Forever Mine

By

Arisa Adachi

a.k.a

U-Know Boo

Casts :: All members TVXQ and Super Junior.

Disclaimer :: TVXQ and SuJu are not mine, but the magnaes are mine. *nyehehehehe*

Pairing :: You will find many here

Warning :: BOYxBOY, gaje, OOC, typo(s)

xxx

Pagi yang cerah dengan cuaca yang baik. Mobil mewah berwarna hitam itu melaju dengan kecepatan sedang. Sepertinya sang pengemudi ingin menikmati cuaca cerah hari ini.

"Aish, cepatlah! Aku bisa terlambat nanti!" gerutu seorang namja berseragam sekolah. Wajah manisnya terlihat merengut.

Pengemudi itu tersenyum, "cuaca cerah begini saying kalau dilewatkan" gumamnya singkat sambil mengulum senyum.

"Ya, cuaca yang cerah dan kekasihmu harus bergegas ke sekolah agar tidak terlambat, mana yang kau pilih?" ketusnya.

"Hahaha… kau manis sekali Kyu" gumam namja yang lebih dewasa sambil mengacak rambut Kyuhyun kekasihnya.

"Ya Hangeng-ge! Kau merusak rambutku!" gumam Kyuhyun frustasi seraya merapikan rambutnya kembali, "tahu begini aku berangkat dengan Changmin" tambahnya.

"Ne, ne My Princess" namja keturunan China bernama Hangeng itu akhirnya mengalah dan mempercepat laju mobilnya.

Tidak sampai 10 menit mobil mewah itu berhenti di depan sebuah sekolah. SM High School. Sekolah khusus namja bertaraf internasional yang kualitasnya diakui dunia. Bisa kau bayangkan seperti apa siswa yang bersekolah disana.

"Untung belum terlambat" ujar Kyuhyun sambil melepas sabuk pengamannya. Ia baru akan membuka pintu mobil ketika tangan Hangeng menahan bahunya, "apa?"

Hangeng tersenyum sambil menunjuk bibirnya, "Kiss me?"

"In your dream!" balas Kyuhyun ketus.

"Aigoo~ Kyu, kau parah sekali. Aku 'kan hanya minta cium, masa' tidak boleh?"

Kyuhyun memutar bola matanya kesal, "aku tidak mau berciuman sampai aku tamat sekolah"

"Prinsip macam apa itu? Nanti aku selingkuh lhooo~" goda Hangeng dan sukses membuat kekasihnya membatu. Matanya menatap Hangeng tajam dan bibir mungilnya mengerucut. Melihat itu Hangeng justru tertawa, "ne, ne, aku hanya bercanda… serius sekali sih?"

"Coba saja kau selingkuh!"

Hangeng tersenyum lembut, tangannya terulur mengusap pipi Kyuhyun, "aku tidak akan selingkuh, memilikimu lebih dari cukup untukku"

Seketika rona merah menjalari pipi pemuda manis itu. Dan sukses mengundang tawa Hangeng, "kau ini manis sekali sih!"

Kyuhyun tidak menjawab. Ia lalu membuka pintu dan keluar dari mobil itu, "nanti pulang sekolah mau kujemput?"

"Aniyo, aku ada janji dengan Changmin nanti"

"Janji? Kalian mau kencan? Kyu, kau selingkuh?"

Kyuhyun memutar bola matanya kesal, "jangan berpikiran yang aneh-aneh" ujarnya ketus lalu berjalan menuju sekolahnya.

Hangeng tersenyum memandang figure kekasihnya yang berjalan menjauh darinya. Satu-satunya namja tersempurna yang pernah ditemuinya. Jika kau bertanya seberapa besar seorang Hangeng mencintai Cho Kyuhyun, maka kau harus bersabar karena Hangeng akan membutuhkan waktu lama untuk menjawab pertanyaanmu.

.

"Ya Kyu! Kau baru sampai?" tanya seorang namja tinggi ketika melihat sahabat baiknya baru memasuki kelas.

"Begitulah" jawab Kyuhyun singkat sambil meletakkan tasnya disamping pemuda tinggi itu.

"Aneh, padahal kan kau naik mobil"

"Huh, salahkan saja China pabbo itu"

"He? Memangnya kau dengan Hangeng-ge ngapain di mobil? Kalian pasti melakukan 'itu' ya?"

"Ya Shim Changmin! Bisakah kau tidak berbicara tentang yang seperti itu?"

Namja tinggi bernama lengkap Shim Changmin itu hanya tertawa. Perhatiaannya lalu kembali tercurah ke PSP yan tadi sedang dimainkannya. Kyuhyun yang merupakan teman sebangku Changmin sekaligus tetangganya hanya menghela napas.

