Mohon maaf sebelumnya. Sebenarnya fic ini seharusnya ada di fandom Naruto Crossover. Tapi, berhubung takut nantinya jadi sulit ditemukan jadi Sun publish di Fandom Naruto aja. Mohon maaf sekali lagi. silahkan membaca. ^.^

Title : Kumpul Bareng Chara Anime

Sun : Sun Setsuna

Disclaimer Naruto: Masashi Kishimoto

Hunter x hunter : Yoshihiro Togashi

Bleach : Kubo Tite

Inuyasaha : Rumiko Takahashi

Eyeshield 21 : Riichiro Inagaki dan Yusuke Murata

Warning : Gaje, Typo(s), Abal

Sumamary : Sun mengumpulkan tokoh-tokoh anime untuk melakukan sesuatu permainan bersamanya. Siapakah yang akan datang, dan apakah yang akan mereka lakukan?

Don't like don't Flame

Chapter 1: Pengumpulan Peserta

Di suatu pagi yang cerah. Seorang anak muda gaje yang lagi bete mendatangai kediaman Nobi dan meminta Doraemon untuk melakukan sesuatu bersamanya.

"Kau ini siapa?" tanya Doraemon saat memasuki kekamarnya. Awalnya dia mengira nobita sudah pulang, ternyata bukan.

"Aku Sun, Sun Fanfiction," ucap sun memperkenalkan diri. "Aku mau nyulik kamu, boleh gak?" Tanya Sun polos.

'Ni orang bodoh kali ya? Mau nyulik kok ngomong-ngomong,' pikir Doraemon sweatdrop. "Gak mau, aku mau makan dorayaki," tolak Doraemon dan berjalan menuju lantai bawah untuk mengambil kue favoritnya itu.

"Please ya~ ikut sama aku Doraemon~," Sun menahan tangan Doraemon dan ngeluarin jurus puppies eye no jutsu.

"Iya deh aku ikut. Lagipula aku ingin jalan-jalan," jawab Doraemon setuju.

"Asik.." Sun loncat-loncat gaje. "Nah, sekarang tolong keluarkan pintu kemana saja." Doraemon pun nurut dan mengeluarkan pintu kemana saja.

"Memangnya kita mau pergi kemana? Kalau nanti Nobita mencariku bagaimana?" Tanya robot kucing tersebut sambil mengeluarkan pintu berwarna merah muda.

"Gampang, Aku sudah menulis surat. Aku letakkan di atas meja belajar," ucap Sun sambil nunjuk ke meja belajar.

"Tidak di baca," ucap Doraemon yakin.

"Lho, memangnya kenapa? Apa nobita belum bisa membaca?"

"Percuma saj jika kau meletakkan diatas meja belajar, nobita tidak pernah belajar. Letakkan saja di atas kasur, pasti dibaca," jawab Doraemon dengan yakin pula.

"Oh iya lupa, hehe.. ayo dah kita berangkat"

Mereka berdua pun masuk kedalam pintu kemana saja untuk menuju kesuatu tempat.

Sekarang mereka berada di sebuah desa yang bagian tebingnya terukir wajah-wajah narsis dari pemimpin desa.

"Ini dimana?" tanya Doraemon sambil celingukan.

"Ini di konoha." Lebih tepatya di hutan konoha, diluar dari perkampungan pendududk. "Mau apa kita di hutan seperti ini?" tanya Doraemon heran.

"Pertama-tama kita bangun sebuah rumah dulu disini, kau bisa kan?"

"Jangan meremehkan aku ya" Doraemon lalu memasukkan tangannya kekantung celana, eh maksudnya kekantung ajaib.

"Rumah instan!" Jeng-Jeng-Jeng

Doraemon mengeluarkan sebuah rumah berukuran mini daari kantung ajaibnya.

