Dari Penghujung Dunia.
A Naruto Fanfiction by Tobi Tobio.
•
•
•
A/N ::
Ini adalah One Shoot ke lima Tobi. Yap entah kenapa saat ini Tobi sedang suka membuat One Shoot. Jadi ... Ya gitu, untuk beberapa Fict Multi Chapter Tobi, mungkin akan sangat lelet updatenya. Dan
WARNING !
SAD ENDING dan MEMBINGUNGKAN !
Oh iya, Fict ini terinpirasi dari sebuah Anime berdurasi 6Menit yang 'nyesek' banget. Judulnya sih itu (Owari no Sekai Kara 'Dari Penghujung Dunia'). Kalo penasaran sama Animenya Share aja di Google. Asli nyesek banget!.
Baiklah ... Selamat membaca (^~^!)
•
•
•
Rate :: T+ (Aman).
•
•
•
Jangan merasa sungkan untuk memberikan Review (^,~)
•
•
•
Maaf Tobi sudah tidak main FB lagi, jadi Link dan Akun Tobi yang dulu pernah di Share tidak aktif lagi.
Kalau begitu silahkan menikmati dan salam kenal dari Tobi. Membutuhkan respon dari Tobi? Bisa hubungi Tobi di Akun FFN. Hanya saja responya sedikit/sangat lambat.
•
•
•
Dari Penghujung Dunia.
"Ahahahaha~ Hinata-Chan, bisa tertawa bersamamu adalah hal yang sangat membahagiakan untukku".
Kau tau Naruto-Kun ... Saat kau mengatakan itu, aku sangat bahagia. Aku merasa begitu berarti untukmu ... Dan itu membuatku sangat senang. Ya ... Aku sangat senang saat kau mengatakannya, karena dengan itu aku semakin yakin jika kehadiranku sangat berarti untukmu.
"Aku tau semua tentangmu Naruto-Kun ... Aku tau!". "Aku tau semua yang kau suka dan tidak. Karena aku sangat mencintaimu, Naruto-Kun!".
Aku mengatakan itu saat menatap pantulan diriku di Cermin. Ya ... Sebelum bertemu denganmu, aku selalu melakukan ini. Aku selalu mencoba untuk menjadi seperti yang kau mau. Kau tau ... Aku dengan sabar berdandan sedemikian rupa agar kau senang saat melihatku. Karena aku selalu ingin terlihat sempurna didepanmu.
Aku bahkan rela menghabiskan berjam-jam Waktuku untuk melakukan semua itu!.
Namun suatu Hari ... Kau mengatakannya ...
Mengatakan sesuatu yang tidak pernah ingin kudengar!.
"Kau tau Hinata-Chan ... Aku sangat menyukai Konan-Senpai. Bagaimana ya caranya untuk bisa mendekatinya?!".
DEG!.
Naruto-Kun!.
Saat kau mengatakan itu Hatiku benar-benar hancur. Aku selalu ada disampingmu! Aku yang selalu ada untukmu! Dan aku yang selalu bersamamu!.
Tapi kenapa?!.
Kenapa kau tidak bisa melihatku?!.
Kita sangat dekat, tapi Kenapa kau tidak bisa melihat betapa besarnya perasaanku padamu?!.
Aku sangat mencintaimu Naruto-Kun!.
Tapi aku sadar ...
Saat pandanganku menatap sosok 'Konan-Senpaimu' itu, dia begitu anggun dan cantik. Wanita itu bagaikan seorang Bidadari yang selalu digambarkan menjadi sosok sempurna seorang wanita ... Dan Konan-Senpai itu memilikinya!.
Pantas saja kau menyukainya ... Dia benar-benar 'Tipe-mu'.
Dan aku ... Aku bukanlah apa-apa jika dibandingkan dengannya!.
Ya ... Aku tidak akan bisa menyainginya!.
Meski sakit mengakui ke kalahanku, aku mencoba menerimanya ... Aku terus mencoba menahan ke pedihan ini dan mencoba membantumu untuk mendekatinya.
Maaf karena selama ini aku selalu memberikan senyum dan motivasi palsuku untuk terus menyemangatimu mendekati Konan-Senpaimu itu ...
Aku terlalu lemah ...
Aku terlalu lemah hanya untuk mengatakan betapa besarnya rasa cintaku untukmu ...
Aku terlalu lemah hanya untuk berkata 'Aku Cinta Kamu!'.
Hingga pada ahirnya, aku mencapai batasanku ...
Ya ... Aku sudah mencapai batasnya untuk menahan ke pedihan ini. Untuk terus bersikap tegar dihadapanmu. Aku sudah tidak sanggup lagi Naruto-Kun!.
