SunHan38

.

.

Present

.

.

GAMES?!
JIHAN COUPLE

.

.

Summary:

Jeonghan ditantang oleh anggota genknya untuk melakukan One Night Stand dengan namja culun yang merupakan murid baru di sekolahnya. Apakah Jeonghan menerima tantangan itu?

.

.

Warning:

YAOI, TYPO(s), TIDAK SESUAI EYD, ABSURD,

.

Seorang namja tinggi dengan kacamata yang bertengger di hidung mancungnya dan juga baju yang ia kancingkan sampai atas menasuki Pledis Boys High School. Uggh melihat penampilannya saja sudah dapat diketahui kalau namja ini sangatlah culun dan ketinggalan jaman. Siswa-siswa di sekelilingnya langsung saja berbisik-bisik dan melirik jijik ke namja tersebut. Merasa menjadi pusat perhatian namja tersebut terburu-buru menuju ruang kepala sekolah. Ya namja itu adalah murid baru di sekolah ini, Joshua Hong atau nama koreanya adalah Hong Jisoo. Dia merupakan pindahan dari Los Angles dan pindah kesini atas permintaan Appanya. Sebagai anak yang penurut ia pun memutuskan untuk pindah ke sekolah asrama yang sebenarnya ia benci karena dia harus berjauhan dengan keluarganya. Karena memikirkannya Jisoo tidak memperhatikan jalanya dan-

BRUUK

Ia menabrak seseorang yeoja- hah tunggu sebentar yeoja bukannya ini sekolah khusus namja? Dia beranikan diri mengangkat kepalanya dan melihat orang tersebut yang sedang mengumpat kesal kepadanya.

"Dasar! jalan harusnya pakai mata! Matanya buta ya sudah pakai kacamata masih tidak melihat saja!"

Jisoo cepat- cepat berdiri dan meminta maaf kepada orang di depannya.

"Choisonghamnida choisonghamnida" ucapnya berkali-kali sambil membungkuk 90°. Dan sekarang ia sadar bahwa orang yang ia tabrak tidak sendiri, dibelakangnya terdapat beberapa namja yang menatapnya tajam dan juga dan juga seluruh siswa yang menatap horor ke arahnya. Ah sepertinya dia dalam masalah besar.

"Hei kau beraninya menabrak uri Jeonghannie" seorang namja dengan rambut hitam maju dan mendorong bahunya kasar.

"Maaf saya tidak sengaja" Jisoo menunduk untuk kesekian kalinya.

"Sepertinya dia murid baru Cheol biarkan saja dia membuang waktu saja" salah satu diantara mereka menahan Seungcheol yang ingin memarahinya lagi.

"Ciih kau tidak seru Mingyu-ya! Kajja" namja yang dipanggil Mingyu hanya memasang smirk dan melihat ke arah Jisoo dengan pandanagan yang aneh menurutnya. Mereka pergi meninggalkan Jisoo yang lagi-lagi menjadi pusat perhatian. Berniat untuk pergi tapi sebuah tangannya menariknya. Saat ia melihat seorang anak kecil dengan penampilan sama sepertinya sedang menatapnya dan dibelakanya terdapat namja tinggi dengan penampilan tidak jauh berbeda dengan dua orang lainnya menatap datar.

"Hai kau pasti anak baru, perkenalkan namaku Lee Jihoon, dan ini Jeon Wonwoo senang berkenalan denganmu" ucap anak kecil tersebut ramah dan dia tersenyum 'OH GOD WHY SO CUTE' batin Jisoo

"AH namaku Hong Jisoo Salam kenal " Jisoo balik tersenyum ke arah Jihoon

"Kau pasti murid baru, mau kita antar ke ruang kepala sekolah?" tawar Jihoon tetap dengan senyum manisnya.

"Apa tidak menyusahkan?" tanya Jisoo, "Tidak kok" untuk pertama kalinya namja di belakang Jihoon berbicara dan tersenyum walaupun sedikit.