"Bagaimana kita bisa masuk kedalamnya?" Sun mengamati rumah tersebut dengan heran. "Tanganku saja bahkan tidak bisa masuk,"

"Begini caranya". Doraemon lalu mengeluarkan sesuatu lagi dari kantungnya.

"Termos!" Jeng-Jeng-Jeng

"Termos ajaib ya?" Tanya sun dengan wajah terkagum-kagum melihat bentuk termos yang menyerupai roket itu.

"Termos biasa," ucap Doraemon watados.

Gubrak

Doraemon lalu menuangkan air panas dari termos itu ke atas rumah mini tadi, lalu menyingkir beberapa meter.

Bosh!

Dalam sekejap, rumah mini tadi berubah jadi sebuah rumah berukuran besar.

"Wah, kau hebat sekali Doraemon!" ucap Sun kagum.

"Doraemon gitu loh," bangga Doraemon menepuk-nepuk dadanya.

Mereka berdua lalu masuk kedalam rumah tersebut. Di dalamnya sangat luas. Ruang tamu berukuran besar, ruang makan, 6 kamar dengan masing-masing toilet di dalamnya, dan beberapa ruangan lainnya.

"Sugoi!" teriak sun sambil mengamati setiap ruangan yang ada didalam rumah tersebut.

"Tenanglah sedikit," ucap doraemon yang tampak kelelahan karena harus mengikuti sun memeriksa setiap kamar yang ada.

"Hwaa! Yang ini ada shower air panas dan bathtubnya!" teriaknya ketika memasuki sebuah kamar yang paling luas.

"Biasa aja kali," ucap doraemon dengan bahasa gaulnya. Dia ikut masuk kedalam kamar tersebut dan duduk diatas kasur yang sedang dipake sun buat mainan trampolin.

"Hehe.. gomen-gomen." Pemuda kekanak-kanakan tersebut menghentikan aksi lebaynya dan duduk disamping doraemon. "Kasurnya empuk sekali doraemon. Kamar ini juga besar sekali. Bahkan ini hampir seluas rumahku, hehe.." tawa sun dan hanya bisa dibalas senyuman doraemon yang tampaknya mengerti

Setelah puas menikmati kasur tersebut, Kemudian mereka berdua kembali meneruskan pembicaraan di ruang tamu.

"Selanjutnya apa lagi?" tanya Doraemon mulai antusias.

"Tolong keluarkan alat yang dapat mendatangkan orang dari tempat yang jauh atau dari alam yang berbeda sekalipun"

"Itu urusan gampang. Serahkan saja padaku." Doraemon mulai memasukkan tangnnya ke kantung ajaibnya lagi.

"Alat memanggil orang dengan paksa!" Jeng-Jeng-Jeng

Doraemon mengeluarkan sebuah mesin kecil dan beberapa kertas kosong.

"Pertama-tama, tuliskan nama orang yang diinginkan di kertas ini, lalu masukkan kedalam mesin ini dan tekan tombolnya" Doraemon memberikan penjelasan. Kemudian dia memberikan kerta-kertas kosong tersebut ke Sun.

"Yang pertama siapa yah?" Sun mikir dulu. "Dia saja dulu deh." Sun lalu menuliskan sebuah nama dan memasukkannya kedalam alat Doraemon.

"Tekan,"

Klik.

Bwoshh..

Tiba-tiba muncul seseorang di ruangan itu.

"Ini dimana ya?" tanya pria berambut putih dengan masker yang menutupi wajahnya.

"Selamat datang, Kakashi Sensei" Ucap Sun menyambut kedatangan Kakashi.

"Kau siapa?"

"Namaku Sun, penggemarmu. Boleh Foto bareng kan sensei?" ucap sun ssambil menjabat tangan Kakashi dengan antusias.

"I-iya" jawab Kakashi yang masih diliputi kebingungan.

Jepret-jepret-jepret

Sun berhasil foto bareng Kakashi Sensei. Jangan pada ngiri yah, hahaha *ditimpukin fans Kakashi*

"Siahkan duduk Kakashi," ucap sunn mempersilahkan Kakashi duduk.

