KAISOO FANFICT

Summary : Pembalasan dendam Kim Jongin kepada seorang Ketua Mafia yang sadis dan juga tak berperikemanusiaan. Serta perjuangan Kim Jongin mendapatkan Cintanya

MainCast : KaisooOtherCast : berkembang seiring berjalannya cerita

_

KAISOO FANFICTION

in

~~ RAPPRESAGLIA ~~

_

Seoul, 25 Januari 1998

Anak lelaki itu telah berusia 12 tahun dengan adiknya yang selisih 5 tahun darinya. Kim Jongin anak yang baik hati, penyayang dan juga sopan. Memiliki waktu bersama keluarga adalah impiannya. Ayahnya sering menghabiskan waktu untuk menjadi pelayan di sebuah mansion mewah dengan pemilik ketua mafia terbesar di Seoul. Ibunya hanya seorang ibu rumah tangga biasa dengan status ekonomi yang tidak stabil.Kim Jongin tinggal di sebuah rumah susun seadanya bersama dengan ayah, ibu dan juga adik perempuannya. Kim Jongin memiliki seorang adik bernama Kim Hyun Ji yang berparas cantik dan juga manis. Adik Jongin yang berusia kurang lebih 7 tahun itu sudah sangat akrab dengan Jongin. Menjadi keluarga sederhana, tidak terganggu oleh dunia luar ataupun dunia mafia seperti ayahnya adalah keinginan seorang Kim Jongin yang berpegang teguh pada hatinya.

Sudah 2 bulan, ayah Jongin dan Hyun Ji tidak pernah pulang ke rumah mereka itu mengakibatkan rindu yang mendalam bagi keluarga Jongin sendiri. Karena ayah Jongin yang tidak pernah pulang ke rumah mengakibatkan kondisi ekonomi keluarga Jongin semakin menderita. Jongin berjalan menyusuri halaman rumah susun tersebut dan tanpa sengaja Jongin tersenyum melihat adiknya sedang menonton anak-anak lainnya yang sedang bermain. Jongin langsung menghapiri adiknya dan duduk di sebelahnya. Kim Hyun Ji tidak memerhatikan sekelilingnya, pandangannya hanya tertuju kepada sebuah permen gulali besar yang dipegang salah satu anak yang bermain. Jongin tersenyum kecut melihat adiknya sedang menatap permen itu. Entah inisiatif dari mana Jongin bergegas mengambil sebuah kotak sol sepatu yang dimiliki oleh ayahnya dulu sebelum bergabung di kelompok mafia itu. Jongin memiliki sifat yang pantang menyerah. Entah dorongan dari mana, Jongin bekerja menjadi tukang sol sepatu demi mendapatkan uang. Jongin membersihkan sepatu, dan memperbaiki sepatu milik orang lain. Jika dilihat dari caranya melakukan pekerjaannya itu, orang akan mengira bahwa Jongin adalah orang yang handal dalam bidang itu. Jangan salah Jongin adalah anak yang memiliki kepribadian yang unik dan juga anak yang tekun, hanya saja karena status ekonomi yang kurang memadai orang-orang akan tetap memandang rendah seorang Kim Jongin.

"Ayah, sepatu ku kotor. Bukankah kita akan makan siang dengan tamu penting? Bagaimana ini". Ucap seorang anak kecil yang berumur sekitar 9 tahun

"Kita tidak punya banyak waktu Kyungsoo-yahh. Ganti sepatumu kita beli yang baru"

"Tidak ayah. Aku suka sepatu ini, ini adalah kenang-kenangan terakhir dari ibu". Wajah Kyungsoo yang memelas. Ayah Kyungsoo mengangkat kepala mencari solusi untuk anaknya dan tanpa berfikir panjang ayahnya Kyungsoo menarik pergelangan tangan Kyungsoo untuk mendekati seorang tukang sol sepatu.

