Chapter 1: I'm Kagamine Len The Cool Idol

Me: Kyaaaaaaaa~~~ Fict kedua nih~~

Rin: Senangnya~ ^^

Len: Semoga bertambah baik.

Hino: Awas Gaje!

Me: Hino-chan jahat! QAQ

Hino: Cepatlah! Jangan banyak omong! Disclaimernya!

Me: Hiks! Len.. Tolong bacakan ya..

Len: Kok aku?

Me: Soalnya kamu peran utama di chapter ini... cepat!

Len: Gheh! Baiklah!

Disclaimer: Vocaloid bukan punya Mai melainkan punya Yamaha Crypton dan penciptanya. Kalau punya Mai, Len bakal jadi bahan bully-an semua...-

Len: Hei! Apa ini?

Me: Lupakan! Ayo kita mulai~~

Len: Oke! Aku dikacangin lagi!

WARNING!: Typo bertebaran, OOC (?), Gaje (semoga nggak), abal, diksi aneh, alur kecepetan, dll.

.

.

.

.

Len POV

"Kyaaaaaaaaaa, Len! Lihat sini!"

"Len! Matilah bersamaku!"

"Aku mau nosebleed~"

Heh! Cewek-cewek berteriak padaku karena kekerenanku. Aku berbalik ke arah mereka dan melemparkan senyumku pada mereka. Ada yang nosebleed, pingsan, terharu bahkan mati (?). Aku jadi merasa berdosa.

Eh? Aku belum memperkenalkan diri? Aku Kagamine Len. Seorang cowok keren yang sangat terkenal. Tentu saja! Aku ini kan Idola beken, keren yang sedang naik daun. Ups, aku bilang keren 2 kali ya? Hehe..

Hari ini aku masuk sekolah seperti biasa karena memang hari ini aku tidak ada kerjaan. Aku kelas 1 SMA sekolah VOCATAU Gakuen. Sekolah terkenal yang hanya bisa dimasuki orang terkenal, kaya raya, dan jenius baik di semua pelajaran ataupun satu pelajaran.

Oke. Aku memang tidak jenius, bahkan nilai-nilaiku hampir selalu pas-pasan (kecuali olahraga sih). Tapi aku terkenal dan keren! Heh! Aku tidak pernah bosan mengatakan kenyataan bahwa aku keren! Narsis? Bukan Kagamine Len namanya kalau tidak narsis.

"Len!"

Seorang cowok berambut hijau teal dengan bau-bau negi disekitarnya memanggilku.

"Yo Mikuo! Lama tidak bertemu."

Aku membalas panggilan sahabatku itu sambil melambaikan tanganku.

"Lama apanya? Kemarin juga aku main ke rumahmu." Sekarang Mikuo berjalan sejajar denganku. "Itu kan bukan di sekolah, lagian sekalian biar kayak di drama-drama gitu deh~" "Itu mah lebay" kata Mikuo.

"Tumben kau sekolah? Kau dipecat dari kerjaanmu?" Tanya Mikuo "Aku? Dipecat? Kau bermimpi Mikuo? Aku yang keren ini seumur hidup tidak akan dipecat! Kebetulan saja hari ini aku tidak ada kerjaan!" Kataku "NARSIS!" Mikuo menjitakku.

Akhirnya kami sampai di kelas 1-3. Aku membuka pintu kelas itu, dan... Teman-teman langsung menerjangku.

"Len! Lama tidak bertemu! Bagaimana pekerjaanmu? 100 es krim yang kuminta kau beli?" Tanya Kaito. Maaf Kaito, aku tudak mungkin membeli 100 es krim untukmu~

"Len-sama~~~ Aku kangen padamu!" Kata seorang cewek. Namanya... Rune? Nero? Nure? Ah! Aku lupa!

"Lama tidak bertemu Len, bagaimana kabarmu?" Tanya Meiko. Sepertinya dia yang paling waras diantara sahabat-sahabatku saat ini (?). Berbeda sekali dengan Kaito pacarnya... . . . Gheh! Kutarik perkataanku! Dia bau sake! Kenapa dia bisa tidak ketahuan minum sake atau terkena hukuman dari guru?!

