Disclaimer Chara : Masahi kishimoto

Pairing : SasuNaru

Rated : T

Genre : Romance

Pairing : SasuNaru

Author : TD

Di dalam sebuah apartemen mewah dengan dominasi warna biru, terlihat seorang pemuda dengan kulit seputih porselen dan rambut raven tengah memandangi sebuah foto pemuda blonde yang tengah tersenyum hangat dalam layar hp androidnya. Pemuda yang baru-baru ini karirnya sedang melejit dan bermarga Uchiha ini sejak setengah jam lalu telah memandang sosok pemuda blonde dalam foto itu, tatapan dingin dan tajam yang selalu tersorot dari matanya kini tergantikan oleh tatapan sayu bercampur rindu saat memandang foto pemuda itu. Sesekali, jemari putihnya tampak membelai lembut foto itu, berharap ia bisa sedikitit mengobati kerinduannya akan pemuda berambut blonde penyandang marga Namikaze tersebut. Dia menyesal, bukan tapi sangat menyesal telah melepas pemuda Uzumaki itu karena keegoisannya, pemuda yang telah merebut hatinya, sang malaikat cintanya dan belahan jiwanya itu entah dimana sejak kejadian dimana dia melepas pujaan hatinya karena takut kehilangan karirnya. Pemuda raven dengan nama lengkap Uchiha Sasuke itu tampak asyik merenung tanpa melepas pandagannya dari foto pemuda blonde terkasih penyandang nama Namikaze Naruto.

"dobe, where are you? I miss you and I miss your smile" gumam Sasuke keluar dari karakternya karena tidak biasanya seorang uchiha membutuhkan seseorang, yang ada seseoranglah yang membbuthkannya.

Setelah menggumam itu, Sasuke tenggelam lagi dalam pikirannya, sepertinya dia sedang membayangkan saat-saat menyenangkan yang dia alami bersama Naruto hingga sebuah senyum tipis terpatri jelas diwajahnya namun senyum itu tak berlangsung lama, Sasuke mengubah ekspresinya menjadi datar lagi kala dia mendengar langkah kaki mendekat ke pintu apartemennya.

Ting… Tong…

Mendengar bel apartemennya berbunyi, dengan langkah yang berat, Sasuke melangkahkan kaki jenjangnya menuju pintu apartement untuk membukakan pintu bagi tamu tak diundang yang tenggah mengganggu fantasinya untuk mengenang pujaan hatinya.

Kriet

Suara derit pintu terbukapun terdengar, memperlihatkan seorang pria paruh baya dengan masker yang menutupi setengah wajahnya dan suarai silvernya yang terkesan berantakan namun hal itu menjadi daya tarik tersendiri baginya. Pria paruh baya dengan nama Hatake Kakashi itu tersenyum tipis tak kalah melihat Sasuke membukakan pintu untukknya.

"selamat malam Uchiha-san, maaf mengganggu istirahat anda, tapi satu setengah jam lagi anda ada pemotretan iklan untuk perusahaan Sabaku Corp di Suna" ucap Kakashi mengingatkan Jadwal Sasuke untuk malam ini.

Yah.. seperti yang kalian kira, Kakashi hatake Merupakan Manager dari model kita yang tengah naik daun ini. Selain jadi model, Sasuke juga pernah membintangi beberapa film drama dan action di Negara HI ini, jadi jangan heran kalau namanya dikenal masyarakat luas dan fansnya merebak di seluruh Negara, namun hal itu tidak membuatnya bahagia, karena baginya hanya ada satu hal yang bisa membuatnya bahagia, satu hal yang mudah ia dapatkan dulu sebelum ia terobsesi oleh karirnya yaitu, berada disamping Namikaze Naruto. Yah… itulah kebahagiaannya, namun hal itu akan sangat sulit ia gapai semenjak dia melepaskan malaikat pirangnya itu. Sepertinya perjalanan akan sangat panjang untuk memiliki senyum menawan sang malaikat.

Menghela nafas lelah, Sasuke pun meninggalkan Kakashi yang berdiri di ambang pintu apartementnya tanpa mengucap satu katapun, dia sangat lelah hari ini, dari pagi sampai sore tadi dia harus bekerja dan sekrang dia harus bekerja lagi. Mengacuhkan tingkah Sasuke yang dingin, Kakashi melenggang masuk menuju ruang tamu di dalam apertemen itu, tanpa di persilahkan sang pemilik, Kakashi langsung duduk di depan Sasuke yang kembali pada kegiatannya sebelum diganggu oleh Kakashi, yaitu memandang foto si blonde.