Mereka bertiga pun berajalan ke ruang kepala sekolah.

.

.

Genk paling disegani seantero sekolah, yang bernama OnePunch. Sedang berada di Kantin, sejak insiden tadi pagi mereka memutuskan untuk mengisi perut mereka terlebih dahulu.

"Mingyu-ya seharusnya kau tidak menghalang-halangi tadi, menyebalkan" kata Seungcheol, ketua genk OnePunch, sambil menaruh nampannya diatas meja.

"Dia sedang mencari muka Hyung, pahlawan kesiangan hahaha" Tawa seorang namja dengan muka blasteran.

"Diam kau Hansol!" Gertak Mingyu.

"Oooh, jadi kau benar-benar menaruh hati dengan namja yang kau tiduri itu" sindir Seungcheol.

"Cih memang kenapa? Lagipula dia tidak jelek kok. Kau sendiri Hyung jatuh cinta dengan mangsa mu" Mingyu menyindir balik dengan sinis.

"Sudahlah nanti Uri Jeonghannie cemburu, jangan percaya padanya Chagiya aku hanya sayang padamu" Seungcheol mengalihkan pembicaraan sambil memainkan rambut panjang orang disebalanya dan menaik- turunkan alisnya.

"Menjijikan Choi Seungcheol" Jeonghan orang yang ditabrak Jisoo tadi menatap jengah ke arah teman kecilnya itu.

"Aku juga mencintaimu Yoon Jeonghan" balas Seungcheol dengan muka dibuat seimut mungkin. Bukannya mendapatkan belaian dia malah mendapatkan sentuhan manis di kakinya. Dan diakhiri dengan teriakan Seungcheol.

Keadaan sempat hening karena mereka menikmati sarapan mereka. Namun tidak lama setelah itu Mingyu menjetikan tangannya.

"Jeonghan Hyung aku mempunyai Games untukmu"

"Hah? Apa itu?" Jeonghan tetap memakan makanannya tidak mempedulikan Mingyu

"Kau ingat namja yang menabrakmu tadi?" tanya Mingyu hati-hati. Heol dia tahu Jeonghan adalah namja yang menyeramkan.

"Oh namja buta itu?" Jeonghan menatap malas makanannya mengingat kejadian memalukan tadi.

"Bagaimana kalau kau memainkan Games seperti itu lagi" Mingyu menatap Jeonghan serius

"Maksudmu games yang dulu kau dan Seungcheol mainkan?" Jeonghan menatap Mingyu dengan satu alis diangkat

"NE" Mingyu menjawab dengan mantap

"Shirreo" ucap Jeonghan dingin

"Wae? kau takut Jeonghannie Hyung" kata Mingyu meremehkan.

"Cih, aku tidak takut" Jeonghan mendecih kesal

"Lalu apa? Kau tidak mau menerima menjadi bottom, lagipula yang lain pasti setuju ya kan?" Mingyu menatap ke arah sahabatnya yang lain.

"Hahaha, betul kata Mingyu kau bilang kau itu Manly tapi aku yakin kau itu Bottom 100%" goda Seungcheol kepada Jeonghan. "Dan aku tidak bisa membayangkan bagaimana muka Jeonghan Hyung berada di bawah namja culun tadi hahaha" Hansol juga ikut menggoda Hyung tercantiknya itu.

Jeonghan kesal diremehkan seperti itu apalagi dia dipojokkan oleh sahabat-sahabatnya itu. "Baiklah aku terima! Aku buktikan aku bisa menjadi TOP NOT BOTTOM" ucap Jeonghan dengan menekan bagian akhir kalimatnya.

"Hahahaaha,kalau begitu aku kasih waktu 3 hari bagaimana?" tawar Mingyu

"Terlalu cepat Gyu-ya, seminggu sajalah kasian Uri Jeonghannie nanti dia bisa-bisa ketagihan hahaha" goda Seungcheol lagi dan tertawa kencang melihat raut muka Jeonghan.

