Disclaimer: Fullmetal Alchemist © Arakawa Hiromu, take nothing, no trademark infringement intended.
Note: akan jadi kumpulan drabble/ficlet sebagai tempat pembuangan akhir ide ketika terlalu malas tapi tetep harus nulis. Ada yang mau menyumbang prompt?
Warning: OOCness may ensue, if you squint. Canon.
Unum: Consolamini
Roy datang mengetuk pintunya ketika Riza baru saja selesai bermimpi buruk. Ia masih bisa merasakan panas kehidupan perlahan meninggalkan sosok kecil bermata merah di pangkuannya, ia masih melihat kolam darah, ia masih mencium aroma hangus mengirim teror …
Roy berdiri di ambang pintu, basah kuyup dan beraroma etanol. Jadi selama Riza tidur hujan turun, dan kolonelnya memutuskan untuk menenggak tiga sloki—tidak lebih, Riza tahu, pria ini bukanlah tukang minum yang lebih baik dari Havoc—wine atau cairan apa pun itu dari salah satu bar elit di East City. Kegiatan yang rutin ia ambil ketika muak dengan pil-pil tidur, yang membuatnya terlelap tanpa memimpikan hal serupa yang menghantui, merobek malam-malam Riza selama bertahun-tahun.
Maka inilah mereka, gemetaran karena isu mereka masing-masing, saling menatap dan saling mencari.
"Kolonel—"
"—Letnan."
Riza mengangkat alis. Roy terkekeh.
"Kau tahu?" kata Kolonel Mustang, mengangkat sebelah lengannya ke belakang kepala. "Jadi aku sedikit mabuk, dan dengan ajaibnya lupa jalan pulang, tetapi beruntungnya apartemenmu hanya berjarak tiga blok dari bar yang—"
"—Silakan masuk, Kolonel," potong Riza tanggap, bosan namun senang dengan alasan serupa yang seolah menjadi repetisi di setiap malam ketika Roy bertingkah seperti ini. "Saya bisa membuatkan Anda teh panas, dan masih ada stew daging sapi, jika Anda belum makan malam. Kita bisa berbincang-bincang hingga pagi, jika Anda mau. Dengan pakaian kering, tentu saja."
Roy menyeringai, Riza menunduk. Gemetar mereka berhenti.
Because your present secures me, even the whole world itself is a beast, even I my self is a monster ...
- Finem -
A/N: Royai lover di sini, ini bukan chapter terakhir, bukan pula satu-satunya fiksi royai yang akan saya bikin. Terimakasih sudah membaca.
Salam,
Clarione.
