Tittle: I like When You Ride Me

Genre : Romantic, little hurt comfort ^^,

Author : NanaXzz

HAPPY READING ^0^

.

.

.

BRAK!

Suara pintu yang ditutup secara kasar terdengar keras. Bahkan suaranya bisa membangunkan tetangga-tetangga yang sudah menggapai dunia mimpi mereka. Suara itu berasal dari namja manis yang kini duduk terisak di pinggir kasur.

" Hiks.. dasar ikan brengsek! Hiks..hiks.." berbagai umpatan dikeluarkannya.

" Sebenarnya, apa maumu? Hiks.. aku sudah mengalah selama ini, hiks.. tapi.. tapi.. hiks..hiks.."

" Aku sudah tidak tahan lagi. Hiks.." sambil terus bermonolog, namja manis itu merangkak ke atas kasur dan membaringkan tubuhnya dengan perlahan. Ia menarik selimut sebelum dirinya terlelap.

Beberapa jam kemudian..

CEKLEK

Seorang namja tampan memasuki kamar, dimana sang istri telah terlelap memunggunginya. Bila biasanya ia akan melihat sosok itu tidur di ruang tamu, sengaja menunggunya pulang kerja, maka hari ini ia tak menemukan hal itu. Namja itu menghela nafas melihatnya. Sejenak ia diam memandangi gundukan di kasur sebelum memasuki kamar mandi.

Tak butuh waktu lama untuk namja itu membasuh tubuh kekarnya, setelah berpakaian ia pun berbaring menyamping. Menghadap tubuh yang sejak tadi terlelap membelakanginya. Ingin sekali ia memeluknya. Tapi ego dan amarah menguasainya saat ini. Tatapan yang tadi tersirat kekhawatiran, kini berganti dengan tatapan yang penuh kebencian.

" Aku melihatmu Lee Hyukjae. Lebih tepatnya memergokimu."

Setelah berkata demikian, namja itu bergerak ke arah yang berlawanan. Sehinga jika dilihat, mereka tidur saling memunggungi.

.

.

Cit..cit..cit..

Pukul lima tadi, Lee Hyukjae atau sebut saja Hyukjae sudah berkutat dengan alat-alat dapurnya. Walaupun ia masih marah, tapi sebagai istri yang baik ia tetap harus membuatkan sarapan untuk suaminya.

Drap..drap..drap..

Suara langkah kaki tak menginterupsi pekerjaan Hyukjae. Ia sudah tahu langkah kaki milik siapa itu. Yang tak lain adalah milik suaminya, Lee Donghae.

" Cha~ makanlah. Semua sudah siap." Ujar Hyukjae sambil meletakkan semangkuk nasi ke hadapan sang suami.

" Aku tak lapar. Kau makan sendiri saja. Aku berangkat." Jawab Donghae terkesan dingin tanpa melihat ke arah istrinya. Tentu saja hal ini membuat Hyukjae geram. Ia sudah berusaha mengontrol emosinya untuk tidak berteriak pada Donghae, tapi suaminya itu malah bertingkah seenaknya seperti ini? HELL.

" Yak! Apa yang kau lakukan Donghae !" tanpa sadar Hyukjae meninggikan suaranya.

Donghae hanya meliriknya sebentar, lalu melanjutkan langkahnya. Kesal dan jengkel tidak dipedulikan seperti itu, dengan cepat Hyukjae berjalan ke arah Donghae dan menarik lengannya.

" Aku sedang bicara padamu, Lee Donghae !"

" Kau pikir kau siapa huh?!" kali ini Hyukjae benar-benar tak bisa mengontrol emosinya.

Dengan sekali gerak, Donghae melepas cengkraman istrinya. " Aku sedang tak ingin bertengkar Hyukjae-ah."

Saat hendak berbalik Hyukjae kembali menarik lengannya. Kali ini tatapannya tidak seperti tadi, lebih lembut dan kalem. " Makanlah Hae. Setidaknya, biarkan aku membuat bekal untukmu."

Lagi, Donghae menghempaskan tangan Hyukjae. " jangan sok peduli padaku!" kali ini Donghae menatap istrinya tajam. Hyukjae tekesiap dengan reaksi sang suami.

