Chapter 1

Titel : Xiumin Dairy

Genre : T, GS

Note : haii hallo, akhirnya setelah difikir-fikir aku memutuskan untuk mengedit cerita ini, aku sangat berharap kalian semua suka. Enjoy ^^

.

..

...

...

Nama ku Xiumin, usia ku 18 tahun saat ini, usia yg sudah mulai beranjak dewasa kan untuk ukuran seorang gadis. Aku baru lulus beberapa bulan yang lalu dari salah satu sekolah menegah kesehatan di Busan dan sekarang aku sudah bekerja sebagai asisten apoteker dan baru akan melanjutkan kuliah 2tahun lagi karna aku bukan gadis yg berasal dari kalangan atas jadi aku harus belajar mandiri dan mencari uang sendiri tidak mau merepotkan orangtua ku yang sudah bekerja keras untuk keluarga. Aku hanya gadis sederhana dari keluarga yang sederhana juga. sungguh bulan depan adalah bulan yang sangat istimewa untuk ku, bulan depan aku akan merayakan hari jadi dengan kekasih ku yang ke2 tahun dan juga hari kelahiran ku.

...

Hari ini seperti biasa aku bekerja di sebuah klinik 24 jam tidak jauh dari rumah ku, hari ini aku bekerja shift malam rencananya sore nanti aku akan pergi bersama sahabat ku Luhan ke sebuah mall untuk menghabiskan waktu luang bersama. Aku mengirim pesan padanya agar segera memberi kabar jika pekerjaannya sudah selesai. Sambil menunggu balasan pesan dari Luhan, aku pun menyempatkan diri membuka-buka akun facebook ku. Entah lah aku tak masalah jika disebut aneh atau pun egois karna mempunyai 2 acc facebook aku sejujurnya hanya menghindari kekasih ku yang terlalu over protective terhadap ku ia tidak mengizinkan ku untuk dekat dengan laki-laki manapun meski itu hanya teman sekelasku, berdekatan pun tidak boleh yg hanya mengobrol biasa ia terlalu berlebihan dan jujur saja aku sangat kecewa dengam sikapnya. Apa dia ingin aku tidak memiliki teman begitu ? Bukannya itu keterlaluan bagaimana pun aku harus bersosialisasi dengan yang lain kan. Hah dan beruntung sekali aku memiliki teman-teman dan sahabat yang bisa di percaya. Tidak ada satu orangpun yg memberi tahukan masalah ini padanya. Aku tersenyum melihat banyak sekali yang mengucapkan selamat ulang tahun pada ku, yah salah satunya oppa ku tersayang walaupun ia bukan kakak kandung ku tetapi aku sudah menganggapnya seperti kakak ku sendiri. Aku ini anak sulung dari 2 bersaudara dan mempunyai seorang adik laki-laki bernama kim junho. Tapi ada 1 nama yang aku cari tapi sampai sekarang masih belun mengucapkan selamat ulang tahun padaku "hah, mungkin dia sibuk atau bisa jadi lupa" gumam ku. Tidak lama ada pesan masuk yang ternyata dari Luhan.

From : Luludeer

Kau di mana ?

To : luludeer

Aku di rumah, sudah pulang ? lama sekali aku lelah menunggu mu. Aku tunggu d halte dekat rumah ku jangan lama..

From : luludeer

Iya kau tunggu saja di sana aku akan segera ke sana aku janji tidak akan lama.

