The Book
Disclaimer : Naruto © Masashi Kishimoto
Terinspirasi dari film 'Ink Heart'
Rate : T
Pairing : SasuSaku & NaruHina
Family, Fantasy, Romance, Comedy
WARNING : OOC, GAJE, GA NYAMBUNG, ANEH, TYPO, SINETRON, OOT, BIKIN BOSAN, DLL
Hi Minna-san! ini dia persembahan dari Lyana Boci-Moci yang baru! dan sebelumnya saya minta maaf karena belum bisa menyelesaikan fic saya yang berjudul 'My Life', ide saya bener-bener buntu. padahal tinggal 1 chapter lagi. dimohon untuk bersabar *bow*
dan mengenai fic inisebenernya bukan canon loh, Cuma sedikit aja saya ambil canonnya. mungkin alurnya agak sedikit berantakan dan membuat para readers bingung dan bosan.
ini salah satu ide saya yang akhirnya saya pilih untuk dilanjutkan, sebenarnya ada dua fic lagi yang sudah dirancang tapi masih dalam proses dan masalah ide yang buntu.
sekian basa-basinya. Silhkan Membaca *smile*
~Chapter 1 : Who are you?~
"Aku pulang," Gadis berambut pink memasuki rumah kediaman Haruno.
"Selamat da-"
"Ibu aku ke kamar dulu!" Gadis pink itu berlari dengan cepat menuju kamarnya yang berada di lantai dua.
"Ckck…Sakura-Sakura," wanita itu menggeleng-gelengkan kepalanya.
Gadis yang memiliki nama lengkap Haruno Sakura telah berada didalam kamarnya yang bercat pink serasi dengan warna rambutnya yang indah, kamarnya cukup luas dengan Sofa, Meja, kasur berukuran Queen size, meja belajar dan TV. Dia merebahkan tubuhnya di atas sofa yang empuk memegang buku yang baru saja dia beli saat pulang sekolah tadi.
"Hm… sepertinya buku ini menarik," ucap Sakura, dia menatap sampul buku yang tergambar dua laki-laki yang satu berambut Kuning dan yang satunya berambut emo sedang beradu dengan Kunai mereka. Sakura menyukai cerita-cerita yang berbau Ninja, menurutnya sangat menarik untuk dibaca. tentu saja dengan jurus-jurus mereka yang tidak bisa dilakukan oleh manusia biasa termasuk dirinya.
Tapi sakura tidak membaca buku itu dari awal, dia langsung membuka bagian tengah buku itu dan membacanya dengan suara volume standar.
"Akhirnya saat Naruto dan Sasuke bertemu, mereka memulai peperangan mereka yang mereka tunggu-tunggu, Sasuke mengeluarkan Chidorinya sedangkan Naruto mengeluarkan Rasenannya, mereka-"
"Sakura makan malam dulu!" terdengar suara yang menghentikan aktivitas membacanya.
"Iya Ibu," Sakura menutup buku tersebut lalu meletakkan buku itu diatas meja yang berada di depan sofa, segera ia bangkit lalu keluar dari kamarnya.
.
.
.
Di tempat lain
"Menyerah saja Naruto! sudah jelas aku yang akan menang,"ucap lelaki bermata onyx kepada lelaki yang dia panggil Naruto.
"Aku tak akan kalah darimu, Sasuke!"Naruto mengeluarkan jurus yang mirip dengan gumpalan udara di tangan sebelah kirinya. Sedangkan Sasuke mengeluarkan jurus yang mirip seperti kilatan listrik atau juga seperti petir, mata Sasuke berubah menjadi merah dengan tiga koma hitam. Mereka berlari dengan sangat cepat, mengurangi jarak mereka yang tadi sangat jauh.
"Chidori!"
"Rasenan!"
'Tring' tiba-tiba saja mereka menghilang dari tempat pertarungan mereka.
Rumah Haruno
Sakura sedang menikmati makan malam dengan kedua orang tuanya, tidak ada satu pun dari mereka yang bicara. akhirnya Ibu Sakura memulai pembicaraan.
"Sakura, kami berdua akan kembali berkerja di Korea. Besok pagi kami akan berangkat,"ucapnya kepada Sakura. Sakura menatap Ibunya yang memiliki mata Hazel dan berambut pink sama seperti dirinya.