"Hyung bagaimana kalau hukumannya adalah Jeonghan Hyung harus memakai pakaian yeoja di sekolah" Ucap Hansol dan menatap sahabatnya dengan menahan tawanya.

"DEAALL" teriak Seungcheol dan Mingyu bersamaan dan mereka tertawa bersamaan.

"Kalian menyebalkan" Jeonghan menggebrak mejanya kesal lalu pergi meninggalkan sahabat-sahabatnya yang lain.

.

.

Jisoo, Jihoon dan WonWoo baru saja keluar dari ruang kepala sekolah, mereka berjalan beriringan. Mereka berbicara banyak hal, dari pelajaran, hobi, hal-hal yang mereka suka dan tidak suka, darisana mereka mulai akrab. Tidak terasa mereka sudah di depan kelas Jisoo. Ternyata Jisoo lebih tua satu tahun diatas Jihoon dan WonWoo. Jisoo berada di kelas 11A salah satu kelas unggulan, sedangkan Jihoon dan Wonwoo berada di kelas 11 juga tetapi berbeda dengan Jisoo, Jihoon dan Wonwoo merupakan anak akselerasi jadi tidak salah kalau mereka seangkatan denga Jiso walaupun umur mereka lebih muda.

"Nah Jisoo Hyung ini kelas mu, kelas ku dan Wonwoo berada diujung sana, kalau kau bosan disini kau bisa ke kelas kami ya kan Wonwoo" kata Jihoon lalu menyikut Wonwoo.

"Ah Ne Jisoo Hyung, nanti kita mengobrol lagi dan jangan lupa bawa makanan hehehe" ucap Wonwoo nyengir lebar.

"Hahaha baiklah Wonwoo, kau lebih manis saat tersenyum seperti itu" kata Jisoo jujur dan mengulum senyum yang sangat manis membuat Wonwoo sedikit merona.

Disaat mereka berbincang tiba-tiba Jeonghan datang dan langsung memasuki kelas Jisoo. Dia masuk tanpa melihat sekeliling dan tanpa sengaja menabrak bahu Jisoo. Sedangkan Jisoo menatap punggung orang tersebut dan beralih kepada Jihoon, "Kau tau dia siapa?" Tanya Jisoo dengan suara yang dikecilkan.

"Dia adalah Yoon Jeonghan anggota genk OnePunch, genk yang sangat disegani dan berpengaruh di sekolah ini, kenapa kau menanyakannya?" Jihoon balik bertanya dan menatap heran kearahnya.

"Dia cantik ya, tadi aku sempat mengiranya yeoja" Jawab Jisoo dengan senyumnya

"Sebaiknya kau hati-hati hyung dengan mereka" raut muka Wonwoo berubah lagi seperti awal, dingin dan kosong.

TEEEET

TEEEET

Bunyi bel mengakhiri pembicaraan ketiga namja culun itu, "Yasudah Hyung kita pergi dulu Annyeong" Jihoon menarik tangan Wonwoo dan pergi meninggalkan Jisoo.

"Annyeong Jihoon Wonwoo" Jisoo melambai-lambai ke arah Jihoon dan Wonwoo yang pergi tidak menyadari 3 pasang mata yang meanatapnya

.

.

Saat di kelas, Jeonghan tidak bisa konsen. Karena games yang diberikan teman-temannya itu. Jeonghan tau sekali bahwa ketiga temannya itu penggila Sex, walaupun sekarang sudah berkurang karena 'GAMES' yang pernah Seungcheol dan Mingyu lakukan tahun lalu. Dan semenjak kejadian itu mereka terkena karma, karena itu pula Jeonghan takut seperti mereka terkena karma karena memainkan perasaan orang lain. Oh satu hal lagi, Jeonghan benar-benar buta tentang SEX! Ya memang sahabat-sahabatnya itu penggila SEX berat tapi mereka tidak ingin melibatkan Jeonghan, mereka menjaga Jeonghan dengan baik. Tetapi sekarang mereka malah menjerumuskan Jeonghan ke hal-hal seperti ini.. hah Jeonghan tidak habis fikir!

