Fairy tail bukan punya saya...
.
.
.
.
.
Mereka menang,Fairy Tail menang melawan Tartos,mereka menang mereka berhasil mengalahkan seluruh anggota Tartos.
Iya mereka menang melawan Tartos tapi hati mereka belum menang sama sekali bukan?seharusnya mereka senang tapi dalam pertempuran ini banyak hal menyedihkan yang terjadi yang membuat mereka belum bisa memenangkan kehabigiaan mereka.
Ada Lucy yang kehilangan Aquarius teman pertama nya,lalu ada Elfman yang menyalahkan dirinya karna Guild hancur dan Lissana adik nya terluka,dan Gray dan Juvia.
Gray berhasil bertemu Ayahnya yang menjadi Mayat berjalan dan kemudian mati kembali. sejujurnya itu menyakitkan,siapa sih yang nggak sakit hati orang tua nya yang di kira sudah meninggal ternyata masih hidup,lalu pergi lagi di depan matanya sendiri?
Dan itulah alasan hati Juvia juga belum kembali Normal,Dialah yang membuat Silver ayah Gray erhm..atau yang Juvia panggil Ayah Juga pergi meninggalkan rasa bersalah pada diri Juvia.
Gray hanya bisa berdiri di situ dia membiarkan wanita berambut biru itu menangis pada dirinya.
"..Gray-sama.." kata Juvia perempuan yang menangis itu.
"Maafkan Juvia yah.." Kata Juvia menangis.
"Juvia ini bukan salah mu" kata Gray merangkul Juvia.
"Tapi...karna Juvia Ayah.."
"Sudahlah bukan salah mu jadi begini bukan?kau sendiri terluka..." Kata Gray memegang Goresan yang ada pada pipi Juvia.
"Ta-tapi kalau Juvia tidak menghancurkan Keith Ayah-"
"Juvia dia bahagia..." Kata Gray memotong Juvia.
"Dia bahagia karna sekarang dia berada di surga Juvia.."
"Tapi tetap..."
"Juvia dengar kan aku,kau sudah menjelaskan padanya tentang,perasaan ku dan ayahku bukan?"
"Biarpun kami terpisah,persaan kami tetap tetap saling menyangngi satu sama lain,dan akan terus tersimpan di hati masing-masing" kata Gray memeluk Juvia erat tapi tangisan nya bertambah besar.
"Ta-tapi..." Juvia tidak bisa melanjutkan kata-katanya karna air mata yang terus mengalir Gray hanya bisa diam memeluk Juvia erat dan pada akhirnya menemukan cara bagaimana cara membuat Juvia bisa tenang.
"Hei Ju..aku penasaraan apa yang ayahku bilang pada mu sebelum ia pergi...dia bilang dia menitipkan ku pada mu kan?" Pertanyaan Gray membuat tangisan Juvia diam.
"Kurasa tepat.." Sahut Gray tersenyum tidak menyangka ayahnya bisa menaruh kepercayaan pada perempuan yang belum pernah ia temui secara baik-baik.
"Hei..Ju kau tau aku sangat kagum pada mu" kata Gray,membuat Juvia kepalanya terangkat dan pandangan mata saling bertemu.
"A-Apa?.."
"Kamu tidak pernah merasakaan Cinta dari orang tua,kamu juga tidak pernah di cintai sampai kamu Masuk di Fairy Tail,Tapi kamu bisa tahu bagaimana Rasa Cinta orang tua pada anaknya dan rasa cinta anak pada orang tua nya,bagaimana kamu bisa merasakaan Hal itu?padahal kamu sudah berkali-kali sakit hati bukan?" Kata Gray melihat mata Juvia dengan pandangan Halus.
"I-Itu..."
"Sudahlah tidak usah di Jawab" kata Gray menempelkan dahi nya pada Dahi Juvia,membuat Juvia pipinya Merona.
"Kamu tahu karna itu aku selalu berpikir bagaimana mungkin aku tidak bisa mencintai mu?" Kata-kata itu membuat Juvia merona.
"Ju-Juvia.." Kata Juvia gagap karna merona.
"Karna Itu aku mencintai Mu,Juvia" dan dengan hal itu Gray mencium kening Juvia dan membuat Juvia pingsan.
.
.
.
.
AN: jadi ini One-shot kedua ku..
One-shot ini berdasarkan Chapter 394 Kemaren.
Lalu kemaren aku hampir Gila! Hampir satu Chapter itu Juvia Speak in First Person!Dan yang buat aku makin Gila lagi Juvia panggil Silver Ayah! A to the Yah! Dan nggak ada Complain dari Silver! Tandanya Silver negerestuin hubungan Gray sam Juvia!OMG Hello!
Oke sekarang berhenti dengan kegilaan itu dan...
Terimakasih karna sudah membaca cerita saya yah :D
Dan tolong Hargai jasa Author dengan me-Review cerita saya :D
Celine-nee-sama *Author paling Kece #Becanda :D