"Sampai kapan?" tanya Sakura yang sedikit kaget dengan pernyataan dari Ibunya.
"Entahlah sampai kapan. kami sangat sibuk, kau tau itu," ucap Ayah Sakura yang memiliki rambut merah dan bermata emerald.
Sakura hanya mengangguk kecil dan kembali menatap makanannya.
"Jangan sedih Sakura, disinikan ada Sasori, kau tidak sendirian," ucap Ibu Sakura dan tersenyum kepada anak perempuannya.
"Huu, Ibukan tau Sasori-nii san jarang pulang," Sakura mengerucutkan bibirnya.
Ayah dan Ibunya hanya tertawa kecil melihat tingkah laku Sakura yang tentu saja membuat mereka akan merindukannya. Baru saja empat hari mereka tiba di Tokyo,dan besok mereka harus kembali ke Korea untuk memimpin perusahaan Haruno Crop yang berada di sana. Sakura dan Sasori tetap tinggal di sini, mereka tidak ikut dengan Ayah dan Ibunya ke Korea. mereka sudah senang berada di sini, jadi mereka tidak mau pindah walaupun mereka merindukan waktu-waktu berkumpul bersama.
BRUK!
"Suara apa itu!" Sakura yang kaget langsung berlari menuju sumber suara itu berasal dan sepertinya berasal dari kamarnya.
Sedangkan orang tuanya hanya terdiam membeku di tempat. (?)
.
.
.
Kamar Sakura
Terlihat dua orang pria yang sedang terduduk dilantai kamar Sakura.
"T-tempat apa ini?" ucap salah satu lelaki yang berambut kuning itu panik.
"M-mana aku tau baka!" ucap lelaki berambut emo yang sama paniknya.
'kreek'
Pintu kamar terbuka memperlihatkan gadis berambut pink yang muncul dari balik pintu, matanya membulat melihat orang asing berada didalam kamarnya.
"MALING!" Sakura berteriak dan membuat kedua lelaki itu kaget.
"Apa! ada maling!" ucap lelaki bermata aqua marine yang ikut-ikutan teriak.
"Maling kok teriak maling! kalian maling!" Sakura menuding kedua lelaki itu sebagai maling.
"Kami bukan maling!" ucap kedua lelaki itu kompak.
Sakura benar-benar bingung sekarang, haruskah dia percaya dengan kedua lelaki yang sekarang berada di dalam kamarnya entah datang darimana!
"Ada apa Sakura!" terdengar suara Ayahnya yang mulai mendekat kearah kamarnya.
Dengan cepat Sakura menutup pintu kamarnya. dia benar-benar bingung, kenapa dia harus menutup pintu kamarnya? apa dia percaya dengan kedua lelaki ini? bagaimana kalau mereka benar-benar maling?
"T-tidak ada apa-apa ayah, hanya tikus," ucap Sakura berbohong kepada Ayahnya (jangan ditiru ya hehe..)
"Oh, baiklah," terdengar suara langkah kaki Ayahnya yang mulai menuruni tangga.
.
.
.
Sakura kini sudah duduk disofanya sedangkan kedua lelaki berdiri dihadapannya.
"Siapa kalian?" sekarang Sakura sudah mulai tenang walaupun sedikit takut dengan pria bermata onyx yang dari tadi menatapnya tajam.
"Aku Uzumaki Naruto dan dia adalah Uchiha Sasuke, kamu sendiri siapa?" tanya Naruto kepada Sakura dengan cengiran.
"Aku Haruno Sakura," ucap Sakura dan kembali bertanya dengan mereka.
"Bagaimana kalian bisa berada di sini?" tanya Sakura.
"Ck! ini merepotkan," ucap Sasuke acuh dan merebahkan tubuhnya diatas kasur Sakura.
"Hei! jangan tidur dikasurku!" Sakura mencegah Sasuke untuk tidur tapi itu percuma Sasuke sudah tertidur dengan pulas.
"Maaf Sakura-chan, sifatnya memang seperti itu," ucap Naruto dan kemudian duduk di kursi dekat meja belajar Sakura.