To: luludeer

Oke

Setelah membalas pesan Luhan aku pun berjalan menuju halte bus yang hanya berjarak sekitar 50 m dari rumah. Aku melihat Luhan sedang duduk di sana menunggu ku. Sambil menunggu bus datang kami banyak mengobrol, cukup lama juga aku tidak bertemu dengannya mungkin satu bulan. Sesampainya di mall kami berkeliling mencari barang-barang yang rencananya akan kami beli. Aku yang merasa lapar akhirnya membujuk Luhan untuk makan malam dulu dan baru melanjutkan kegiatan berbelanjanya lagi nanti, dengan berbagai macan aegyo akhirnya Luhan luluh juga dengan ajakan ku. Kami memilih sebuah lestoran cepat saji untuk makan malam. Sementara Luhan memesan makanan aku menunggu sambil berbalasan Pesan dengan seojin eonni ia mengucapka selamat ulang tahun padaku tentu saja aku senang, dia yang notabanenya adalah kakak ipar Chen kekasih ku, mau mengucapkan selamat ulang tahun tapi Chen yang kekasihku tidak memberikan ucapan apa pun walaupun hanya sebuah kata selamat. Aku membenci ulang tahun ku jujur saja, ini akibat kejadian setahun yang lalu yang sampai sekarang pun aku Mengingatnya dengan jelas.

Tahun lalu ketika ulang tahun ku yang ke 17 aku di tinggalkan sendiri di pinggir jalan setelah makan berdua tanpa diantar pulang dengan alasan mengantuk sungguh keterlaluan kan padahal aku hanya ingin berdua dengannya di hari bahagia ku, di hari kelahiran ku tapi ia seakan tidak peduli dan terkesan hari ini bukan hari yang penting untuk ku jadi sejak kejadian itu aku jadi Tidak pernah mengarapkan apa pun dari siapa pun bahakan aku saja sempat lupa jika hari ini hari kelahiran ku jika tadi tidak mengecek facebook. Yahh bisa di bilang mungkin aku trauma, dengan Chen yg bersikap seperti itu membuat perasaan ku sedikit demi sedikit berkurang dan aku khawatir perasaan ini akan menghilang seiring berjalannya waktu. Ada kalanya aku merasa di jadikan mainan yang hanya akan Di gunakan ketika di butuhkan saja. Miriss itu yang aku rasakan saat ini. Aku kecewa jujur saja dengan sikap Chen yang tidak pernah berubah sejak dulu sampai sekarang. Lalu kenapa bisa bertahan sampai selama ini ? Jawabannya karna sudah terlanjur sayang dan nyaman. Tapi akhir-akhir ini ada yang menggangu perasaan ku, seseorang ada seseorang yang berhasil mebuka hati ku untuk menatap masa Depan yang lebih cerah aku rasa jika bersama dia aku akan bahagia dan hidup ku akan sempurna. Katakan saja aku egois karna mulai menyukai laki-laki lain, tapi jangan salahkan aku salahkan cinta yang datang tanpa di undang dan tidak tau waktu. Cinta pertama ku kembali seseorang yang membuat ku berubah menjadi lebih baik lagi demi bisa sebanding dengannya demi bisa pantas berada di sampingnya Menjadi pendamping hidupnya aku sanggup berubah dan mantaskan diri. Tidak sadar aku tersenyum sendiri menyadari fikiran konyol ku tentang masa depan ku nanti.

"ya ! kau itu kenapa senyum-senyum sendiri , kau mau dianggap gila eoh ?"

"hahaha maaf ini Seojin eonnie mengucapkan selamat ulang tahun pada ku"

"Seojin eonnie ? Nunnanya Chen?"

"Eummm" aku menganguk dan mengambil makanan yang di bawa Luhan tadi

"Ya Tuhan kau ulang tahun aku sampai lupa maaf Xiu happy b'day ya maaf aku melupakannya" ucap luhan sambil memeluk ku erat.

"hahhaha tak apa lu gk masalah"

"baiklah setelah makan kita cari hadiah untuk mu"

"Benar kah ?"

"Yaa kau pilih apapun yang kau mau aku yg memberikannya Sebagai permintaan maaf ku"

"Yeayyy ! Kalo gitu ayo sekarang makan aku yg bayar" ucap ku kemudian.

Sore berganti menjadi malam dan berkat Luhan hari ini semakin menyenangkan rasanya. Aku bahagia. Kami akhirnya berpisah di halte bus karena berbeda harus bekerja karna jam sudah menunjukan pukul 8 malam, perjalanan ke klinik membutuhkan waktu 30 menit dari mall. Sejak di mall tadi aku terus berkiriman pesan dengan Jongin laki-laki yang rupanya sudah mulai menggeser posisi Chen di hati ku cinta pertama ku. Akhirnya sekitar jam 11 malam Jongin mengirim pesan yang isinya mengucapkan selamat ulang tahun tentu saja aku senang walaupun hanya sebuah pesan singkat tapi setidaknya itu lebih baik dari pada tidak sama sekali kan.

