Disclamer : Brocoli
Genre : fantasy, family dan lain sebagainya
Warning : typo(s), ooc, abal, gaje, sho-ai dan lainnya lupa
A/N : Hola, saya datang! Ini fanfic kedua saya silahkan baca :D
Summary : Salahkan si pangeran agnapolis yang seenak jidat menyanyikan sebuah mantra dihadapan para senpainya dan setelah itu terdengar lengkingan suara cadel. Hanya ingin menunjukkan bakat katanya tapi malah merepotkan anggota STARISH. Memangnya apa yang terjadi?
Ok, semboyan saya :D
Tertarik? Silahkan review :D
Tidak Tertarik? Silahkan klik tombol 'Back'
Tertarik, tapi gak mau review? Silahkan 'Fav' XD
Tidak tertarik tapi mau review ? Ampun jangan Flame DX
Reader and Silent Reader, welcome :D
Enjoy :D
Hari ini dimulai dengan pagi yang sibuk untuk Cecil Aijima si pangeran Agnapolis sekaligus member baru STARISH. Mr. Shining memintanya untuk menemui para senpainya member Quartet Night entah untuk keperluan apa Cecil pun tak tau.
"O-hayou." Logat khas Cecil menggema disebuah ruangan yang sangat familiar dengannya, ruang latihan STARISH. Disana para senpai duduk berjejer.
"Cepat masuk Aijima." Perintah Camus, pemuda berambut creamy panjang. Cecil menurut dan segera menutut pintu."Tunjukkan bakatmu."
Cecil mengernyitkan alisnya bingung. Dia datang kesini dan Camus menyuruhnya menunjukkan bakatnya apa maksudnya?."Bakat?"
"Jangan lama-lama Aijima kami juga banyak urusan." Sekarang si iris heterochrome ikut bersuara, Ranmaru Kurosaki.
"Menunjukkan bakat seperti apa?" sepertinya Cecil masih belum faham dengan perintah senpainya.
"Hanya menunjukkan keahlian lainmu selain bernyanyi apa kau tak bisa?" sindir pemuda pendek berambut biru muda Ai Mikaze.
"Kalian semua jangan bilang to-the-point seperti itu tanpa memberitahu kejelasannya kepada Cecil dia jadi bingungkan~." Reiji menatap Cecil iba. Teman-temannya ini terlalu terburu-buru."Na, Cecil kau pasti bingung kenapa kami menyuruhmu menunjukkan bakat." Cecil mengangguk.
"Ok, akan aku jelaskan." Pemuda bersurai coklat itu memandang Reiji serius."Karena kau adalah idol baru kau pasti tak mungkinkan hanya bernyanyi saja penonton pasti bosan jadi disini kami berempat akan membantumu mengasah bakatmu yang lain, kau pasti punyakan?"
Cecil terdiam."Bakat yang lain." Dia tampak berfikir."Aku bisa sihir!"
"Maksudmu sulap?" Ai mengoreksi kata-kata Cecil.
"Tidak aku benar-benar bisa sihir."
"Tunjukkan." Tegas Camus.
Cecil mengangguk. Bibirnya tampak merapalkan sesuatu. Kalimat yang cukup berirama yang jauh dari kesan sebuah mantra. Para senpai menatapnya bingung.
Cecil berputar dengan anggun. Sama persis dengan gerakannya saat debut dengan STARISH dulu. Cahaya hijau mulai berpedar. Yang awalnya hanya melingkupi tubuhnya kini cahaya itu memenuhi seluruh ruangan.
"Sugeeee!" teriak Reiji riang.
.
.
Poff
.
.
Semua terjadi begitu cepat.
"Aijima/Cecil/Aijima belhenti!"
"Uwaaaaaaa!"
.
.
.
"Aijima kembalikan aku jadi nolmal lagi!"
"Uweeee Otoya bagaimana ini?"
"A-aku juga tidak tau Cecil!"