"menyesal eh telah melepasnya" sindir Kakashi yang melihat kebiasaan baru Sasuke.

"bukan urusanmu" tukas Sasuke ketus

"sepertinya sampai sekarang kau belum mendapatkan kabar apapun dari nya sejak saat itu" ucap Kakashi terkesan menyindir.

Yah memang benar, beberapa bulan sejak kejadian itu Sasuke tampak menyesal telah melepas Naruto dan saat itu dia memutuskan untuk menemui Naruto dan meminta maaf padanya, namun saat sampai di sepan apartement Naruto, Sasuke merasa dunianya runtuh seketika karena tidak menemukan sang blonde beserta barangnya di dalam apartement itu, dengan emosi yang sudah bercampur aduk, Sasuke menggedor pintu pemiilik apartement, setelah pemilik apartement itu keluar, tanpa banyak basa-basi lagi dia bertanya tentang keberadaan Naruto yang hanya dibalas dengan gelengan kepala oleh pemilik apaartement itu. Sasuke sudah berusaha menanyakan perihal keberadaan Naruto pada sahabat-sahabat si blonde namun hasilnya sangat nihil. Kehilangan titik terang akan keberadaan si Blonde, Sasuke sampai menyewa seorang detective untuk mencari tentang kabar dan keberadaan si blonde, namun sampai sekarang, dia tak mendapat satupun kabar tentang hal itu hingga dia menyerah dan hanya bisa menerima nasib.

"aku.." tak dapat meneruskan perkataannya Sasuke hanya terdiam mendapati sindiran Kakashi yang tepat sasaran itu, bukannya dia tak mau menjelaskan namun harga dirinya sebagai sorang Uchiha lah yang melarangnya untuk menceritakan pada orang lain bahwa ia telah menyerah untuk mendapatkan kabar si blonde.

Melihat artis bimbingan sekaligus seseorang yang dianggapnya sebagai keponakan kehilangan suaranya, Kakashi hanya tersenyum maklum. Memang sangat jarang mendapati sang Uchiha kehabisan kata seperti ini, namun dia lebih dari tahu kalau sudah menyangkut hal tentang Namikaze bahkan Uchiha paling dinginpun akan bisa kehilangan katanya dan terlihat lemah. Seperti yang dialami oleh Uchiha Sasuke. Beranjak dari sofa yang nyaman, Kakashi menghampiri Sasuke yang sepertinya telah tenggelam kembali dalam lamunannya.

"ayo kita pergi" ajaknya pada Sasuke sambil menepuk pelan bahu pemuda itu, mencoba menyadarkan pemuda raven itu kembali dalam kenyataann.

Merasakan tepukan lembut di bahunya, mau tidak mau Sasuke kembali dalam kenyataan. Dia mendongakkan kepala untuk melihat satu-satunya orang yang bersamanya tengah menatapnya dengan datar namun ada sorot kelembutan dari matanya. Melihat Sasuke merespone gerakannya, Kakashi mengulangi kembali perkatanyaanya.

"ayo kita pergi"

"hn" balas Sasuke sambil berdiri dari duduknya dan berjalan mendahului Kakashi.

Melihat kelakuan sang bungsu Uchiha, Kakashi hanya menghela nafas 'dia benar-benar egois, jika seperti ini, kau tidak akan pernah bisa mendapatkannya lagi bocah' batin Kakashi miris dengan sifat egois yang dimiliki oleh Sasuke.

Pemotran hari itu berjalan seperti biasanya. Banyak fans-fans Sasuke yang sudah bergerombol untuk menyaksikan pemotetan idola mereka dan seperti biasa pula hal itu tidak ditanggapi oleh Sasuke. Seusai sesi terakhir pemotretan, Sasuke langsungg mencari Kakashi untuk berpamitan pulang. Sebenarnya dia bisa saja langsung pulang tanpa menemui Kakashi dulu namun demi keprofesionalan dan kesopan sebagai model, mau tidak mau dia harus menemui Kakashi dulu untuk berpamitan pulang.

Sasuke mengarahkan onyx kelamnya disekitar area pemotretan untuk mencari sosok pria paru baya dengan rambut silver. Bebeberapa menit kemudian, onyxnya menangkap obyek yang sedang ia cari tengah berbicara dengan seorang pria paru baya dengan model rambut yang di ikat keatas dengan garis melintang dihidungnya yang dikenalnya dengan nama Umino Iruka, penanggung jawab yang dipilih oleh sabaku crop untuk menjalankan proyek ini.