To: Jongin

Aku fikir oppa lupa ulang tahun ku,

From : Jongin

Tentu saja tidak mana mungkin aku lupa hari ulang tahun mu nunna, aku hanya ingin jadi orang yang terakhir yang mengucapkan selamat pada mu, karna biasanya yang terakhir itu yang selalu di ingat.

Aku tersenyum membaca isi pesan balasan darinya.

To : Jongin

Hehhe aku fikir oppa lupa

Dan kami terus berkirim pesan sampai aku tertidur, karna aku lama tidak membalas pesannya Jongin mengira aku pasti tertidur jadi dia mengirim pesan selamat tidur untuk ku.

...

From : Jongin

Selamat tidur nunna, mimpi indah ya

Xiumin tersenyum membaca pesan dari Jongin semalam, simple bukan, semu, hanya lewat pesan bisa mumbuat hari ku diawali senyum yang cerah. Aku bukan gadis yang mudah jatuh cinta kepada orang lain, bukan juga gadis yang pemilih aku hanya ingin seseorang yang membuat ku Nyaman ketika berada di sampingnya.

Jongin adalah teman sekelasku sewaktu d junior high school, jika kalian bertanya kenapa aku mamanggil satu sama lain dengan sebutan oppa dan nunna ? entah lah mungkin itu panggilan khusus satu sama lain. Jongin laki-laki yang pintar, tampan dan juga banyak di gilai oleh gadis-gadis semasa sekolah dulu, Aku juga tau hal itu siapa sih yang tidak mengenal Kim Jongin sang ketua OSIS yang sangat di kagumi banyak murid-murid perempuan dan anak kesayangan guru-guru karna kepintarannya makanya dia terpilih jadi ketua OSIS si anak emas teman teman ku menyebutnya begitu. Tapi jangan salah aku juga cukup pintar dalam pelajaran bahkan pelajaran kesukaanku matematika aku juga menjadi bendahara ketika Jongin atau kai menjabat sebagai ketua OSIS di sekolah dulu, cukup banyak hobae Yang dekat dengan ku, yang secara terang-terangan menunjukan rasa sukanya malah tidak segan untuk menyatakan cinta, tapi ada beberapa yang hanya memendamnya dalam hati karna tak berani mengungkapkannya yah hati orang kan siapa yang tau, sebentar kenapa aku jadi senarsis ini hehehe. Tapi pada dasarnya aku memang ramah kok percaya saja ya.

Xiumin pov end

Flashback on

Ruang kelas 3 di sebuah junior high school saat itu sangan berisik, ada yang sedang mengobrol, membaca, memainkan handphone dan di sebelah sisi ruangan lain ada 2 orang gadis yang duduk satu meja sedang mengobrol dengan teman sekelasnya yang sebagian besar adalah laki-laki hanya obrolan ringan biasa sambil bercanda menghabiskan sisa jam kosong pelajaran hari ini. Xumin salah satu gadis itu yang berkeinginan menjadi penulis sedang mencoba membuat sebuah cerita tentang perjalanan hidup pribadinya sampai pada obrolan siapa yang sedang memyukai siapa, Taemin bertanya pada xiumin siapa orang yang sedang dia sukai, Baekhyun (gadis yang duduk satu meja dengan xiumin)juga ikut penasaran siapa orang yang sedang di sukai sahabatnya itu dan mendesak xiumin untuk membertahu mereka akhirnya teman-temannya pun menyebutkan kemungkina nama-nama yang sedang dekat dan di sukai xiumin

"Taemin"

"tentu saja tidak, mana mungkin aku menyukai mu hahah" tawa xiumin sambil menunjuk Taemin. Taemin yang meras di sebut namanya menengok dan membalas perkataan xiumin.