"Ada yang bisa saya bantu tuan" Kim Jongin berucap seraya mengangkat kepala untuk melihat pelanggan barunya. Tanpa sengaja mata elangnya bertemu dengan pemilik mata bulat yang imut itu. Disadari atau tidak Kyungsoo mengerjapkan lucu matanya dengan Jongin yang melihatnya semakin gemas seraya ingin mencubitnya namun nihil karena Jongin cukup tau dimana posisinya. Ayah Kyungsoo lantas menjawab pertanyaan Jongin "yah, bersihkan sepatu anakku. Lakukan dengan cepat dan juga bersih. Aku tidak punya banyak waktu. Aku harus mengangkat telfon. Lakukan pekerjaanmu." Jongin langsung bergegas mengerjakan tugasnya, mendudukkan diri Kyungsoo di salah satu kursi pengungjung tepat di sebelah kiri Jongin dan kemudian melepas sepatu Kyungsoo dan langsung membersihkannya dengan lihai. Sembari Jongin membersihkan sepatu dan menjahit sisi sepatu agar semakin kuat, Kyungsoo tak berhenti memerhatikan rupa dari seorang Kim Jongin. Apakah anak itu sudah kagum terhadap kelihaian dari seorang Kim Jongin? Jawabannya hanya Kyungsoo yang tau.

Tidak perlu waktu lama, Jongin menyelesaikan semua tugasnya dan juga sudah memakaikan sepatu Kyungsoo di kaki mungilnya. Kyungsoo tak lupa berterima kasih kepada Jongin yang telah membersihkan sepatunya. "Siapa namamu adik kecil?" Tanya Jongin dan mencubit gemas pipi gembul Kyungsoo. "A-aku? Aku K-kyungsoo. Do Kyungsoo." Jawab Kyungsoo dengat terbata dan dibalas senyuman oleh Jongin. Setelah menelfon ayah Kyungsoo kembali ke tempat sol sepatu dan tanpa bertanya Ayah Kyungsoo langsung memberikan uang 100.000 won kepada Jongin. Baru saja Jongin akan memberikan uang kembaliannya Kyungsoo dan juga ayahnya telah hilang dari pandangannya. Bagaimana tidak 100.000 won hanya untuk membersihkan sepatu adalah jumlah yang banyak.

Jongin langsung pulang ke rumahnya. Setelah mendapatkan uang, Ia tak lupa membeli permen gulali yang besar untuk adik tercintanya. Jongin sangat bahagia hari itu, dan juga Ia tak pernah melupakan senyum manis dari anak ditemuinya tadi -Kyungsoo. Jongin menggeleng pelan membuyarkan segala imajinasinya, Ia telah sadar Ia harus kembali di dunia nyatanya. Sesampainya di rumah Jongin langsung memberikan permen gulali itu kepada adiknya. Hyun Ji sangat senang mendapatkan sebuah permen gulali dengan ukuran jumbo sudah ada di tangannya.

"Jongin-ahh dari mana kau mendapatkan uang?" Tanya ibu Jongin dengan memelankan suaranya agar Hyun Ji tak mendengarkannya. Jongin membalas tak kalah pelan "tenanglah Ibu, Jongin mendapakan uang yang halal" Jongin tersenyum setelah mendapat anggukan dari Ibu tercintanya. Meskipun Ibu Jongin sudah memasuki umur 35, Ibu Jongin masih tetaplah cantik dan juga muda.

Hari demi hari dilalui oleh Jongin sebagai tukang sol sepatu membuat perekonomian Jongin mulai terbangun. Setiap pulang kerja Jongin selalu membeli permen gulali besar untuk adiknya dan tak lupa pula untuk membeli ayam goreng kesukaan Jongin dan Ibunya di ujung lorong gang sempit sebelum sampai ke jalan rumah susun Jongin. Dari hasil kerjanya sebagai tukang sol sepatu Jongin tetap menyisihkan uangnya untuk ditabung.

