Truth or Dare? [ Seungcheol Side]
Chapter 0: Teaser
Are you Mad?
Main Pairing: Seungcheol x Jisoo (Cheolsoo)
Cast: Choi Seungcheol, Hong Jisoo, etc.
Rate: T (Tidak menentu)
Warn: OOC, banyak umpatan, BoyxBoy, Gaje, Typos(?), DLDR.
©Fikaaa
.
.
.
Gebrakan meja di tengah keributan kantin sontak membuat seisi kantin berubah menjadi sunyi, semua murid yang berada disana menghentikan aktifitas masing-masing untuk melihat keributan apa yang sebenarnya terjadi.
Begitu semuanya menyadari apa yang terjadi, bisikkan-bisikkan kecil terdengar, semua orang mulai berbisik bergosip sambil sesekali melirik si pemilik lakon.
Tempat mereka duduk memang berada dipojok kantin, namun itu adalah tempat yang cukup terbuka dan mudah untuk dipandang, mau dari arah kantin, kelas, lapangan, bahkan ruang guru.
Seorang gadis dengan wajah yang memerah padam memandang wajah pria yang sedang duduk dihadapannya sambil menyeruput frapucino mocca miliknya, pria itu bertingkah seolah ia tak menyadari kehadian gadis dihdapannya. Ya, dia seperti itu sampai ia menurunkan gelas frapucinonya.
"Oh! Kim Sejeong, kau berada disana ternyata" sapa Seungcheol sok asik, padahal dari caranya tadi berbicara itu benar-benar terdengar menyindir.
Sejeong yang wajahnya memerah –marah- menarik ujung bibir kirinya "Tanpaku beritahu pun kau sudah tau aku berada disini, bodoh"
"kau benar, Choi Seungcheol benar-benar bedoh" balas pria tersebut mengangguk-anggukan kepalanya, yang harus kalian tahu adalah, akting Seungcheol kali ini jauh lebih menyebalkan dari yang terakhir.
Seungcheol melipat kedua tanganya seraya memiringkan kepalanya "Jadi, ada perlu apa Kim Sejeong-sshi?"
Amarah gadis itu makin meluap tatkala Seungcheol memberinya tawaan remeh, maka Sejeong pun langsung mencengkram kerah baju Seungcheol dan menariknya hingga Seungcheol berdiri paksa. Wow! Tak pernah ada yang menyangka kalau kekuatan Kim Sejeong lumayan juga.
"berhenti berakting sok asik! Itu menjijikan!"
Dan kini giliran Seungcheol menarik salah satu ujung bibirnya, tak lupa menatap Sejeong remeh "Baiklah kalau begitu, ada perlu apa? Hmm?"
Mengingat tujuan utamanya datang menemui Seungcheol membuat amarahnya kembali meluap, kedua tangannya mencengkram kerah baju Seungcheol lebih kencang.
"Apa yang kau lakukan kepada Mina? Hmm? Katakan sejujurnya!"
"Ohh, adik kecilmu itu ya? Hanya bermain-main sedikit.. kamu juga ingin? Hmm?"
Sejeong mendecih "Hanya gadis-salah hanya jalang murahan yang mau bermain bersamamu!"
"adikmu kalau begitu"
Mata Sejeong membulat, ia menoleh kecil kearah adiknya yang sedang menangis terisak didalam pelukan Chaekyung –sahabat Sejeong-. Dan tak berselang lama ia mengembalikan pandangannya kepada pria dihadapnnya.
Sejeong hendak meninju pipi kiri Seungcheol, namun ia mengurungkan keinginannya saat Seungcheol berkata " tenang Sejeong, adikmu itu masih suci.. kemarin aku hanya mengecup ujung bibirnya, tak ada yang lain"
"lagi pula itu hanya tantangan Dare dari teman-temanku, kenapa? Kau ingin ku cium juga?"
Hening.
Sejeong mendadak beku begitu menyadari jarak keduanya begitu dekat, dan ya Hidung keduanya hampir bersentuhan.
Dengan segera Sejeong menarik diri sambil mendorong tubuh Seungcheol menjauh ke arah yang berlawanan. Masih dengan emosi yang kini bercampur dengar rasa malu, Sejeong tidak mau mengakhiri perbincangangan ini karena urusannya dengan Seungcheol belum selesai.
Namun Sejeong sendiri masih ketakutan untuk menatap wajah Seungcheol entah kenapa, dan itu sontak membuat tawa meremehkan Seungcheol langsung pecah.
