KyuMin – A Time
.
.
.
Disclaimer : FF ini murni milik otak saya, KyuMin milik KMS, Tuhan, Keluarga dan Teman mereka.
.
.
.
Genre : Romance, Drama, Angst, Yaoi menuju GS [?]
Rating : Teen
.
.
A Time
Don't Like? Don't Read!
.
Holla... Ini FF Kyumin selanjutnya, sepertinya yang kemaren kurang memuaskan ya? Baiklah, kalau begitu semoga FF kali ini memuaskan. Soal chapter jangan tanya berapa chapter karena FF ini sangaaat panjang. Daripada banyak bacon-eh bacot selamat membaca FF ini.
:: Normal POV ::
Pagi yang cerah menyapa semua insan di Seoul, ibukota Korea Selatan. Orang-orang yang mulai melakukan aktivitas biasanya di pagi ini. Tak jauh dari perkotaan, terdapat perumahan yang cukup mewah. Salah satu rumah itu di tinggali oleh keluarga Cho. Cho Kyuhyun, anak pertama mereka. Disusul oleh adik kembarnya yang berbeda 7 tahun dengannya, Cho Youngmin dan Cho Kwangmin yang berbeda 6 menit itu.
"Hyung, kapan akan membawa yeojachingu hyung kesini?" Tanya Kwangmin.
"Dia bukan yeoja Kwangie," Jawab Kyuhyun.
"Terus? Jangan bilang kalau namja," Tebak Youngmin.
"Kalau kalian melihatnya, apa kalian berpikir dia namja atau yeoja?" Kwangmin menyerit heran.
"Apa dia kesini sekarang?" Kwangmin bertanya.
"Aku mengajaknya jalan-jalan kesebuah taman bermain, apa kalian mau ikut?" Tawar Kyuhyun.
"Boleh juga, lagipula kami juga jarang keluar rumah kalau eomma dan appa ada di rumah," Youngmin mengangguk
"Kalau begitu cepat ganti baju," Suruh Kyuhyun. Kedua adik kembarnya itu langsung menuju kamar mereka untuk menganti pakaian.
"Pasti mereka akan bingung," Gumam Kyuhyun, dia memainkan kunci mobilnya di jari dan berjalan menuju mobil yang sudah disiapkan.
-/-
"Kyu lama sekali," Gerutu seorang namja sembari terus memandangi jam tangan yang ia kenakan.
Lee Sungmin, namja yang mempunyai wajah manis, imut dan err cantik. Namja penyuka warna pink ini menjadi rebutan para namja dan yeoja. Tapi, dia selalu bersikap cuek terhadap namja yang ingin menjadikannya 'Uke', kecuali Kyuhyun.
Ia memegang kepalanya yang terasa pening itu, 'Kenapa 'dia' mulai lagi,' batin Sungmin. Tak lama kemudian mobil hitam bermerk mahal berhenti di hadapannya, pemuda yang mengendarai mobil itu pun langsung keluar.
"Minnie hyung, gwaenchana yo?" Tanya Eunhyuk, teman dekat Sungmin.
"Gwaenchana, kenapa kau bisa disini?" Sungmin terus memegangi kepalanya yang sangat sakit itu.
"Aku kebetulan lewat sini, ayo aku antar pulang," Eunhyuk menawarkan tumpangannya, Sungmin menggeleng.
"Tidak bisa, habis ini Kyuhyun datang," Tak lama Sungmin mengucapkan itu ada dua mobil yang berhenti tepat di samping mobil Eunhyuk.
"Chagi-ah," Kyuhyun, dia langsung keluar dan membanti pintu mobilnya dan berjalan menuju Sungmin.
"Kau kenapa? Kalau sakit ayo ke dokter," Ujar Kyuhyun panik, Youngmin dan Kwangmin yang sedari tadi melihat kejadian itu juga keluar dari mobil mereka.
"Tidak usah,Kyu. Nanti juga sembuh," Sungmin meringis kesakitan.
"Pokoknya harus ke dokter, gimana kalau noona nanti kenapa-kenapa?" Ujar Kwangmin, Eunhyuk menatap heran kearahnya.
"Ehm, maaf. Dia itu namja," Kwangmin langsung melongo mendengar ucapan namja yang berada di samping orang yang kesakitan itu.
"Eh, Mian," Youngmin langsung membungkukkan badan.
'Sebenarnya yang salah siapa? Kenapa malah namja satunya yang minta maaf,' Batin Eunhyuk, ia langsung memegang bahu Sungmin karena perasaannya bilang jika sahabatnya ini akan jatuh.
