What It's True Love

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Genre : Drama, friendship, romance

Rate : T

Pairing : NaruHina

Warning : Gaje, OOC, TYPO

Tampak dua orang laki-laki berbeda umur berada diruang tamu dengan salah seorang merupakan remaja duduk dikursi sofa dengan santai dan seorang lagi berusia sekitar 35 tahun yang berdiri di hadapan remaja itu.

"Dampak dari segala hal yang telah kau lakukan sangat besar, kerusakan sistem dimana-mana. Sekarang aku harus memulainya dari mana untuk memperbaiki semua kekacauan yang kau sebabkan ini, benar-benar merepotkan. Aku benci hal yang merepotkan kau tau itu kan." Ujar seorang laki-laki yang berusia 35 tahun itu kepada remaja laki-laki berambut pirang jabrik yang duduk santai dihadapannya.

"Kalau begitu tidak usah kau perbaiki, gampangkan." Ujar remaja laki-laki itu acuh tak acuh terhadap laki-laki yang usianya jauh lebih tua darinya itu.

"Cih, mudah sekali kau mengatakannya, harusnya kau sadar apa yang sedang kau perbuat selama ini, seharusnya kau tidak mengambil keputusan sendirian, selama ini kau anggap aku ini apa hah,,, benar-benar bikin kesal saja. Dengar aku tidak mau mendengar ada kekacauan yang kau sebabkan lagi, aku tau kau memiliki semua yang kau inginkan, tapi kau juga harus tau batasannya jangan kau pergunakan semuanya hanya untuk keegoisanmu saja."

"Paman..." ujar remaja itu sedikit merengek dan mulai risih mendengar omelan yang entah berapa panjang itu.

"Diam! paman belum selesai bicara . lihat apa yang kau lakukan, semua sistem kita hampir mati gara gara siapa gara-gara kecerobahan dan keegoisanmu itu, perusahaan kita bisa bangkrut jika terus-terus seperti ini, kau mengerti itukan." ujar laki-laki yang ternyata berstatus sebagai paman dari remaja laki-laki itu menatap tajam kearah keponakannya. ia lalu menghela napas.

"Kenapa kau bisa begini, astaga jika ayahmu tau dia pasti akan marah besar. Kau itu sudah dewasa seharusnya kau mengerti itu. jangan buat kedua orang tuamu kecewa melihatmu. Saat ini semua yang terjadi kepadamu adalah tanggung jawabku, kau tau itukan. jangan lakukan hal-hal aneh lagi Naruto. Paman mohon kepadamu." sambung sang paman kepada remaja laki-laki yang dipanggil Naruto ini panjang lebar. ia memijit pangkal hidungnya, pusing mengurus masalah yang disebabkan oleh keponakannya.

"Cih, aku tidak egois paman." Ujarnya tidak terima dikatakan egois oleh pamannya.

"Tidak egois apa namanya hah. jangan bilang pada paman jika kau hanya sekedar bermain-main. Paman tau kau itu jenius tapi sejenius jeniusnya manusia pasti juga akan melakukan sebuah kesalahan, bukan kesalahan kecil tapi kesalahan besar, manusia itu tidak ada yang sempurna Naruto, kau harus tau itu. Kau Bukan anak-anak lagi Naruto kau sudah besar, bisa-bisa kau masuk penjara jika begini terus. Astaga... aku bisa gila jika terus seperti ini. Naruto, paman mohon padamu jangan melakukan hal-hal yang merugikan lagi."

"Paman... sudah selesai belum, aku mengantuk. Aku tidur duluan. Hoaammzz..." ujar Naruto sambil beranjak dari duduknya dan meninggalkan pamannya sedirian diruang tamu.

"Heyy,,, Naruto! Kau dengar tidak apa yang paman katakan tadi hah! dasar anak bandel. Jangan tidur dulu ! paman belum selesai bicara, hey Naruto!"

"Ya ya paman, aku medengar semuanya, aku minta maaf karna telah membuat paman kerepotan, dan aku tidak akan berbuat hal-hal yang aneh lagi, jaa aku tidur dulu. Selamat malam, Paman Iruka." Ujar Naruto tanpa menoleh kearah pamannya dan terus berjalan memasuki kamarnya dan hilang dibalik pintu kamarnya.

"Dasar anak itu,,, benar-benar sulit untuk diatur. Hah,, aku harus menyelesaikan semuanya malam ini." ujar sang paman sambil mendesah.

