The Hourglass of Love
Author : Sue-chan Kuroba
Disclaimer : Hak paten Naruto udah saia beli dari om Masashi Kishimoto, an. Yeeee…. Give applause to me, an! *di- death glare om Masashi Kishimoto*
Pairings : SasuSaku, NaruHina
Genre : Romance, Humor
Rated : T
Hello all, an! Ni fic pertama saia yang di-upload di FFN, an. Fic ini saia bikin dengan segenap jiwa raga, an. Saia harap fic ini disukai oleh readers, an. Walaupun saia tau fic abal ini sangat gaje, an.
Oiya bagi yang belom baca profil saia, akan saia kasih tau sesuatu, an. Saia pake akhiran –an karena biar jadi ciri khasnya Sue, an. Awalnya sih pengen pake –un, tapi gak dibolehin sama Deidara, an. Saianya malah di-bom sama dia, an.
Ya udah, daripada kelamaan, saia ucapkan met baca, an. Jangan lupa reviewnya, an!!! Bagi yang ingin nge-flame silakan, tapi harus ada pemecahan masalahnya supaya lebih afdhol, an! X3
Chapter 1: An Accident
Di siang yang sangat panas di Konoha Junior High School (KJHS) tampak seorang cewek berambut pink sedang mengejar seseorang. "Narutooo!!! Balikin tasku, baka!" teriak Sakura sambil terus mengejar Naruto yang juga berlari menghindari Sakura. Kemudian, tanpa terasa mereka telah keluar dari area KJHS dan sampai di depan warung ramen. Naruto yang staminanya sudah separuh penuh langsung masuk dan duduk manis di tempat duduk pelanggan. "Woi! Sa-chan, capek tau. Makan yok, aku yang traktir!" panggil yang pintar tentu tidak akan menyia-nyiakan kesempatan emas ini. Ia pun ikut duduk di samping Naruto dan memesan ramen special (Author + readers sweatdrop). Setelah puas dan kenyang, Sakura berkata "Woi Naruto, bayar tuh ramen. Oh ya tumben-tumbenan kamu baek, thanks ya!"
" Loh, kata Naruto kamu yang bayar?" Tanya seorang pria bermata hijau dan bercadar yang sepertinya adalah kasir di warung ramen itu. "UAPPA?!" teriakan Sakura yang nyaring nan syahdu itu sukses membuat readers ke dokter THT. Tapi Sakura menjadi lega melihat disebelahnya tak ada mangkuk kosong. Ketika ia membayar, ia menjadi sangat syok ketika mendebgar sang kasir yang agung berkata " Neng, mana cukup duit segini. Si Naruto tadi pesannya 50 ramen special dibawa pulang". Oke, walaupun Sakura anaknya baek hati, tidak sombong, dan rajin menabung, ia tetap kesal karena dipermainkan oleh Naruto. " Awas saja kau Naruto, akan kubalas 10 kali lipat tambah empat bagi dua" sumpah inner Sakura yang mulai ngaco.