Di bulan berikutnya, ayah Jongin kembali ke rumahnya dengan mendapatkan beberapa luka lebam, dan goresan pisau di tubuhnya membuat Ibu dan Anaknya Hyun Ji menjerit ketakutan. Maksud hati ingin menyambut suami dan ayah dengan sepenuh hati apalah daya jika apa yang ada di hadapannya hanyalah sebuah kejadian yang mengerikan. Luka lebam pada wajah, darah mengalir di pelipis mata, dan juga goresan-goresan pisau di seluruh badan cukup membuat Ibu Jongin menjerit ketakutan. Jongin sedang pergi bekerja, seharusnya Jongin ada mendampingi Ibu dan Adiknya di situasi seperti ini. Itulah fikiran Ibu dan Ayah Jongin saat ini. Baru saja Ibu Jongin ingin menyentuh suami tercinta tiba-tiba hantaman keras dari belakang kepala melayang begitu saja di kepala ayah Jongin. Pukulan yang cukup keras membuat darah segar mulai mengalir dari hidung dan juga mulutnya. Ibu dan adik Jongin sudah menangis, menjerit, dan tak ada yang harus dilakukan. Hyun Ji bersembunyi dibalik Ibunya. Baru saja Ibu Jongin akan berlutut memohon ampun atas kesalahan yang diperbuat oleh suaminya yang meskipun sebenarnya Ibu Jongin tidak mengetahuinya, hantaman keras kembali melayang di ujung tanduk kepala ayah dari Jongin. Pukulan keras yang membuat ayah Jongin tersungkur di depan istrinya membuat pria bermarga Kim menghembuskan nafas terakhir dengan satu kalimat "se-la-mat-kan anak-anak ki-ta". Tanpa sambutan hangat dari keluarga ayah Jongin telah pergi terlebih dahulu. Tangis pecah dari tetangga dan juga Ibu serta adik Jongin yang melihat kejadian tersebut. Baru saja Ibu Jongin mendekat ke arah suaminya, suara sepatu dan juga tongkat besi hitam dari ketua Mafia terbesar di Seoul bergema di telinga Ibu Jongin. Tangis Ibu Jongin tercekat melihat kejadiannya secara nyata. Suaminya telah pergi dengan dalang dibalik semua ini adalah majikannya sendiri.

"Apa s-salah su-suamiku?"

"Berhenti berpura-pura Nyonya Kim. Kalian memiliki hutang yang besar padaku. Ahh dan juga ku dengar suami mu ini mulai berkhianat padaku. Kau mengetahuinya?"

"T-tidak tuan Kwon. I-itu salah pasti salah. Suamiku tidak pernah berkhianat padamu. Dia~~"

Plakkk

Tamparan keras mendarat di pipi mulus Ibu Jongin. Dan satu kalimat dari Ketua Mafia itu, membuat Ibu Jongin menjadi menggila dan juga histeris. "BAWA GADIS KECIL ITU. KITA TUNGGU DIA DEWASA KEMUDIAN KITA JUAL TUBUHNYA". Hyun Ji yang sudah mengetahui maksud dari ketua Mafia -TuanKwon itu menangis histeris dan tak mau meninggalkan Ibunya apalagi dengan kondisi seperti ini. Ibu Jongin tidak memiliki daya lagi untuk melawan apalagi dengan kondisi mengenaskan seperti ini, setelah disetubuhi oleh beberapa anak buah dari ketua mafia dan kemudian disiksa karena percobaan perlawanan terhadap ketua Mafia yang Sadis dan juga tak berperikemanusiaan itu. Ibu Jongin tergeletak tak berdaya di samping jasad suaminya. Pikiran Ibu Jongin tidaklah lagi normal melainkan orang yang sudah kehilangan akalnya. Apa yang bisa tetangga Jongin lakukan jika berhubungan dengan seorang ketua Mafia? Melawan Ketua Mafia -tuanKwon sama saja dengan membunuh diri sendiri sebelum waktunya.

Sebuah mobil melaju dengan kencang di jalan dekat tempat Jongin bekerja. Akibatnya Jongin terkena air cipratan yang tergenang di jalan kecil persimpangan rumah susun itu. Jongin mendongakkan kepalanya melihat si pelaku namun apa yang dilihatnya sungguh memukul hati Jongin, seorang gadis kecil berumur 7 tahun sedang melakukan perlawanan dengan orang-orang dewasa di dalam mobil dengan menerikkan kalimat "kakak, kakak, selamatkan akuuu. Tolong selamatkan akuu hiks hiks kakaaaai". Jongin berlari mengejar mobil tersebut tetap saja nihil tenaga kuda dan kura-kura tidak akan sama. Dalam tangis akhirnya Jongin pulang ke rumahnya untuk memastikan apakah yang dilihatnya memang nyata atau hanya imajinasinya saja.

Sesampainya di rumah Jongin justru lebih menderita. Hyun Ji adik Jongin telah dibawa pergi oleh ketua Mafia, ayahnya telah meninggal terbunuh oleh ketua Mafia, dan Ibunya dalam kondisi yang mengenaskan oleh ketua Mafia juga. Apa yang akan Jongin lakukan? Hanya air mata yang dapat Jongin keluarkan. Dan bertekad untuk membalaskan dendamnya

"KAU AKAN HANCUR DI TANGAN KU KWON SIALAN. CAMKAN ITU"- KIM JONGIN

TBC

Halo semuaa

Terima kasih telah meluangkan waktu untuk membacanya

Jgn lupa reviewnya manteman