"Kamu yakin akan kuliah di Jepang?" seorang wanita cantik berambut hitam sepinggang mendudukan dirinya di sofa.

"Iya eomma, Hyeong juga kuliah di sanah, jadi kami bisa mengunjungi eomma jika libur nanti" pemuda berusia 18 tahun menyahut dan ikut mendudukan dirinya di samping ibunya.

Wanita itu tersenyum, kemudian memeluk putranya "Eomma dan appa selalu mendukung keputusanmu"

Pemuda itu ikut tersenyum di balik pelukan ibunya, pandangannya turun pada tangan yang menggenggam ponsel yang tengah menampilkan photo seorang pemuda berambut pirang dengan senyum lebarnya.

'Tunggu aku... Naruto'


_Cinta Terhalang Tali Persaudaraan_

Disclaimer. Masashi Kishimoto©

Sasuse x Naruto

Plus

Itachi x Kyubi

Warning. Abal, typo menyebar, alur berantakan, kurang nyambung.

Hanya untuk kesenangan semata

D.L.D.R


Bagi sebagian orang kebahagiaan terbesar adalah saat berkumpul bersama keluarga, kesederhanaan yang enggan terlewatkan barang sedetikpun. Keluarga yang harmonis dan ramah menjadi impian setiap makhluk hidup. Beruntunglah bagi kalian yang termasuk dalam kategori tersebut, di kelilingi oleh orang-orang terkasih benar-benar takdir yang menyenangkan. Tapi masalahnya, jika dalam ruang lingkup keluarga ada salah satu yang kau benci, apakah semuanya akan terus berjalan bahagia? Tentu saja tidak. Ketenangan yang selalu hinggap harus rela di geser oleh keributan sepele. Dan semua itu masuk dalam kehidupanku yang damai.

"Naruto! Bisa tolong Kaa-san?!" sebuah teriakan yang berasal dari arah dapur membuat sang pemilik nama yang tengah berkutat dengan ponsel kesayangannya keluar dari kamarnya yang terletak di lantai dua.

"Iya Kaa-san" bergegas turun melewati tangga dan langsung memasuki dapur dengan ponsel yang masih dalam genggaman. "Apa yang bisa Naru bantu?" Wanita paruh baya dengan apron orange di badannya menengok dan tersenyum "Tolong bereskan kamar kakakmu"

"Eh, apa Kyu-nii akan pulang? Kenapa dia tidak beri kabar" melipat tangannya di depan dada dengan dahi yang berkerut tanda bingung.

"Tidak tidak, bukan Kyubi yang akan datang, tapi sepupumu" Kushina, sang wanita yang di sebut Kaa-san kembali berkutat dengan masakannya yang sempat terlupakan.

"Sepupu? Deidara?" kebingungan bertambah mengingat ibunya tak pernah melakukan penyambutan untuk sepupunya itu.

"Bukan, tapi sepupumu dari pihak Tou-san, anak dari Fugaku-san"

"Anak Fugaku-jii? Itachi-nii maksud Kaa-san?" kembali, pemuda berambut pirang jabrik itu bertanya.

"Lebih tepatnya adik Itachi-kun"

"Adik? Naru tidak pernah dengar"

"Iyah karena dulu ketika kalian masih berumur 1 tahun Fugaku dan istrinya pindah ke Korea, setelah Itachi-kun lulus SMA, dia kuliah di Jepang dan tinggal bersama Kyubi" Jelas sang ibu sambil mengaduk sup tomat.

"Ah begitu, lalu kenapa baru sekarang mereka kembali?" rasa penasaran mulai memenuhi pikirannya.

"Siapa bilang mereka kembali?" mematikan kompor, Kushina memindahkan sup toman ke tempat yang sudah di siapkan.

"Maksud Kaa-san..." Naruto tak sanggup mengutarakan kesimpulan yang di tangkap dari cerita ibunya.

"Ne anak bungsu Fugaku-san juga akan tinggal di sinih dan kuliah bersamamu" tersenyum geli ketika mendapati anaknya menganga karena terkejut, Kushina membawa mangkuk yang berisi sup tadi ke meja makan.

"Kaa-san~ kenapa tidak memberitahu Naru dulu, Naru kan belum memberi izin" menghentak hentakan kakinya Naruto mendekati ibunya kesal.