Akhirnya Naruto ditemukan di apartemennya yang sangat reyot. Naruto tengah berusaha membuka tas Sakura yang ternyata digembok dengan keamanan tingkat tinggi. Tampak di sekelilingnya 25 kotak ramen kosong yang bertuliskan MONEY RAMEN. Seprtinya 25 sisanya disimpan untuk besok. "BRAAK!" pintu Naruto yang bobrok berhasil didobrak (eh, ralat hanya didorong dengan sangat pelan) oleh Sakura. Begitu melihat Sakura yang dating lengkap dengan deathglare mautnya, Naruto menjadi sangat panik. Kemudian, sebersit ide gila muncul di benaknya. Ia lalu mengeluarkan HPnya dan menelpon sesorang. Mereka berbicara dengan sangat pelan. Setelah mencapai kata OKE, Naruto memutuskan teleponnnya. Sakura hanya diam, tak menghiraukan tindakan aneh Naruto. Tiba-tiba Naruto berlari menuju jendela yang ada di belakangnya."Keluar dari aprtemenku! Kalo gak, aku akan lompat dari jendela!" ancam Naruto yang sudah mengambil ancang-ancang untuk melompat. "Lakuin aja apa yang kamu mau! Aku gak peduli! Yang pasti, aku gak akan keluar sampe aku dapetin tasku!" jawab Sakura ketus sambil memalingkan wajahnya. "Yaudah, aku itung sampe 100 nih. Satu… dua… dua setengah…" Naruto mulai menghitung. "Serius ni anak? Wah, gawat juga kalo dia mati, trus aku ada di TKP. Eh, tapi kan dia juga pasti gak bodoh-bodoh amat. Mana ada orang waras mau bunuh diri cuman gara-gara tas? Tapi masih dipertanyakan juga sih, dia waras atau gak. Duh, kok aku jadi bingung gini sih?" batin Sakura bingung. Dia benar-benar bingung sehingga dia gak sadar kalo hitungan Naruto dah sampe 99 setengah. "Sa-chan, aku tau kamu benci sama aku. Tapi masa kamu tega sih, ngebiaran aku bunuh diri? Bagaimanapun juga aku kan teman kamu dari kecil" Naruto memelas. Sepertinya diajuga gak rela kalo harus mati demi sebuah tas. Sakura masih diam di tempat, berpikir dengan keras. "Okelah kalo begitu. Memang di dunia ini gak ada yang peduli sama aku, mending aku mati aja. Seratus…" Naruto meratapi nasibnya dan terjun dari jendela. "Janga~n!" ujar Sakura yang baru selesai lolanya (maklum, jidatnya yang besar membuat loadingnya menjadi agak lama, an. *Author di-Shannaro Sakura*) 10 menit setelah Naruto terjun lompat indah. Sakura tercekat, nafasnya tertahan. "Dasar bodoh!" Sakura memukul meja kecil disampingnya. "Eh, rasanya ada yang salah deh….." Sakura kembali berpikir. Tampak tulisan PLEASE WAIT dikeningnya.
1 jam….
2 jam….
3 jam….
(kelamaan, an. 15 menit aja deh, an)
"A…a…a" Sakura cengok ketika loadingnya selesai. Sakura memukul-mukul kepalanya. "Bodoh, bodoh, bodoh!" ia heran kenapa ia selalu menjadi bodoh saat bersama Naruto. "Ini kan lantai satu, mana ada orang mati karena terjun dari sini. Ah, sial!" ia lalu melongokkan kepalanya keluar dari jendela. Dan peandangan yang ia lihat tak seperti yang ia harapkan. Tampak Naruto berbaring dan darah keluar dari sekujur tubuhnya. "Ini tidak mungkin! Bagaimana hal konyol ini bisa terjadi? Seharusnya ia tidak mati, luka pun paling hanya lecet." Sakura berusaha meyakinkan dirinya kalau itu hanya akal-akalan Naruto. Tapi, ia tak bisa melakukan hal itu karena kemudian ia melihat sebuah ambulans yang menuju ke apartemen Naruto. Dari ambulans itu keluar beberapa orang berseragam putih dan memakai topi kuli bangunan. Mereka juga mengenakan berbagai macam topeng, topeng Doraemon, Sinchan, Teletubbis, bahkan ada yang memakai topeng monyet. "Rasanya, postur tubuh mereka familier" Sakura mengamati orang-orang yang sedang mengangkut tubuh Naruto ke dalam ambulans.
Kemudian Sakura terkejut karena tiba-tiba seorang pria yang memakai topeng spiderman berdiri di ambang pintu. "Apakah kamu Haruno Sakura?" Tanya pria itu dari balik topengnya. Sakura mengangguk pelan sambil memperhatikan sosok didepannya dengan seksama. Sepertinya ia pernah mendengar suara dingin-tegas seperti milik pria itu. "Naruto terus menerus memanggil namamu" lanjut pria itu sambil memberi isyarat pada Sakura untuk mengikutinya. Sakura pun berjalan mengikutinya.