Tuk

Sebuah kertas mengenai kepalanya lalu jatuh tepat diatas buku tulis yang kosong –karena Jeonghan sibuk memikirkan hal itu- dia menatap ke samping dan mendapati Seungcheol yang tersenyum ke arahnya. Jengah melihat Seungcheol Jeonghan membuka kertas itu.

'melamun saja princess.., memikirkan Games yaa kkkk~'

Tcch.., Jeonghan membenci Seungcheol! Dia pun membalas pesan tersebut dibawah tulisan itu.

'DIAM BRENGSEK'

Jeonghan melempar balik kertas tersebut ke arah Seungcheol. Dan dibalas tawa kecil di sebelahnya. Tidak lama satu kertas baru datang lagi ke meja Jeonghan. Dia pun membuka kertas tersebut lalu membacanya

'I LOVE YOU MUACH MUAC :* :*'

Jeonghan menatap horor Seungcheol dan dibalas dengan Seungcheol yang menahan tawa sekuat mungkin. Demi apapun muka Jeonghan saat ini sangatlah lucu. Kesal melihat Seungcheol menetertawainya Jeonghan melempar asal kertas yang ada di tangannya.

'Auuch'

Deg

Jeonghan membeku saat mendengar suara yang familiar di telinganya, dengan gerakan patah-patah dia melihat ke belakang dan OMG namja culun itu memegang kertasnya ah maksudnya kertas dari Seungcheol. Jeonghan menatap horor ke arah namja culun itu, lalu namja itu yang ia ketahui dengan nama Jisoo itu melihat ke arahnya lalu tersenyum manis.

Dag

Dig

Dug

Jantung Jeonghan berdetak tidak karuan, perasaannya aneh seperti seribu kupu-kupu menggelitik perut Jeonghan uggh Jeonghan langsung memutar badannya lagi ke depan. Berusaha fokus ke di depan.

"YOON JEONGHAN!" baru saja dia ingin fokus malah diteriaki begini oleh

"Yes Mr?" Jeonghan menatap was-was tapi juga malas. Ingatkan Jeonghan kalau dia tidak suka pelajaran ini kecuali gurunya yang tampan.

"You had bad score in last test, you remember?" Tanya dengan dingin.

"Hah? Oh y-yes yes Mr" Jeonghan butuh beberapa waktu untuk mencerna kata-kata yang terlontar dari mulut

"After this you and Jisoo come to me in my room, Okay"

"Pardon me Mr?" Jisoo membuka suaranya dan menatap bingung kearah sang guru. Dan Jeonghan jangan tanya lagi dia langsung bengong denger Jisoo ngomong bahasa Inggris sefasih tadi.

"You and Jeonghan come to me after this class! Okay Class Goodbye"

Kelas sempat dia beberapa detik sampai suara Jeonghan membuyarkan keheningannya, "Jadi kau lebih baik bergerak lebih cepat" Jeonghan lebih dulu meninggalkan kelas dan diikuti Jisoo dibelakangnya.

.

.

"Jeonghan kamu sering sekali mendapat nilai jelek di pelajaran saya, dan pas sekali kelas kalian dapat siswa baru dari Los Angles. Jadi saya minta tolong Jisoo untuk mengajari Jeonghan, bagaimana kalian setuju?" jelas . Jeonghan diam, dia sebenernya mau ga mau, dia ga mau deket-deket namja culun ini tapi dia juga ga mau nilainya jelek lagi pula dia harus menyelesaikan Gamesnya. Hah baiklah hanya seminggu sajaa.

"Baik pak saya mau diajari oleh Jisoo"

"Nah kalau kamu Jisoo?"

"Aah kalau begitu saya juga bersedia mengajari Jeonghan Mr" Jisoo mengulum senyumnya lagi dan itu membuat Jeonghan jantungan lagi.

"Kalau begitu kalian bisa menentukan jadwalnya, nah kalian boleh keluar dari ruangan saya" kata yang secara tidak langsung mengusir kedua muridnya itu.

