kau tau sesuatu tentang marga Hyuga?"
Itachi tercekat mendengar pertanyaan dari Sasuke. "Hyuga ? kau tidak tau mereka ?" Itachi malah balik bertanya.
"Astaga , baka aniki..! jika aku tau aku tak akan bertanya padamu".
"Baiklah, tapi apa kau benar benar tidak tau ? maksudku, seharusnya kau tau tentang hal itu."
Sasuke malah mendeathglare kakaknya itu tandannya kesal karna terlalu banyak basa basi, sudah jelas Sasuke tidak tau, tapi itachi malah terus berbasa-basi.
"okay , kumulai." Itachi membalas tatapan adiknya itu.
To
Be
Continued
Yahh minaa-san,, maaf kalau gak seru , maklum FF pertama, walaupun dulu pernah iseng iseng nulis , tapi ini FF pertama yang aku publish. Kayaknya terlalu nekat buat pemula untuk nulis Multichapter :D tapi menurut aku kayaknya menarik juga kalau pengalaman pertama nulis multichapter. Mohon reviewnya minaa-san..! butuh banyak kritik untuk penulis amatir kayak aku ;)