" A-apa maksudmu Hae-ah? Aku istrimu, jadi aku memang harus peduli padamu."

" Kau!" Donghae meletakkan telunjuknya tepat di depan wajah Hyukjae. " Bukanlah istri yang baik. Apakah ada seorang istri yang baik diam-diam pergi dengan lelaki lain di saat suaminya bekerja?!" donghae menaikan volume suaranya di akhir kalimat.

" A-apa maksudmu Hae?" sungguh Hyukjae rasanya ingin menangis saat mendengar bentakan tadi. Ya, dia memang akan menangis bila Donghae membentaknya. Tak tau kenapa, tapi air matanya itu tak bisa dikendalikan saat Donghae bersikap seperti ini.

Donghae balik mencengkeram lengan Hyukjae. " Dengan siapa kau kemarin?" lagi, ucapan dingin itu kembali terlontar dari mulut Donghae.

" Ya-yang mana?"

" Di dalam toko kue Ryeowook. Duduk dengan seorang namja dan dia menggenggam tanganmu!"

" Akh! Sshh.. i-itu tidak seperti yang kau pikirkan Hae." Hyukjae mendesis kala merasa cengkraman Donghae menguat.

" Kau berkali-kali berselingkuh di belakangku Lee Hyukjae."

" Ti-tidak, Hae-ah.. a-aku bisa jelaskan.. kemarin..."

" Tak ada yang perlu dijelaskan lagi!" Donghae memotong omongan Hyukjae dan melepas pegangannya kasar. Bahkan membuat Hyukjae mundur ke belakang. " Kau memang istri yang tidak berguna!"

" Hiks.. hiks.."

" Lihat! Kau hanya bisa menangis!" Dongahe melempar tasnya ke sembarang arah.

Hanya suara isak tangis yang terdengar di ruangan ini. Donghae terdiam. Dia menghirup nafas dalam-dalam. Hal ini bukanlah hal pertama dalam kehidupan rumah tangga mereka. Sikap Hyukjae yang selalu mengalah tak membuat Donghae mengurangi keposesivannya. Donghae selalu menuduh Hyukjae berselingkuh bila ia melihat ada namja lain berada di dekat istrinya itu.

" Hiks.. hiks.. lalu apa bedanya dengan kau!" sekarang giliran Hyukjae yang angkat bicara.

" Ada apa denganku?! Kau mau menyalahkanku?" donghae tertawa sinis. " Aku bukanlah orang sepertimu Hyukjae."

" OMONG KOSONG!" bentakan Hyukjae membuat Donghae terkesiap.

" Lalu apa yang kau lakukan dengan sekretarismu kemarin tuan Lee Donghae yang terhormat?! Apakah itu pekerjaan kalian selama ini? Bercumbu dan bermesraan di dalam ruanganmu? JAWAB AKU!"

Donghae terbelalak. Ia tak mengira kalau Hyukjae datang dan melihat mereka kemarin di kantor. " Hiks.. Aku melihat kalian berciuman. Hiks.. apa itu tak kau sebut dengan selingkuh Donghae? Hiks.. hiks.."

" A-aku.." Donghae terus berpikir untuk mencari alasan yang tepat. Ck! Benar-benar pria yang tak mau disalahkan.

" Aku melakukannya karena kau yang memulai!"

" M-mwo?"

" Aku.. aku hanya melakukannya sekali. dan kemarin adalah hal pertama yang kulakukan untuk membalasmu!" kini ia merasa lega menemukan jawabannya.

" Tapi aku tak pernah bercumbu sepertimu Lee Donghae BRENGSEK!"

" KAU!" KEMBALI Donghae menunjuk Hyukjae. " Sebagai seorang istri kau tidak pantas berucap seperti itu!"

" hiks.. lalu kenapa? Apa aku seorang istri jadi kau boleh memperlakukanku seenaknya?! Aku saja kalau kau memang namja BRENGSEK TAK PUNYA OTAK!"

PLAK!

BRUK!

" Hiks.. hiks.."

Sepertinya Donghae benar-benar dilanda emosi. Dia bahkan tega menampar istrinya sendiri hingga jatuh tersungkur. Bukan hanya itu, kini dia mendekati Hyukjae dan menjambak rambutnya.

" AKH !"