"Ne Mr, kami permisi dulu" Jeonghan dan Jisoo keluar bersamaan. Sesampainya di luar ruangan Mr. Wu, Jeonghan langsung menghadang Jisoo agar tidak langsung pergi darisana.

"A-ahm Jisoo?" Jeonghan mencoba berbicara, tapi malah terdengar awkward. Jeonghan Pabbo.

"N-ne?" Jisoo merasa tangannya digenggang Jeonghan langsung senyum senyum sendiri, sadar tangannya masih menggenggam tangan Jisoo Jeonghan langsung melepas tangannya dan nyengir tidak jelas, Sepertinya Uri Jaehwannie sedang salah tingkah hmm.

"I-itu jadi kapan kau bisa mengajari ku?" tanya Jeonghan berusaha untuk merubah suasana

"Aku tidak ada kegiatan apapun selain belajar di sekolah" Jawab Jisoo sambil mengingat jadwalnya untuk seminggu ini.

"Nah bagaimana kalau nanti kita belajar di kamar- ah maksudku asramamu saja sehabis pulang sekolah boleh kan?" tanya Jeonghan dengan muka imutnya.

"A-aah tentu saja boleh" jawab Jisoo sambil mengusap tengkuknya.

"Kalau begitu sampai jumpa lagi di Asrama Jisoo" Junghan berjalan cepat kembali ke kelas sedangkan Jisoo masih mengontrol kembali detak jantungnya.

"Jisoo Hyung!" suara yang halus terdengar di telinganya dan saat ia melihat kebelakang Jihoon dan Wonwoo sedang berlari kearahnya.

"Oh, hai Jihoon hai juga Wonwoo" sapa Jisoo ke duo packet itu.

"Apa yang kau bicarakan dengan Yoon Jeonghan?" Tanya Wonwoo penasaran

"Kami hanya membicarakan tentang sesi mentoring Jeonghan dengan ku" jawab Jisoo. Mendengar jawaban Jisoo, Jihoon dan Wonwoo langsung saling pandang. Merasa aneh dengan respon kedua teman barunya. Jisoo buru-buru bertanya, "Memangnya ada apa?"

"Jisoo Hyung apa kau mau mendengar cerita dari kami?" Jihoon melempar tatapan serius ke arah Jisoo

"Hmm.., boleh boleh" jawab Jisoo

"Hyung OnePunch itu bisa dibilang genk yang cukup nakal, karena mereka seringkali kepergok sedang melakukan sex di sekolah, ya walaupun itu dulu, terus mereka pernah membuat sebuah Games..-" ucapan Jihoon terpotong nafasnya tersenggal, mukanya berubah pucat, kepala Jihoon terasa pening mengingat kejadian setahun yang lalu.

"Games itu berkaitan dengan Sex, mereka mencari seseorang namja culun-culun seperti kita lalu mendekati kita membuat seolah-olah kita mempunyai hubungan khusus dengan mereka setelah itu..-" lagi ucapan Wonwo terpotong karena dia kehabisan nafas, matanya sudah sembab, dan kedua tangannya mengepal kuat disamping seragam sekolahya

"Setelah itu mereka akan melakukan Sex dengan kita, lalu meninggalkan kita begitu saja, bukan hanya itu mereka juga haahh mereka juga mengumbar semuanya, semua hal sampai photo saat SEX pun juga mereka umbar hikks mereka jahat" Jihoon sudah tidak kuat airmatanya jatuh perlahan.

"Ba-bagaimana kalian bisa tau?" tanya Jisoo tidak percaya dengan sekolah ini. Yang benar saja baru masuk hari pertama sudah mendapatkan berita seperti ini rasanya ia ingin pindah sekolah.

"Karena.. karena kami namja culun yang mereka pilih Hyung" Wonwoo menunduk dalam dia juga ingin menangis seperti Jihoon tapi dia tidak bisa dia tidak ingin terlihat lemah. Sedangkan Jisoo dia membelak kaget, teman barunya yang baik dan juga manis manis ini dijadikan mainan oleh mereka?

