Minna san. Saya baru disini. Bisa dikatakan bukan baru. Aku pernah nulis story disini, jika anda bisa mengenal saya. Karena akun saya kaga bisa dibuka… jadi, saya ingin memohon maaf atas tidak nge update story-story yang lalu.
Banyak cik cok nih. Readers, silahkan membaca. Jangan lupa untuk review cerita ini jika ada kesalahan atau kata-kata yang gak pas. Kritik are welcome.
I'm just borrowing this anime. Also the characters. I have no rights to own this anime.
or whatsoever…
Romance Dawn
Chapter 1
From the New World
Aah.. apakah hari ini.. adalah hari yang.. bahagia? Ataukah.. buruk..? atau.. Netral? (Nada ragu-ragu). Pokoknya..
"Woi! Jangkrik pirang! Bangun dikau!" seru seorang wanita berambut biru pendek dengan kulit gelap.
"Urusai! Seharian gua begadang!" seru Sanji. "apa-apa kau ini?"
"Hmph! Lihat! Lihat! Apa-apa kau ini, apa maksudnya ? sudah satu bulan ente gak beresin kamar mu sendiri, lu mau jadi apa?" tanya Nojiko.
"terserah." Cetus Sanji.
"Dasar.. Kecoa Amerika." Nojiko menghentakan kakinya keluar dari kamar Sanji yang berantakan.
Aa, Sou.. sudah satu bulan kamar saya begini. Buku tersebar dimana-mana, baju, pensil, buku masak dll dst dsb. Beginilah kehidupan ku di Kost an Margamping ini..
Tapi, gak Cuma ngebetein aja. Saya juga punya bf di kost an ini. gak sendirian, gitu.
"Pagi, gan." Sapa Sanji.
"Hmm…" Zoro hanya ngebalik sambil ngangguk. Apa saya melihat ada sate di mulutnya?
"Pagi, gan." Sapa Sanji.
"Pagi!" jawab Luffy dan Usopp.
Dan… yang terakhir sebelum menuju kamar mandi.
"Pagi, neng." Sapa Sanji. Mimisan..
"HENTAI!" teriak cewek itu.
Sanji.. adalah seorang asisten chef dan entertainer juga di sebuah restoran bintang 5. Anehnya kenapa ia tinggal di kost an kampungan begini? Ah.. kalau makin kaya seseorang, makin Maruk mereka.. (Ucapan dari karyawan di restoran tersebut.)
Kalau menurutku sih.. Sanji juga cocok jadi pegawai negeri. Tapi, kalau jadi Okama juga cocok. /blats!/
Begini inti dari judul From the New World. .
"Sanji! Lama tak bertemu." Seorang wanita berumur 30 tahunan keturunan Indian, menyapa Sanji.
"Robin-bachan! Lama tak bertemu. Bagaimana kabar mu?" tanya Sanji.
"Begitulah. Tapi, mudah." Jawab Robin, selalu menyembunyikan masalah dibalik senyumannya itu.
"Hee.. jadi apa profesi mu sekarang? Kita tidak bertemu sejak 10 tahun yang lalu." Tanya Sanji.
Robin tertawa kecil. Tawanya lucu, nan penuh misteri. Wah.. apa itu?
"Peramal." Jawab Robin sambil menunjukan kartu Major Tarot ungunya.
"hoooo… apa kau bisa coba ramal aku?" tanya Sanji.
"Tentu. Duduk di sana." Robin menunjuk kursi kosong di depan Robin.
Sanji pun duduk bersebrangan dari Robin. Menyaksikan gerak-gerik Robin secara seksama. Robin memang dikenal misterius sejak 10 tahun yang lalu. Bagaimana mereka saling mengenal? Robin adalah adik ke 4 dari ibunda Sanji. (Oi, singkat aja gitu. Bibinya.)
"mari kita.. mulai." Robin mengocok kartu tersebut dan membaginya menjadi lima kartu berbentuk bintang. "Menyenangkan. Pilihlah, arah jarum jam atau sebaliknya?" tanya Robin.
"Maksudnya?" tanya Sanji.
"Arah jarum jam berarti menceritakan hidupmu di masa depan. Kalau sebaliknya, ya sebaliknya." Jawab Robin.