"Kaa-san dan Tou-san tidak membutuhkan izinmu jika ujung-ujungnya akan protes, sudah sanah bereskan kamar kakakmu" Kushina membalikan tubuh putranya menghadap pintu keluar dapur kemudian mendorong pelan punggung itu "Beberapa jam lagi Tou-san dan sepupumu akan sampai"

"HAH! HARI INI!" secepat kilat Naruto menghadap ibunya, dan langsung tergagap ketika melihat Kushina terkejut akibat teriakannya tadi "M-maaf Kaa-san Naru hanya kaget" menunduk kepalanya menyesal.

Kushina tersenyum kemudian menepuk pundak putranya yang lebih tinggi darinya "Daijhobu, cepat bereskan kamar kakakmu, setelah itu kita sambut mereka, ne?"

Sebuah anggukan tertangkap mata Kushina, membuatnya terkikik geli dengan sikap anaknya yang takut kena marah. Namun tiba-tiba Naruto memeluknya "Jangan lupa buatkan ramen ya Kaa-san" dan dengan cepat Naruto lari menaiki tangga, meninggalkan Kushina yang menggelengkan kepalanya.


_SN_


Sebuah pintu bertuliskan 'Kyubi Room' di buka, menampilkan suasana kamar yang rapih namun sedikit berdebu, menandakan sang pemilik sudah lama tidak menempati. Berjalan memasuki ruangan tersebut, Naruto yang sebelumnya sudah mengambil seprei baru dari kamarnya mulai mendekati tempat tidur ber-ukuran kingsize yang terletak di tengah ruangan, mengganti seprei merah marun dengan biru tua yang baru, ntahlah, suka tidak suka Naruto tidak peduli yang terpenting tugasnya segera selesai. Sebuah getaran di saku celana menghentikan kegiatannya, di rogohnya saku tersebut dan keluarlah sebuah benda persegi panjang tipis berwarna putih. Perempatan tercetak di dahi Naruto ketika sebuah nama memenuhi notifikasi di akun facebooknya.

NightSky

"Orang ini..." menggeram kesal ketika lagi-lagi nama yang sama selama 2 minggu terakhir terus mengusik fbnya, selalu mengomentari setiap updetan yang ia post, jika saja komentar itu tidak membuat dirinya naik darah, mungkin Naruto akan menganggapnya secret admirer di dunia maya, tapi sayang semua itu berbanding 180 drajat.

Namikaze Naruto

Semua juga ada batasnya... cobalah terima setidaknya ini kerja kerasku.

12 suka. 1 komentar. Bagikan.

NightSky

Mana ada yang akan menerima hasil dari orang 'Dobe' sepertimu.

_Twitt_ tanda-tanda kekesalan mulai memenuhi kepala pirangnya "Oh Kami-sama sabarkanlah hamba-MU yang baik ini" setelah merancau, tangannya mulai mengetik di kolom yang tertera di layar dengan semangat dan senyum yang manis (baca : Emosi).

Namikaze Naruto

Semua juga ada batasnya... cobalah terima setidaknya ini kerja kerasku.

NightSky

Mana ada yang akan menerima hasil dari orang 'Dobe' sepertimu.

Namikaze Naruto

Oi, aku tidak tau apa masalahmu, But thanks for your coments. TUAN nightsky.

Dan dengan sekali klik Naruto menekan kata komentari dengan menggebu-gebu "Heh.. jangan berharap bisa memancing amarahku dengan kata pedasmu itu" ucapnya pada ponsel yang ia genggam, memasukannya kembali kedalam saku, kemudian mulai melanjutkan tugasnya yang sempat tertunda. Yah satu fakta yang perlu Naruto tau, bahwa ia sudah emosi sebelum mengatakan itu.


_SN_


Sebuah mobil BMW berwarna hitam melaju dengan kecepatan sedang, sang pengemudi dengan tenang mengendalikan dengan sesekali melirik pemuda di sampingnya.

"Ada apa Sasuke-kun? Kelihatannya kau sedang senang?" pertanyaan itu mengalihkan fokus sang pemuda dari ponsel yang berada di tangannya. Segores senyum terpasang di wajah rupawan itu, menanggapi pertanyaan sang paman beberapa detik tadi.

