LOSER (iKON X TWICE)
Cast : Yoo Jeongyeon (TWICE), Kim Jiwon (iKON), Kim Jisoo, and find the others by yourself.
Genre : Real life, family, sedikit romance
Disclaimer : "Tidak semua hal yang kupendam bisa kuungkapkan. Aku memang seorang pengecut, aku rasa bersembunyi adalah hal terbaik yang bisa kulakukan. Tapi, tidak untuk selamanya. Karena semakin lama aku bersembunyi, maka semakin terungkap diriku yang sebenarnya."
PROLOGUE.
January, 23th 2011.
Pengecut, itulah diriku. Yang hanya bisa diam.
Pengecut, itulah diriku. Membiarkan waktu terbuang percuma, memendam semua yang sesungguhnya sangat ingin ku ungkapkan.
Pengecut, itulah diriku. Yang rela jika merasakan sakit, demi kebahagiaan yang lain.
Pengecut? Ya, itulah aku. Mencintai seseorang yang jelas-jelas memiliki perasaan pada orang lain.
Aku memang pengecut. Tapi aku tidak bisa menyalahkan kehidupan atas semua masalah dan kegagalan yang kualami, itu sama saja dengan menyalahkan Tuhan.
Lalu, siapa yang pantas kusalahkan?
PART 1.
Jeongyeon menutup buku diarynya, lalu merebahkan diri keatas ranjang. Pandangannya menatap langit-langit kamar, mencoba mendatangkan rasa kantuknya. Namun, bukannya tambah mengantuk, Jeongyeon merasa pikirannya makin kacau.
Penyebabnya satu, Kim Jiwon. Kakak kelas yang selama ini ia kagumi sejak pertama kali masuk SMA. Hari ini tersebar berita di penjuru sekolah jika Jiwon baru saja berkencan dengan teman sekelasnya, Kim Jisoo. Sekedar info, Jisoo dan Jiwon adalah kakak kelas bak putri dan pangeran. Selain memiliki banyak penggemar, mereka berdua juga menjadi trainee di salah satu agensi ternama Korea. Jiwon, adalah ketua ekstrakurikuler dance, dan mempunyai bakat rapp yang membawanya menjadi juara di tingkat nasional. Sedangkan Jisoo, terkenal dengan kecantikannya sehingga sering ditawari menjadi model majalah, maupun iklan produk.
Sebenarnya, Jeongyeon tidak langsung mempercayai berita yang baginya adalah 'the worst news ever', mengingat peraturan agensi mereka yang melarang adanya hubungan khusus sesama trainee. Namun Jiwon memang pernah mengaku kepada anggota ekstrakurikulernya jika ia tertarik pada Jisoo.
Gadis berambut pendek itupun memejamkan mata. Berharap semua pikirannya tentang Jiwon hilang sejenak sehingga ia bisa terlelap. Ia terus merubah posisi tidurnya, yang tetap saja terasa tidak nyaman. Putus asa dengan usahanya untuk tidur, Jeongyeon beralih mengambil handphone ber-case biru miliknya. Ia memutuskan untuk membuka Line Webtoon, yaitu aplikasi untuk membaca cerita komik yang menjadi favorit masyarakat Korea bahkan mancanegara.
Tingtung. Backsound andalan Line terdengar bersamaan dengan masuknya pesan dari seseorang.
"Still awake eh?". Jeongyeon menghela nafas.
"Looks like there's a spy here." balas Jeongyeon.
"Kekeke, just kidding -_- Aku tahu kamu tidak bisa tidur, karena Jiwon.". Jeongyeon mendecak kesal. Seandainya mereka sedang berbicara tatap muka, mungkin Jeongyeon sudah menjambak-jambak rambut orang ini. "Sialan. Padahal niatku buka handphone, biar lupa soal Jiwon sunbae (kakak kelas/senior). Malah diingetin lagi."
"Can we just talking about something else? Kalau alasanmu mengirimku pesan adalah Jiwon, lebih baik tidurlah Chan." Jeongyeon megetik pesan balasannya dengan malas.
"Kekekeke okay I get it. Cepat tidur Yeon-ah. Ini sudah malam, jangan sampai matamu berkantung apalgi bengkak besok. Aku benci melihatnya."