Namikaze Naruto merupakan remaja yang berumur 17 tahun yang saat ini tengah menduduki bangku kelas 3 SMA. Saat ini ia bersekolah di Konoha High School atau biasa disingkat dengan kHS , sekolah ini bertaraf internasional dan merupakan sekolah favorit di kota ini. sekolah yang memiliki fasilitas-fasilitas lengkap. Kebanyakan yang bersekolah di kHS adalah anak dari orang-orang kaya mengingat biaya untuk bersekolah disini tidak bisa dikatakan murah. Hanya ada beberapa orang yang beruntung dapat besekolah disini dengan mendapatkan beasisiwa penuh itu pun dengan syarat harus mendapatkan prestasi yang tinggi disini dan tidak boleh turun. Bisa dikatakan kebanyakan yang mendapatkan beasisiwa adalah siswa-siswi yang kurang mampu tapi memiliki otak yang jenius.

Umino Iruka merupakan laki-laki yang berumur 35 tahun, ia adalah paman sekaligus asisten pribadi Naruto. ia sangat mengerti betul akan prinsip Naruto, kerjaannya selain memarahi keponakannya yang selalu bikin onar dan masalah juga membantu dan menjaga keponakannya dari bahaya, walau ia tau bahwa keponakannya itu bisa menjaga dirinya sendiri, tapi itu adalah tugas dan tanggung jawab yang diberikan oleh kedua orang tua Naruto padanya.

Pasangan Namikaze Minato dan Uzumaki Kushina merupakan orang tua Naruto, tidak ada yang tak mengenal kedua sosok ini di seluruh negeri jepang ini, dua klan ini merupakan klan terhormat serta merupakan klan yang berpengaruh di Konoha. saat ini mereka berada di luar negeri mengurus perusahaan mereka.

Didalam kamar bernuansa serba orange yang sangat besar dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas lengkap, sebuah kasur king size terdapat didalamnya dan sebuah meja kecil dikiri kanan kasur tersebut tidak lupa lampu tidur diatasnya dan juga figura foto keluarga, buku-buku tersusun rapi didalam raknya, meja belajar yang diatasnya terdapat beberapa komputer terlihat menyala menampilkan sederet tulisan angka-angka huruf-huruf yang tak bisa dibaca dikarenakan merupakan bahasa program yang sedang diterjemahkan otomatis.

didalam kamar terdapat Jendela besar yang tertutup gorden, dengan sebuah pintu yang menghubungkan menuju balkon diluar kamar, disana terdapat seorang laki-laki bertubuh atletis berdiri sambil melihat pemandangan malam, lampu-lampu menyala dengan indahnya. Tubuh sempurna itu terbalut oleh kulit tan dengan rambut pirang jabrik yang membingkai wajah tampannya, mata berwarna biru secerah langit biru membuat ia semakin tampak sempurna.

Tidak ada seorang gadis yang tidak tertarik akan pesonanya, otaknya yang jenius serta anak dari pengusaha kaya raya semakin membuat para gadis-gadis akan tergila-gila kepadanya. Tapi hal itu tidak berpengaruh terhadap seorang gadis, gadis aneh yang berada satu kelas dengannya. Gadis berambut indigo yang merupakan anak pindahan satu tahun yang lalu disekolahnya. Gadis itu tidak menunjukan ketertarikannya kepada dirinya, ia terlihat begitu acuh terhadap dirinya bahkan terhadap para seluruh laki-laki disekolahnya. Dan hal itu membuatnya sedikit penasaran akan seluk beluk gadis misterius ini. Entah kenapa ia ingin tahu lebih banyak tentang gadis tersebut.

Beberapa hari yang lalu ia sempat berhadapan dengan gadis itu dan berbeda dengan kebanyakan gadis-gadis lain yang akan tersenyum genit kepadanya atau malu-malu melihatnya, gadis itu malah menatapnya dengan tatapan datar bahkan seolah menganggap dirinya tidak ada dihadapannya dan melewatinya begitu saja.

Pandangan mata Naruto menatap datar pemandangan kota dimalam hari, ia menatap langit malam yang dipenuhi oleh bintang-bintang sambil memejamkan matanya dan merasakan angin yang berhembus menerpa wajah tampannya dengan tenang.

Sementara ditempat lain dan diwaktu yang sama seorang gadis cantik dengan rambut indigo panjang yang terikat pony tail dengan kaca mata bulat bertengger diatas hidungnya tengah menatap serius dokumen-dokumen yang bertumpuk di hadapannya saat ini, gadis tersebut memiliki kulit putih yang cerah, mata yang indah serta bulu mata yang lentik alami, hidung yang mancung, tak lupa bibir merah alami bagai buah cerry. Tubuhnya yang ideal untuk seorang wanita membuat ia semakin terlihat begitu sempurna.

BRAKK,,,

sebuah pintu terbuka dengan lebar membuatnya hampir terlepas dari engselnya akibat dari dorongan kuat dari seseorang membuat sang gadis yang tadinya fokus pada dokumen-dokumen sedikit terkejut dan segera melihat pelaku pembuka pintu dengan tidak ada belas kasihanya.