"Ba-baiklah,"

"Selanjutnya." Sun menuliskan nama selanjutnya, membiarkan sejenak Kakashi yang masih tampak bingung.

Bwosh...

Orang kedua pun muncul

"Selamat datang Killua!" Sapa Sun sok akrab.

"Eh? Ini dimana? Kau siapa? Tadi kan aku sedang main kejar-kejaran dengan Gon," tanya Killua dengan nada kesal.

"Aku penggemar kamu Killua, foto bareng yach." Tanpa menghiraukan kekesalan Killua, sun langsung merangkul anak berambut putih itu dan mengarahkan kamera hape miliknya untuk berfoto.

"Hah?"

Tanpa pernyataan setuju dari Killua, Sun langsung foto-foto bareng Killua. Beberapa foto ada yang sambil nyubit pipi Killua, abis gemes sih.

"Hei hentikan, sudah cukup!" teriak Killua kesal

"Tuh kan dia jadi marah," ucap Doraemon yang baru datang dari dapur sambil membawakan teh hangat untuk para character yang sudah dan yang akan datang. "Silahkan diminum,"

"AAA! Ada musang bisa bicara!" Teriak Killua kaget.

"Aku ini kucing, bukan musang!" Teriak Doraemon gak terima dan mulai mengomel gak jelas. Dengan susah payah akhirnya Sun berhasil menenangkan Doraemon.

"Selanjutnya," Sun melanjutkan.

Bwosh...

Muncul satu orang lagi.

"Gon!" ucap Killua senang melihat kedatangan teman terbaiknya.

"Killua!" Ucap Gon senang juga lalu menghampiri Killua.

"Aku kira kita tidak akan bertemu lagi," ucap Killua mulai sedih.

"Aku kira juga begitu, karena kau tiba-tiba menghilang tadi." kemudian merekapun berpelukan.

'Lebay amat nih anak-anak, padahal belum ada 1 menit pisah,' batin Sun sweatdrop.

"Selanjutnya.."

Bwosh..

Muncul lah Naruto. Kemudian Miroku, Kurapika, Hisoka, dan Abarai Renji. Sun berhasil Foto bareng sama mereka semua, kecuali Hisoka, sereeem.

"Fiuh..akhirnya mereka semua sudah berkumpul~," ucap Sun sambil menyeka keringatnya. Emangnya cape apa?

"Hei kau yang disana!" Hisoka memanggil guru Kakashi yang lagi duduk santai sambil baca novel kegemarannya, 'Icha Icha paradise'.

"Aku?" tanya Kakashi sambil menunjuk hidungnya.

"Iya kau. Sepertinya kau cukup kuat, ayo kita bertarung," ucap Hisoka sambil menjulurkan lidahnya.

"Sepertinya aku jadi teringat seseorang," pikir Naruto saat melihat tindakan hisoka tadi dan mulai merasa mual.

"Hahahaha, aku tidak sekuat itu kok," jawab Kakashi merendah. "Maaf ya, saat ini aku sedang sibuk," ucap Kakashi santai kemudian melanjutkan 'kesibukkannnya'.

"Hmm..tidak terpancing ya," gumam Hisoka dengan nada kecewa.

"Ehem, bisa aku minta perhatiannya sebentar?" Ucap Sun pada para chara-chara anime tersebut.

Krik..krikk..krikk

Hanya ada suara jangkrik yang menjawab. Tidak ada yang mendengarkannya, semua lagi pada sibuk. Kakashi sensei lagi sibuk baca novelnya. Gon, Killua, dan Kurapika sedang mengobrol karena sudah lama tidak bertemu. Hisoka lagi asik bikin menara kartu. Naruto lagi meditasi. Renji dan Miroku lagii di pojok ruangan karena tidak ada satupun yang mereka kenal.