"lagi pula siapa juga yang mau dengan mu ish" balas Taemin Sarkastis

"Minho"

"tidak aku tidak menyukainya"

"Onew"

" yang benar saja dia sudah mempunyai kekasih mana mungkin aku menyukainya"

"sapa tau saja xiu, lalu siapa? Jongin ?" Tanya baekhyun

"tentu saja bukan baek, kau kan menyukainya"

Jongin yang mendengar sepasang sahabat itu ribut dan beradu argumen hanya tersenyum, samapai keluar satu nama "Chanyeol" yang membuat Xiumin bingung akan memberi alasan apa lagi bahwa bukan Chanyeol orangnya Xiumin tersenyum dan menjawab "bukan" tapi karna Xiumin dan Chanyeol cukup dekat akhir-akhir ini karna tempat duduknya yang berdektan dan ada diri Xiumin pada Chanyeol tapi tidak terfikir untuk menjadi seorang kekasih hanya perasaan suka biasa saja.

"benarkan Chanyeol orangnya ?" kata Taemin.

"ya ampun tidak, bukan.. bukan dia sungguh" xiumim mencoba menjelaskan yaa mau bagai mana lagi toh berita sudah menyebar lagi pula Chanyeol yang ada di belakang Xiumin ketika pembicaraan itu, mendengar secara langsung perlu di garis bawahi. Sejak kejadian itu hubungan Xiumin dan Chanyeol merenggang, Chanyeol yang tidak menyukai Xiumin malah menghindar darinya bahkan tidak pernah bertegur sapa sama sekali. Jongin yang mengira Xiumin benar-benar menyukai Chanyeol hanya bisa diam. Padahal siapa yang tau hati Xiumin eoh ? Ketika semua orang mengira dia menyukai Chanyeol padahal orang yang sebenarnya Xiumin sukai adalah Jongin. Dia sejak dulu menutup rahasia itu rapat-rapat agar tidak ada yang tahu, jika kalian bertanya kenapa ? maka jawabannya karena sahabatnya menyukai Jongin.

Awal rasa suka Xiumin kepada Jongin adalah ketika pertama kali masuk sekolah, saat itu Seohyun mengatakan kalau dia menyukai Jongin, dan sejak saat itu Xiumin menekan perasaannya dalam-dalam agar tidak keluar dan tidak menghancurkan pertemanan mereka, setelah Seohyun sudah mempunyai kekasih lalu Amber menyukai jongin yang juga adalah teman sekelas Xiumin, hahaaha lucu bukan bergantian seperti itu.

Lalu ketika kelas 8 ada murid baru (Hyoyeon), Xiumin saat itu sedang berpacaran dengan teman sekelasnya Minho, awalnya tidak ada kecurigaan sama sekali tentang kedekatan Minho dan Hyoyeon tapi semakin hari semakin dekat, dan Xiumin pun mulai menaruh curiga tentang sebenarnya ada apa antara hubungan mereka itu, hanya sekedar sahabat atau lebih. Singkat cerita hubungan mereka yang baru menginjak 3 bulan harus berakhir dan setelah berakhirnya hubungan mereka, beberapa hari kemudian mendapat kabar kalo mereka sudah berpacaran, miris bukan ? setelah kejadian itu sebulan kemudian Xiumin berpacaran dengan sepupu minho yaitu Key dan lebih mirisnya lagi hubungan itu hanya bertahan 4 bulan dan berakhir entah karna kesalah fahaman atau orang ke3, (oh ayolah ini bukan cerita XiuHo atau XiuKey jadi hanya akan aku simpan dulu ceritanya. karna ini cerita XiuKai jadi kita lanjut tentang siapa saja yang menyukai jongin sampai xiu harus menekan dalam-dalam perasaannya).