Marah? Tentu saja dia marah tapi dia tidak bisa marah dengan Jeonghan dia bisa melihat namja itu namja yang baik walaupun terlihat judes. Buktinya saat dia menabrak Jeonghan dia tidak memaki di depan mata atau menghajarnya dia hanya mengumpat sudah itu saja. Pasti teman-temannya yang tadi ya pasti!

"Sudahlahh kalian jangan bersedih terus dan juga kalau mereka memainkan games lagi dan menggunakan Jeonghan aku akan tetap mengikuti alur permainan mereka" Ucap Jisoo Final

"Tapi hyung mereka akan-"

"Tidak Jihoon, aku tau Jeonghan berbeda dan juga aku- ah maksudku kita akan membuktikan bahwa kita bukan namja culun yang bisa seenakna dipermainkan" perkataan Jisoo membuat mereka bingung dan juga baru pertama kali mereka melihat muka Jisoo yang sedang menyeringai seperti itu.

"Nah lebih baik kalian balik ke kelas, Jaa aku duluan annyeong" Jisoo mengacak kedua rambut teman barunya itu lalu berlari menuju ke kelas. Sedangkan Jihoon dan Wonwoo memegang kepala mereka lalu tertawa manis bersama. Mereka tidak menyadari sepasang mata sedang menatap kesal kearah mereka.

.

.

Setibanya Jeonghan ke kelas dia tidak melihat Seungcheol berada di bangkunya dia menatap sekeliling Jisoo juga belum ada, padahal Jeonghan mampir ke kantin dulu baru ke kelas tapi kenapa mereka tidak ada. Ya sudahlah Jeonghan tidak peduli yang penting dia bisa memakan makan ini sendirian tanpa harus ada bayi besar yang merengek minta makanan.

Tidak lama Jeonghan menghabiskan makanannya Seungcheol masuk dengan tampang kesal dia menghampiri meja Jeonghan dan menggebraknya. "Games dimajukan kau hanya punya 5 hari dan juga bilang ke namja itu jangan dekati Jihoon dia milikku" Desis Seungcheol. Jeonghan baru kali ini melihat Seungcheol sekesal itu biasanya kalau dia kesal dia tidak akan berkata seperti kepada Jeonghan.

"Apa maksudmu?" tanya Jeonghan

"Lakukan saja" Jawab Seungcheol singkat. Kebiasan Seungcheol saat kesal adalah tidak ingin berbicara atau tidak hanya berkata sedikit. Saat Seungcheol marah adalah waktu yang sangat menyeramkan jadi Jeonghan memilih diam.

Sepulang sekolah Jeonghan dan Jisoo langsung ke asrama Jisoo. Dia tinggal sendiri karena dia anak baru jadi dia belum ada roomate untuk sementara waktu. Sedangkan Jeonghan dia tidur bertiga dengan Seungcheol dan Mingyu, kalau Hansol dia sudah mempunyai roomate sekaligus kekasihnya yang bernama Boo Seungkwan.

Jeonghan melihat sekeliling semua kosong dan terlihat sepi, Ah Jeonghan mempunyai ide. "Jisoo-ya aku boleh menjadi Roomate mu tidak, ya sekalian biar kau tidak sendiri dan kesepian, hmm juga agar aku bisa belajar lebih cepat ya kan hehehe" ucap Jeonghan dengan sedikit aegyo.

"Boleh saja aku tidak keberatan kok" Balas Jisoo, dia melepas kacamatanya dan membuka dua kancing teratasnya.

'HOT DAMN' Jeonghan menatap Jisoo yang berada di depannya bukan namja culun teman sekelasnya itu. Jisoo yang didepannya itu sangat sangatlah seksi.

"Jadi Jeonghan kita harus mulai darimana?" perkataan Jisoo tadi membuyarkan semua lamunan Jeonghan.