Ketika Sakura masuk ke dalam ambulans, ia melihat Naruto terbaring di sebuah tempat tidur berwarna putih. Sakura melihat keadaan Naruto dengan prihatin sampai ia menyadari sesuatu. "Mana tasku?!" bentak Sakura. Keadaan ambulans yang dari tadi hening menjadi lebih hening. Sakura merasa ada yang tidak beres, ia memperhatikan orang-orang di sekitarnya. Tiba-tiba, seorang pria gemuk terjatuh. Setelah diselidiki, ternyata ia terjatuh karena kesandung barisan semut. Kemudian semua mata tertuju padanya (numpang iklan, an). Jatuhnya pria itu karena alasan konyol, membuat semua orang tertawa. Naruto yang harusnya pingsan pun tak dapat menahan tawanya. Sakura menyadari hal ini disela tawanya dan memberikan deathglare maut ala nona Haruno Sakura pada mereka semua. "Berarti dari tadi kalian membohongiku, hah?" bentak Sakura yang disambut dengan keheningan. "Woi para orang bodoh! Aku ngomong sama kalian!" bentak Sakura tidak puas. Setelah dilihat baik-baik, ternyata mereka semua keburu pingsan begitu merasakan deathglare Sakura. Sakura tentu tidak terima, ia lalu menyiram mereka dengan air panas yang kebetulan ada disana. " Jadi, sekarang aku akan bertanya pada kalian" ucap Sakura ketika Naruto dkk sudah sadar. "Bagaimana cara menghentikan ambulans ini?" tanya Sakura yang menyadarkan Naruto cs kalo ambulans abal mereka sedang berjalan menuju jurang bernama WARNING!! BAGI YANG MASUK KE JURANG INI GAK BAKAL SELAMAT. Setidaknya itulah pendapat Naruto begitu melihat papan kayu didepan jurang.
Readers: Kok bisa?
Sue-chan: Akan saia jelaskan, an!
Flashback: ON
Ketika seorang pria gemuk (baca: Chouji) terjatuh karena kesandung semut, an….
Yak, an! Slow motion-kan disini, an! Nih, tepat disini, Chouji 'tanpa sadar' menghidupkan mobil dan tancap gas dengan kecepatan 100 km/jam, an! *obsesi: sutradara*
Flashback: OFF
"Waaaaa! ASTAGANAGABONAR JADI TIGABELAS!" teriak seorang pria bertopeng teletubbis (baca: Lee)
"Jashin-sama, selamatkanlah kami dari segala malapetaka. Dodolidodolipret!" seorang pria yang memangku anjing kecil membaca mantra (baca: Kiba)
"Mati author mati disclaimer mati kita semua!" *dijitak Sue-chan+ Masashi Kishimoto+ All* latah seorang pria (baca: Sai)
"…."seseorang hanya diam. Eits jangan salah, dia diam karena PINGSAN lagi (baca: Naruto)
"MAMAA!! Keripik kentangku abis!" ratap Chouji.
Dan bagaimana reaksi miss universe kita?
Sakura membongkar tasnya yang ia temukan dibalik batu (seperti kata pepatah, an). Dia mengeluarkan buku-bukunya satu persatu:
BAGAIMANA CARA MENJINAKKAN BOM DALAM WAKTU KURANG DARI 15 MENIT
ANALISA UNSUR BAHAN NUKLIR
KAMUS 120 BAHASA
Hingga ia menemukan buku yang ia cari:
PAMAN BERUANG DAN MOBIL BARUNYA
Gambar depannya adalah seekor beruang yang berdiri dengan dua kaki dan memakai baju di sebelah mobil pick up berwarna biru. Backgroundnya gambar pegunungan. Di sudut kiri atas terdapat tulisan BUKU CERITA BERGAMBAR dengan huruf yang berwarna-warni. Naruto cs minus Naruto sweatdrop. "Heh, jangan salah sangka kalian. Buku ini yang akan menyelamatkan nyawa kita." sanggah Sakura. "Maksudnya?"tanya anak buah Naruto serempak. Sakura membolak-balik buku ceritanya. Ia tersenyum ketika menemukan bagian di saat Paman Beruang mengalami hal yang sama dengan kejadian sekarang. "Nih, disini Paman Beruang menghentikan mobilnya. Dan di buku ini ada caranya" ia menunjukkan buku