"oh iya, Sakura-chan bertanya masalah 'bagaimana kami berada di sini?'. entahlah, tiba-tiba saja kami dikamarmu. padahal kami sedang bertarung tadi," ucap Naruto menjelaskan kepada Sakura.
Sakura masih ragu-ragu untuk percaya pada Naruto dan Sasuke.
'Pakaian yang aneh, aku seperti pernah melihat mereka. baju mereka seperti baju ninja," ucap Sakura dalam hati.
Setelah beberapa menit dia diam dan mengamati Naruto dan Sasuke dengan bersamaan, akhirnya dia ingat dimana dia melihat mereka.
"Hah! kalian seperti karakter di buku berjudul Naruto!" Sakura menjerit dengan volume standar, membuat Sasuke terbangun dari tidur lelapnya.
"Naruto? hah?" Naruto bingung dengan perkatan Sakura.
'Naruto? itu namaku,' pikir Naruto.
"Buku yang baru saja aku beli, kalian mirip dengan karakternya," ucap Sakura senang telah mengetahui siapa mereka dan senang karena mereka Ninja! mungkin saja Sakura bisa belajar beberapa jurus dari mereka. tapi tunggu dulu, jika benar mereka karakter dari buku, bagaimana mereka bisa disini? apa mereka keluar dari buku?
Sasuke yang tadi tidur diatas kasur Sakura sekarang mulai mendekat kearah Sakura yang telah menunjukan buku yang dia maksud, dengan cepat Sasuke mengambil buku dari tangan Sakura dan mulai membacanya. dia duduk di sebelah Sakura. Sakura menatap wajah Sasuke yang putih, mata onyx-nya yang tajam dan bibirnya yang sexy.
Deg-deg.
Jantung sakura berdebar melihat sosok Sasuke dari dekat seperti ini.
'T-tampan sekali' pikirnya dalam hati.
10 menit Sasuke membaca buku Naruto dan masih belum mengucapkan apa-apa, begitupun dengan Sakura dan Naruto. mereka diam, menunggu sebuah perkataan dari mulut Sasuke.
Hening.
Tiba-tiba saja Sasuke mengehntikan aktivitas membaca buku tersebut dan meletakkan buku itu diatas meja. Sasuke menghela nafasnya.
"Dia benar, kita 'sama' seperti didalam buku itu," ucap Sasuke yang telah mengambil kesimpulan dari buku tadi.
"Seratus persen 'sama'," lanjut Sasuke yang membuat Sakura dan Naruto bingung.
"jadi?" tanya Naruto.
"Kita keluar dari buku itu," ucap Sasuke.
"T-tidak mungkin! b-bagaimana kita bisa keluar dari buku? maksudku berarti ini bukan dunia kita! bukan Konoha?" Naruto panik, wajahnya mulai memucat.
"Konoha?" Sakura malam ini benar-benar dibuat bingung oleh kedua lelaki ini.
"Nama desa tempat kami tinggal," ucap Naruto, kali ini tubuhnya lemas.
"Kurasa kita akan terjebak disini," ucap Sasuke santai.
"K-kita harus pulang!" lagi-lagi Naruto panik.
"Dasar dobe! memang kau tau bagaimana kita bisa di sini? dan bagaimana kita bisa pulang? baka," Sasuke mendengus kesal.
"Teme, kau memanggilku 'dobe' lagi?" Naruto memasang puppy eyes-nya. di senang ketika Sasuke memanggilnya 'dobe' panggilan lamanya, karena itu menandakan Sasuke sudah tidak benci dengannya lagi.
"Hentikan dobe! aku ingin tidur," ucap Sasuke lalu berjalan menuju kasur Sakura, ya benar juga sekarang sudah pukul 10 malam.
"Huah… aku juga mengantuk, Sakura-chan kau tidak mengantuk?" tanya Naruto kepada Sakura, tetapi Sakura diam membeku. kenapa? dia bingung! dia kaget, bayangkan saja tiba-tiba ada dua lelaki ternyata keluar dari buku, bagaimana caranya? 'ini sungguh gila' pikir Sakura.
"Teme, jangan tidur di kasur Sakura-chan! dia juga ingin tidur," ucap Naruto menarik tangan Sasuke.
Akhrinya Sakura sadar dari lamunannya.