"A-ah ituu hmm" Jeonghan benar benar bodoh

"Kau tidak panas Jeonghan? Lebih baik rambutmu diikat dulu" Jisoo menatap Jeonghan dalam dan jangan lupakan senyum yang selalu ada di wajah Jisoo.

"A-ah iyaa se-sebentar" Jeonghan meraba kantung celanya lalu mengambil kunciran untuk menuncir rambutnya yang panjang.

'Yang membuatku panas itu kau Jisoo! Yatuhan aku ini kenapa?' batin Jeonghan

"Nah kalau begini kau terlihat lebih cantik Yoon Jeonghan" sebuah pujian terlontar dari bibir tipis Jisoo. Anehnya Jeonghan malah tersipu bukannya marah.

"Hahaha, ya sudah kita mulai dari awal saja ya biar kau mengerti" lagi-lagi Jisoo tersenyum lembut kearahnya.

'YA TUHAN BUNUH HAMBA SEKARANG! JEONGHAN GA KUAAAT'

.

.

Sudah 3 hari mereka melakukan mentoring dan juga sudah 3 hari Jeonghan menjadi roomate Jisoo. Dan setelah berkonsultasi dengan Seungkwan –pacar Hansol- dia mengklaim bahwa dirinya telah jatuh cinta kepada Hong Jisoo, namja culun yang menabraknya itu. Oh satu lagi malam ini dia akan melakukan tantangan sahabat- sahabatnya. Atas bimbingan Seungkwan dia mulai mengerti sedikit- demi sedikit apa itu SEX. Tentu saja dia belajar agar tidak mengecewakan Jisoo.

Malamnya di asrama Jisoo, mereka sedang menonton film bersama. Sebenarnya ide menonton film bersama adalah ide Jeonghan -lebih tepatnya ide Seungkwan- , film yang mereka tonton berjudul LOVE, ROSIE film dengan genre romance tetapi ada beberapa adegan yang bisa dibilang tidak senonoh. Jeonghan yang menontonnya harus beberapa kali menutup mata atau tidak berpaling. Tapi pilihan terkahir bukanlah pilihan yang bagus karena setiap Jeonghan berpalin ke arah Jisoo pasti namja itu tengah menatapnya juga dan itu membuat Jeonghan malu.

"Jisoo kenapa kau menatapku seperti ini?" ucap Jeonghan, matanya tetap lurus menatap ke depan.

"Kau begitu cantik malam ini Han" jawab Jisoo tulus, perlahan tangannya menyentuh pipi Junghan perlahan. Jeonghan menatap ke arah Jisoo tepat sekali kedua mata mereka bertemu.

"Jeonghan.. bolehkah aku mencium mu?" tanya Jisoo lembut dan juga tangannya yang menyentuh bibir indah Jeonghan. Jeonghan menunduk dan menganguk kepalanya pelan.

Perlahan bibir Jisoo menyentuh bibir Jeonghan, awalnya hanya menyentuh tetapi Jisoo mulai melumat bibir Jeonghan dengan lembut. Jeonghan yang baru merasakan sensasi beriuman merasa lemas, kedua tangannya ia letakan di leher Jisoo. Ia sudah pasrah, Jisoo terlalu memabukan.

Jisoo melepaskan ciuman mereka, Jeonghan mendesah kecewa. Dia masih menginginkannya lagi, Jeonghan menginginkan bibir Jisoo diatas bibirnya. "Waaee~" Jeonghan merengek.

"Aku tidak ingin Han maafkan aku" Jisoo mundur perlahan, dan itu membuat Jeonghan kaget

"Apa maksudmu?" tanya Jeonghan bingung

"Aku tidak ingin melakukannya karena Games tapi aku ingin melakukannya karena cinta" Jisoo menatap dalam ke mata Jeonghan. Entah mengapa perkataan Jisoo menohok hatinya, apa Jisoo tahu mengenai Games, tapi Jeonghan melakukannya benar benar karena dia mencintai Jisoo.

"Kau tahu?"

