"Perpisahan ini memang menyedihkan teman, tapi perpisahan ini akan menjadi awal yang baru sekaligus awal dari sebuah masa depan kita, maafkan aku apabila selama menjadi kapten aku selalu bertindak bodoh, aku menjadi kapten yang buruk bagi kalian …."

Ucapan untuk masa depan dari Sang Kapten Topi Jerami

Pagi hari, angin bertiup pelan, daun-daun mulai berguguran, ombak yang tenang, suasana hati gembira bercampur duka. Hari yang cerah ini sepertinya akan menjadi awal perpisahan kru bajak laut legendaris yang berhasil menemukan One Piece yang selama ini di cari-cari oleh para bajak laut lainnya. Era ini di sebut "Era Raja Bajak Laut Topi Jerami", perpisahan takkan terelakkan karena setelah ini para kru telah memiliki rencana masing-masing. Terus hidup untuk melanjutkan masa depan.

"oeei Sanji Masak yang enak yaa hari ini" seru Luffy

"Baiklah .. Kapten" Balas Sanji yang kali ini memutuskan untuk tidak membentak sang kapten

Suasana menjadi tidak seperti 'biasanya' karena biasanya Sanji tidak akan suka di ganggu oleh kaptennya saat dia sedang memasak. Para kru tengah menyiapkan keperluan mereka untuk keluar kapal, bersiap untuk meninggalkan 'rumah' mereka selama ini.

Sambil menangis "Luffy, minna huuaaaaaaaaahh apakah kita akan berpisah disini" Chopper berkata sesegukan

"hoi chopper sudahlah lagi pula tidak mungkin kita tidak akan bertemu lagi, kita pasti akan berkumpul kembali suatu hari nanti" Ussop menaggapi

"Chopper san aku menegerti kesedihanmu, aku juga merasakan yang seperti itu, yo ho ho ho ho" Brook menimpali

"KALIAN TIDAK BOLEH BERSEDIH MINNA …." Teriak Nami

"Luffy akan semakin berat melepas kita semua, ini adalah perpisahan yang tak pernah terencana, kita menikmati perjalanan bersamanya. Bahkan kita tidak berpikir untuk berpisah "Benar-benar berpisah" setelah menggapai semua keinginan kita" jelas Nami

"Mengertilah teman-teman kumohon .." tambah Nami sembari meneteskan air matanya dengan deras

Mereka semua tidak pernah berpikir kalau hal ini akan terjadi, tidak pernah terpikir bahwa perpisahan 'sungguhan' akan terjadi kali ini. Sebelumnya mereka pernah berpisah tapi bertemu kembali setelah 2 tahun lamanya. Kelompok legendaris akan segera berpisah menempuh jalan masing-masing.

"Hooi omaira … " teriak Zoro

"Kapten memanggil, sebaiknya kalian cepat sedikit" tandas Zoro dingin seperti biasa

"HOI MARIMO .. bisa tidak kau ini perduli sedikit, kita semua sedang sedih" selak Sanji

"AKU TIDAK INGIN MENDENGAR KATA-KATA MU KOKI BODOH, memangnya aku tidak merasakan hal yang sama seperti kalian" tambah Zoro

"Zoro …" semua orang terheran-heran zoro mengatakan hal yang tak pernah di katakana sebelumnya

"Cepatlah, jika seperti ini terus kalian akan membuat Luffy semakin khawatir akan keadaan kalian semua" seru Zoro sembari pergi

Tidak ada yang tau kecuali wanita tercintanya bahwa Zoro telah menangis semalaman di pelukan Robin

Flash Back ZoroBin

"Kenshi san … apa malam ini kau tidak ingin bergabung di pesta terakhir" Tanya Robin lembut

"Aku ingin istirahat disini" sembari Zoro terjatuh ke kasurnya

"Kenshi san … " seru Robin khawatir

Robin lalu meraih tubuh kekar Zoro, melihat ada sesuatu yang aneh dengan lelaki tercintanya malam ini, tidak seperti biasanya saat pesta berlangsung biasanya Zoro bisa menghabiskan bergelas-gelas sake. Tapi nampaknya ada sesuatu yang menggangu lelaki kekar ini.

"Kau kenapa Sayang " Tanya Robin dengan manja

"A-aku tidak apa-apa … " jawab Zoro singkat

"Jangan berbohong padaku, katakanlah sesuatu itu jika memang itu sangat mengganggu dirimu malam ini"

"Aku hanya tidak bisa bertemu mereka terutama Luffy, aku tidak menginginkan perpisahan ini, kau tahu" Jelas Zoro sembari membaringkan tubuhnya ke pangukan Robin

"Dia menjadi seperti ini … tidak di sangka" bisik batin Robin

"Sayang, apa aku tidak salah mendengar ? aku tahu perasaan mu, akupun merasakannya" jawab Robin

"…" hening Zoro hanya membenamkan kepalanya di pangkuan Robin

"Sudahlah …" kata-kata Robin terhenti oleh tangisan Zoro

Zoro yang bahkan telah di juluki pemburu bajak laut, pendekar pedang sadis ini bisa menangis karena perpisahan ini.

Sembari mengusap mesra rambut sang Pendekar Pedang "Sayang, aku mengerti perasaan mu, tapi kau tak boleh bersedih seperti itu, aku bahkan tidak pernah melihat mu menangis seperti ini, ayolah bersemangat kita akan menyambut hari yang baru dengan perpisahan ini."