"Thanks, Chanwoo-ya. Bengkak? Kau kira aku akan menangisi Jiwon sunbae? Hahaha, big NO." Jeongyeon sedikit lega karena sahabatnya bebuyutannya itu—Jung Chanwoo tidak jadi membahas tentang Jiwon. Karena jika iya, Chanwoo dipastikan akan melihat mata Jeongyeon bengkak keesokan harinya.
"Sama-sama Yeon. Biar aku tebak, kau lagi baca webtoon kan?" tanya Chanwoo.
Jeongyeon menyeringai, "Chiller, as always.". Chiller adalah kumpulan cerita komik bertemakan horror-thriller yang baru-baru ini diminati oleh Jeongyeon. Ia malah tidak tertarik jika membaca cerita remaja yang umumnya bertemakan romance atau cinta. Kenapa? Karena cinta di kehidupan nyata tak seindah yang ada di webtoon, dude.
"Dasar, seleramu aneh ya. Jangan-jangan kamu punya jiwa psikopat…"
"Jika aku menjawab iya, apakah kau akan tidak mengakuiku sebagai sahabatmu lagi?"
Chanwoo membaca pesan Jeongyeon namun ia tidak langsung menjawabnya. Hampir 1 menit berlalu sebelum akhirnya,
"Tidak hanya aku, mungkin Jiwon sunbae tidak akan mengakuimu sebagai adik kelasnya juga." Jeongyeon terkekeh. Ia yakin Chanwoo ragu membalas pesan Jeongyeon karena meskipun ia adalah laki-laki, ia benci dengan hal-hal berbau mistis dan sadis. Dalam arti lain, Chanwoo itu penakut.
"-_- Kalau aku adalah psikopat, mungkin hari ini juga akan muncul berita Jiwon dan Jisoo ditemukan tewas terbunuh….. Hahahahahaha!" Jeongyeon pun tertawa membayangkan ekspresi Chanwoo yang mungkin kini sedang membelalakkan matanya. Ia merasa pikirannya kembali jernih, jadi lebih mudah baginya untuk tidur.
"I HATE YOU YOO JEONGYEON!" balas Chanwoo.
Jeongyeon's house.
06.00 a.m
Semburat cahaya matahari yang berlomba-lomba menembus jendela, membuat Jeongyeon mengerjapkan kedua matanya. Ia pun mengumpulkan kesadaran agar segera bangun. Namun apa daya, 30 menit berlalu dan Jeongyeon masih dalam posisi yang sama, berbaring dengan memeluk gulingnya. Entah mengapa gravitasi tempat tidurnya sangat kuat pagi ini.
"Jeongyeon eonni? Kau sudah bangun?" seseorang dari luar menggedor pelan pintu kamar Jeongyeon, membuatnya sedikit tersentak. 'Jeongyeon?' batinnya.
Segera ia bangun dari tempat tidur dan berlari menuju pintu kamar. Dengan menahan gagang pintu, Jeongyeon berusaha menjawab dengan tenang. "Ee… Aku sudah bangun. Tunggu sebentar, aku akan segera keluar." ujar Jeongyeon lalu menggigit bibir bawahnya, bingung.
Sedangkan yang diluar kamar Jeongyeon, yang tak lain adalah adiknya juga tak kalah bingung. 'Apakah eonni sudah baikan ya?' batinnya. "Eonni benar tidak apa-apa kan? Bolehkah aku masuk?"
"Eh tidak-tidak! Jangan masuk, ee… Eonni sedang… aduh, ganti baju hehehe. Eonni , tidak apa-apa kok. Kau mandi saja sana hehe.". Jawaban Jeongyeon membuat adiknya semakin heran. Ia pun memutuskan untuk berlalu dari kamar Jeongyeon tanpa sepatah kata apapun.
Sedangkan yang di dalam kamar kini sedang bersandar di pintu kamarnya, menjaga agar pintu tidak terbuka. Ini masih pagi hari, namun detak jantungnya sudah dibuat tak karuan. Jeongyeon? Siapa dia?
'Jelas-jelas namaku Ryu. Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa…kenapa aku tidak bisa mengingat kejadian kemarin?"
TBC.
Akhirnya setelah sekian lama hilang dari peradaban, bisa buat FF lagi yang alurnya terinspirasi dari drama Hyde, Jekyll, Me :D Yang pernah nonton pasti sudah bisa menebak ceritanya bakalan gimana, tapi yang belum nonton mending ikutin terus ceritanya ya!
Comments and reviews needed :D Thank you for reading!