Aku tidak sanggup lagi untuk melihat orang yang kucintai mendekati wanita lain!.
Karena itulah aku melakukan ini ...
Aku yang memiliki kekuatan untuk menjelajahi Waktu mencoba untuk pergi ke Masa Lalu. Masa dimana sebelum kau menemui Konan-Senpai. Masa dimana mungkin aku bisa mencoba untuk mencintaimu sekali lagi!.
Berharap itu bisa membuatmu melihatku, Naruto-Kun!.
Berharap dengan ini, kau bisa melihat betapa besarnya rasa cintaku untukmu ...
Tapi ...
Aku melakukan kesalahan! Ya ... Sebuah kesalahan yang fatal.
Karena ... Pada ahirnya, apa yang kulakukan hanyalah menyakiti kalian ... Menyakiti dirimu, juga menyakiti diriku di Masa Lalu.
Ya ... Aku dengan jelas melihat bagaimana Diriku menangis saat harus menghilang dihadapanmu. Kami adalah satu. Aku adalah dia, dan bisa merasakan betapa pedihnya diriku saat harus menghilang dihadapan orang yang sangat kucintai untuk selamanya.
Pedih ...
Pedih sekali Naruto-Kun!.
Aku berusaha untuk membatalkan kekuatanku, aku berusaha untuk kembali ke Masa Depan! Namun semuanya sia-sia ... Kekuatan ini hanyalah satu jalur. Aku tidak memiliki Kuasa untuk kembali!
Semuanya terlambat ...
Yang bisa kulakukan saat ini hanyalah menahan kepedihanku. Menahan betapa sedihnya melihat diriku sendiri menghilang didepan Mata Kepalaku sendiri. Menahan betapa hancurnya Hatiku saat melihat kau menagis sedemikian rupa ketika aku menghilang disampingmu.
Sakit ...
Sakit sekali!.
•
Dari Penghujung Dunia.
A Naruto Fanfiction by Tobi Tobio.
•
Aku hanya bisa terdiam ... Meratapi penyesalan atas semua kebodohanku dalam tangis ini, hingga ahirnya kehadiranmu menyadarkanku. Dengan Wajah Polosmu yang berurai Air Mata, kau menanyakan ini padaku ...
"Maaf Onee-San ... Aku sedang mencari seseorang yang sangat mirip denganmu. Apa kau mengetahui sesuatu?".
Kau menanyakan itu padaku disela tangismu ...
Dan aku ...
Aku hanya bisa menangis, tanpa tau harus berkata apa. Aku ingin sekali mengatakan dia adalah aku! Aku ingin sekali mengatakan 'Aku Ada Disini, Naruto-Kun!'.
Tapi aku tidak bisa melakukannya. Jika aku melakukan itu aku akan ...
Dalam kebimbangan itu, teriakanmu menyadarkanku ...
Aku dengan jelas bisa melihatmu berlari berurai Air Mata seraya terus memanggil-manggil namaku. Kau terus berusaha mencariku, kau tetap berusaha agar kita tetap terhubung, tapi nyatanya malah aku sendiri yang memutuskannya!.
Dan Detik itu, aku tau betapa pentingnya aku untukmu ...
Jauh lebih penting dari yang selama ini kukira!.
Aku ahirnya tau dibalik rasa sukamu pada Konan-Senpai itu, kau telah menyukaiku terlebih dahulu!.
Lalu setelah mengetahui semua itu, haruskan aku senang?!.
Faktanya aku tidak merasa senang sedikit pun. Ya ... Hati ini serasa kosong. Hanya ke hampaan yang kurasakan!.
Semuanya sudah terlambat!.
Dan senyum getir ini menggambarkan betapa terpuruknya aku saat ini ...
Dalam ke pedihan itu, aku terus melangkahkan Kakiku menuju sebuah Taman. Tempat dimana kita selalu bersama untuk menghabiskan Waktu, berbagi kebahagiaan, kesenangan, bahkan kesedihan.
Aku dengan jelas mengingat berbagai moment penting itu ...
"Baiklah Hinata-Chan ... Katakan sesuatu!".
"Katakan jika kau adalah dia!".
Tanpa kusadari, kau sudah ada dibelakangku dan mengatakan itu ...
Naruto-Kun ... Saat kau mengatakan itu, Hatiku terasa hangat. Aku tidak percaya kau bisa menyadarinya. Aku ... Aku sangat bahangia!.
Kau tau?!.
Aku bahkan tidak bisa mengatakan apa-apa lagi saat itu, selain tangis yang mulai kembali mengalir di ke dua Mataku.