"Ah! Mikuo! Kamu ada toh!" Kata Gumi. Mikuo langsung pundung.

"Hei! Satu-satu! Aku jadi bingung mau jawab yang mana!"

Akhirnya aku dibiarkan duduk. Semua langsung mengelilingi mejaku. Lalu aku pun menjawab pertanyaan mereka semua.

Ups! Tidak semua! Ada 2 orang yang pengecualian. Pertama Hatsune Miku, cewek berambut panjang twintail berwarna hijau teal. Dia mirip dengan Mikuo tapi kata Mikuo mereka sama sekali tak ada hubungan darah. Dia terkenal karena kecantikannya. Tapi sayang aku yang keren ini tidak tertarik padamu.

Kedua, sahabat Hatsune Miku. Kagami Rin. Cewek yang hampir dikenal semua orang di sekolah ini... Dalam arti lain.

Dia cewek paling kuper di sekolah dan otaku game... sepertinya.

Dia memakai kacamata tebal, dan rambutnya seperti tidak disisir. Dia memakai pita besar di belakang kepalanya, hanya dipakai, tidak dia ikatkan... . . . Bagaimana pita besar itu bisa menempel? Lupakan!

Dia juga satu-satunya cewek yang benar-benar tidak tertarik padaku. Berbeda dengan Meiko dan Gumi yang pernah suka padaku. Dia sama sekali tidak menampakan tanda-tanda bahwa dia tertarik padaku. Bahkan walau aku mengeluarkan senyum mautku. Dia hanya terus diam sambil bermain game. Sekarangpun dia masih memainkan gamenya sambil mengobrol dengan Hatsune Miku.

Walau dia maniak game, dia cewek paling jenius di sekolah ini. Bahkan walau dia terus bermain game ternyata olahraga termasuk sangat baik. Pokoknya dia benar-benar tepat disebut jenius! Hei... Aku tidak tertarik padanya... Sudahlah! Back to story.


Sekarang sudah istirahat... Tadi pelajaran Luka-sensei membosankan sekali, mana aku sudah lapar lagi. Aku ingin cepat-cepat makan.

"Hei Len! Kamu mau makan apa?" Mikuo mencolek bahuku. "Hmmm... Bagaimana kalau kita makan su-"

utau kotoga uri desuga.. kagenagara doryoku shiterunodesu

Telponku berdering. Sial! Mengganggu saja!

"Halo?" Aku mengangkat telpon itu, ke tempat yang lebih sepi.

"Len? ini aku! Teto" Ternyata bu Manager.. Ada apa ya?

"Ya. Ada apa?" Tanyaku "Maaf ya Len... Ada pekerjaan mendadak untukmu. Kamu bisa?"

Pekerjaan mendadak lagi? Oh, baiklah...

"Aku sih bisa-bisa saja. Di mana? Kapan?" Tanyaku lagi "Tentu saja sekarang Len.. Aku akan menjemputmu tunggu sebentar!"

TUT.

Telpon itu pun mati.

"Ada apa Len? Pekerjaan lagi?" Tiba-tiba Mikuo ada di sebelahku. "Tepat! Aku harus minta izin ke Guru sekarang untuk bekerja sekarang..." Aku menghela nafas.

"Sekarang?!" Mikuo kaget "Sudah kubilang kan?" Aku menjawabnya sambil berjalan ke ruang guru. Aku tidak jadi makan deh...

"Kuantar deh..." Mikuo menawarkan diri "Thanks!"

Akhirnya kami pun pergi ke ruang guru bersama, Tepat setelah itu bel masuk berdering. Maaf Mikuo, kaupun jadi tidak makan. hehe...


"Terima kasih Len! Kami benar-benar terbantu!" Kata seorang staf di sana.

"Terima kasih kembali." Aku tersenyum bisnis padanya. Lalu ke tempat manager.

"Makasih ya Len! Sorry ngedadak!" Kata manager sambil mengedipkan matanya. Dia memang semangat, Oh ya! Walaupun begitu dia masih 19 tahun lho!