Orang selanjutnya Hyoyeon yang sudah putus dengan Minho rupanya juga menyukai Jongin, dan nama terakhir adalah Baekhyun sahabat terdekat Xiumin, mengalah dan terus mengalah itulah Xiumin. Xiumin dan Baekhyun memang sangat dekat walupun mereka mempunyai sahabat lain tapi Xiumin lebih dekat dengan Baekhyun sampai-sampai dia merelakan perasaannya untuk Jongin. Sampai pada pagi hari sebelum bel berbunyi Xiumin sedang mengobrol dengan Amber, Seohyun, Sulli dan Taeyeon tidak lama Baekhyun mendekati mereka dan bicara "Xiu aku berpacaran dengan chanyeol" bagaikan pentir di siang bolong tentu saja Xiumin kaget mendapat berita itu karna bagai manapun Baekhyun tau kalau Xiumin menyukai Chanyeol saat itu (ini sudah masuk kelas 9 ketika perang dingin antara Chanyeol dan Xiumin)

"oh ya ? ko bisa karna setau ku kau menyukai Jongin?"

"benar yang di katakana xiumin bagaimana bisa seperti itu ? Xiu kan.." Amber tidak melajutkan kata-katanya karna melihat Xiu yg tiba-tiba terdiam.

"kau menyukainya Baek?"

"entahlah, kemarin dia menyatakan cinta padaku di depan Jongin dan Hyoyeon kalian tau kan saat ini kita sangat dekat dan sering main bersama aku saja kaget mendengarnya" jelas baekhyun. Yaa xiu hanya bisa tersenyum pahit mendengar berita itu, sungguh benar-benar di luar dugaan bukan, ternyata orang yang chanyeol sukai adalah sahabatnya sendiri Baekhyun.

Xiumin pov

Aku yang kaget dengan berita itu tentu saja hanya bisa diam, aku ingin sekali ikut senang dengan hubungan mereka tapi rasanya aku kecewa, sangat. Bel masuk yang sudah berbunyi aku memutuskan untuk pindah tempat duduk dan mengambil barang-barang ku di meja ku dan Baekhyun, tentu sikap ku yang lebih memilih duduk sendiri dan pindah dari tempat ku dulu menimbulkan keheranan dari setiap orang yanga ada di kelas. Ntahlah aku hanya ingin sendiri saat ini, dan menurutku pindah dan duduk sendiri adalah keputusan yang cukup baik untuk menenangkan hati ku.

Berarti firasatku dulu memang tidak salah, aku yang bodoh sejak dulu tutup mata dengan kedekatan mereka berdua yang bisa di bilang lebih, tapi aku bingung bukankah Baekhyun menyukai Jongin, dan kenapa sekarang dia malah berpacaran dengan Chanyeol, aku benar-benar sibuk dengan fikiran ku saat itu. Tiga hari kemudian aku mendapat kabar kalau Chanyeol dan baekhyun telah putus karna aku, karna aku ? yang benar saja bahkan aku tidak sama sekali meminta mereka putus, dari yang aku dengar Baekhyun memutuskan hubungannya karna tidak enak padaku. Menurutku percuma saja, toh nasi telah menjadi bubur, air pun sudah tumpah kenapa mereka putus dengan alasan aku sungguh benar-benar membuatku merasa menjadi orang jahat. Memang sejak mereka berpacaran aku lebih banyak menghindar dari Baekhyun dan terjadi perang dingin antara kami berdua, aku fikir wajar bukan aku seperti itu ? aku yang merasa dikecewakan memang butuh waktu sendiri. Maksudku kenapa mereka harus putus, itu yang aku sesalkan toh walaupun aku masih diam aku sudah bisa menerima dan tidak keberatan lagi dengan hubungan mereka. ya sudah lah terserah mereka saja toh yang menjalni mereka.

Aku pulang kerumah dan tidak di sangka aku mendapatkan handphone penggati karena ponsel ku yang dulu rusak. "eomma serius? Ini untuk ku?"