"BISA AKU MINTA PERHATIANNYA SEBENTAR!" teriak Sun pake toa. Saking kerasnya, tumpukan kartu Hisoka sampe rubuh.

'Bagus, sekarang perhatian mereka sudah kudapatkan,' batin Sun puas. "Nah, pertama-tama akan kuperkenalkan diriku dulu. Namaku Sun Setsuna. Aku mengumpulkan kalian asemua disini karen aku ingin melakukan sebuah permainan bersama kalian. Apa kalian setuju?" tanya Sun dengan semangat.

"TIDAK MAU!" Jawab mereka semua kompak.

"Aku mau pergi mencari Sasuke!" Ucap Naruto dengan semangat menggebu-gebu.

"Kami juga tidak mau. Kami ingin segera menghabisi Gen ei Ryodan secepatnya." Ucap Kurapika dan dibarengi anggukan Gon dan Killua.

"Aku juga tidak mau," miroku ikut angkat bicara." Tadi aku kan sedang asik bersama dengan wanita-wanita cantik." Tambah pendeta tersebut sambil ngiler karena membayangkan hal yang tadi sedang ia lakukan. Dasar mesum.

"Hei, jaga sikapmu pendeta, disini kan banyak anak kecil." Ucap Kakashi sambil menunjuk ke arah Gon dan Killua.

"Maafkan saya." Miroku mengerti dan menunduk tanda minta maaf.

"Hei! Siapa yang kau sebut anak kecil!" teriak Killua gak terima.

"Sudah Killua, sabar." Gon berusaha memegangi temannya tersebut.

"Bukan anak kecil ya?" Tanya Kakashi lalu menghampiri mereka berdua. "Apa kalian mau permen?" Tanya guru Kakashi sambil mengeluarkan permen dari sakunya dan menawarkannya kepada Gon dan Killua.

"Aku mau!" jawab mereka berdua cepat.

"Tuh kan masih anak kecil, hahaha." Kakashi mengerjai mereka.

"Kurang ajar kau, beraninya mempermainkan anak-anak!" teriak Killua emosi.

"Aku juga tidak mau!" Teriak Renji marah-marah. "Tadi aku sedang enak-enak tidur tapi malah di bawa kemari. Kau tidak tahu apa kalau kapten Kuchiki itu pelit sekali dalam memberikan waktu libur!" teriak Renji mencak-mencak.

Di tempat lain

"Kenapa berhenti, nii-sama?" tanya Rukia ke Byakuya yang sedang menemaninya ke pantai. Yakin nih?

"Entahlah, tapi sepertinya Renji menyebut-nyebut namaku." ucap Byakuya datar

"Mana mungkin, paling-paling dia sedang tidur seharian ini." kata rukia dengan tampang malas.

Kembali kecerita

"Aduh.. kok jadi begini sih!" teriak sun mulai bingung. "Doraemon, tolong keluarkan sesuatu dong," Bisik Sun ke Doraemon. Doraemon lalu mengeluarkan sesuatu dari kantung ajaibnya.

"Mahkota raja!"

Jeng-Jeng-Jeng

"Cepat kau pakai ini, mereka pasti mematuhimu!" Ucap Doraemon. Setelah memakainya Sun pun mulai berkata-kata lagi.

"Teman-teman, maukah kalian bermain bersama ku?"

"IYA!" Jawab mereka kompak.

"Berhasil doreaemon!" seru sun sambil manatap Doraemon

"Tentu saja,"

"Alat abad 21 memang hebat."

"Sebelum melakukan permainan, aku berikan kalian waktu satu jam untuk istirahat dan lebih mengenal rekan kalian nanti,"

"Apa maksudmu dengan rekan?" Tanya Kurapika kritis.

"Oh iya. Aku hampir lupa. Begini, aku kan membentuk 4 tim yang tediri dari dua orang. Kakashi sensei dan Killua tim A, Naruto dan Kurapika tim B, Gon dan Miroku tim C, Hisoka dan Renji tim D. Tim A di kamar no 1, tim B dikamar no. 2 dan seterusnya." Jelas Sun panjang dan lebar.