"Hey,bisakah kau membuka pintu tersebut dengan lembut, lihat pintuku hampir jebol karena ulahmu." Ujar sang gadis tersebut kesal kepada pelaku dobrakan pintunya.

"Yeahh, maaf. Aku kesini untuk mengantarkan berkas ini kepadamu" ujar seorang perempuan yang umurnya lebih tua dari gadis dihadapannya ini. ia meletakan berkas yang dibawanya diatas tumpukan dokumen-dokumen.

"Hah?! berkas apa lagi ini?. Yang ini saja belum selesai ku periksa. Malah ada tambahan lagi... oh tuhaannn... " keluh gadis tersebut sambil menyandarkan tubuhnya dikursi empuk yang didudukinya.

"Jangan mengeluh. Suruh siapa yang menunda-nunda pekerjaan hah. Sekarang kau harus menyelesaikan nya sekaligus. Jika kau tak ingin perusahaan ayahmu bangkrut, yeah bisa dikatakan perusahaan yang dititipkan ayahmu." Ujar perempuan itu sambil melipat tangannya didepan dadanya.

"Cih,diam kau. Ayah benar-benar kejam. Tidak tahukah ia aku ini masih remaja yang butuh kesenangan, dan tidak harusnya aku berhadapan dengan setumpuk dokumen ini hampir setiap harinya" ujar gadis tersebut sambil memijat keningnya.

"Sebaiknya kau jangan banyak mengeluh. Semua ini yang dilakukan ayahmu adalah untuk kebaikan dirimu sendiri. Lagi pula kan bagus diusia yang masih muda kau sudah bisa mengurus perusahaan. Anggap saja ini adalah bakti mu kepada ayahmu yang sudah melakukan banyak hal padamu selama kau hidup didunia ini." ujar perempuan itu menasehati.

" Hmmz, baiklah akan kulakukan demi ayah , aku tak akan membuatnya kecewa." Ujar gadis tersebut kembali melanjutkan pekerjaannya. Ia harus segera menyelesaikan semuanya agar ia bisa segera beristirahat.

"Nah begitu baru namanya putri Hyuga Hinata. kalau begitu aku akan keluar untuk membuat kopi untukmu" ujar perempuan itu sambil meninggalkan ruangan gadis yang ternyata bernama Hinata.

"Hn. Terima kasih, Tenten nee-san" ujar gadis yang bernama Hinata itu kepada perempuan yang ternyata bernama Tenten.

Hinata atau Hyuga Hinata adalah seorang gadis yang berumur 16 tahun anak dari pengusaha sukses yang bergerak diberbagai bidang, ia memiliki otak jenius sehingga dengan otak jenius yang ia miliki ia diberi tanggung jawab untuk mengurus salah satu perusahaan ayahnya walau usianya masih sangat muda untuk terjun kedunia bisnis. Ia juga memiliki kemampuan beladiri yang tinggi hampir seluruh ilmu bela diri dikuasainya tidak heran jika ia jago dalam bela diri mengingat sejak kecil ia sudah mempelajari bela diri. Terkadang ia berlatih bersama sang kakak dan juga adiknya dalam ruangan khusus keluarga Hyuga. Ia juga mahir menggunakan berbagai macam senjata.

Saat ini ia masih berstatus sebagai siswi yang duduk dibangku kelas 3. Ia bersekolah di kHS. Sekolah favorit di kotanya tinggal. Ia memiliki seorang kakak laki-laki yang bernama Hyuga Neji. Kakaknya juga memiliki otak yang jenius , umurnya 22 tahun. sama seperti dirinya kakaknya juga mengurus perusahan ayahnya. Ia juga memiliki kemampuan yang tak kalah hebatnya dengannya. ia mendapat gelar profesor diusia mudanya dikarenakan ia sering loncat-loncat kelas semenjak ia bersekolah sehingga ia lebih cepat menamatkan kuliahnya dari pada orang-orang biasanya. dan kini ia mengajar di salah satu universitas dikota ini, sebelumnya ia mengajar di harvard university tapi dikarenakan adik-adiknya yang berada di kota ini sendiri ia pun pulang dari negara asing tersebut.

Sebenarnya Hinata cukup mampu untuk menjaga dirinya sendiri dan juga adiknya lagi pula ia mempunyai sepupunya yang kadang-kadang menginap dirumahnya dan juga ada Tenten asistent pribadinya yang memang tinggal dirumahnya belum lagi ditambah para pelayan-pelayan dirumahnya, rumah yang besar dan megah ini sudah semakin tambah ramai saja, tapi dikarenakan kakaknya ini mengidap penyakit brother complexs sifat over protektifnya pada adik-adiknya benar-benar luar biasa. Terkadang Hinata heran kenapa kakaknya bisa memiliki sifat yang berlebihan begini.

