Akashi
Kuroko no Basketball adalah milik Fujimaki Tadatoshi-Sensei
Segala tokoh di dalam cerita ini adalah milik Fujimaki Tadatoshi-Sensei
Fanfic "Akashi" adalah milik saya.
Dilarang mencopy-paste.
WARNING!
Typo(s), OOC Charas dan OCxOC, Akashi SeijurooxOC, Twin!Akashi.
Juuzou's present…
.
.
.
.
.
"Kyaaaa! Akashi-sama!"
"Akashi-sama!"
Gymnasium SMP Teikou terlihat dan terdengar sangat ricuh dengan teriakan para perempuan yang mengidolakan kapten basket SMP Teikou. Sebenarnya ini hanyalah sebuah latihan biasa. Namun, para perempuan-perempuan yang mengaku sebagai fangirlnya memenuhi Gymnasium di bagian atas dan berteriak-teriak padahal ini hanyalah latihan biasa.
"Heee- Akashicchi memang banyak penggemar perempuannya ssu." Ucap Kise.
"Tentu saja, dia adalah kapten kita meski aku tidak mengakuinya." Si rambut Hijau membetulkan kacamatanya.
"Kau tetap tsun seperti biasanya, dasar." Tukas si kulit Hitam.
"Aku tidak tsun Nodayo!"
"Wah sepertinya kalian masih kuat setelah latihan ya? Bagaimana kalau mengitari lapangan 30kali?" ucap Akashi dengan gunting ditangannya.
"Hiee! Baiklah ssu!" teriak Kise lalu mulai mengitari lapangan dan disusul dengan yang lainnya.
"Jangan begitu kejam kak." Ucap seseorang dengan nada tenang sambil menepuk pundak kakaknya.
"Diam Seishirou. Mereka masih memiliki tenaga kau lihat?" jawab Akashi acuh.
Oke biar kuperjelas. Akashi Seijuurou adalah Kapten Tim Baket SMP Teikou, sedangkan kembarannya, Akashi Seishirou adalah Anggota Tim Basket SMP Teikou. Akashi Seijuurou memiliki mata heterokrom atau kau bisa menyebutnya Emperor's Eye. Sedangkan Akashi Seishirou tidak. Akashi Seishirou begitu disayang oleh Ayahnya yang dingin itu, sementara Akashi Seijuurou tidak.
Hanya satu kesamaan mereka…
"Tidak dengan kembaran Tetsuna disana." Tunjuk Seishirou pada bocah berambut biru muda yang merangkap sebagai bayangan itu lari dengan terengah-engah.
"Tetsuya!" panggil Seijuurou.
Yang dipanggil menoleh lalu mulai berjalan menuju dua Akashi disana.
"Ha'i Akashi-kun?"
"Kalau kau tidak kuat lagi duduk lah aku tidak ingin kau sampai kelelahan, lihatlah kakak perempuanmu melihatmu dengan tatapan khawatir." Ucap Seijuurou lalu melirik Kakak Kembar Kuroko di tempat duduk pelatih dan pemain pengganti.
"Ah- Nee-san." Lirih Kuroko lalu menatap kakak kembarnya lalu tersenyum seakan mengatakan 'Baiklah, aku tidak akan memaksakan diri.'.
Kuroko membungkuk dan menuju kakak kembarnya. Dua Akashi mengikuti arah pergerakan Kuroko menuju kakak kembarnya dan tersenyum tipis saat melihat kakak kembar Kuroko disana.
Kuroko Tetsuna.
Inilah kesamaan mereka. Sama-sama mencintai seorang Kuroko Tetsuna yang merangkap menjadi manager tim mereka.
.
.
.
Jam sudah menunjukkan jam 5 sore. Semua anggota Tim Basket SMP Teikou masing-masing sudah mulai meninggalkan gerbang sekolah. Kecuali seorang Kuroko Tetsuna yang menunggu seseorang di depan gerbang sekolah. Rambut biru panjangnya yang dibiarkannya terurai melambai lembut mengikuti arah angin sepoi-sepoi.
"Tetsuna. Menunggu lama?"
"Ah! Seishirou-kun! Tidak, tidak lama." Jawab gadis manis itu sambil tersenyum.
"Tch."
Seishirou menyeringai merasa senang saat melihat kakak kembarnya itu lewat sambil berdecak kecil hingga hanya dirinya yang dapat mendengarnya.
"Ah! Halo Seijuurou-kun." Sapa Tetsuna dengan senyuman manisnya.