"Ya ya.. Ada pekerjaan lain?" Tanyaku. "Tidak ada! Mungkin besok juga kosong. Kuusahakan tidak mendadak lagi deh.. Sekarang kau boleh pulang! Mau kuantar?" hmm... Mungkin ada baiknya sekali-sekali aku pulang sendiri, lagipula sekalian jalan-jalan sore. Aku tinggal memakai topiku untuk penyamaran.

"Tidak deh, aku mau pulang sendiri saja." Kataku sambil mencari topiku "Oke! Aku juga mau kencan dengan pacarku! Jadi aku duluan ya! Byeeeeeeeee~~~~~" Lalu dia pun langsung melesat pergi. Dasar! Dia managerku bukan sih?

Aku pun langsung memakai topiku dan pulang.


"Fuh.. Udara sore hari memang segar!" Kataku sambil masih terus berjalan. Hmm... Kelihatannya Penyamaranku ini berhasil.

Sudah lama tidak menghirup udara segar dengan bebas. Yah... Sejak aku menjadi idola (beken).

Jika aku keluar tanpa memakai penyamaran pasti, hah... Jangan tanya! Jangankan menghirup udara segar, yang ada malah SESAK karena dikerumuni orang-orang. Resiko jadi Idola (beken).

Aku melewati gedung-gedung tinggi yang besar. Tapi walau ada gedung tinggi tetap tidak bisa melindungiku dari matahari sial itu! Dan.. tentu saja aku terkena panas matahari itu, alhasil.. aku Kepanasan!

Aku mengeratkan topi yang kugunakan untuk menyamar itu. Ternyata di saat begini berguna juga ya!

"Hei! Lihat! Itu seperti Kagamine Len, Idola yang sedang naik daun itu ya?"

Ups, Gawat! Sepertinya salah satu penggemarku. Aku segera memalingkan muka.

"Hah? Mana? Mana? . . . Ah! Benar! Tapi... Mana mungkin kan Kagamine Len itu berjalan sendirian di tempat seperti ini?"

"Hmmm... Benar juga..."

Good people temannya (?)! Dengan begini aku be-

"Memang tidak mungkin! Tapi aku kan tidak bilang jangan mendekatinya! Toh memang dia ganteng! Kita kenalan yuk!"

Bad people (?)!

Aku langsung kabur dan masuk ke gang kecil agar tidak didekati mereka! Bisa ketahuan aku! Lagipula sekalian berteduh dari matahari, mencari jalan yang lebih dekat, dan sekalian jalan-jalan deh! I'm Genius!

Di sini sepi, dan sejuk. Mungkin karena terhalang pohon dan beberapa rumah-rumah kecil. Hmm... Sudah kuputuskan, tempat ini akan menjadi tempat favoritku ke-20! Toh aku memang sudah bosan denagn tempat favoritku yang lama! Hahahahaha... XD

Aku masuk ke semak-semak untuk mencari tempat yang tepat untuk beristirahat! Ya, aku memang suka mencari tempat yang nyaman untuk istirahat. Biasanya tempat untuk nongkrong, baca buku (komik), atau tidur siang!

Rumah?

Yah... Itu bukan tempat yang tepat untuk istirahat bagiku. Aku haya pulang ke 'rumah' ketika malam hari untuk tidur. Tentu saja! 'Rumah' itu memang bukan tempat yang nyaman untukku, karena... suatu hal...

Aku menutup mata dan merentangkan tanganku untuk menghirup udara segar. Angin sepoi-sepoi berhembus membuat rambutku ikut bergerak-gerak. Sejuk sekali...

Aku mengingat masa itu... ketika aku berumur-

DRAP DRAP DRAP DRAP DRAP!

Suara orang berlari itu membuyarkan lamunanku.

Eh? Suara orang berlari? Men.. Mendekat?!

Aku perlahan membuka kedua mataku dan...

"AWAAAAAAAAAAAAAAA!S!"

"UWAAAAAAAAAAA!"

BRAK! BRUK! DUK!

"Aaaaw..." "Adudududuh..."