"Minnie-ah, lebih baik kau ke dokter! Kyu, buka pintu mobilmu!" Suruh Eunhyuk, Kyuhyun langsung membuka pintu mobilnya.
"Kalian berdua tolong bawa dia masuk," Youngmin dan Kwangmin langsung membantu Eunhyuk untuk membawa Sungmin masuk ke dalam mobil.
"Aku titip Sungmin hyung dulu, nanti kabari aku," pinta Eunhyuk, Kyuhyun menganggukkan berempat langsung menuju ke rumah sakit.
-/-
"Bagaimana keadaan Sungmin hyung, Dok?" Kyuhyun berjalan menghampiri Dokter Kim, tepatnya dokter langganan keluarganya sedari dulu.
"Apa kedua orang tuanya sudah diberi kabar?" Tanya dokter Kim, Kyuhyun menggeleng.
"Cepat kabari orang tuanya, ada yang ingin ku bicarakan," Suruh dokter Kim.
"Baik," Kyuhyun mengangguk paham.
"Kalau begitu nanti temui saya di ruangan saya," Dokter Kim langsung pergi meninggalkan Kyuhyun dan kedua dongsaengnya.
"Hyung, apa namja itu punya penyakit?" Youngmin berjalan ke arah hyungnya.
"Molla," Jawab Kyuhyun, ia langsung mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang.
"Annyeong ahjuma, mian saya menganggu. Sungmin hyung sedang ada di rumah sakit. Apa ahjuma bisa datang?" Youngmin langsung berjalan menuju Kwangmin dan membisikkan sesuatu ke telinga adiknya.
"Kami sedang berada di rumah sakit," Kyuhyun menghentikan sejenak ucapannya, "Baiklah, akan saya tunggu," Ia menutup ponselnya dan berjalan ke arah dongsaeng kembarnya itu.
"Kalian tadi membicarakan apa?" Tanya Kyuhyun.
"Oh, itu. Ta.. tadi Youngmin mau ke... kamar mandi jadi minta di antar," Kwangmin sedikit gelagapan menjawab pertanyaan dari hyungnya.
"Bukankah dia namja? Bisa pergi sendiri,kan? Lagipula kita sering kesini kalau ada salah satu keluarga sakit?" Kyuhyun mengangkat sebelah alisnya.
"Eh, bukan. Aku lapar, makannya aku ajak Kwangie. Lagipula dia tadi belum makan," Sergah Youngmin.
"Kalian sebelum berangkat kan makan banyak, kok masih lapar?" Kyuhyun mulai aneh dengan gerak-gerik kedua dongsaengnya ini.
"Ada yang kalian sembunyikan?" Tanya Kyuhyun penuh selidik.
"Kwangie sudah punya pacar!" Ucap Youngmin agak keras, semua orang menoleh ke arahnya. Tentu saja adiknya menatap tajam kearah hyungnya.
"Jinja, cepat kenalkan ya," Kyuhyun berpura-pura tersenyum, sebenarnya ia tahu kalau dongsaengnya berbohong.
"Tentu hyung, yeojachingu-nya cantik loh," Youngmin berucap omong kosong lagi.
'Apa ini memang nasibku?' batin Kwangmin.
"Kyuhyun-ah!" Kyuhyun menoleh ke arah sumber suara yang meneriakinya.
"Teukkie ahjuma,"
"Bagaimana keadaan Sungmin? Ia baik-baik saja,kan?" Tanya Teukkie panik.
"Teukkie-ah, tenangkan dirimu. Ini tempat umum," Kangin, suami dari Teukkie memegang kedua bahu istrinya.
"Kita disuruh ke ruangan dokter Kim," Jawab Kyuhyun.
"Ayo bawa kami kesana," Teukkie yang tak dapat menahan air mata akhirnya mengeluarkan air matanya.
"Baiklah. YoungKwang, kalian jaga Sungmin hyung dulu," Kyuhyun melangkahkan kakinya berjalan menjauh dari kamar Sungmin bersama Teukkie dan Kangin. Tak berapa jauh mereka bertiga telah sampai di depan sebuah ruangan.
'TOK...TOK...'
"Masuk!" Suruh seseorang dari dalam, Kyuhyun membuka pintu ruangan itu.
"Ah, Kyu. Kau sudah datang," Sambut lelaki yang mengenakan pakaian dokter dan berwajah cantik.
"Chullie hyung, dimana appa-mu?" Tanya Kyuhyun.
"Ada kepentingan mendadak, duduklah." Suruh Heechul, mereka bertiga duduk di kursi yang berhadapan dengan Heechul.
"Jadi, bagaimana keadaan putra kami?" Tanya Kangin, walaupun ia keras tapi sekeras apapun ia pasti akan sayang kepada putra satu-satunya.