"Ya.. arah jarum jam." Ucap Sanji.
Robin membuka kartu dari sebelah kanan bintang. Sesaat lima kartu sudah terbuka, Robin tersenyum seperti iblis succubus.
"Kau memiliki masalah cinta. Cinta itu mengait mu ke dalam kesedihan yang mendalam. Selanjutnya, kau akan mengalami sebuah tragic yang menyakiti hidupmu. Tapi, tenang saja. Kau masih ada harapan. Apa yang kau dapatkan adalah kebahagiaan, tergantung dengan kekuatan yang kau miliki, dan jawaban yang kau inginkan. Begitu.." Robin membaca kartunya.
"Agak… me..me..menyebalkan. tapi, itu apa yang kulihat. Aku terima itu." Ucap Sanji.
"Apa sudah waktu mu pulang?" tanya Robin.
"Ya. Mau asoy ma agan-agan." Jawab Sanji, meluruskan punggungnya.
"Aku ingin kau ingat sesuatu.." ucap Robin. "Kalau sekali-kali kau punya pacar dan kau selingkuh, hati-hati dengan kutukan mematikan itu." Sambungnya.
"Oke!" ucap Sanji tidak peduli. Ia melambaikan tangannya so cool, mengucapkan selamat tinggal kepada bibinya itu.
Sanji sampai di kost an Margamping. Duduk di depan kost and yang ada Zoro, Luffy dan Usopp yang lagi nonton BDG FC vs Tangerang wolves. Sanji langsung membuka jaketnya dan duduk di sofa kayu itu.
"Udah berapa bandung?" tanya Sanji.
"0." Jawab Usopp.
"Gah! Ayo! BDG FC! Ayoo!" seru Luffy.
"hm.." Zoro ngangguk.
"Oi, marimo! Ngangguk aja dikau." Sanji noel kening Zoro dan itu membuat Zoro memanas bagaikan kompor.
Saat-saat mereka nonton, tiba-tiba.. JLEB! Hitam gelap layar tv tersebut. Luffy yang matanya berapi-api melihat BDG FC dapat skor 1 dan ngilernya ampun. Terdiam pingsan menatap layar tv. Usopp terus menepuk pundak Luffy. Zoro ngangguk.
"Dasar cuca rowo! Belum bayar uang kost, udah nonton 4 jam! Gak bisa! Listrik mahal!" tegas Nojiko.
"Oh ya. Tadi kan kamu ke elfa mart, aku mau lunasin utang ku." Usopp ngeluarin uang 5000 beri buat lunasin utang kost 2 bulan yang lalu.
"Jangkrik! Mana gajihan mu? Kerja di restoran bintang lima, jadi asisten chef, mana uangnya?" Nojiko ngegerakin 4 jari dengan tangan terbuka ke hadapan Sanji. Sanji ngodok sakunya dan ngeluarin 10.000 beri untuk lunasin uang kost 2 bulan mendatang. Sekarang nya utang.
"Wah, buat Sanji! Kamu boleh nonton tuh TV sepuasnya. Yang lain ikut saya! Kecuali Zoro." Luffy dan Usopp ditarik oleh Madame Nojiko ke ruang khusus nagih.
Sanji memandang Zoro dengan pandangan curiga. Selama ini kalo ditanya tuh.. Zoro suka ngangguk aja. Kenapa sih? Ada apa sih? (Walah).
"Eh.. Mar. napa sih lo ngangguk aja kalo orang nanya?" tanya Sanji.
"Hm." Zoro tersenyum.
"Oi.. Okama." Ejek Sanji.
"Saya seorang guru kendo di SMA Privat terbagus se Negara ini." jawab Zoro.
"oh.. gaji mu berapa sebulan?" tanya Sanji.
"100.000 beri seminggu." Jawab Zoro.
*Tengik!* "Wah! Saya aja 10.000 perbulan! Buat makan paling bonus 5000 beri!" Sanji tidak percaya omongan Zoro. Pasti, saya juga gak percaya.
"kalau kau berusaha, kau pasti bisa." Ujar Zoro. Tumben.
"..aku terima saran mu." Ucap Sanji.
Mereka pun terdiam, kembali menonton kemenangan Tangerang Wolves. Sanji menghela nafas panjang (Merelakan BDG FC kalah?).
