Going Home
Disclaimer: EXO are belongs to God and them self
Genre: Family/Angst (?)
Rated: T
Cast: KrisTao with Baekhyun and Kai
Warn: OOC tingkat rumah susun (?), typo (s), Alur dan cerita gaje -yang dengan seenak jidat diubah-ubah oleh author-, aneh, ide pasaran, mengandung unsur kegilaan author (?), menyebabkan mual-mual dan muntah-muntah. Segera hubungi dokter jika gejala bertambah parah (?)
Don't Like? Don't Read!
.
.
Chapter 1: Prologue
Lagi, selalu berakhir seperti ini. Berdiri sendiri diantara kumpulan anak-anak yang diapit oleh orangtuanya. Sekedar melirik untuk memastikan dan berakhir dengan senyum miris saat mendapati 'tak ada seorangpun yang berdiri disampingnya.
Menghela nafas berat lalu mulai menutup matanya sejenak. Bukan, ia sama sekali tidak mempermasalahkan tentang ini semua, ia sudah terbiasa akan hal ini. Hanya saja rasa iri seringkali hinggap dan merusak hatinya.
Ia membuka matanya perlahan saat indera pendengarannya menangkap sebuah suara yang menyerukan namanya. Ia mulai berjalan keatas podium dengan pelan. Perlahan ia kembali memasang topeng yang selama ini menjadi teman abadinya. Memulai sandiwara dan berpura-pura tidak tahu saat beberapa pasang mata melihat kearahnya.
"Baiklah Jongin-sshi, kali ini apa yang membuat orangtuamu tidak dapat menghadiri acara pembagian raport bulanan, hm?" sedikit memutar kedua matanya saat didapatinya sang songsaengnim kembali menanyakan pertanyaan ambigu yang selalu ditujukan padanya. "Dan untuk kesekian kalinya Kim Jongin, jangan memberikan alasan yang sama berulang kali padaku," sambung sang songsaengnim.
Jongin kembali menghela nafasnya, berat. Oh ayolah.. ia bukanlah salah satu murid berprestasi disini, jadi untuk apa mempermasalahkan hal kecil seperti ini? Ia tidak akan mendapatkan hadiah atau secamnya, 'kan? Ia juga tidak akan berfoto dengan memasang senyum sombong yang akan terpatri manis di mading selama satu bulan penuh.
Dan yang terpenting, ia tidak akan mendapatkan pujian dari orangtuanya dengan segudang prestasi yang pernah terbesit untuk diraih. Jadi, untuk apa kehadiran orangtuanya? Toh, keadaan tidak akan berubah karenanya.
Lagi. Ia berpikir terlalu keras lagi. Suara berat sang songsaengnim menghempaskannya kembali ke realita. "Orangtuaku tidak punya waktu untuk itu. Bisakah kau berikan raport itu? Aku masih memiliki banyak hal yang menuntut untuk ku kerjakan. Jadi berikan raport itu dan berhenti membuang waktuku."
Sang songsaengnim menghela nafas lalu memberikan sebuah buku bersampul biru pada Jongin. "Hah, 'tak lelah aku mengingatkan kau untuk belajar lebih giat lagi Kim Jongin, nilaimu tidak memenuhi standar sekolah kita dan kau bisa tinggal kelas jika seperti ini terus," ujar sang songsaengnim seraya menepuk pundak Jongin.
Jongin terdiam selama beberapa saat lalu berjalan turun dari podium setelah mengambil raport berwarna biru itu. Langkahnya terhenti saat sang songsaengnim memanggil namanya. Jongin membalik tubuhnya dan mendapati sang songsaengnim berjalan kearahnya.
"Chakkaman Jongin-sshi," ujarnya seraya menyamakan langkahnya dengan Jongin. Jongin menatap bingung pada sang songsaengnim. Ia terkejut saat mendapati sang songsaengnim menepuk kepalanya, lembut.
"Songsaengnim harap orangtuamu datang bulan depan." Jongin menatap sonsaengnimnya dengan raut wajah yang sulit diartikan. Diperhatikannya langkah sang songsaengnim yang semakin menjauhinya dan kembali memanggil nama siswa selanjutnya.
Jongin memegang dada kirinya yang berdesir saat mengingat kejadian beberapa menit yang lalu. Hatinya menghangat saat mendapat belaian penuh kasih sayang dari sang songsaengnim.
Ia tersenyum lalu kembali berjalan menjauhi aula sekolah yang begitu 'sibuk' hari ini. Kembali menolehkan pandangannya kebelakang –sekedar melihat apa yang sedang terjadi disana- lalu mengalihkannya dengan cepat saat matanya menangkap bayangan sebuah keluarga –yang menurutnya- harmonis.
Ia mempercepat jalannya seraya menahan sesak yang mulai memberontak di dada. Dan untuk kesekian kalinya pertahanannya kembali runtuh.
'Umma.. Appa.. bagaimana rupa kalian? Aku ingin bertemu barang sejenak dengan kalian..' lirihnya dalam hati, pilu.
.
.
A/N: Annyeong, saya pulang ^^ Dan seperti janji saya, saya akan kembali dan menulis lagi disini. Nah, adakah yang merindukan saya? *plak* Jeongmal gomawo atas dukungannya selama ini. Dan ini untuk kalian, semoga kalian bisa menyukai FF saya ini ^^
Oke, akhir kata (?) saya ucapkan (?)
RnR please? Gomawo ^^
