Me: "Yeah! Update fic baru lagi!" XD
Cowboy: "Gue mah ngikutin BakAuthor aja, dah!"
Ieyasu: "Kok perasaan gue kagak enak?"
Cowboy: "Perasaan lu doang, keles!"
Me: "Happy Reading!" :D
Disclaimer: Basara bukan milikku!
Warning: Gaje, abal, OOC, Teacher!Daimyo, Author masuk fic (?), English yang tidak di-italic (?), dll.
Prolog: The Teacher is Daimyo?
Di sebuah sekolah bernama NihoNime Gakuen, beberapa Daimyo sedang berjalan menyelusuri sekolah itu.
"Apa benar ini sekolahnya?" tanya Mitsunari.
"Kayaknya iya!" jawab Ieyasu sambil membaca denah sekolah.
"All right! Mari kita masuk!" ajak Masamune.
Para Daimyo pun langsung masuk ke dalam gedung sekolah itu.
Di ruang media, 3 anak yang disebut Trio SenBasa yang beranggotakan Girl-chan dari 9C, Dissa dari 9D, dan Hanny dari 9B sedang main Sengoku Basara 2 di PS 2 yang dibawa oleh teman sekelas Girl-chan.
Selain ketiga anak itu, ada Luthfi, teman sekelas Girl-chan yang berkacamata sekaligus pemilik PS yang dipinjem ketiga gadis itu, Mea, sahabat Dissa dari kelas 9A, dan Dark, sohib Girl-chan dari kelas 9E.
"Hoi, Diskon (?)! Jangan tinggalin gue, dong!" kata Girl-chan sambil berusaha menjalankan karakter yang dimainkannya.
"Habisnya lu pake Tadakatsu lambat amat jalannya! Cepetan dikit, kek!" balas Dissa yang memakai Motochika.
"Mentang-mentang jagoan lu bisa fire skating (?) di tanah, lu main tinggal aja!"
"Itu salah lu juga, Ra! Masa lu pake karakter yang jalannya lambat?" timpal Luthfi.
Girl-chan pun langsung mengeluarkan pipa keramatnya dan langsung berteriak, "RASAKAN PUKULAN PIPA DARIKU!" sambil memukul bocah berkacamata itu.
"GYAAAAAAAAAAA!" teriak anak itu sampai mental keluar jendela akibat pukulan pipa dari gadis itu.
"Kasar amat lu, Girl-chan!" ujar Dark sweatdrop.
"Oke, ayo main lagi!" kata Girl-chan sebelum menyadari kalau ketiga temannya yang lain sudah menghilang.
"Lho? Kemana mereka?" tanya Dark heran.
"Kyaaaaaaaaaaa~" Terdengar jeritan fansgirl dari luar.
"Kita periksa, yuk!" saran Girl-chan sambil berjalan keluar.
Kedua anak itu pun segera meninggalkan ruang media dan mendapati beberapa cewek sedang mengerumuni sesuatu di lapangan.
"Eh, Luthfi! Memangnya ada apaan, sih?" tanya Girl-chan kepada Luthfi yang sedang berdiri dengan muka bingung.
"Gue juga kagak tau, Ra! Mending kita periksain aja, yuk!" ajak Luthfi.
Ketiganya pun mendekati kerumunan itu dan terdengar beberapa jeritan seneng para fansgirl yang sangat riuh.
"Kyaaaaaaa~ Gurunya ganteng-ganteng banget!"
"Keren banget! Gue sampe meleleh!"
"Aaaaaaaaaaah~ Cakepnya~"
"Bapak udah punya pacar, belum? Kalau kagak punya, bapak mau nggak jadi pacarku?"
Ketiganya pun langsung sweatdrop mendengar jeritan para fansgirl yang mulai menggila tersebut. Girl-chan mendekati Dissa yang kebetulan berada di belakang kerumunan tersebut.
"Woi, Dissa! Memangnya ada apaan, sih?" tanya Girl-chan.
Tapi Dissa tidak menanggapi pertanyaan Girl-chan dan sedang asik ber-fansgirling ria.