Sanji turun ke lantai (kemana lagi?). berjalan menuju dapur umum dan mengambil se sachet kopi luwak bubuk yang ia dapat (Mencuri) dari temen kerjanya. Kayaknya lebih enak kalau pakai santan.
Setelah membuat kopi luwak, Zoro sudah menghabiskan kue Cina yang ia bawa sepulang dari kerja. Sanji tidak suka makanan Cina. Entah kenapa tuh, lihat Zoro makan itu sudah enek.
"Kau suka makanan Cina, ya?" tanya Sanji.
"Ya. Ga tahu tuh.. suka aja." Jawab Zoro membingungkan.
"Kalau jawab yang bener, gan." Sanji menghisap kopinya.
"Apa kau pernah memikirkan suatu hal tentang cinta?" tanya seseorang di TV. Siapa lagi kalau bukan host 'Cinta SMS'.
"hmm.. kadang! Tapi, aku lebih banyak main-main." Sanji menjawab pertanyaan dari TV.
Zoro menatap Sanji tiduran di belakangnya.
"Aku lebih baik jomblo." Ucap Zoro.
"Loh? Kenapa?" tanya Sanji.
"Aku jelek." Ngaku juga Zoro. Jangan bilang gitu dong, Jujur, Zoro tuh keren. Cuma dia malu aja.
"Gak kok! Lu! Lu! Lu keren! Lihat bodi mu itu. Gak kerempeng kayak pinokio ambon itu." Sanji muji-muji Zoro.
"hmm.." Zoro ngangguk. "Dah ah. Udah teler saya. Ga ada pelm rame juga di TV." Zoro beranjak dan berjalan menuju kamarnya.
Sanji tetap nonton TV disini. Ia pun bosan dan pergi ke kamarnya buat dengerin Nightmare. Hati-hati, jangan dengerin tuh cerita sendirian.
Saat-saat Sanji mendengarkan itu, perasaannya menjadi gak enak. Ia pun mematikan radio dari hapenya lalu pergi ke kamar mandi (Bad move, Sanji, Bad move..).
Seorang gadis berambut panjang ikal oranye mengetuk kamar mandi umum dekat kost an Margamping. Wajahnya kesal. Kapan sih ni laki keluar?
Sanji pun keluar dari kamar mandi dengan wajah pucat. Cewek itu ngejerit gak karuan. Oh iya, saya baru nyadar kalo Sanji hanya memakai kemeja dan kolor bercorak clover hijau..
"KOLOR IJO!" jerit cewek itu. "RUMORNYA BENAR! PA RT!" jerit cewek itu.
"Woi! Kolor ijo kepala lu! Mang ada Kolor ijo rambutnya pirang ganteng kaya gua ?" protes Sanji.
"Ih! Jijik ya, lo muji-muji sendiri, Jangkrik!" ejek cewek itu.
"De – Déjà vu.." Sanji pun mengacuhkan cewek itu dan pergi tidur. Ada yang aneh dengan cewek itu. Tambah lagi perasaan Sanji makin gak enak. Kayaknya tuh cewek gak bakalan tahan tinggal di kamar mandi lama-lama.
10 menit kemudian…
"Jiaah!" cewek itu keluar seperti sehabis ngeliat hantu.
"kenapa?" tanya Sanji.
"Eh lu! Jijik ya lu! BAB kagak disiram!" cewek itu narik kerah Sanji.
"Oh iya.. saya lupa." Sanji sok cool. Padahal tuh cewek jelas-jelas masuk ke stall WC yang ada tulisan "Out of Order".
"Jangan bilang 'Saya lupa.' Kucing aja musti nyari tempat buat BAB." Protes cewek itu.
"Dah-dah. Kamu bikin ribut aja." Sanji melepaskan tangan cewek itu dari kemejanya yang seharga 20.000 beri.
Cewek itu pergi menghentakan kakinya bagaikan Hulk. Wanita macam apa itu? Ini baru pertama kalinya Sanji melihat cewek cantik nan tomboy seperti itu.
Continued
Suzuku
Silahkan kritik bila ada kata-kata yang kurang enak di hati atau salah.
Terima kasih sudah membaca.