"ya itu untuk mu sayang"

"huaa eomma thank you, sarangahe" ucapku kemudian sambil memeluk eomma. Benarkan dibalik kesedihan pasti ada kebahagiaan. Segera lah aku mengirimkan pesan kepada teman sekelas ku dan memberi tahu nomor ponsel ku yang baru. Jongin ? tentu saja aku beri tahu karna dia juga teman ku. Sejak saat itu kami saling berkirim pesan (aku dan jongin) berbeda sungguh berbeda, ketika disekolah dan ketika di pesan. Aku pun bingung kenapa bisa seperti itu kami bisa sangat dekat ketika di pesan dan berubah normal dan bahkan canggung ketika bertemu. Aku jadi ingin tertawa sendiri jika mengingatnya. Aku dan baekhyun sudah berbaikan sekarang, hanya karna permen dengan mudah kami berbaikan sungguh tidak di duga kan itu lah aku dan Baekhyun. Lalu Taeyeon salah satu sahabatku bertanya, "kalian berdua kenapa saling diam seperti itu" aku hanya diam karna aku yakin dia juga sudah tau apa yang terjadi sebenarnya antara kami. Tanpa di duga Baekhyun menjawab "aku dengan Xiu ? memang kami berdua kenapa? Tidak ada apa-apa semuanya baik-baik saja iya kan xiu ?" aku hanya mengangguk dan tersenyum sebagai jawaban. ya semuanya baik-baik saja, setelah itu kami mulai mengobrol seperti biasa lagi dan Baekhyun bercerita bagai mana bisa mereka (ChanBaek) bisa berpacaran dulu. Baekhyun memulai ceritanya

"begini ceritanya di tempat itu hanya ada aku, Chanyeol, Jongin, dan Hyoyeon. Aku juga di situ baru tahu kalau Chanyeol menyukai ku dan dia diminta Jongin untuk menyatakan perasaannya pada ku, tentu saja aku bingung tapi aku menerimanya padahal sungguh aku tidak menyukainya dan kau tau sendiri siapa yang aku sukai kan"

"lalu kenapa kau memutuskannya? Kenapa tidak terus di jalani saja?"

"yak ! yang benar saja mana mungkin aku terus bersamanya jika itu menyakiti hati mu, aku benar-benar merasa bersalah jadi aku memutuskannya"

"tapi dia tidak menyukai ku Baek, dia menyukai mu"

"tetap tidak bagai mana pun aku tidak enak pada mu"

"sudah lah jangan membahas itu lagi, kau tau aku sudah melupaknnya"

"hey jangan begitu, sejak putus dari Key kau selalu bilang tidak tau akan jatuh cinta lagi atau tidak tapi buktinya hati mu luluh hanya karna seorang Park Chanyeol sungguh tidak bisa di duga" aku hanya mendengarkan semua ocehan Baekhyun sudah lama juga tidak mengobrol seperti ini dengannya, kami tertawa dan bercanda seakan tidak pernah terjadi apa-apa sebelumnya.

Aku dan Jongin juga semakin dekat, benar-benar di luar dugaan. Setelah kejadian cinta segi empat itu, dan aku benar-benar ada di posisi terbawah dan jongin ada di posisi teratas. Aku yang menyukain Chanyeol, Chanyeol yang menyukai Baekhyun, dan Baekhyun yang menyukai Jongin. Biarkan saja orang terus menganggap seperti itu. Perasaanku pada Chanyeol hanya sesaat,dan karena kejadian ChanBaek waktu itu perasaan ku juga ikut menguap entah kemana. Dan aku akui karna aku juga menyukai Jongin, bisa di bilang cukup romantis setiap pesan yang dia kirim pada ku, padahal kami hanya sebatas teman.

Saat itu menjelang libur musim dingin, sekolah memang belum di liburkan. Para murid masih pergi ke sekolah seperti biasa dengan seragam musim dinginnya. Musim yang tidak ku sukai, walaupun aku menyukai salju tapi ntah kenapa aku tidak menyukai musim dingin karna itu teralu dingin. Siang itu memang belun turun salju dan kami di liburkan karena akan turun salju hari ini, dan benar saja ketika aku sampai di rumah tidak lama salju turun. Indah… salju pertama di musim dingin. Aku berencana untuk pergi ke supermarket terdekat untuk membeli cemilan, tapi aku kehilangan dompet ku. Tentu saja aku bingung karna seingat ku sudah ku masukkan ke dalam tas. Sudah ku Tanya pada semua teman ku jika saja terbawa oleh mereka tapi ternyata tidak. Aku fikir pasti tertinggal di kelas, gawat kan karna kelasku biasanya akan di gunakan oleh sunbae kami, karna sekolah ku juga ada senior high school. Aku langsung kebingungan, jongin menawarkan bantuan untuk menemaniku ke sekolah untuk mencari dompet ku. Aku menerimanya tapi untuk menghemat waktu sebaiknya bertemu di gerbang sekolah saja.