"Kau kenapa Kyu?" tanya Changmin.

"Min…"

"Hm?"

"Kalau pacaran itu memang harus ciuman ya?"

"He?" Changmin mengernyitkan dahinya heran, "kenapa kau tanya begitu?"

"Eumm… begini, akhir-akhir ini Hangeng-ge sering minta cium tapi aku selalu menolaknya dan setelahnya Hangeng-ge memang tidak memaksa lagi. Hanya saja aku jadi khawatir, aku takut dia selingkuh di luar sana" ujar Kyuhyun.

"Hemm… aku nggak tahu. Tiap orang 'kan pemikirannya berbeda" jawab Changmin.

"Kalau kau?" Kyuhyun mengalihkan wajahnya ke Changmin, matanya menatap memelas ke arah namja tinggi itu, "kalau kau pacaran, apa kau akan mencium kekasihmu?"

Ditatap dengan pandangan seperti itu jelas saja membuat Changmin deg-degan sekali. Changmin mengalihkan pandangannya dari Kyuhyun, "mana kutahu, 'kan aku belum pernah pacaran" sahutnya jutek.

Kyuhyun tidak berkata apa-apa lagi. Namja manis itu hanya menghela napasnya.

Changmin melirik ke arah sahabatnya itu. Melihat Kyuhyun yang sedang kepikiran sesuatu begitu membuatnya merasa iba juga. Tangannya terjulur dan mengacak rambut Kyuhyun, "tenang saja, Hangeng-ge tidak akan selingkuh hanya karena kau menolak permintaannya"

Kyuhyun menatap Changmin dan tersenyum tipis, "ne, gomawo Minnie"

Tidak lama kemudian soensaengnim masuk dan pelajaran pun dimulai.

Changmin melirik ke arah Kyuhyun yang sedang mengeluarkan bukunya. Satu yang tidak kau ketahui tentang Changmin adalah bahwa namja bertubuh tinggi itu mencintai sahabatnya. Ya, Shim Changmin mencintai Cho Kyuhyun.

Jauh sebelum Kyuhyun pacaran dengan Hangeng Changmin sudah terlebih dahulu menyukainya. Hanya saja hingga sekarang Kyuhyun tidak menyadari perasaan sahabatnya itu dan Changmin pun juga memilih untuk memendam perasaannya sendiri.

.

.

.

SM University.

Hangeng memutar bola matanya ketika secara tidak sengaja dia kembali melihat pasangan yang sedang berciuman.

"Aish, apa di kampus ini tidak ada tempat yang lebih baik berciuman selain di kantin" gerutu Hangeng frustasi.

"Bisaa sajalah, kau juga pernah ciuman 'kan? Dasar" gumam Yunho sambil terkekeh.

"Sekedar informasi untukmu Jung-sshi, Hangeng-sshi belum pernah berciuman" ketus Heechul dengan nada menyindir.

"Mwo? Belum pernah?"

Sekali lagi Hangeng memutar bola matanya, "bisaa sajalah Yunho" gumamnya.

"Mana bisa aku bisaa. Hei kau namja sehat berusia 19 tahun, umur segitu belum pernah ciuman? Aiish…" sahut Yunho.

Heechul terkekeh pelan, "Yun, Hangeng ini baru sekali pacaran, sudah begitu…" mata cantiknya melirik jahil ke Hangeng, "pacarnya anak kecil lagi… hihihihihi"

"Kyuhyun bukan anak kecil Heenim!"

"Tapi dia selalu menolak ciumanmu 'kan? Apa lagi kalau bukan anak kecil, hm?"

Hangeng kalah telak. Tidak tahu harus menjawab apa. Yah tidak salah sih, siapapun juga pasti akan kalah kalau adu mulut sama si Ratu Judes Kim Heechul.

Saat ini Hangeng beserta dua sahabat baiknya Kim Heechul dan Jung Yunho, sedang berada di kantin kampus mereka. Ketiganya berasal dari fakultas yang sama.

"Kalau menolak ya harus dipaksa" gumam Yunho sambil meminum jus jeruknya.

"Aniyo, aku tidak mau dituduh sebagai pelaku pelecehan"

"Yah, itu 'kan memang resiko yang harus ditanggung kalau berpacaran dengan anak kecil. Tidak ada kiss, apalagi Sex" sahut Heechul dengan penekanan pada kata 'sex'

"No sex? Bagaimana kau tahan dengan yang seperti itu Hangeng?"

Heechul tertawa kecil, "kau aneh Hangeng, padahal aku menawarkan diriku, tapi kau malah menolak" gumamnya dengan nada menggoda. Mata namja cantik itu mengerling nakal pada Hangeng.