"Kenapa aku harus berpasangan dengannya?" Tanya Renji yang sepertinya merasa tidak nyaman dengan orang yang menjadi rekannya.

"Tim dipilih berdasarkan kesamaan warna rambut. Bisa dimengerti?"

"Mengerti." jawab mereka semua kompak.

"Kalian kami berikan waktu satu jam untuk beristirahat, saling mengakrabkan diri, dan menyiapkan diri untuk permainan kita nanti. Nah, silahkan beristirahat!" ucap sun dan kemudian para character kesayangan kita mulai memasuki kamar yang telah di tentukan.

.

.

.

Di kamar no. 1 (Kakashi dan Killua)

"Hei paman," Panggil Killua ke Kakashi.

'Paman katanya? Apa aku sudah setua itu?' batin Kakashi yang langsung pundung di pojokan kamar.

'Ada apa dengan orang ini?' batin Killua sweatdrop. "Paman, kau ini ninja kan?" tanya Killua yang bisa menilai profesii seseorang hanya dengan melihat seragamnya.

"Iya benar, " ucap Kakashi memebenarkan perkataan Killua. "Tapi jangan panggil aku paman ya, panggil saja aku Kakashi. Kau mengerti kan anak kecil," Ucap Kakashi sambil mengacak-acak rambut Killua.

"Jangan panggil aku anak kecil! Panggil aku Killua!" ucap Killua sambil menepis tangan Kakashi.

"Baiklah baiklah," Kakashi menyingkirkan tangannya dari kepala Killua. "Ngomong-ngomong, apa kesukaaan mu Killua?" Tanya Kakashi mencoba untuk akrab.

"Ehm..apa ya?" Killua mencoba mengingat-ingat hal yang disukainya. "Aku sih paling suka saat membunuh orang," kata kilua dengan jari telunjuk di dagunya. Kakashi hanya bisa benGong mendengarnya.

'Nih anak orang tua nya gimana sih ngedidiknya, gak bener amat.' batin Kakashi sweatdrop.

"Membunuh orang? Apa orang tua mu tidak marah Killua?"

"Tentu saja tidak. Yang menyuruhku untuk membunuh orang kan mereka. Ayahku, Ibuku, Kakekku, Kakakku, bahkan Adikku yang masih kecilpun juga seorang pembunuh," ucap Killua tanpa berdosa.

'Keluarga macem apaan tuh?' batin Kakashi makin sweetdrop saat mendengarnya. Ya keluarga zaoldyk lah, hahaha.

"Kau sendiri, apa pernah kau membunuh orang?" tanya Killua dengan nada meremehkan.

"Tentu saja, aku kan seorang ninja,"

"Dengan apa? Sepertinya kau terlihat lemah," Killua memperhatikan Kakashi dari atas kebawah. "Tidak ada tampang seorang pembunuh sama sekali," pikirnya merendahkan Kakashi.

"Bisa dengan ini." Kakashi mengeluarkan sesuatu dari kantong peralatannya dan menunjukkan kunainya.

"Biasa sekali," komentar Killua dengan nada bosan.

"Bisa juga dengan…" Kakashi membungkuk, menghadapakan wajahnya persis didepan wajah Killua.

"Apa?" tanya Killua heran.

Kakashi lalu membuka penutup mata sebelah kirinya.

"Sharingan," ucap Kakashi pelan.

Suiing...

Tiba-tiba saja Killua merasakan sesuatu yang aneh. Dalam seketika tempat Killua berada langsung berubah. Tanah lapang yang sangat luas.

"Ini dimana!" teriak Killua kebingungan. Dia berusaha untuk menggerakkan tangan dan kakinya, tapi dia malah mendapati tubuhnya terikat pada sebuah tiang besar. Kedua tanganya direntangkan kearah yang berbeda posisi disalib.