Tapi kali ini adalah tangis kebahagiaan!.
Hingga tanpa sadar aku mulai mengakuinya. Ya ... Kebahagiaan itu membuatku lupa jika aku tidak boleh untuk mengakui ini!.
Aku mulai menyeka Air Mataku, dan memantapkan Hatiku untuk mengatakannya!.
"Naruto-Kun, aku—".
Padahal baru itu saja yang aku ucapkan, tapi Ruang Distorsi tiba-tiba menghisapku dan memisahkan kita. Dalam keadaan itu, aku masih bisa melihat dengan jelas kau kembali menangis di Wajah polosmu, seraya meneriaki namaku, berusaha menggapaiku yang mulai ditelan Ruang Distorsi!.
"Hinata-Channn!".
"Hinataaa-Chaaannnn!".
"Tidaaaakkkkkk!".
Dan saat aku membuka Mataku, aku sudah berada di Dunia Hampa, tidak ada siapa pun disini. Hanya ada aku dan kesendirianku. Hingga ahirnya aku menyadari jika Tanganku menggenggam sebuah Foto yang sudah usang ...
Ya ... Itu Foto kita berdua saat tertawa bersama ...
•
Dari Penghujung Dunia.
A Naruto Fanfiction by Tobi Tobio.
•
Sudah Ribuan kali aku mencoba untuk kembali. Namun tidak ada satu pun yang berhasil. Mungkin aku akan selamanya akan terperangkap dalam Dunia Hampa ini. Tapi aku menolak untuk menyerah, meski aku tau tidak akan bisa kembali, setidaknya izinkan aku sekali saja bertemu denganmu dan kembali melihat senyummu, meski untuk yang terahir kalinya!.
Dan ...
Kurasa Do'a-ku dikabulkan!.
Aku melihat Tubuhku mulai bercahaya hingga ahirnya memudar, meninggalkan Dunia Hampa ini!.
Kau tau Naruto-Kun, Saat ini aku merasa sangat senang!.
Meski untuk yang terahir kalinya, kita akan bertemu dan tertawa bersama lagi!.
Tapi ...
Semua tidak seperti yang kufikirkan. Mungkin aku mengucapkan Do'a yang salah, karena saat ini ...
Aku memang melihat kau tertawa penuh kebahagiaan, tapi bukan bersamaku ...
Melainkan bersama dengan seorang gadis cantik bersurai pinky, yang sama sekali tidak kukenal.
Hatiku hancur!.
Harapanku sirna begitu saja!.
Dan ucapanmu yang kudengar saat itu menambah ke pedihan yang kurasakan selama ini!.
"Ahahahaha~ Sakura-Chan, bisa tertawa bersamamu adalah hal yang sangat membahagiakan untukku".
Kau mengatakan hal yang sama yang dulu pernah kau ucapkan kepadaku, untuk gadis itu. Juga dengan expresi yang sama, expresi yang mencerminkan rasa kebahagiaan karena bisa melakukan itu!.
Tapi aku?!.
Aku sakit Naruto-Kun!.
Sakit sekali!.
Begitu mudahnya kah kau melupakanku?!.
Padahal aku terus menjaga cintaku padamu, padahal aku terus berusaha untuk kembali tanpa kenal lelah, agar bisa melewati Hari bersamamu lagi!.
Tapi kau ...
Kau jahat Naruto-Kun!.
Disaat-saat terahirku ini, kau malah memberikan ke pedihan yang teramat sangat seperti ini!.
Cukup!.
Aku sudah lelah dengan cinta ini. Biarlah disaat terahir ini aku menghilang untuk selamanya dengan semua ke pedihan ini, biarlah aku menghilang membawa rasa sakit ini!.
Karena setidaknya kau tidak merasakan hal yang sama denganku. Sekarang kau sudah menemukan penggantiku dan bisa tertawa penuh kebahagiaan seperti itu dengannya.
Saat aku mengingat sebuah pepatah yang mengatakan 'Kau akan ikut merasa bahagia saat melihat Orang yang kau cintai berbahagia dengan Orang Lain' ...
Kenapa aku tidak merasakannya?!.
Hingga ahirnya aku percaya jika kata itu hanya berisi kebohongan!.
"Semoga kau bisa hidup bahagia dengannya, Naruto-Kun ..."
"Dan semoga gadis itu tidak merasakan apa yang kurasakan saat ini ..."
Ya ... Itulah ucapan terahirku sebelum benar-benar menghilang untuk selamanya ...
Meninggalkan cinta yang hanya menyakitiku ...
TAMAT!.