" Kau, memang istri yang buruk Lee Hyukjae. Maka dari itu, aku akan menunjukanmu bagaimana sikap seorang istri yang baik!" setelah itu, tanpa melepas jambakannya, Donghae menarik Hyukjae ke tangga berjalan menuju kamar mereka.

" Aakkhh! Appoo! Hiks.. lepas! Apa yang kau lakukan Donghae!" Hyukjae memegang rambut dan tangan Donghae.

Seakan tuli, Donghae tetap menyeret Hyukjae sampai ke dalam kamar mereka.

BRUK!

" uughh!"

Dengan gampangnya, Donghae melempar tubuh Hyukjae ke ranjang. Ada kilatan amarah di dalam mata namja tampan yang sekarang berubah menjadi namja yang mengerikan bagi Hyukjae itu.

" A-apa yang akan kau lakukan, H-hae?" jujur Hyukjae sungguh ketakutan sekarang. Ia tak pernah melihat Donghae bersikap seperti ini.

" Diam kau jalang! Dan rasakan hukumanmu!"

DEG

Tak terbendung lagi air mata Hyukjae semakin membanjiri wajah manisnya kala mendengar makian Donghae kepadanya. Hatinya sakit mendengar ucapan itu.

ZREEKK!

Hyukjae membulatkan matanya saat Donghae menyobek kaos yang digunakannya saat ini. Benar-benar disobek dari bawah ke atas tanpa mengunakan alat apapun.

" A-apa yang kau lakukan? Mau apa kau! "

" DIAM!"

" Akh! Hentikan! Lepaskan aku!" Hyukjae berusaha berontak saat Donghae lagi-lagi menariknya. Mereka berjalan menuju jendela yang ada di dalam kamar tersebut dan Donghae mengikat kedua tangan istrinya ke atas.

" Akh! Appo Hae-ah.."

" Benarkah? Kalau begitu nikmatilah!" seringai yang terpapar jelas di wajah Donghae, menyadarkan Hyukjae bahwa dirinya berada dalam bahaya. Donghae mengencangkan ikatan yang disambungkannya pada tralis di jendela itu. Kemudian ia juga melucuti semua celana yang dipakai Hyukjae.

Setelah semuanya selesai, Donghae mundur beberapa langkah. Ia melepas satu persatu pakaian yang menempel di tubuhnya sambil menatap namja di depannya. Terlihat sangat sexy dan menggairahkan untuk disetubuhi, apalagi saat Hyukjae berusaha untuk menutupi kelaminnya dengan menyilangkan salah satu kakinya.

Malu. Itu yang ia rasakan setelah melihat Donghae naked. Memang bukan pertama kalinya, tapi kadar tersebut bertambah saat Ia diperlakukan seperti ini. Hyukjae tidak bodoh. Ia tahu bahwa sebentar lagi Donghae akan memperlakukannya seperti seorang master yang memperlakukan slavenya dengan kasar dan kejam. Ia hanya bisa pasrah sekarang dan berjanji akan pergi setelah semua ini berakhir.

" Wae? Kau pasrah eoh?"

" Hiks.. kumohon.. lepaskan aku Donghae."

Donghae mencengkeram dagu istrinya. " Kau, namja jalang. Inilah hukumanmu karena berani berselingkuh!"

" Emmhhhh..." sedetik kemudian Donghae menyumpal bibir Hyukjae dengan bibirnya. Ia melumat bibir pulm itu ganas. Menghisapnya kemudian menggigit bibir bawah dan bibir atas Hyukjae secara bergantian. Donghae seakan hendak memakan daging kenyal itu saat ini juga.

" Akh ! emmhh.." hyukjae hanya bisa pasrah dan menerima namun tak membalas perbuatan Donghae.

" Akkhh! Appo!" Donghae kesal karena tak mendapat balasan dari sang istri, lalu ia menggigit cukup kencang bibir bawah Hyukjae. Yang pasti berdarah.

" Ck! Diam dan nikmatilah!" Donghae menjambak rambut Hyukjae agar ia mau mendongak lagi setelah Hyukjae mengalihkan kepalanya ke samping. Kini lidah donghae mengambil alih. Ia menelusupkan lidahnya ke rongga mulut Hyukjae dan menjilati apapun yang ada di sana. Hyukjae mencoba mendorong keluar lidah Donghae, dan itu berhasil. Namun sedetik kemudian lidahnya terasa terhisap sesuatu.