Robin pun meneteskan air matanya, dia telah merasa bahwa ini adalah tempatnya, ini adalah keluarganya, sebentar lagi ini akan berakhir, bukan berakhir dalam arti tidak akan bisa bertemu lagi, Robin tahu mereka bisa mengadakan reuni besar untuk perpisahan ini. Tidak akan ada yang tahu seperti apa mereka nanti setelah berpisah, yang pasti mereka akan memiliki masa depan yang sangat indah dan juga jalan hidup masing-masing, melanjutkan apa yang sudah di dapatkan.

Dengan susah payah Robin menangkat tubuh kekar Zoro, agar sang lelaki tercintanya bisa di peluknya.

"Sayang, apakah kau akan terus menangis seperti ini, tidak malu kah kau dengan kapten kita ? tidak malu kah kau dengan rival abadi mu ? kau bukanlah Roronoa Zoro tercinta ku yang aku kenal" kembali Robin meyakinkan lelaki tercintanya ini.

"aku berjanji untuk tidak menangis lagi setelah kematian kuina dan kalah saat pertama menghadapi mihawk, tapi ternyata perpisahan ini membuatku meneteskan air mata juga" jawab Zoro

"Iya aku mengerti, tapi .."

"Kau tidak usah khawatirkan diriku Robin, Aku tidak apa-apa. Selama kau ada di sisiku aku bisa menghadapi perpisahan ini" Selak Zoro

"hmm.. kau memang yang terbaik"

Kondisi saat ini

Robin tersenyum kecil melihat kekasihnya bertingkah seolah dia sangat kuat menghadapi hal ini. Semuanya begitu tersiksa, Robin tahu dirinya pun tak bisa untuk menerima takdir perpisahan ini, bahkan membayangkannya ia tak bisa. Semua kru kapal yang lainnya pun berpikiran sama seperti dirinya.

"oi Chopper, mau sampai kapan kau bersedih?" seru Ussop

"uwshop awkwu twidak bisa bwerhenti menangis" jawab Chopper yang saat itu memang terlihat sangat sedih di bandingkan dengan kru kapal yang lain

"hoe Chopper, tiap pertemuan aka nada perpisahan, oleh karena itu kita harus bisa menghadapi ini." Seru Nami

"Nami san, kau sungguh terlihat dewasa" balas Sanji

"Sanji kun kau yang mampu menguatkan diriku, aku sungguh bahagia memilikimu di sisi ku" seraya memeluk Sanji, nampaknya pasangan ini pun melakukan pembicaraan yang sama seperti pasangan Zoro dan Robin

"SAAAANJII , aku lapaaar, cepatlah makanannya manaaa ?" Teriak sang kapten

"mattaku, bahkan sampai saat-saat perpisahan dia selalu saja begitu" keluh Nami

"Nami san, Kapten telah memanggilku

"Baiklah kita akan makan bersama-sama, kau berjanji untuk tidak memikirkan kesedihanmu hari ini. Dan kau terlihat riang gembira di depan kapten kita dan juga saat makan nanti" Ungkap Sanji

"iya Sanji kun aku akan berusaha" ucap Nami manja (haah ?)

"Baiklah sayangku, kita tidak boleh mendramatisir situasi ini. Hehe" sepertinya sanji masih ingin memeluk wanitanya dikala hatinya yang juga galau

Baiklah semua tengah menyiapkan mental dan juga seraya menjaga keceriaan di tengah-tengah perpisahan yang akan terjadi sebentar lagi. Luffy nampaknya tegar tetapi jauh di lubuk hati terdalam ia pun tak bisa terlalu lama menyembunyikan kesedihan hatinya.

Di lain tempat

"Luffy, sayang kau terlihat tidak yakin hari ini. Apa yang kau rasakan ?" Tanya Hancock

"Ah… hancock sepertinya sesuatu mengganggu pikiran ku, aku sangat berat untuk melakukan ini, kau tahu perpisahan ini" Adu Luffy padanya

"Sayang, jadi sampai sekarang pun kau masih mengkhawatirkan hal tersebut ? aku yakin mereka semua pun mengalami hal yang sama, tapi setidaknya kau harus terlihat lebih tegar dalam menghadapi ini. Mereka pasti akan bisa jika kau juga sudah yakin, " Jelas Hancock pada Luffy

"Hmm.. tapi sejujurnya aku ingin terus bersama mereka, " Keluh Luffy

Hancock yang lebih tua dari Lelakinya itu terlihat sangat sabar dan setia menghadapi sifat yang bisa dibilang 'kekanakan'.

"Luffy, Sayang kamu harus kuat dan juga kamu harus bisa meyakinkan teman-temanmu semua. Dari awal kamu sudah mengumpulkan mereka dan ini saatnya kamu akan memulai hari baru tanpa mereka, karena aku yakin mereka juga memiliki tujuan yang lain setelah perjalanan ini selesai, dan begitu juga dengan kamu Sayang." Hancock kembali meyakinkan Lelaki tercintanya

"Hancock, Terima kasih. Kau selalu ada ketika ku butuhkan, kau selalu mengerti aku, kau selalu saja menerima setiap kekurangan pada diriku ini. Terima kasih untuk segala hal yang sudah kau lakukan, aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan jikalau tidak ada kau di sini. Teruslah berada disisiku selamanya. Aishiteru" Ucap Luffy

Seketika itu juga muka Hancock memerah, ia malu, Luffy terlalu memujinya.

"Ahh…. Luffy kau terlalu banyak memuji ku" Hancock blushing sangat ..

"Ayolah Hancock, aku sudah mengumpulkan semua spirit dan keberanian untuk mengucapkan selamat tinggal kepada teman-temanku semua" Seru seraya dia menggandeng tangan wanita tercintanya itu

"Haiik, Luffy .. kemanapun kau pergi aku ikut" Ucap Hancock yang masih Blushing karena kata-kata Luffy tadi

Masih Bersambung yaa Minna :D
Gomene agak lama