Aku terjatuh oleh seorang gadis tidak dikenal. Dan tentu saja... SAKIT! Siapa sih?

Kulihat cewek itu seang menunduk kesakitan. Lalu perlahan dia melihat ke arahku, dan... wah...

Matanya biru sapphire, rambutnya terlihat halus berkilau, sebahu berwarna honey blond, Kulitnyapun terlihat halus dan mulus, mukanya kecil dan memakai pita besar di atas kepalanya yang menambah keimutannya.

Pita besar itu... rasanya aku pernah lihat...

Eh? Itu kan seragam sekolahku! Rasanya aku tidak pernah melihatnya! Gadis semanis ini bersekolah di sekolahku? Kalau memang iya seharusnya sudah pernah kujadikan target! Lupa? Mana mungkin! Aku tidak pernah melupakan gadis yang pernah menjadi targetku!

Tapi jangan salah paham! Aku bukan playboy yang memacari seluruh cewek, hanya bermain-main saja kok~

Hmmm.. Apa dia murid baru ya? Aku tidak pernah mendengar hal itu sebelu-

"Hei! Kalau jalan hati-hati dong! Jangan menutup mata dengan wajah bloon di tengah jalan begitu! Bodoooooh!" Bentaknya.

Eh? Loh? Kenapa aku yang disalahkan? Dia kan yang menabrakku!

"Enak sa- Auuuw!" Baru aku mau membalas tapi dia malah menjitakku.

"Urusai! Jangan memotong pembicaraan orang! Super bodoh!" Lalu dia melesat pergi. Rasanya aku tidak memotong pembicaraannya deh!

Muka manis, kelakuan nol! Sialan!

Aku berdiri membersihkan celanaku yang kotor. Dan aku melihat sebuah benda di tanah. Apa itu? Pulpen? Mugkin milik anak tadi.

Aku mengambil pulpen itu. 'Milik tempat penitipan anak Fumino. Jln. Maichan no. 22 ^^' itu yang tertulis di sana.

Tempat penitipan anak Fumino? Rasanya aku pernah mendengarnya. Apa orang tua anak tadi bekerja di sana?

Fuh... Karena aku baik dan keren (?), aku akan memaafkanmu dan mengembalikan ulpen ini padamu. Toh kalau tidak salah jalan Maichan itu dekat sini.

Ting!

Aku punya ide untuk membalasnya (karena aku tidak memaafkan semuanya)!

Aku tersenyum kecil dan mencari tempat itu.

Ah! Kebetulan ada orang lewat, aku akan bertanya padanya. Aku mempererat topiku dan menyapanya.

"Permisi!" Aku menyapanya dari belakang. Dia menoleh kepadaku. Rambutnya berwarna putih diikat satu ke bawah. Mungkin umurnya sekitar 20-an.

Sekilas kulihat matanya terbelalak tetapi mukanya biasa. Lalu dia tersenyum ramah. Mungkin hanya perasaanku

"Maaf, apa kakak tau di mana Tempat penitipan anak Fumino?" Tanyaku ramah, aku memakai kata kakak agar mendapat kesan baik.

"Memang, unutk apa adik manis ini mencari Tempat penitipan anak Fumino?" Tanyanya. 'A-dik ma-nis'?

"Aku ingin mengembalikan pulpen ini. Sepertinya tadi terjatuh." Aku memperlihatkan pulpen itu padanya. Dia melihatnya lalu tersenyum.

"Terima kasih. Itu memang milik anak yang tinggal di tempat kami. Aku juga mau ke sana, ayo ikut. Lagipula lebih enak memberkannya langsung kan?"

"Eh? I... Iya. Teima kasih." Balasku masih tersenyum. 'tinggal'? 'tempat kami'? Apa dia pemilik tempat itu? Muda sekali.

"Namaku Yowane Haku, pemilik Rumah Fumino."

"Rumah Fumino?"

"Ah! Tempat penitipan anak Fumino disingkat jadi Rumah Fumino... Hehe.. Terlalu panjang sih..." Dia tersenyum.

Ternyata memang pemilik tempat.