"Hei! Ninja aneh kau dimana! Apa yang kau lakukan padaku?" Tanya Killua panik sambil terus meronta-ronta.

"Killua," panggil seseorang dihadapan Killua. Seseorang yang sudah sangat familiar dimatanya.

"Ka-kakak," ucap Killua dengan suara bergetar. "Apa yang kau lakukan disini?"

"Apa yang aku lakukan kau bilang?" Tanya balik illumi sambil tertawa kecil. "Sudah jelas kan, aku akan membawamu pulang," ucap makhluk unik tersebut dengan tatapan dingin.

"Aku tidak mau pulang!" teriak Killua bersikeras dan mulai memikirkan Gon. "Aku ingin terus bersama Gon!"

"Anak itu lagi rupanya." Tampak Illumi mulai merasa kesal. "Kalau begitu, aku akan…"

Kemudian muncul Gon diantara illumi dan Killua.

"Killua, apa yang kau lakukan?" Tanya Gon sambil melihat ke Killua.

"Membunuhnya," illumi meneruskan kalimatnya dan mengarahkan tangannya untuk menusuk Gon dari belakang.

"TIDAK!"

Suiing...

Killua membuka matanya denga badan penuh keringat dan napas terengah-engah. Dilihatnya Kakashi masih berada didepannya dengan santai. Bocah berambut putih tadi langsung meloncat kebelakang untuk menjaga jarak dari Kakashi.

"Apa itu yang barusan? Apakah itu nen?" pikir Killua sambil melihat ke arah Kakashi yang sudah menutup sharingan nya. "Itu bukan nen, aku tidak merasakan hawa keberadaan nen dari orang ini, hanya saja yang tadi itu, benar-benar seperti nyata." Killua masih memikirkan hal yang barusan terjadi padanya.

"Apa kau baik-baik saja Killua?" tanya Kakashi.

"I-iya." jawab Killua gemetar. "Apa kau membunuh orang dengan cara tadi?"

"Yang barusan cuma salah satu cara saja, aku masih punya banyak cara yang lainnya. Mau coba?" tanya Kakashi sambil terenyum.

"Ti-tidak usah," jawab Killua setengah takut.

"Tenang saja, aku tidak akan membunumu. Kita ini, satu tim kan?" ucap Kakashi sambil menjulurkan tangan kanannya.

"Iya, mohon kerja samanya," ucap Killua sambil menjabat tangan Kakashi.

'Anak yang menarik,' batin Kakashi.

'Ternyata dia ninja yang hebat,' batin Killua

.

.

.

Di kamar no 2 ( Naruto dan Kurapika)

"Huwaaa! Kenapa aku harus di pasangkan dengan dia!" teriak Naruto di dalam kamar. Gak sadar klo orang di sebelahnya lagi nahan marah mendengar ucapannya.

"Hei kau!" Naruto menunjuk Kurapika.

"Aku tidak mau satu tim dengan wanita berdada rata sepertimu!" ucap Naruto dengan tidak sopannya.

"AKU INI PRIA!" teriak Kurapika sambil memberikan hujan lokal ke Naruto.

"Apa?!" teriak Naruto gak percaya sambil mengedip-ngedipkan matanya berulang kali. "Klo begitu biar aku periksa dulu," ucap Naruto sambil tersenyum mesum.

"A-apa yang mau kau lakukan?" tanya Kurapika panik sambil menutupi badannya dengan menyilangkan kedu tangannnya di depan dada. Dia cuma bisa merinding saat Naruto mulai berputar-putar mengelilinginya dan menatapnya dengan tatapan mesum.

"Ternyata memang seorang pria," ucap Naruto setelah selesai dengan 'pengamatannya'. "Tapi kau terlihat cantik," puji Naruto.

"Terima kasih," ucap Kurapika gak sadar.

