CERITA MASA SMA (AkaKuro version)

Kuroko no Basuke © Tadatoshi Fujimaki

Genre : Romance, hurt comfort

Rate : T

Pairing : Akashi Seijuurou x Kuroko Tetsuya

Warning : Typo(s), AU, OOC, EYD tidak sempurna, school life, diskripsi minim, yaoi, gaje, alur cepat, absrud, cerita pasaran, dan kekurangan lainnya.

Don't like, don't read OK!

"Tidak suka, jangan baca!"

Chapter 1

Di pagi yang cerah seorang pemuda manis berambut sky blue mempunyai manik mata berwarna senada dengan surainya indah, sedang berjalan cepat menuju SMA Teiko. Pemuda mungil itu Kuroko Tetsuya siswa kelas XI IPS 1 tengah tergesa-gesa berlari menuju kelasnya. Pemuda Kuroko tampak terburu-buru sehingga dirinya tidak sadar menabrak pemuda bersurai merah di depannya, tubuh mungil pemuda manis itu terlempar satu meter dari tempat kejadian. Sambil mengaduh kesakitan pemuda baby blue tersebut melihat siapa yang menabraknya hingga terpental tersebut, ia mendongakkan kepalanya tampak seorang pemuda bersurai merah darah manik heterochromenya memandang pemuda manis didepanya acuh.

"Kalau jalan lihat depan!" Pemuda merah itu menegur pemuda mungil tersebut, pemuda berambut merah itu bernama Akashi Seijuurou teman sekelasnya sekaligus ketua OSIS disekolahnya.

"Sumimasen...!" Kuroko Tetsuya membungkukan badannya sembilan puluh derajat namun, hebatnya wajahnya tetap tanpa ekspresi.

Alis merah pemuda Akashi sedikit berkedut melihat Si Baby Blue dihadapannya sekarang, apa-apaan itu minta maaf tapi dengan wajah datar. Mereka saling beradu argumen pemuda biru itu menolak menyerah, perdebatan sengit berlangsung seru sehingga menarik perhatian siswa lain di sepanjang koridor. Mereka terus bertengkar sempat menarik perhatian siswa lain, jika tidak dipisahkan pertengkaran tersebut masih terjadi. Para siswa maupun siswi merasa jengah setiap mereka berpapasan selalu terjadi pertengkaran diantara mereka. Pemuda mungil itu sebenarnya menyimpan perasaan khusus dengan pemuda Akashi tersebut, tetapi orang yang bersangkutan kepekaanya perlu ditanyakan. Akashi Seijuurou menyimpan rasa cinta kepada pemuda manis bersurai kecoklatan Furihata Kouki. Kuroko Tetsuya mengetahui kenyataan tersebut awalnya tidak mau menerima namun, berkat saran dan dorongan teman-teman terdekatnya ia mampu menyakinkan diri jika perasaannya tidak terbalas. Meskipun hatinya sakit bagai tersayat sembilu dirinya merelakan demi kebahagiaan sahabatnya tersebut.

"Kamu tidak apa-apa, Tetsu-kun?" Gadis berambut sakura membatunya berdiri, gadis itu merasa tidak tega melihat pemuda penyuka vanila itu menangis dalam diam.

"Aku tak apa, Momoi-san." Ucapnya sambil tersenyum kecil. Senyum yang tampak di mata Momoi Satsuki malah terlihat senyum miris, Kuroko berusaha menyembunyikan rasa sakit hatinya saat ini.

"Lututmu sepertinya terluka, Tetsu-kun." Kata Momoi Satsuki saat melihat lutut kanan Kuroko Tetsuya lecet dan mengeluarkan darah.

"Tidak apa, Momoi-san." Kuroko menahan nyeri di lututnya yang terluka.

"Kita ke UKS sekarang, Tetsuya!" Kata Akashi Seijuurou tiba-tiba telah mengangkat tubuh mungil Pemuda biru tersebut dengan bridal style kemudian berjalan cepat menuju ruang UKS.

Karena kejadian tersebut terjadi begitu cepat hingga pemuda baby blue tidak sempat melayangkan protesnya sebab dirinya melihat raut khawatir tergambar jelas di paras pemuda tersebut. Niat protesnya tak mampu diucapkan suaranya tercekat di tenggorokan mendadak lidahnya kelu setelah dirinya melihat wajah rupawan Sang Kapten basket SMA Teiko tampak gurat kekhawatiran terpampang nyata disana.

