Naruto milik Masashi Kishimoto,Saya hanya meminjamnya tanpa mengambil keuntungan apapun.
.
Sebuah drabble SaSaku :)
Hei, Jelek
oleh, Lucifionne.
Selamat membaca~
"Selamat pagi, Jelek," sapa Sai, sesosok ninja muda berkulit putih pucat. Ia adalah anggota baru di tim tujuh. Desas desus mengatakan bahwa lelaki yang murah senyum ini berhasil menggantikan posisi Uchiha Sasuke di antara anggota tim tujuh yang lainnya. Hn. Baru gosip. Tenang saja.
"Diam kau," ucap seorang gadis yang jadi objek sapaan Sai pagi ini. Gadis yang dipanggil 'Jelek' ini sebetulnya tak sejelek yang Sai maksud. Dia punya rambut sebahu dengan warna merah jambu, mata hijau bening bagaikan batu giok dan juga wajah bersih tanpa jerawat. Yang sedikit jadi kekurangan gadis ini adalah ... mungkin ukuran keningnya yang lumayan 'lebih' dibanding ukuran normal seperti biasanya.
"Kalau kau ngamuk begitu, nanti bisa makin jelek," lanjut Sai, kali ini ditambah senyum aneh yang jadi khasnya.
"Mau aku diam atau pun marah, kau akan tetap menganggapku jelek!" bentak Sakura—nama si gadis—seraya menampakkan wajah marahnya—persis seperti monster mengamuk yang terpaksa bangun karena tidurmya diganggu. "Sampai kapan pun, kau akan terus mengataiku jelek. Bagimu, aku tidak pernah cantik," keluh Sakura. Wajahnya tertunduk lesu.
Sai berkedip bingung, tak biasanya kunoichi berdarah Haruno ini murung hanya karena dipanggil 'Jelek' olehnya. Sai pun mengambil buku rahasianya yang tersimpan di saku. Setelah membuka-buka beberapa halaman, Sai pun menemukan apa yang dia cari.
"Jelek, kau marah?" tanya Sai sambil duduk mendekati Sakura di bangku kayu.
"Tidak."
Dengan gerakan mendadak, Sai menarik bahu Sakura. Belum sempat gadis musim semi itu mengolah peristiwa apa yang sedang terjadi, bibir hangat Sai sudah menempel lembut di pipi mulus Sakura.
Cup.
Emerald Sakura terbuka lebih lebar dua kali lipat dari biasanya. Rona merah terang langsung muncul di wajahnya.
"Wajahmu memerah. Cemberutnya hilang. Kalau begini ... kau jadi keliatan manis," ucap Sai tulus. Dan sekali lagi, lelaki bermata hitam gelap itu tersenyum aneh.
Satu.
Dua.
Tiga.
BUUKK!
"Aku membencimu, Sai! HUWAAHH!" setelah memberikan pukulan telak dan keras di wajah Sai, Sakura pun langsung berlari menjauh dari teman satu timnya tersebut.
Sai menatap tubuh Sakura yang semakin lama semakin menjauh.
"Kau manis. Dan aku suka."
Lagi-lagi, lengkungan senyum terukir di bibir Sai. Namun kali ini tidak aneh, melainkan begitu tampan dan menawan.
-fin-
Udah pernah publish ini di notes FB.
karena mbak Poetry Fuwa minta aku publish ke ffn, yaudah deh aku publish disini juga. XD
Makasih udah membaca :D