"Ani, ani, aku tidak mau hanya jadi pelampiasanmu, Cinderella"

"Aku serius tahu!" dengus Heechul.

"Ya, ya, dan kau juga mengatakan hal yang sama pada mantanmu yang baru jadian dua hari denganmu"

Kali ini sang Cinderella kalah telak. Ia meraih cola-nya dan meminumnya cepat. Melihat itu Yunho tertawa dan segera saja mendapat deathglare gratis dari sang Cinderella.

"Daripada itu, Yun…" Hangeng melirik Yunho, "tumben kau gabung dengan kami, bisaanya jam segini kau 'have fun' dengan pacarmu" ujar Hangeng dengan menambahkan tanda kutip pada kata 'have fun'.

"Aku sudah putus dengan pacarku" jawab Yunho singkat.

"Dengan Tiffany maksudmu?" tanya Hangeng.

"Ya Tiffany-lah, memangnya siapa lagi?"

"Ara, Jessica, Yoona, Taeyeon…" Heechul menghitung dengan jarinya, "apa perlu kusebutkan yang diluar kampus?"

Hangeng terkekeh pelan. Yah dua sahabatnya ini tidak terlalu berbeda. Dua-duanya sama playboy kelas kakap. Bedanya kalau Yunho pacaran dengan yeojya, sedangkan Heechul lebih minat ke sesame jenis alias gay.

"Ne, ne… mereka semua sudah kuputuskan, pacaran dengan yeojya membosankan. Mungkin aku akan beralih ke namja" gumam Yunho, namja bermata sipit itu lalu mengalihkan pandangannya ke Heechul, "pacaran denganku yuk?"

Heechul menggeleng sambil meminum cola-nya. Dan Yunho sudah jelas akan jawaban sang Cinderella.

"Kau menolakku tapi menawarkan diri ke Hangeng! Teman macam apa kau?"

"Aku 'kan cintanya sama Hangeng!" balas Heechul sambil memeletkan lidahnya.

Melihat itu Hangeng hanya tertawa sedangkan Yunho menekuk wajahnya kesal. Satu yang tidak mereka ketahui bahwa teman cantik mereka itu serius dengan perkataannya.

Kim Heechul serius mencintai Hangeng.

.

.

.

"Aaaah… akhirnya bel juga…" ujar Changmin sambil meregangkan ototnya, "walau jenius, tapi kalau belajar matematika selama tiga jam bikin pegal juga ya?"

Kyuhyun hanya tersenyum. Namja manis itu kemudian mengeluarkan PSP-nya dan mengetuk kepala Changmin pelan dengan PSP berwarna hitam itu, "kemarin starcraft-ku sudah sampai level 45, kau?"

"Baru 30…" Changmin mendengus kesal, "kemarin eomma-ku memaksaku belajar. Aish… apa dia tidak tahu kalau anaknya ini sudah jenius?"

Tiba-tiba speaker di sudut kelas bergumam(?) 'ting tong ting… kepada Cho Kyuhyun harap segera ke ruang OSIS sekarang…'

"Dipanggil tuh," gumam Changmin cuek.

Kyuhyun memutar bola matanya kesal, "merepotkan" dengusnya.

"Ne, ne, jadi sekretaris OSIS repot ya? Sedikit-sedikit dipanggil ke ruang OSIS," gumam Changmin, "tidak apa sih selama tidak ada skandal dengan ketua OSIS, hehehe"

Kyuhyun mengangkat tasnya lalu melemparnya ke Chanmgin, "berisik!" ketusnya lalu berjalan keluar kelas.

.

.

.

'tok tok'

"Masuk"

Namja berambut coklat itu perlahan membuka pintu setelah dipersilahkan masuk oleh orang yang berada di dalam, "memanggilku, Siwon-hyung?"

Namja tampan beralis tebal itu mengangkat kepalanya ketika orang yang dipanggilnya melalui speaker tadi sudah berada di pintu, "ne, tolong kau susun arsip di rak itu sesuai dengan tanggalnya" perintah Siwon.

Dan Cho Kyuhyun adalah sekretaris yang baik. Karena itu tanpa bertanya lagi dia langsung mengerjakan tugas yang diperintahkan oleh Sang Ketua Osis.

Suasana hening. Siwon kembali menekuni pekerjaannya mengurusi dokumen-dokumen tentang anggaran sekolah dan Kyuhyun sibuk dengan pekerjaannya menyusun arsip-arsip sekolah. Namun suasana hening itu rusak ketika…

'BRAKK!'