Kisah cinta mereka sangat rumit bahkan Furihata Kouki sudah mempunyai kekasih, dengan kata lain cinta sang pewaris Akashi bertepuk sebelah tangan dan tidak menyadari jika ada seseorang yang mencintainya dengan tulus. Furihata Kouki yang mengetahui perasaan pemuda semeah darah itu tertuju kepada dirinya dan merasa bersalah dengan pemuda bersurai langit yang merupakan sahabatnya. Furihata Kouki sudah memberi pengertian kepada pemuda merah yang selalu mengejar-kejar dirinya sudah mempunyai kekasih namun, pernyataan tersebut tidak membuat Akashi Seijuurou jera mengejarnya. Kekasih Furihata adalah Kiyoshi Teppei, Kuroko Tetsuya merasa miris dengan dirinya sendiri bisa-bisanya dia mencintai lelaki yang bahkan tidak menaruh hati padanya. Tak lama kemudian mereka sampai di depan ruang UKS, segera Kuroko Tetsuya didudukan dengan lembut di tepi ranjang. Akashi Seijuurou mengambil kota P3K di samping lemari lalu mengobati lutut Kuroko Tetsuya yang terluka dengan sangat lembut raut khawatir tak lepas dari wajahnya.

"Apakah masih perih, Tetsuya?"

"Sedikit, Akashi-kun."

"Lain kali kalau jalan lihat ke depan, Tetsuya!" pemuda dengan manik heterochrome tersebut tajam.

"Hm."

Pemuda baby blue diam-diam memperhatikan Akashi yang sedang mengobati lukanya, hatinya berdenyut nyeri saat menyadari segala perhatian yang ditujukkan pemuda bersurai merah tersebut tak lebih dari perhatian sebagai sahabat tidak lebih. Miris hati Kuroko Tetsuya terasa sakit hanya mampu menyunggingkan senyum miris berharap suatu saat nanti 'teman' yang mengambil hatinya dapat melihat seberapa tulus kasih sayang yang dimilikinya. Ya, dirinya hanya mampu berharap. Pertanyaannya sampai kapankah seorang Kuroko Tetsuya mampu mempertahankannya?

Akashi Seijuurou pemuda bersurai merah ini merupakan ketua tim basket putra di SMA Teiko, berprestasi di segala bidang terutama basket namun, menyadari perasaannya sendiri bisa di kategorikan dia tidak peka berbanding terbalik dengan kejeniusannya. Pemuda baby blue tersebut hanya dapat bersabar suatu hari nanti rasa cintanya mendapat balasan, tapi sampai kapan? Momoi Satsuki yang melihat kejadian tersebut hanya dapat menyunggingkan senyum miris, tidak tega melihat sahabat baiknya selalu tersakiti oleh pemuda yang sangat dicintainya. Momoi Satsuki tidak sanggup lagi melihat pemandangan menusuk hati itu lebih lama karenanya dirinya keluar dari ruang UKS meninggalkan kedua pasangan yang saling menyakiti hati masing-masing.

Skip time!

Bel pulang sekolah sudah berbunyi lima menit yang lalu namun, Kuroko Tetsuya belum beranjak dari bangkunya. Pemuda manis itu masih duduk manis tidak ingin beranjak keluar dari kelas yang pelahan sepi tidak memperdulikan pandangan heran beberapa orang yang masih setia mengawasi gerak-geriknya termasuk sang kapten sedikit merasa cemas melihat pemuda biru itu murung sejak beberapa hari yang lalu.

"Ada apa dengan Tetsuya?" gumam pemuda bersurai merah itu pelan.

"Apa Koruko-kun sakit?" Furihata Kouki terlihat cemas.

"Mungkin saja." Timpal pemuda dim yang berdiri di samping Momoi Satsuki.

"Lebih tepatnya sakit hati." Momoi Satsuki menimpali dengan nada sakartik tidak memperdulikan tatapan tajam sang kapten titisan raja iblis menatapnya tajam.

T.B.C

Review?

See you next chapter

Kritik dan saran selalu di nanti...

Mohon bimbinganya minna-san.

Sigh,

Syabyaku