"Tuh kan wanita, hehe.." ucap Naruto dengan nada mengejek

"AKU INI PRIA!" teriak Kurapika lagi, tapi kali ini disertai dengan bogem mentah ke Naruto hinga pemuda malang itu terpental.

Buakh bruk!

"Kau ini kenapa sih, aku kan cuma bercanda!" ucap Naruto sambil mengelus-elus pipinya yang terkena bogem dari Kurapika.

"Ma-maafkan aku. Apa kau terluka?" tanya Kurapika sambil membantu Naruto berdiri.

"Tidak apa-apa, aku sudah terbiasa kok di pukul seperti itu oleh Sakura. Pukulannya bahkan lebih kuat darimu," ucap Naruto yang sudah berdiri kembali.

"Siapa itu Sakura?" tanya Kurapika

"Dia itu rekan satu tim ku. Dia wanita yang sangat menyeramkan, dia itu... nenek Sihir." ucap Naruto dengan muka yang diserem-seremin.

Di tempat lain

"Sakura, kenapa berhenti?" tanya ino yang lagi jalan-jalan dengan Sakura.

"Entahlah, tapi sepertinya aku ingin sekali memukul Naruto saat ini," jawab Sakura sambil mengepalkan tangannya.

Kembali ke Naruto dan Kurapika.

"Kurapika, apa kau punya keinginan yang sangat kuat dalam hidupmu?" Tanya Naruto pada Kurapika.

"Ya, aku ingin sekali membunuh sekelompok orang. Orang-rang yang telah membantai suku ku," ucap Kurapika sambil menahan amarahnya.

'Spertinya aku pernah mendengar kata-kata seperti ini. Oh iya, Sasuke,' batin Naruto sambil mengigat sasuke yang sama-sama klannya juga dibantai. "Siapa nama kelompok trsebut?"

"Gen e riodan. Atau yang lebih dikenal dengan sebutan, laba-laba." Saat mengucap laba-laba mata Kurapika berubah jadi merah.

'Ma-matanya berubah jadi merah, sama seperti Sasuke.' batin Naruto terkejut. "Sudah-sudah, jangan emosi begitu," Naruto menenangkan Kurapika.

"Maafkan aku," ucap Kurapika sambil menutupi matanya. "Kalau kau, apa kenginan terbesarmu?" tanya balik Kurapika.

"Cita-cita ku adalah menjadi seorang Hokage! Hokage yang melampaui hokage-hokage sebulmnya!" jawab Naruto dengan semangat berapi-api.

Kurapika yang melihatnya ikut merasakan aura semnagt yang luar biasa dari Naruto dan mulai tersenyum. "Mohon kerjasamanya nya ya Naruto," ucap Kurapika

"Yosh!" ucap Naruto semangat.

TBC

oooo00000000000000oooo

Dibalik Layar

HUAAH! Fic pertama belum kelar tapi dah publish yang baru, hehehe.

Sekalian aku juga mau promosiin fic pertama ku yang judulnya Akatsuki di pecat chapter 2 udah update.. Review PLEASE biar Sun semangat ngelanjutinnya...Arigatou

Kakashi : "Aku terlihat keren disini, makasih ya!"

Sun : "Sama-sama Kakshi-Sensei."

Killua : "Kenapa aku jadi terlihat lemah hah!"

Sun : "Tapi kau tetap terlihat imut Killua"*meluk-meluk Killua*

Hiruma : "Hei anak pendek! Mana perwakilan dari Eyershield?"

Sun : "Maaf Hiruma san, kayaknya gak jadi dah, soalnya pesertanya udah cukup."

Hiruma : "Mau macam-macam dengan ku ya, hihihi" *Nodongin senapan ke kapala Sun*

Sun : "Ampun Hiruma -san. I-iya deh, besok aku masukin dari anime Eyeshield."

Hiruma : "Begitu kan lebih baik."

All Chara : "REVIEW YA..." ^.^