"Aniyo ahjusshi, hanya seseorang yang menarik perhatian saya"

"Ah begitu rupanya, beruntung sekali gadis itu bisa mengalihkan perhatian ponakan paman ini" tertawa menggoda, sang pengemudi yang ternyata paman dari pemuda bernama Sasuke itu kembali memfokuskan pandangannya ke arah depan.

Sedangkan Sasuke hanya tersenyum simpul kemudian kembali berkutat dengan ponselnya, menggerakan kedua ibu jari itu sekedar mengetik sesuatu yang menambah senyumnya yang sempat hillang ketika sebuah pernyataan melintas tanpa permisi.

'Masalahnya, ini sangat sulit di jelaskan'


_SN_


"Ne Kyu, setelah kuliahmu selesai kita kerumah Oba-san ya? Otouto sampai di Jepang hari ini. aku tidak ada kuliah setelah ini, jadi aku akan menunggumu" Pria bertubuh tegap berambut hitam yang di ikat kebelakang mengutarakan rencananya seketika setelah mendudukan dirinya di samping pemuda tampan yang di panggil Kyu.

Kyu a.k.a Kyubi sama sekali tidak menanggapi perkataan pemuda di sampingnya, buku yang tengah ia baca jauh lebih menarik dari obrolan tak penting saudaranyanya itu . Menghela nafas lelah, pemuda berkuncir itu mengambil paksa buku di genggaman Kyubi, yang pastinya langsung mendapat tatapan tajam dari sang empu.

"Aku tidak yakin kau mendengarkan perkataanku tadi?" membalas tatapan saudaranyanya jauh lebih lembut. Mendengus kesal Kyubi menggapai buku di genggaman pria itu yang sayangnya langsung di sembunyikan di belakang tubuh tegapnya sehingga tak tergapai oleh tangan Kyubi.

"Ck. Kau sudah mengatakan itu 4 kali Itachi. Di apartemen, di mobil, di kantin, dan terakhir di sinih" Keluar sudah kekesalan Kyubi, membenarkan posisi duduknya dengan melipat tangan di depan dada, Kyubi membuang pandangan ke arah depan.

Pria yang di panggil Itachi hanya mampu tersenyum geli, sikap Kyubi di matanya begitu lucu hingga tak mau melewatkan barang sedetikpun pemandangan wajah kesal saudaranyanya itu. Itachi meletakan buku yang tadi di rampasnya ke pangkuan Kyubi, beranjak dari duduknya tepat di hadapan Kyubi, sedikit menunduk untuk mensejajarkan tingginya, membuat Kyubi tepat menatap kelamnya mata Itachi.

"Gomen ne, aku terlalu antusias. Soalnya sudah lama tidak bertemu otouto, jadi kangen" Itachi tersenyum lembut, matanya menyipit khas orang tertawa namun tidak selebar kebanyakan orang. Kyubi terdiam, pandangan itu terekam oleh Rubbynya, sampai sebuah usapan di kepala jingganya memfokuskan penglihatannya kembali.

"Kelasmu sudah hampir di mulai, cepat bergegas. Aku ada di perpustakaan jika kau selesai" menegapkan badannya setelah beberapa menit menunduk, Itachi mengambil tas Kyubi di bangku yang tadi di dudukinya, menarik paksa tangan Kyubi untuk ikut berdiri, kemudian memasangkan tas itu di pundaknya. Sebuah perempatan tercetak di wajah Kyubi.

"Aku pergi ya.. Konan menunggu soalnya, jangan lupa setelah selesai langsung kirim pesan, jaa..." Itachi tersenyum kearah Kyubi sebelum berlari meninggalkannya.

"C-chotto..." terlambat, Itachi sudah jauh dan tidak mungkin mendengar suaranya yang terdengar seperti gumaman. 'Konan ya.. pantas saja, tumben dia nunggu di perpus' Batin Kyubi, menghela nafas berat Kyubi mengangkat bahunya acuh, kemudian mulai melangkahkan kakinya menuju kelas berikutnya.


_SN_


Masalahnya, ini sangat sulit di jelaskan.