"Dissa?" tanya Girl-chan lagi.
Pertanyaan Girl-chan barusan tidak terdengar oleh Dissa. Dia malah sibuk melihat sesuatu sambil terus mengeluarkan jeritan ala fansgirl.
"LU DENGERIN GUE KAGAK, DISSABUT KELAPA IJUK (?)?!" teriak Girl-chan sewot.
Ternyata tidak cuma Dissa yang mendengar teriakan Girl-chan barusan, tapi juga seluruh gadis yang lagi jejeritan ala fansgirl tersebut.
"Kenapa, sih? Gue lagi stress doang, keles!" kata Girl-chan cuek sambil nyeret Dissa keluar dari kerumunan. "Lanjutin lagi fansgirling-nya!"
Sementara kerumunan gaje itu melanjutkan acara fansgirling mereka, Girl-chan terus menyeret Dissa sampai di depan ruang media.
"Hoi, Girl-chan! Lu teriak kayak gitu memangnya kenapa, sih?!" tanya Dissa sewot sambil melepaskan seretan gadis itu.
"LU KAGAK JAWAB PERTANYAAN GUE DUA KALI, MAKANYA GUE KESEL!" teriak Girl-chan kesal.
"Sudahlah, Ra!" lerai Luthfi. "Lu jangan main-main sama dia lho, Dissa! Tu anak kalau udah marah, galaknya selangit!"
"Iya, keles!" balas Dissa cuek.
"Oke, Disco (?)! Memang tadi ada apaan?" tanya Dark mengalihkan pembicaraan.
"Para Daimyo mau ngajar di sini besok! Gue seneng banget ketemu Motochika! Kyaaaaaaaaa~" jawab gadis itu sambil ber-fansgirling ria.
Webek, webek... (?) (Luthfi: "Kok malah kodok yang bunyi, sih?"/Girl-chan: "Soalnya bunyi jangkrik terlalu mainstream!"/Luthfi: *sweatdrop.*)
"WUAPHUAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA?! WHAT THE FUCK?! WHAT THE HELL?! WHAT THE DENMARK (1)?! DAIMYO MAU NGAJAR BESOK?! DUNIA KIAMAAAAAAAAAAAAAAT!" pekik Girl-chan panik.
"Bujug, dah! Kenceng amat teriakan lu, Ra!" komentar Luthfi sambil menutup telinganya. "Ngomong-ngomong, Denmark itu bukannya nama negara, ya?"
Girl-chan pun langsung facepalm mendengar pertanyaan dari telas(teman sekelas)nya itu.
"Sudahlah! Kita tunggu saja besok!" saran Dark datar.
"Eh, iya! Pinter juga lu, Darukun (2)!" balas Dissa sambil mengangkat jempolnya.
"Oke, deh! Lagian, bel pulang tinggal beberapa detik lagi!" kata Luthfi sambil melirik jam tangannya.
TONG TONG TONG TONG TONG! (?)
Bel pulang pun langsung berbunyi seperti yang dikatakan Mbah (?) Luthfi.
"Ramalan bagus, Luthfi! Salam Om Nom (3), salam permen (?)!" kata Girl-chan sambil meninggalkan ketiga temannya.
Ketiga anak itu pun langsung sweatdrop mendengarnya.
To Be Continue...
Indeks:
(1): 'What The Denmark' itu kalimat khas saya kalau lagi panik! Biasanya suka disambung setelah 'WTF' dan 'WTH'! (Sebenarnya sudah ada di naskah 'One Day with Another Lady', tapi itu kalau sudah update!)
(2): Campuran antara Daruku (Dark) dan '-kun'! (Sebenarnya bisa juga dipanggil 'Kurusaki-kun', tapi jarang banget!)
(3): Om Nom itu karakter berbentuk kodok (atau apapun itu) yang suka makan permen! (Yang pernah main 'Cut The Ropes' pasti tau karakter ini!)
Luthfi: "Ini abstrak banget, sumpah!"
Me: "Memangnya kenapa?"
Luthfi: "Kagak ada, sih!"
Me: "Review!" :D