Aku sampai lebih dulu dari pada jongin, dari pada hanya diam menunggu jongin aku lebih memilih untuk berjalan toh aku yakin dia pasti melihatku nanti. Tidak lama jongin datang dengan motornya dan berhenti di samping ku dan menyuruh ku untuk naik, kami melwati ruang OSIS yang saat itu sedang ramai karna rupanya sedang mempersiapkan acara akhir tahun untuk sekolah. Aku berjalan menuju kelas sendiri karna jongin sedang memarkirkan motornya dan syukur lah ternyata benar dompet ku ada di sana di bawa meja ku, rupanya aku memang lupa memasukannya ke dalam tas. Benar-benar ceroboh, jongin menghampiri ku yang baru keluar kelas

"bagaaimana ? ketemu ?"

"emh, ini " aku mengangguk sambil menunjukan dompet ku yang berwarna pink padanya dan tersenyum.

"kaja kita pulang, sudah sore lagi pula sedang turun salju" jongin mengantar ku pulang dengan motornya. Tentu saja orang-orang yang sore itu ada di sekolah melihat kami keluar dari kelas dan menuju gerbang, mungkin besok akan menjadi topik terhangat minggu ini. Romantis menurut ku di tengah hujan salju jongin tetap mengantar ku pulang ke rumah dengan selamat. Yah hanya seperti itu hubungan kami tidak ada yang istimewa. Tapi orang lain menganggap berbeda, tentu saja setelah kejadian itu aku harus menjelaskan pada sahabat-sahabat ku terutama Baekhyun, jika seperti ini apa bedanya aku dengannya dulu, tapi sungguh aku tidak bermaksud balas dendam pada Baekhyun karna mengambil Jongin darinya bahkan berpacaran pun kami tidak. Aku hanya mengikuti alur saja tidak memaksakan apa pun sungguh.

Hatiku tidak tenang, tentu saja bagai mana mungkin bisa tenang jika kejadiannya sampai seperti ini. Andai aku tidak ceroboh, mungkin tidak akan seperti ini. Aku mencoba meluruskan hubungan ku dengan jongin tentu saja lewat pesan karna kita tidak mungkin bertemu.

From : Jongin

Itu terserah padamu..

To : Jongin

Kau mengerti kan posisi ku bagai mana, aku perempuan tidak mungkin memulainya. Aku juga tidak enak pada Baekhyun jika seperti ini. Kau mengerti kan bagai mana teman teman ku, aku tidak mungkin melanjutkannya. Aku tidak mau mengecewakan Baekhyun.

Cukup lama ku tunggu tidak ada balasan pesan dari Jongin, dan di situ aku sadar mungkin ada yang salah dengan kata-kata ku itu. Berakhir, Cuma sampai situ saja kami sudah tidak pernah berkirim pesan sejak saat itu. Dan berusaha bersikap normal seperti tidak terjadi apa-apa. Dan aku pun berfikir, mungkin Jongin menyukai Baekhyun. Aku mundur demi sahabat ku, lagi-lagi seperti itu.

Xiumin pov end

Flashback end

TBC

eehhehe bagaimana ? sebenarnya tidak ada perubahan di chapter satu ini, aku hanya merubahnya saja di bagian-bagian tertentu dan juga sengaja di buat terlihat seperti benar-benar buku harian, ini cerita tentang Xiumin dan cinta pertamanya. review pleasee review kalian adalah penyemangat untuk ku, sampai bertemu di chapter depan