Hinata juga memiliki adik perempuan namanya adalah Hyuga Hanabi adiknya berumur 14 tahun kini ia bersekolah di Konoha Junior School atau disingkat KJS sekolah ini berada tidak jauh dari KHS. Adiknya juga cantik sama halnya dengannya dan juga ia memiliki otak jenius sama seperti kakak-kakaknya, kemampuan bela dirinya lebih rendah dari kakak-kakaknya. dikarenakan ia sangat malas untuk berlatih. cita-citanya ia ingin menjadi seorang dokter. ia sudah mengatakan hal itu pada ayahnya bahwa ia tidak tertarik sama sekali dengan dunia bisnis yang tidak sama sekali ia pahami itu. ia lebih baik mengatakan keinginan nya lebih dahulu sebelum di beri sebuah perusahaan untuk ia urus seperti kakak-kakaknya. Ia memiliki impian untuk menjadi dokter hebat dan memiliki rumah sakit sendiri.

"Ini kopinya." Ujar Tenten sambil meletakan kopi diatas meja. Sedikit berjauhan dari dokumen-dokumen penting.

"Hn. thanks." Ujar Hinata masih fokus dengan dokumen-dokumen dihadapannya

Tenten merupakan asisten pribadi Hinata berumur 19 tahun ia adalah anak dari sahabat ayahnya, yang sudah dianggap keluarga sendiri oleh Hyuga. Tenten kini berstatus mahasiswa ditempat kakak Hinata mengajar. Tenten sudah tinggal dirumah Hinata sejak kecil jadi, ia sudah tau kebiasaan-kebiasaan Hinata. Ia juga telah menganggap Hinata dan juga Hanabi sebagai adik kandungnya sendiri.

Hinata pun meminum kopinya dan belum lagi kopi itu tertelan sampai kekerongkongan tiba-tiba pintu ruangan kerjanya terbuka dengan tidak elitnya lagi seketika membuat Hinata menyemburkan kopinya akibat keterkejutannya.

Dan hal itu sukses membuat Hinata siap menumpahkan kemarahannya kepada siapapun orang yang membuka pintu tersebut dengan tidak elitnya dan tak berperasaan itu. empat sudut siku siku telah muncul didahinya, ia heran entah kenapa orang-orang ingin sekali membuat pintunya lepas dari engselnya.

"Hoii,, tak bisakah kau membuka pintu tersebut dengan berperasaan dan juga bisakah kau mengetuk pintu sebelum masuk. Astaga... kau ingin membuatku mati tersedak hah!?" semburnya kepada pelaku pembukaan pintu tersebut. sementara Tenten sibuk mengelap lantai yang berceceran tumpahan kopi Hinata dan juga baju Hinata dengan tissu.

"Hehe,,, maaf maaf. Aku terburu-buru soalnya. Ada sesuatu yang harus kukatakan kepada mu Hinata-chan" ujar orang itu sambil mengaruk-garuk lehernya yang tidak gatal.

"hn. ada apa kau kemari malam-malam begini. Kiba. Jika sesuatu yang ingin kau katakan itu bukanlah hal penting akan kubunuh kau" ujar Hinata dingin membuat orang yang ternyata bernama Kiba tersebut bergidik ngeri mendengar kata membunuh dari Hinata.

'uuhh,,, teganya, oh tuhan kenapa aku memiliki sepupu menyeramkan begini' batin Kiba lebay. Sementara Tenten telah selesai membersihkan ceceran kopi yang tumpah tadi. Ia kini memperhatikan kedua orang yang telah ia anggap adiknya sendiri Sambil mengeleng-gelengkan kepala, ia sudah sangat hapal dengan kedua orang ini jika bertemu terkadang mereka bercanda dan kekanak-kanakan dan terkadang mereka bersikap serius . benar-benar sulit ditebak. Inuzuka Kiba adalah sepupu jauh Hinata mereka telah bersama sejak kecil, karena dari kecil mereka selalu bersama Kiba sangat paham betul dengan sifat-sifat Hinata.

"ini . Aku ingin menunjukan ini padamu, menurutku ini sangat penting. Dan kau harus mengetahuinya" ujar Kiba sambil mengeluarkan laptop dalam tas yang dibawanya. Serta menghidupkan laptop tersebut, layar tersebut menampilkan sederet tulisan-tulisan aneh dilaptop milik Kiba. Membuat Hinata mengernyitkan dahi melihatnya.

"ini.." ujar Hinata setelah melihat isi laptop Kiba.

Bersambung….