" Eeemmmhhh... aahhh.. emmhhh..." nikmat. Sungguh nikmat. Donghae sengaja menghisap lidah istrinya, karena ia tahu Hyukjae akan terlena bila ia berbuat seperti ini. Lihat? Hyukjae bahkan tampak menikmati sesi ciuman ini.

Merasa menganggur, tangan Donghae merambat ke dada Hyukjae. Ia memilin lembut nipple-nipple itu awalnya. Namun saat ciuman mereka terlepas, dengan kasar Donghae mencubit-cubit dan menarik benda itu dengan kasar.

" AKH! Appoo.. hiks.. appo Hae.. berhentiiihh..enngghhh, ahh.."

Donghae mengganti tangannya dengan mulutnya. Ia menjilat dan menghisap kedua nipple Hyukjae bergantian. Tangan kirinya meremas bongkahan bokong Hyukjae, sedangkan tangan kirinya meremas lembut testis Hyukjae tanpa mau menyentuh penisnya.

" Oh God! Emmhh.."

" Hahaha! Waeyo hyukkie-ah? Enak? Nikmat?"

Hyukjae tak mau menjawab pertanyaan Donghae. Ia hanya memejamkan matanya dan menggigit bibirnya agar tak mengeluarkan desahan laknat seperti tadi.

" Do-Donghae apa yang kau lakukan? Jangan!" Hyukjae menggeleng-gelengkan kepalanya saat Donghae menutup matanya dengan kain hitam. Entah darimana Donghae mendapatkan itu, yang penting sekarang adalah Donghae melepasnya.

" Aku yakin kau belum pernah bercinta dengan mata tertutup bukan? Bahkan dengan namja yang bersamamu kemarin. Sekarang nikmatilah sensasinya."

" Jangan.. kumohon.."

" Asal kau tahu Lee Hyukjae. Hanya aku yang bisa memberimu kenikmatan seperti ini. HANYA AKU!" tak memberi jeda, Donghae langsung mengocok junior Hyukjae dengan cepat.

" AAKKHH! AKKHH! AKKHH! EEMMMHHH! GOD! HAEHH.. AAKKHH!"

Donghae menyeringai mendengar erangan dasyat istrinya. Tak beberapa lama, " Akh Hhae! Aku.. aku.. AAHHHHH!" sperma Hyukjae tumpah di tangan Donghae. Selagi sang istri mengambil nafas dalam-dalam, Donghae mengoleskan sperma itu ke hole sexy Hyukjae. Sesekali satu jarinya masuk ke lubang kenikmatan itu.

" Emmhh.. haah.. haaahh.. haahhh.."

" Enak? Mau lagi?" bisik Donghae di telinga Hyukjae sambil menjilatinya. Baru saja Hyukjae mau menjawab, Donghae mengocok lagi junior Hyukjae. Ia semakin meningkatkan kecepatan tangannya dari pada yang tadi.

" AAKKHH! DONGHAE! DONGHAE! AAKKHH! Pelan! Pelaaaann! AAKHHH!" Hyukjae tak habis pikir, bagaimana bisa Donghae berbuat seperti ini padanya? Ini benar-benar nikmat.

" AKH! Aku.. keluarr.. lagi. AAAAKKKKKHHHHHH!"

CROTT CROOT CROOT

Untuk kedua kalinya Hyukjae mengeluarkan sperma miliknya. " Hosshh.. hosshh.. hosshh.."

Donghae yang tau Hyukjae kelelahan, menjauhkan tubuhnya dan duduk di sofa yang sebelumnya ia tarik sehingga dapat berhadapan dengan Hyukjae. Tak dipungkiri tangan kanannya kelelahan juga. Ia hanya mendiamkan sperma Hyukjae di tangannya. Tanpa berniat apapun.

" Eotohkae? Nikmat bukan? Kau sudah keluar dua kali. Dan aku belum. Cih curang sekali." setelah beberapa lama mereka terdiam, Donghae akhirnya mendekati Hyukjae lagi. Dia kembali mengoleskan sperma Hyukjae ke hole milik istrinya itu. kemudian ia melepas ikatan di tangan Hyukjae, namun hanya beberapa saat karena Donghae mengikatnya lagi di tempat yang lebih rendah. Sehingga kini Hyukjae dalam posisi berjongkok.