"Jadi kalian berdua orang tua dari Lee Sungmin, benar?" Tanya Heechul memastikan, Teukkie dan Kangin mengangguk.
"Apa kalian belum tahu sama sekali tentang penyakit yang dialami oleh putra kalian?" Tanya Heechul, Kangin menggelengkan kepala.
"Kalau boleh kami tahu memang penyakit apa?" Teukkie membuka suaranya.
"Sudah kuduga dia tidak menceritakannya. Dia terkena kanker otak stadium akhir," Jawab Heechul.
"Kanker otak?" Tanya Teukkie.
"Ya, penyakit yang mengakibatkan kematian jika tidak segera ditangani," Jawab Heechul.
"Hyung, kau berbohongkan? Kau sedang aktingkan?" Kyuhyun tak percaya jika selama ini kekasihnya terkena penyakit separah itu.
"Tidak, Kyu. Kumohon kalian berdoa untuk kesembuhan Sungmin, kami akan berusaha sekuat mungkin untuk menyelamatkannya," Heechul berkata tegas.
"HYUNG BOHONG! SUNGMIN HYUNG TIDAK AKAN MATI! SUNGMIN HYUNG AKAN TERUS HIDUP!" Bentak Kyuhyun.
"Kyu, tenangkan dirimu," Heechul mencoba menghadapi sikap Kyuhyun yang sulit dikendalikan itu.
"Hyung bohong," lirih Kyuhyun, ia meninggalkan ruangan Heechul dan membanting pintu.
"Hah, dia tidak berubah," Heechul menghela nafas.
"Tapi, apa Sungmin akan baik-baik saja?" Kangin mencoba mengubah suasana.
"Bisa, tapi masalahnya obat itu sangat sulit," Jawab Heechul.
"Apapun, asalkan putra kami selamat," Ujar Teukkie tegas.
-/-
"Bagaimana?" Kwangmin merasa takut akan perubahan hyungnya sekarang, terasa ada hawa mencekam dari diri hyungnya.
"Aku pergi dulu," Kyuhyun langsung pergi meninggalkan dongsaengnya.
"Kyuhyun hyung mungkin tidak ingin di ganggu," ujar Youngmin menghibur Kwangmin.
"Mungkin," Balas Kwangmin.
-/-
[Kyuhyun POV]
Kenapa ini terjadi, aku tidak ingin kehilangan Sungmin hyung. Kenapa Sungmin hyung tidak pernah cerita kalau dia mempunyai penyakit?
Aku terus terdaiam di mobilku, aku rasa aku harus ke villa untuk dapat menerima kenyataan ini. Aku langsung mengendarai mobilku menuju villa yang lumayan jauh dari Seoul ini. Aku teringat ketika aku dan Sungmin hyung menyanyikan sebuah lagu, lagu yang membuat aku dan Sungmin hyung bisa seperti ini.
[Kyuhyun POV end]
-/-
"Youngmin, Kwangmin. Dimana hyung kalian?" Kibum menghampiri kedua anaknya yang baru sampai di rumah.
"Aku kira hyung sudah pulang," Jawab Kwangmin.
"Di villa," Balas Youngmin.
"Selalu membuat khawatir," Siwon berjalan menuju arah mereka bertiga.
"Appa tahu sendiri, kan?" Kwangmin memutar kedua bola matanya.
"Sudah kuputuskan, dia akan ku jodohkan dengan anak kenalanku," Ujar Siwon, Kibum, Youngmin dan Kwangmin menatap sang kepala keluarga itu tak percaya.
"Kau bercanda, kan?" Tanya Kibum memastikan, tentu ia tahu hubungan sebenarnya antara putra pertamanya dengan Sungmin.
"Aku serius, aku tidak ingin dia menjadi gay," Jawab Siwon, Youngmin tersenyum kecut.
'Appa terlambat,' batinnya.
"Aku akan membawa Kyuhyun dan menghubungi kenalanku agar besok mereka datang ke rumah," ujar Siwon.
"Appa! Besok teman-temanku datang kesini!" Kwangmin berkata bohong. Bagaimana pun ia akan mendukung keputusan kakaknya yang telah jatuh cinta pada seorang namja karena ia terlalu sayang pada hyungnya.
"Memangnya mereka akan datang malam hari?" Tanya Siwon, Kwangmin menggeleng.
"Appa-"
"Tidak ada yang bisa mengubah keputusanku, termasuk kau Kibum," Siwon meninggalkan rumahnya menuju villa.
tbc.
Kependekankah? Mian, habisnya author nulis ini buru-buru. Saran dan Kritik author terima. Don't forget to review. RnR please..