cerita bergambarnya pada Naruto cs (Naruto udah bangun dari pingsannya saat mendengar ada cara untuk menyelamatkan mereka, an). "Dan… siapa yang akan melakukannya?" tanya Sai yang disambut dengan gelengan Naruto cs. Tiba-tiba, Sakura teringat dengan pria bertopeng spiderman yang tadi memanggilnya. "Bukannya kalian punya supir? Yang membawa mobil ini kesini? Pria yang bertopeng spiderman? " tanya Sakura bertubi-tubi ketika menyadari diantara mereka tak ada yang memakai topeng spiderman. "Ah, itu…" Naruto ingin menjawab tapi lengannya dicubit Kiba. "Bu…bukan a…apa-apa kok!" jawab Lee gugup. "Bukan apa-apa gimana? Gak nyambung, tau!" Sakura mengernyitkan alisnya. "BRUUK!" tiba-tiba (kebanyakan pake tiba-tiba ya, an) seorang pria bertopeng spiderman turun dari atap mobil dan langsung mengambil alih kemudi. Lima menit kemudian, mobil-ambulans itu sudah terparkir dengan sangat rapi di depan KJHS. Naaruto cs plus Sakura bengong. Ketika pria itu akan pergi, Sakura menahan kaki lelaki itu ( soalnya Sakura tadi jatuh saat mobil-ambulans melaju sangat cepat). "Siapa kamu sebenarnya?" tanya Sakura sok dramatis. "Maukah kamu membuka topengmu (tapi buka dulu topengmu, an *Author nyanyi gaje*) agar aku bisa melihat wajah penyelamat nyawaku?" pinta Sakura. " Baiklah, nona manis. Apapun untukmu, aku adalah…" pria misterius itu memegang topengnya. "Jangan paksakan dirimu!" ucap Naruto pada pria misterius itu. "Kau tak tau apa yang kau lakukan!" Kiba ikut memperingati. "Banyak bacot, kelen!" bentak Sakura yang membuat Naruto cs terdiam. Ketika topeng pria itu hamper terbuka, suara yang sangat dikenal semua orang di mobil itu berteriak dari luar. "HEI, kalian yang ada di dalam ambulans! Apa kalian baik-baik saja?" guru Guy datang dan menggedor-gedor pintu. Naruto membuka pintu pembatas antara mereka dan guru Guy. Begitu pintu terbuka, Naruto cs berlarian ingin cepat keluar. Mari kita lihat reaksi mereka….
Sai: Yeee! Akhirnya aku berada di atas tanah! *mencium-cium tanah*
Lee: Kamar mandi, dimana kamar mandi?
Kiba: Terima kasih Jashin-sama! *mengelus kalung pemberian babenya, Hidan*
Chouji: *Berlari ke kedai terdekat dan membeli keripik kentang*
Naruto: *Berlari ke Money Ramen untuk melunasi hutangnya. Karena, menurut informasi dari Sakura bunganya 250% per jam*
Tinggallah Sakura dan pria bertopeng itu di dalam mobil. "Well, mungkin tidak kali ini aku akan memberitahukan kedokku" pria itu mengusap rambut Sakura. "Tapi…" ucapan Sakura terpotong oleh sebuah kecupan lembut di pipinya. "Apa yang kau…" Sakura tidak melanjutkan kalimat protesnya karena tidak melihat pria itu lagi. Sakura keluar dari mobil itu sambil menyembunyikan semburat kecil di pipinya.
Hari ini adalah hari yang panjang bagi Sakura, ia sangat lelah dan segera berbaring di ranjangnya. Ia menulis pengalamannya di buku harian. Sakura tertidur sambil terus bertanya-tanya "Siapa pria itu?"
-TBC-
x-x-x-x-x
Bwahahaha, an *devil laugh*. Akhirnya selesai juga chapter 1 dari fic gaje saia, an. Perhatian: untuk chapter selanjutnya, alurnya akan semakin gak jelas, an. Jadi, gomenasai kalo readers ga ngerti, an. Saia juga gak tau apa yang saia ketik, an. Oh, ya kalo saia ada banyak bikin typo harap maklum, an. Soalnya saia gak sempat periksa ulang, an. BTW, jangan lupa tuk me-review fic gaje saia yang saia bikin dengan seganjil jiwa raga saia,an.