" Dengan begini, akan lebih mudah bukan?" gumam Donghae.

" H-Hae.. tolong lepaskan.. mataku perih.." pinta Hyukjae lirih. Donghae yang mendengar suara lirih Hyukjae sebenarnya merasa kasihan. Namun ego dan nafsu yang sudah di ubun-ubun memperingatkannya.

" Benarkah? Kau mau kain ini kulepas?" Donghae menyeringai. Hyukjae mengangguk.

" Baiklah.. tapi jangan menyesal."

SYUT

DEG

GULP

Benar apa yang dikatakan Donghae barusan. Ia menyesal. Setelah Donghae melepas kain itu, Hyukjae disuguhi penis yang sudah ereksi milik Donghae. Keras dan berotot. Membuat jantungnya berdegup kencang. Bahkan ia susah untuk menelan ludah.

" See? Sekarang adalah tugasmu nyonya Lee.."

Donghae kembali mencengkeram pipi Hyukjae agar mulutnya terbuka. Dan tak lama kemudian Hyukjae merasa ada benda keras yang menyumpal mulutnya secara tiba-tiba.

" Ummhh!"

Donghae menggoyangkan pinggulnya ke depan dan ke belakang. " Uuughhh nikmathh!" ia menyodok rongga hangat milik istrinya itu shingga membuat Hyukjae kewalahan menghadapi penis Donghae.

Semakin Donghae mendekati ejakulasinya, semakin kencang pula ia memaju-mundurkan pinggulnya. " Damn, I wanna cum! Akhh! Akkhh! AARRGGHHH!"

CROT, CROT, CROT!

Sperma Donghae keluar sangat banyak, hingga saat ia menarik keluar penisnya cairan putih keruh itu juga mengalir keluar dari mulut Hyukjae.

" Uhukk..uhukk..uuhuuk.." Hyukjae terbatuk-batuk saat berusaha menelannya. Melihat hal itu, Donghae tidak bisa untuk tidak mengiba. Ia raih wajah istrinya dan dengan lembut ia cium bibir Hyukjae. Memberitahukan bahwa ia ingin Hyukjae membagi spermanya ke mulut Donghae.

Sungguh, perlakuan Donghae kini membuat Hyukjae menangis lagi. Karena ia sadar bahwa suaminya tak sepenuhnya marah padanya. Donghae pun mengecupi seluruh bagian wajah Hyukjae.

" Hiks.. hiks.."

" Ssstt.. tenanglah Hyukkie.. maafkan aku.."

" Hiks.. Hae.."

" Mianhae Hyukkie.. jeongmal mianhae.."

Cup cup cup

" Aku mengaku salah chagiya. Aku salah. Maafkan aku." Donghae benar-benar menyesal. Ia tak seharusnya berbuat seperti ini terhadap istrinya sendiri. Tapi rasa cemburu itu terus membakar dirinya. Sehingga ia tak sanggup menahan amarahnya.

" Hiks.. aku membencimu.. hiks.."

" Jangan.. kumohon.." Cup, " jangan membenciku Hyukkie.."

Setelah Donghae melepas ikatan tangan Hyukjae, ia pun menggendong istrinya itu ke ranjang. Dengan perlahan ia menidurkan istrinya dan memeluk tubuh ringkih itu. sebelum terlelap, Donghae mengecupp puncak kepala Hyukjae.

" Mianhae Hyukkie.. saranghae."

Akhirnya mereka memasuki dunia mimpi masing-masing. Dan perlu kalian Ingat, mereka masih telanjang. Dan kisah ini tak akan berhenti begitu saja bukan?

.

.

.

TBC / END, hayoooo...

Hihihihihi..

YEEEAAAYYYYYY! JADI JUGA FF KU. HOHOHOHO..

Gimana? Gimana? Gimana? Apakah ada yang kurang? Apakah banyak typo? Apakah jelek? Kuharap tidak. Hehehe... mianhae kalo aku sok banget jadi orang. Hoho.. #abaikan, kumohon. _

Yuk yang udah baca, mohon review ya.. muacchhh :*