"Sejak awal aku sudah mengetahuinya Han, sekarang jawablah dengan jujur, kau melakukan ini karena Games atau karena kau mencintai ku?" tanya Jisoo serius.

Jeonghan menatap Jisoo, dia beranikan dirinya duduk di pangkuan Jisoo, dan berkata "Dengarkan aku Hong Jisoo, aku benar- benar mencintaimu sejak setelah dari ruang dan juga ini merupakan pengalaman pertama ku, ciuman tadi juga ciuman pertama ku Hong Jisoo" Jeonghan mendekatkan mukanya dengan muka Jisoo.

"Kau serius?"

"Tentu saja aku hmmfft-" perkataan Jeonghan terpotong oleh ciuman Jisoo telak dibibirnya. Dirinya terlalu bahagia mendengar pernyataan Jeonghan bahwa ia mencintai dirinya.

"aah Jissh" desah Jeonghan saat kedua gundukan disana saling bergesekan.

"aaah jisoo nggh" Jisoo terus mengesekkan barang mereka. Tangannya juga tidak tinggal diam, dia mulai melepas pakaian Jeonghan dan ciumannya perlahan turun ke leher Jeonghan meninggalkan beberapa kissmark disana.

"Arrgh Jisoo sakitt" erang Jeonghan saat Jisoo membuat kissmark di lehernya lalu mulai turun ke dadanya, dan menghisap kedua tonjolan disana.

"Jisoo nggh ahh ini nggh nik aah" Jeonghan menekan kepala Jisoo ke dadanya dan juga menggesekan kedua barang mereka di bawah sana.

.

.

"aah Jissh soo nggh fasterrngh"

"yeaah disanaaah ahh jisoo"

"Kau nggh sempit sekali aah ahh"

"lubaaangahh mu nikmaatt nggh Haaan aah"

"Jissoo deephh moreeengghh jisooo ahhh nggghh"

"Aku haampirr jii oohh yeaah fuccck mee aaahhh"

"Bersama saayannggghh you hole fuck dammnnn"

"JISOOO"

"JEONGHAAAN'

CROOT

CROOT

Jisoo menyemburkan cairannya di dalam lubang hangat Jeonghan sedangkan Jeonghan mengeluarkan di tangan Jisoo.

"Terimakasih Jeonghan ini sangatlah hebat"

"Tidak- tidak Jisoo kau lah yang hebat"

Mereka pun berbagi kehangatan bersama, Jeonghan tertidur di pelukan Jisoo dengan nyenyak.

"Night Princess" Jisoo mengecup lembut kening Jeonghan yang berpeluh akibat ulah mereka.

.

.

Keessokan harinya Jeonghan masuk dengan terpincang-pincang, sedangkan Jisoo datang tidak lagi dengan keadaan cupu lagi tapi sangat menawan. Melihat banyak yang terpesona oleh Jisoo, Jeonghan memeluk Jisoo posesif dan Jisoo tertawa kecil melihat kekasihnya ini cemburu.

Dibelakang mereka terdapat Jihoon dengan penampilan yang luar biasa imut, tanpa kacamata rambut yang sedikit berantakan dan ditambah blazer membuatnya terlihat seperti anak kecil. Di sebelah Jihoon terdapat Wonwoo yang terlihat tampan dan manis disaat bersamaan, kacamata yang dilepas, gaya rambut yang baru dan juga kedua kancing yang di lepas dan baju yang dikeluarkan ditambah blazer membuat dirinya ingin sekali di peluk.

Saat mereka ke kantin dan bertemu dengan OnePunch, Seungcheol dan Mingyu menatap kedua namja di belakang Jisoo dan Jeonghan tidak percaya.

"Jihoonnie~?"

"Wonuu?"

END

Akhirnya selesai ini FF sebenarnya buat temen aku dia habis ultah dan minta hadia sebuah FF Jihan

SO HAPPY BIRTHDAY FOR MY FRIEND

dan buat reader jangan lupa tinggalkan jejak kalian di kolom reviews yaaa

Gomawo~~