"Toki, aku mau digendong!"
"Ku-kutobuki-senpai..."
"Ai-senpai kawaii!"
"Shi-shinomiya le-lepaskan ak-khu!"
"Natsuki dia bisa mati cepat lepaskan!"
"Bakayalou, jangan menyubit pipiku Jinguji aku bukan anak kecil!"
"Kurosaki-senpai terlihat sangat tidak menakutkan, bukan begitu Masa."
"Kurasa begitu."
"Hijilikawa kenapa kau ikut-ikutan juga!"
.
.
.
"Hmm apa mungkin sifat mereka juga akan berubah seperti anak kecil?" Ren mengusap dagunya sambil memperhatikan senpainya yang sedang terkena petaka(?). Ranmaru duduk tenang diantara Ren dan Masato.
"Otoyan, suapi aku~" Reiji menunjuk cheese cake yang tersaji satu-satu untuk mereka.
"E-e su-suapi?" Otoya menggaruk tengkuknya. Dia merasa canggung dengan tingkah senpainya.
"Kegi! Aaa~ "
"Kutobuki-senpai jadi sangat manja dari biasanya." Tokiya yang sedari tadi mengamati bocah pendek bersurai coklat itu akhirnya ikut berpendapat.
"Ne, Ai-senpai boleh kupanggilkan Ai-chan?"
"Dame! Kkh! A-aku ti-tidak bel-na-na_!" pelukan Natsuki menjatuhkan korban(?).
"NATSUKI!" pekik Syo panik."Kau membunuhnya!"
.
.
.
"Tadaima."
"Okaeri Cecil/Aijima/Ceci/Cecil-kun."
"Bagaimana Cecil? Apa senpai-tachi bisa kembali normal?"
Cecil tersenyum cerah."Tentu saja~"
"Cepat ubah aku!" Camus dan Ranmaru berlari menghampiri Cecil.
"Tidak secepat itu." Ucapan Cecil menghentikan lari kedua bocah.
"Ha? Kenapa?!"
"Mantraku perlu penawar, tapi aku lupa penawar yang seperti apa, Tou-sama juga tak memberitahuku tadi."
"Nani!"
"Ta-tapi aku akan berusaha mengingatnya." Cecil terlihat ketakutan saat Ranmaru dan Camus memberi tatapan tajam kearahnya.
"Aijima apa ada efek lain selain tubuh mereka mengecil?" Tanya Tokiya dengan nada serius.
"Ada_" Cecil menggantung kalimatnya."Jika mereka terlalu lama dalam tubuh kecil mereka, tidak menutup kemungkinan mereka akan berubah menjadi anak kecil_"
"Jadi maksudnya_" Otoya berdiri dari duduknya."Senpai-tachi akan mengalami masa kecil lagi begitu!" Cecil mengangguk.
"Berapa lama waktu yang diperlukan untuk merubah senpai-tachi menjadi kecil permanen?" Ren menegakkan duduknya, suasana ini semakin tegang.
"Kurang lebih dua minggu tepat saat bulan purnama, tapi bisa juga lebih cepat." Semuanya menatap Cecil bingung."Jika senpai-tachi berkelakuan seperti anak kecil itu akan mempercepat perubahan mereka." Semua sontak menoleh kearah Reiji.
"Rei-chan, aku tak mau kau menjadi kecil selamanya!" Otoya menghambur kearah Reiji dan memeluknya.
"Nyanyi(nani)?" mulut Reiji masih penuh dengan kuenya.
"Iyada! Aijima kembalikan kami secepatnya!" tuntut Camus, Ai dan Ranmaru.
"Satu lagi, saat semakin dekat dengan waktunya kelakuan senpai-tachi akan berangsur-angsur menjadi seperti anak kecil."
"Kita harus segera menemukan penawarnya!"
.
.
.
To be Continue
Mari mampir dan memberi saya semangat untuk membuat chapter baru :D
Review please~
RRNRd