"kalian lihat?" tanya Seungcheol kepada teman satu gengnya " sepemberani apapun seorang gadis mereka semua sama"
Pria itu melipat kedua tangannya di dada kemudian menatap Sejeong malas "Mereka yang menantang duluan, namun pada akhirnya mereka yang ketakutan, pfftt" tawa Seungcheol pun langsung pecah disusul tawa teman satu gengnya yang lain.
Amarah Sejeong kembali mendidih, apalagi mendengar Bad Boy sekolah baru saja merendahkan kaumnya. Tangannya mengepal kuat, urat merah dimatanya sudah mencurat keluar.
Setelah mengambil ancang-ancang, Sejeong pun sudah siap untuk meninju pipi mulus Seungcheol. Namun sayang, sebelum semua itu terjadi seseorang sudah menahan pergelangan tangan Sejeong untuk bergerak.
"Sejeong! Peraturan nomer 8! Dilarang saling berkelahi, atau pun membuat keributan sesama murid Myungkwan High School!" peringat Jisoo yang berusaha menarik Sejeong dari tempat itu.
Gadis itu menatap Jisoo sebal, apalagi karena Jisoo sudah mengingatkannya terhadap peraturan sekolah –Sejeong orangnya taat sekali terhadap peraturan-, sementara Jisoo hanya membalasnya dengan cengiran bocahnya.
Dan kejadian setelahnya yang terjadi adalah Sejeong yang berjalan menjauhi tempat tersebut, tak lupa gadis itu menubruk bahu sepupunya.
Jisoo melirik kepada Geng yang baru saja berurusan dengan Sejeong tajam, kemudian berbalik untuk kembali munuju mejanya dimana ketiga temannya sudah menunggu.
"Jisoo!" sahut Seungcheol.
Tubuh Jisoo berhenti kemudian berbalik sedikit "terima kasih ya" ucap Seungcheol ramah.
Namun keramahan si Bad Boy sekolah malah disambut oleh desisan marah Jisoo "Aku hanya melindungi Sejeong! Dia sepupuku! Gak usah ge-er" Jisoo kembali melanjutkan perjalanannya sama sekali tidak ingin membalikan tubuhnya.
Senyum merkah Seungcheol surut, ia kembali duduk dan hanya menguping percakapan teman satu Gengnya.
"Kim Sejeong, si cerdas di angkatan kita, yang selalu baik kepada siapapun, memiliki sopan satun yang tinggi, dan selalu mentaati peraturan sekolah tenyata bisa berubah menjadi monster seperti tadi jika seseorang menggangu adiknya" gidik Bobby ngeri kemudian melanjutkan acara makannya yang tertunda.
"benar! Jadi jangan cari masalah lagi dengan adiknya, maka kalian akan tanggung akibatnya hahaha!" sahut Mingyu yang disusul anggukan setuju yang lain.
Wonho melirik Seungcheol yang mendadak menjadi diam, bahkan saat dilirik Seungcheol sedang memasang ekspresi sedih, namun tidak seperti biasanya.
"Hey! Kau kenapa Cheol?!" Wonho menyikut si Leader geng ini, sementara yang disikut malah meringis kecil dan melanjutkannya dengan mendumel kecil yang tidak dapat diartikan oleh ketiga temannya karena tidak jelas.
Kini giliran Bobby yang menepuk punggung Seungcheol cukup keras "jangan mendumel! Kita gak bisa denger!"
Seungcheol menghela nafas panjang, kemudaian melirik satu persatu teman-temannya yang ternyata sudah memperhatikannya sedari tadi.
"Kayaknya Jisoo marah, gara-gara Dare dari Mingyu kemarin"
"Marah?!"
TBC
Fikaaa note:
Hai! Hai! Fika balik lagi nihhhh setelah hilang selama 2 minggu xD, hehehehe maaf ya balik-balik malah buat cerita baru buakannya ngelanjutin ff Go Crazy, sebenernya aku udah ngetik sih 8 lembar tapi tiba-tiba ilang ide gitu kan gak lucu Dx maafin ya bagi siapa pun yang nunggu, apa lagi yang udah sampe ikut vote sama nge review ;-; btw makasih ya yang kemaren udah nge review.. lay yu/? Hehehehe xD
Ngomong-ngomong ff ToD ini ff kolaborasi loh, kolaborasi aku sama yyenass, Cuma aku itu bagian Seungcheol sidenya, terus aku ngambil part teaser sama chapter genap, kalo yyenass itu bagian Jisoo sidenya sama ngambil part chapter ganjil. Jadi untuk chap 1nya tunggu di akun yyenass ya guys .-.
Semoga suka sama ff kalab kita yahh
Kritik dan saran ditunggu banget loh!
Mind to RnR?
Thanks for reading this story, very honorable you read this story
Fikaaa present , 28 April 2016.