"Hn." Jawab Seijuurou datar dan terus meneruskan jalannya.
Tetsuna yang ditanggapi seperti itu hanya tersenyum maklum, karena dia tau, Akashi Seijuurou memang selalu begitu, terlebih dia sudah mengenal orang itu selama 3 Tahun lamanya dia bersekolah di SMP Teikou membuatnya sangat paham pada kembaran orang yang sedang berdiri disampingnya ini.
"Sudah, jangan pedulikan dia. Ayo kuantar pulang." Ajak Seishirou. Mereka berdua mulai berjalan keluar sekolah berdampingan dan bercerita tentang keseharian mereka.
Kuroko Tetsuya? Jangan ditanya. Dia pasti akan pulang bersama Kise, Aomine, Midorima juga Murasakibara.
"Tch. Seishirou sialan." Decih Akashi pelan.
"Akashi-kun! Ingin bergabung bersama kami?" panggil sebuah suara dari belakangnya. Dilihatnya anggota inti Tim Basketnya.
"Hn. Baiklah." Jawabnya.
Spontan tiga orang disana menjawab bersamaan.
"Tumben Akashi."
"Tumben ssu."
"Aka-chin tidak sedang sakit kan?"
Midorima? Hft jangan ditanya dia sedang mengurus gantungan kunci kodoknya, tentu saja Lucky Itemnya. Huh, dasar maniak Oha Asa.
"Aka-chin mau juga?" Tanya si titan rambut ungu sambil menyerahkan popsicle yang dibelinya bersama Kuroko dan lainnya.
"Tidak." Jawab Seijuurou seperti biasanya.
Memang sih para Anggota Tim Basket lebih menyukai Seishirou dari pada Seijuurou. Tapi, menurut mereka berlima -Kuroko,Aomine,Kise,Midorima dan Murasakibara- seorang Akashi Seijuurou lebih bisa diandalkan dan dipercaya dalam memimpin sebuah team. Tentu saja.
"Aku lewat sini. Duluan semuanya." Ucap Seijuurou lalu pergi berlalu melalui jalan yang berbeda.
Semua terdiam. Mereka mengenal betul seorang Akahi Seijuurou yang selama 3 Tahun ini selalu dingin. Well, memang masih sih,tapi hey ini tidaklah seperti dia biasanya, juga gunting keramat Seijuurou hanya terlihat tadi saat mereka akan memutari lapangan basket 30x.
.
.
.
"Tadaima"
"Okaeri Akashi Seijuurou-sama" sambut para butler dan maidnya.
Seijuurou segera menuju kamarnya di lantai atas, tak perduli pada laki-laki tua dan saudara kembarnya yang sedang berbincang hangat di ruang tengah.
.
.
.
"Jadi, Seishirou, kau sudah setuju kan?" tiba-tiba sang ayah angkat bicara.
"Setuju apa?" jawab Seishirou tenang.
Seijuurou yang tidak tahu apa-apa hanya diam dan memakan makanannya dengan tenang tanpa memerdulikan kedua keluarganya yang tidak ingin dianggapnya keluarga.
"Soal pertunanganmu dengan Tetsuna-san setelah lulus nanti."
Pergerakan Seijuurou yang sedang memakan makanannya dengan tenang menjadi terhenti. Dia menaruh sendok dan garpunya diatas piring yang masih berisi makanannya yang baru dimakan seperempatnya.
"Gochiousama. Aku duluan." Ucapnya dingin lalu berlalu menuju kamarnya.
Seishirou menyeringai kecil ketika melihat sang kakak sudah berlalu dengan wajah dinginnya. Oh ayolah. Kenapa malah seorang Akashi Seijuuroou yang dipermainkan? Bukankan Seishirou yang lebih tenang? Hm.
.
.
.
"Ohayou." Ucap Aomine memasuki Gymnasium SMP Teikou sambil menguap pelan. Mereka sedang bersiap untuk memulai latihan pagi hari ini.
"Daiki cepat lari kelilingi lapangan, 30x." ucap Seijuurou.
"Hah? Uh baiklah." Jawab Aomine malas lalu mulai mengikuti Kise dan Midorima yang sudah berlari duluan. Perasaan baru kemarin Seijuurou menjadi tidak seperti biasanya. Sekarang dia sudah kembali pada dirinya yang dulu lagi hft. Tapi sebaiknya tetap begini sih asal porsi latihannya tidak ditambahkan saja.