Heran? Tentu saja, Naruto sungguh tidak mengenal akun yang bernama NightSky itu. Tapi dia bilang, 'masalahnya sangat sulit di jelaskan'. Oh my god, apa tuh orang punya masalah dengannya yang belum terselesaikan(?) tapi, seingat Naruto ia tidak pernah punya masalah dengan siapapun kecuali dengan mantannya, yah tapi Naruto juga kurang yakin dengan ingatannya itu.

Rasa penasaran mulai menjalar di benak Naruto, dengan sedikit ragu-ragu Naruto mengklik nama NightSky, setelah masa loading terlewati hal pertama yang tertangkap shapphire itu adalah rambut raven yang mencuat kebelakang, yah hanya itu yang masih jelas terlihat oleh pandangannya. Namun rasa penasar itu bukannya hilang malah menjadi-jadi, dan sekali klik Naruto terdiam. Matanya sekelam malam, begitu indah ketika sapphire menjelajah malamnya iris sang NightSky. Langit kelam? Ah Naruto baru ngeh dengan nama sang pemilik onyx, nama itu di ambil dari keindahan matanya. Berpindah dari mata, pandangan Naruto turun pada hidung mancung sang NightSky, membuatnya ingin bermain prosotan di hidung itu, dan pandangannya kembali turun pada bibir merah itu, begitu menggoda, begitu sayang untuk di lewatkan, membuatnya ingin men-

"Naruto!" terlonjak kaget, Naruto buru-buru mematikan ponselnya.

"Iya kaa-san! Sebentar lagi Naru turun" memasukan ponsel ke saku clana, Naruto melangkahkan kakinya keluar kamar, menuruni tangga dan menghadap ibunya yang tengah merapikan meja makan.

"Ne kaa-san" Naruto menarik salah satu kursi di meja makan tersebut, berniat mendudukan dirinya, namun belum sempat pantat itu menyentuh kursi, tangannya di tarik Kushina, menyebabkannya kembali berdiri dengan wajah cemberut.

"Jangan di duduki, itu udah kaa-san rapihkan untuk Sasuke" Kushina kembali membenarkan letak kursi yang di geser Naruto.

"Sasuke?" Tanya Naruto bingung.

"Ya dia-

TING TONG...

Suara bel menggema di dalam rumah, memotong penjelasan Kushina tentang Sasuke, Kushina yang tau betul siapa tamu itu dengan cepat melepas apron yang menempel di tubuhnya, menyimpan kembali di dapur kemudian menyeret Naruto menuju pintu depan dengan senyum lebar.

"Kaa-san pelan-pelan" jika saja Naruto tidak cepat-cepat menyeimbangkan tubuhnya, mungkin iya sudah jatuh karena limbung ketika di seret dengan kecepatan ekstra oleh ibunya.

"Mereka datang hihihi" bulu kuduk Naruto berdiri melihat ibunya yang begitu bersemangat. 'Memangnya seperti apa sih Sasuke itu sampai Kaa-san antusias begitu' Naruto ngedumel kesal.

CKLEK

Daun pintu di buka, menampikan seorang pria dengan perawakan yang hampir mirip dengan Naruto. "Tadaima" Ucap pria itu dengan senyum yang menawan.

"Okeari Anata.." Kushina membalas senyuman suaminya manis. Sedangkan Naruto celingak-celinguk tak tentu arah, mengabaikan ayahnya yang kebingungan dengan sikap anak bungsunya itu.

"Ah Sasuke mana Minato" Kushina ambil alih, sepertinya dia bisa membaca pikiran Naruto hanya dengan melihat tingkahnya itu.

"Dia sedang mengambil koper di bagasi" tak lama setelah Minato- suami Kushina juga ayah dari Naruto- menjawab, seseorang dari belakang Minato muncul, berjalan mendekat dengan menunduk karena tengah mengangkat koper dengan beban yang lumayan.

"Nah Naruto perkenalkan ini Sasuke anak dari Fugaku" Minato merangkul pundak Sasuke membuatnya mengangkat kepala dan menatap kearah Naruto.

Eh...

"K-KAU!"

_TBC_


Yokatta akhirnya selesai juga chap pertama, sedikit info, di sinih Minato dan Fugaku adalah kakak beradik, yah sedikit melenceng dari cerita asli bukan masalah kan. maaf jika masih ada typo yang lolos dari mata saya _

RnR please _^