"A-aku punya futon, tapi hanya ada satu," segera Sakura membuka lemarinya dan mengambil futon yang berada didalam lemari.
"Ini, kalian bisa gunakan ini," ucap Sakura sambil menyerahkan futon kepada Naruto.
"Terima kasih Sakura-chan," Naruto tersenyum pada Sakura.
"Lebih baik aku tidur disofa," ucap Sasuke.
"K-kenapa teme?" Naruto bingung dengan Sasuke.
"Aku tidak mau tidur denganmu dobe!" suara Sasuke meninggi satu oktaf, Naruto hanya cengar-cengir sambil merapihkan futon yang akan dia tiduri.
"Kalau begitu teme tidur dengan Sakura-chan saja," Naruto menggoda Sasuke, tapi yang tergoda malah Sakura. wajah Sakura memerah seperti tomat.
"A-aku tidak mau," Sakura langsung melesat keatas kasurnya dan menutupi dirinya dengan selimut.
"Aku bercanda Sakura-chan, Konban wa," Naruto memejamkan matanya dan tertidur. begitu juga dengan Sasuke yang sudah tak terdengar suaranya lagi.
Sakura masih belum bisa tertidur, jantungnya berdebar-debar entah kenapa. semua bercampur, takut, panik, malu.
'Aku harap ini hanya mimpi,' akhirnya Sakura terlelap dalam tidurnya.
~The Book~
Suasana pagi di hari minggu yang begitu cerah, Sakura yang masih tertidur di kamarnya. walaupun cahaya matahari telah memasuki melalui celah-celah jendela kamar Sakura.
'tok…tok..' terdengar suara ketukan pintu yang membuat Sakura bangun dari tidurnya, dia membuka matanya perlahan. entah kenapa dia teringat dengan kejadian aneh, sepertinya dia bermimpi tentang dua lelaki yang berada di kamarnya tadi malam. ya semua itu hanya mimpi.
"Sakura, kau sudah bangun?" terdengar suara Ibunya dari balik pintu kamar Sakura.
"Iya Ibu, Sakura Sudah bangun," ucap Sakura.
"1 jam lagi Ibu mau berangkat," Ibu Sakura menuruni tangga menuju lantai dasar rumah.
'Satu jam lagi ya?' batinnya.
Wajah Sakura menjadi sedih ketika mengingat orangtuanya akan kembali ke Korea, dia merasa kesepian walaupun dia memiliki seorang kakak laki-laki tapi kakaknya itu jarang sekali pulang.
'tunggu dulu! jadi mereka akan pulang ke korea? berarti tadi malam bukan mimpi?'
Sakura langsung bangun dari posisi tidurnya tadi dan benar saja dugaan Sakura. tadi malam bukanlah mimpi, buktinya sekarang Sakura melihat Sasuke yang sedang tidur di sofa dan Naruto tidur di futon pemberiannya tadi malam. Sakura meremas-remas rambut pinknya, frustasi, bingung. Sakura benar-benar dalam masalah besar!
Dia melangkah mendekati Sasuke yang sedang tertidur disofa.
"Sasuke, cepat bangun!" Sakura mengguncang-guncang tubuh Sasuke dengan kasar karena panik.
"Emm…" Sasuke sepertinya mengigau, matanya masih terpejam tetapi sekarang posisinya sekarang terduduk.
"Cepat bangun Sasu-" tiba-tiba saja Sasuke menarik tangan Sakura dan membawanya kedalam pelukannya. mata Sakura membulat, jantungnya hampir copot karena perlakuan Sasuke yang mendadak ini. Kini Sakura berda dalam pangkuan Sasuke. Sasuke membelai lembut rambut pink Sakura, membuat wajah Sakura memerah semerah tomat.
'Ini bukan saat yang tepat untuk luluh Sakura!' batinya yang berusaha untuk membuatnya tidak terbuai. tetapi tubuhnya tidak sependapat dengan batinnya. tubuhnya mulai melemas, baru kali ini dia diperlakukan seperti ini oleh lelaki apalagi dengan lelaki setampan Sasuke.
Wajah Sasuke semakin mendekati wajah Sakura, Sakura dapat merasakan hembusan nafas Sasuke yang begitu hangat. Sasuke semakin mendekati bibir Sakura, Sakura benar-benar panik.