"Namaku kagami- maksudku Kaganime Len! Senang berkenalan anda, Haku-san" Aku balas tersenyum.

Tentu saja aku tidak memakai nama asliku! Aku tidak mungkin mengatakan identitasku sembarangan! Siapa tahu dia penggemarku! Dia diam sebentar lalu kembali tersenyum

"Baik... Kagamine Len-kun! Ayo!" eh? 'Kagamie'? jangan-jangan ketahuan? Mungkin.. aku salah dengar.

Lalu akupun mengikutinya.

Tidak sampai sepuluh menit kami sudah sampai.

Tempat yang cukup besar dan bersih. Tapi dibandingkan tempat penitipan anak yang bisanya ini lebih mirip dengan rumah. Mungkin karena itu disingkat Rumah Fumino.

Tidak lama aku pun melihat gadis yang tadi. Dia dikelilingi anak yang berusia sekitar 3-7 tahun. Dia tertawa dengan bahagia dan sama sekali tidak terlihat terpaksa.

Bebeda sekali dengan tadi. Dia maaaaaniiiiiiis... sekali. Cewek memang lebih manis jika tertawa.

Haku-san masuk ke gerbang kecil itu untuk memanggil anak tadi. Aku menunggunya di luar gerbang. sepertinya dia belum sadar akan kehadiranku.

"Rin... aku pulang." Rin? Rin? Rasanya aku pernah dengar...

"Ah! Haku kaa-san? Selamat datang! Kok lam-" Aha! Dia sadar juga!

Dia melihatku kaget, aku hanya melemparkan senyumku. Dia menatap tajam lalu memalingkan muka.

Dia berjalan ke arah Haku-san lalu berbincang-bincang. Dia terlihat protes, kaget, protes lagi, lalu pasrah. Aku tidak dapat mendengar mereka bisacra apa, tapi sepertinya anak bernama Rin itu bertanya tentang aku.

Cewekpun itu jalan dengan kasar ke arahku.

"Mana pulpenku?" Dia menjulurkan tagannya padaku dan bertanya dengan kasar. Aku tersenyum dan...

Aku mebelalakan mata. Di bajunya tertulis 'Kagami Rin'?!

Kagami Rin? Cewek paling kuper & jenius di sekolah? Berbeda sekali dengan biasanya, ternyata kalau dia merapikan rambutnya dan melepas kacamatanya dia... manis...

Pantas saja pita dan nama itu rasanya kukenal!

"Kagami Rin, dari SMA VOCATAU Gakuen...?" Tanyaku.

Dia kaget, matanya terbelalak.

"Ba.. bagaimana kau tau?" Dia berkeringat. Namamu tertulis di bajumu nona..

Tiba-tiba angin kencang bertiup membuat topiku terlepas.

Aku kaget, dan sepertiya dia lebih kaget dariku.

"Ka... KAGAMINE LEN?!" Sial! ketahuan! Dan...

Rasanya sekilas aku melihat Haku-san tersenyum?

To be continue~

Me: Fiuuuh... capek... pegel...

Rin: Kupijitin ya...

Len: aku juga..

Hino: aku ikut...

Me: Eh? Tumben baik tapi makas- #KREK# ADUUUUUUUUUUUH! PUNDAKKU! Apa yang kalian lakukan?

Rin: Kok aku jahat?!

Len: Kok aku narsis?!

Hino: Kok aku ga ada?!

Me: Urusaiiiiiiiiii! Suka-suka aku dong!

Len: Cis! Semoga fict ini cepet selesai!

Me: Tidak Len-chan~ Fict ini SEPERTINYA akan panjang~

Rin: Cius looooo?

Me: Mungkin... Rin alay ah!

RinLen: APA?

Me: IYA! (?)

Hino: Biarkan saja ketiga orang bodoh itu (RinLenMai: APA?). Tolong Review semoga aku nanti masuk. Nah, kalau sudah sana pergi! hus hus!

RinLenMai: Kok malah ngusirrrrr?!

Me: pokoknya, Mai bakal seneng kalau kalian Review~ Sampai ketemu~ Byeeee~~~

.

.

.

RnR?