Seorang yeojya mendobrak pintu ruang OSIS dengan kasar tanpa mengetuk pintunya terlebih dahulu. Siwon mengangkat kepalanya, raut wajahnya menatap yeojya itu tenang. Berbanding terbalik dengan Kyuhyun yang terheran melihat wajah yeojya itu memerah dan basah. Singkatnya, yeojya itu, Seohyun alias yeojya chingu-nya Siwon menangis.

Yeojya yang tengah dirundung emosi itu mendekati meja Siwon dan menggebraknya kuat. Siwon melirik khawatir pada beberapa dokumennya yang agak lecek akibat tertimpa tangan Seohyun.

"Brengsek kau Choi Siwon!" yeojya cantik itu menjerit frustasi, "pacaran denganku tetapi matamu melirik namja lain!"

"Jadi kau mau apa?" tanya Siwon tenang.

Seohyun menatap tidak percaya pada namja chingu-nya itu. Padahal ia menangis begini, namun kekasihnya masih bisa bertanya dengan nada setenang itu. Tak ayal hal itu menambah sakit hati Seohyun, "kita putus!" teriaknya lantang.

Namun hal itu pun tidak terlalu berpengaruh terhadap Siwon, "terserah" jawabnya dengan nada tenang dan dingin.

Seohyun terperangah tidak percaya. Dengan jawaban setenang itu secara tidak langsung mengungkapkan bahwa sejak awal Siwon memang tidak mencintainya. Yeojya cantik itu menggigit bibirnya lalu keluar dengan membanting pintu. Lebih kasar daripada ketika dia masuk tadi.

"Hyung, yeojya secantik itu kau putuskan begitu mudah" gumam Kyuhyun.

"Apa boleh buat, seperti yang dia katakan," Siwon menjawab sambil merapikan dokumen-dokumen yang tadi lecek karena tertimpa tangan Seohyun, "aku menyukai namja lain"

"Namja lain? Siapa hyung?"

Siwon tidak menjawab. Dia hanya menatap Kyuhyun dengan tajam.

"Apa?" tanya Kyuhyun yang merasa tidak nyaman dipandangi seperti itu.

"Ani" jawab Siwon singkat.

Kyuhyun mengangkat bahunya bingung lalu kembali ke tugasnya. Meninggalkan Siwon yang kini tersenyum tipis kearahnya.

"Dasar polos"

.

.

.

Bel pulang akhirnya berbunyi. Setelah soensaengnim berjalan keluar kelas, para siswa pun segera keluar kelas. Meninggalkan beberapa dua namja yang baru saja memasuki buku mereka.

"Jadi 'kan temani aku, Kyu?"

Kyuhyun mengangguk, mengiyakan pertanyaan Changmin, "Memangnya kau mau beli apa?"

"Aku mau mengganti bingkai photo Jae noona yang tidak sengaja kupecahkan"

"Jae noona itu Jaejoong hyung yang kelas 3-A itu 'kan? Kenapa kau memanggilnya 'noona'? Dia 'kan namja"

Changmin menutup kancing tasnya, "namja yang cantiknya melebih yeojya bgitu tidak pantas dipanggil 'hyung' kan?"

"Dasar," balas Kyuhyun singkat.

.

.

.

Kyuhyun melipat tangannya bosan. Matanya melirik Changmin yang masih saja mencari bingkai photo untuk Jaejoong noona-nya, "bisa dipercepat tidak?" gerutu Kyuhyun.

"Ani, aku belum menemukan bingkai photo yang persis sama dengan milik Jae noona"

Kyuhyun menghembuskan nafas kesal. Saat ini Kyuhyun berada di toko yang isinya adalah pernak-pernik yeojya. Matanya melirik kesal ke arah sekumpulan yeojya berbaju sekolah yang berbisik-bisik sambil cekikikan ke arahnya.

"Aku tunggu diluar saja" ujar Kyuhyun. Namun ketika namja manis itu membalikkan tubuhnya secara sengaja ia bertabrakan dengan seseorang.

'prang'

Kyuhyun memandang horror pada kepingan mug yang berserakan di dekat kakinya. Sepertinya karena tabrakan tadi, barang yang dibawa oleh orang itu terjatuh dan pecah. Kyuhyun menelan ludahnya gugup, bagaimana kalau orang ini minta ganti? Padahal dia sedang tidak membawa uang lebih hari ini.

"M-mianhaeyo" Kyuhyun bergumam gugup pada namja bertubuh super tinggi dengan rambutnya yang berwarna cokelat kemerahan.

Diluar dugaan namja itu tersenyum, "it's okay" ujarnya sambil menunduk dan…

'Cup~'

Mengecup Kyuhyun tepat dibibirnya, "itu untuk sebagai ganti rugi dari mug yang kau pecahkan" ujarnya dalam bahasa China.

tbc

keep

or

delete?

Review please (^^)