"MESUM!" Sakura menampar pipi Sasuke dan sukses membuat mata Sasuke terbuka.
"Apa-apaan ini!" geram Sasuke, menatap Sakura dengan tajam.
"K-kau yang apa-apaan! pagi-pagi sudah mencoba menciumku!" Sakura kesal dengan Sasuke yang malah menyalahkan dirinya.
"Ck, merepotkan," Sasuke memilih untuk mengalah saja dari pada harus meributkan hal yang tidak menaikan sebelah alisnya.
"Dasar aneh," gumam Sakura.
Dan kali ini Sakura harus cepat membangunkan Naruto. Sakura berjaga jarak dengan Naruto yang masih tidur. takut kejadian aneh seperti tadi dengan Sasuke akan terulang lagi oleh Naruto.
"Naruto, bangun," Sakura duduk di sebelah Naruto. tapi Naruto hanya diam saja,
"Hei bangun baka!" Naruto masih diam saja.
"Yam…yam… mie ramen," Naruto mengigau sama seperti Sasuke dan tiba-tiba memeluk Sakura.
"Ramen…" lanjutnya, Sakura benar-benar tidak bisa bergerak sekarang.
'Bletak!' Sasuke memukul kepala Sasuke dan membuat Naruto sadar.
"Aww!" Naruto meringis memegangi kepalanya yang sekarang benjol sebesar bola tennis. sedangkan Sakura hanya diam terduduk. dia bisa jadi gila kalau kejadian seperti ini terulng terus.
'god please save me' batin Sakura.
"Cih, dasar payah," ejek Sasuke kepada Naruto. mendengar perkataan itu membuat Naruto merasa telinganya panas, dengan sekejap Naruto telah berhadapan dengan Sasuke. Naruto menatap Sasuke dengan tajam, suasana dingin pun terasa di sekitar mereka.
"Ada apa Naruto? ingin melanjutkan urusan kita sekarang?" Sasuke menyeringai. Naruto mengepalkan kedua tangannya begitu kuat, seakan siap untuk melemparkan tinjuan kearah Sasuke. dan benar saja Naruto meninju kearah wajah Sasuke tapi Sasuke berhasil menghindar, Naruto terus-terusan meninju kearah Sasuke tapi lagi-lagi hasilnya nihil.
"Hanya itu kemampuanmu? payah," Ucap Sasuke membuat Naruto semakin liar.
"Berengsek kau Sasuke!"
"Hentikan!" Sakura berteriak dan berhasil membuat Naruto dan Sasuke diam dalam sekejap, walaupun masih saling mentap tajam.
Hening.
"Sakura ada apa ribut-ribut?" Sakura kaget mendengar suara Ibunya dan dengan cepat dia menarik Sasuke dan Naruto kedalam lemari yang mirip dengan ruangan kecil berisi baju-baju, tas dan Sepatu Sakura.
"Ada apa Sakura-chan?" tanya Naruto yang bingung dengan Sakura.
"Aku mohon kalian masuklah kedalam, jangan bersuara dan jangan keluar sebelum aku kembali," ucap Sakura kepada Naruto dan Sasuke sambil menarik mereka kedalam.
"Aku tidak akan masuk kedalam sana," ucap Sasuke datar dan menepis tangan Sakura.
"Aku mohon," Sakura memasang puppy eyes membuat Sasuke sedikit luluh.
"Hn," Akhirnya Sasuke dan Naruto masuk kedalam lemari Sakura, Sakura menutup pintunya dan pergi menuju lantai dasar rumah Haruno.
~To Be Continue~
Selesailah Chapter 1 berjudul 'Who are you?'
Bagaimana fic ini? bagus? alurnya bikin bingung? bikin bosan? tolong kritik dan sarannya ya.
Dan untuk chapter 2 saya tidak bisa update segera, karena hari senin nanti mau UTS jadi ga bisa ngetik dulu untuk sementara.
Tentang fic ini sekali lagi canonnya cuma saya ambil sedikit untuk keterangan buku yang dibeli oleh Sakura, anggap saja karakter di buku itu cuma ada Naruto dan Sasuke (Gomenasai Master Masashi)
Saya minta maaf kalau fic ini kurang memuaskan para readers.
REVIEW YA! Jaa~