"Kau kejam sekali kakak~" Seishirou mendekat kearah Seijuurou sambil mengucapkan kalimatnya dengan nada.
"Diam Seishirou. Cepat berlari sana juga. Khusus untukmu 50x." ucap Seijuurou dingin.
"Hn." Jawab Seishirou lalu mulai berlari mengitari lapangan mengikuti yang lainnya.
Sementara Akashi mengamati semua anggotanya berlari di pinggir lapangan. Seorang gadis manis berambut biru muda panjang yang terikat itu mendekat pada Akashi sambil membawa papan yang mengapit kertas-kertas berisi data para pemain inti mereka.
"Ohayou Seijuurou-kun!" sapanya riang.
"Hn. Ohayou." Balasnya.
"Bagaimana tingkatan stamina mereka akhir-akhir ini?" Tanya Tetsuna berusaha terlihat ramah.
"Meningkat dengan baik, terutama Tetsuya. Dia sudah sanggup lari setidaknya 20x keliling." Jawab Seijuurou.
Tetsuna tersenyum lalu menatap semua pemain SMP Teikou itu. Yah, setidaknya mereka meningkat walau sedikit apalagi adik kembarannya yang biasana ringkih pun sekarang sudah mulai meingkat. Syukurlah.
Akashi tersenyum kecil tipis hampir tak terlihat sambil melirik gadis manis di sampingnya yang sedang menulis peningkatan para anggota tim inti maupun cadangan.
Seishirou berdecak sedikit kesal melihat kakaknya yang terkenal dan biasanya sadis itu tersenyum pada pujaan hatinya- ralat- pujaan hati mereka berdua.
Walau ayah mereka sudah menyetujui kalau Seishirou yang akan bertunangan dengan Tetsuna selepas SMP nanti. Namun, dia harus tetap bersaing dengan satu-satunya kakak kembarnya ini.
"Ryouta." Panggil Seishirou.
"Nani Seishiroucchi ssu?"
"Kau sekelas dengan Tetsuna kan?"
"Uhm! Dia duduk dibang-"
"Aku tidak bertanya hal itu." Potong Seishirou kesal.
"Lalu? Aku memang sekelas dengannya ssu." Jawab Kise mengerjapkan matanya.
"Hanya saja… Hn, tidak apalah."
"Seishiroucchi hari ini aneh ssu, biasanya dia akan sedingin Akashicchi walau tidak sedingin Akashicchi ssu." Kise bergumam pelan sambil berjalan menjauh mendekati Aomine untuk mengajaknya tanding One on One kurasa.
.
.
.
"Siang ini tidak ada latihan. Semua libur dan pulang." Ucap Seijuurou pada seluruh Anggota Tim Basketnya lalu berlalu pergi keluar dari sekolah.
Semua anggota Tim Basket melongo mendengar kata-kata Akashi Seijuurou yang sangat jarang terdengar tersebut. Padahal biasanya dia tak akan pernah mau melakukan libur bila dia tidak pergi, tapi kali ini mereka benar-benar mendapatkan libur, sebuah keberuntungan dari Tuhan kurasa.
"Sudah beberes kak?"
Akashi menengok ke belakang dan melihat adiknya yang sedang bersandar di pintu kamar mereka.
"Hn." Balasnya lalu sibuk mengurus kopernya lagi.
"Jadi karena ini kau liburkan semuanya?"
"Hn."
"Ayolah kak. Kurasa kau tidak memiliki kata-kata atau kalimat lain kecuali 'hn' mu itu."
"Diamlah Seishirou."
"Terserah" balas Seishirou lalu merebahkan diri di kasurnya.
"Aku pergi." Ucapnya dingin lalu berlalu keluar kamar.
Seishirou hanya menyeringai tipis. Seringai kemenangan.
.
.
.
ASTAGAAA INI FANFIC APAAN COBA- GAJE SUMPAH GAJE.
Btw ku bikin disini Akashi Seijuurou menjadi menderita NYAHAHAHAHAH /dibakar fans Akashi/
Bagi yang bingung kenapa Momoi bukan Managernya, ya ikutin aja terus chapter selanjutnya ehe:v Bcs kemungkinan chapter depan atau selanjutnya lagi Momoi baru nongol eheheheheh:v
Jadi, Juuzou minta maaf bila ada kesamaan nama tokoh terkhusus pada Genderbend Kuroko Tetsuya yaitu Kuroko Tetsuna. Kalau Seishirou sih langsung terlintas di Otak:v
Mind leave a Review?
-Juuzou Suzuyaaa-