Dengan langkah cool yang membuat para fansnya berteriak histeris, Sasuke berjalan mendekati Kakashi hingga onyxnya menangkap sekelebat pemuda yang tengah menghantui pikirannya diantara para fansnya. Dengan langkah dipercepat, Sasuke menuju tempat dimana sosok itu terlihat namun setelah sampai disana, dia tidak mendapi sosok yang dicarinya itu 'hanya ilusi' batinnya miris sambil meneruskan perjalanannya menuju Kakashi.

"Kakashi" panggil Sasuke setelah jaraknya dengan Kakashi lebih dekat.

Kakashi hanya merespon panggilan Sasuke dengan menolehkan kepalanya kemudian tangannya melambai, mengisyaratkan agar pemuda itu mendekat. Mengerti isyarat yang diberikan Kakashi padanya, Sasuke berjalan mendekat kearah kedua pria itu.

"kau mungkin sudah mengenal siapa dia, tapi untuk formalnya, kenalkan dia Umino Iruka, penanggung jawab dalam proyek ini dan ini adalah Uchiha Sasuke, artis muda yang menjadi model dari Sabaku Corp" ucap Kakashi memperkenalkan mereka secara formla.

"yoroshiku onengaisimas Uchiha-san" sapa Iruka sesopan mungkin

"hn" jawab Sasuke tanpa merubah ekspresi stoicnyya.

'anak ini, benar-benar angkuh, aku harap dia bisa cocok dengan bocah itu' batin Iruka

"ah.. sepertinya saya bisa memulai pembicaraan ini. Sebenarnya ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan" kata Iruka mennyebutkan tujuan awalnya menemui Kakashi

"tentang apa?" tanya Kakashi sedangkann Sasuke tampak tidak berminat dengan pembicaraan itu dan hanya memandangi layar ponselnya saja.

"aka nada satu orang yang mendampingi saya untuk mengurus proyek ini, dia akan datang sebentar lagi" jawab Iruka sambil memandang arlojinya

"ah itu dia" serunya sambil menunjuk kea rah pemuda yang tengah berlari kearahnya dengan nafas yang tersendat-sendat. Sampai di tempat tujuannya, pemuda berambut pirang itu mengatur nafasnya sebentar sebelum meinta maaf pada Iruka.

"maaf Iruka-san saya terlambat karena harus mengambil berkas yang tertinggal" kata pemuda itu setelah menormalkan nafasnya

"tidak apa-apa, perkenalkan mereka adalah orang yang akan menjadi patner kita dalam proyek ini. Sang manager bernama Hatake Kakashi dan modelnya adala Uchiha Sasuke" kata Iruka sambil memperkenalkan Kakashi dan Sasuke.

Deg!

Mendengar nama seseorang dalam masa lalunya disebut, jantung pemuda berambut pirang penyandang nama Namikaze Naruto itu terasa berhenti berdetak selama beberapa detik. Naruto tidak menyangka, dia akan dipertemukan oleh orang yang telah menghancurkan hatinnya dan seseorang yang benar-benar ingin dia lupakan. Sasuke uchiha mantan Kekasihnya sekaligus orang yang membuatnya tak mempercayai arti kata cinta.

Naruto pov

"tidak apa-apa, perkenalkan mereka adalah orang yang akan menjadi patner kita dalam proyek ini. Sang manager bernama Hatake Kakashi dan modelnya adala Uchiha Sasuke"

Deg!

Rasanya jantungku berhenti sekian detik saat aku mendengar nama itu, sudah beberapa tahun silam aku tidak pernah mendengar nama itu. Memang aku tahu kalau dia adalah model papan atas dan namanya sudah terkenal dimana-mmana, namun aku tidak mendengar nama itu diperkenalkan secara langsung seperti ini. Aku tidak menyangka kalau dia adalah model yang akan dipakai oleh Sacaku Corp. Bodohnya diriku yang tidak menyimak rapat tadi, tahu dia yang akan menjadi modelnya, aku tidak akan menerima tawaran ini, karena aku membenci.

Yah.. aku membeci seorang Uchiha Sasuke namun aku juga tak bisa mengangkal kalau masih ada sedikit perasaanku untuknya. Yah.. bisa dibilang dia adalah mantan kekasihku sekaligus cinta pertamaku. Aku kira hidupku akan bahagia saat aku bersamanya, namun ternyata hal itu hanya khayalan saat karirnya melejit dan mencampakkanku. Ceritanya panjang bagaimana itu bisa terjadi, mungkin lain kali aku bisa menceritakannya, tapi bukan sekarang.

" hey kau melamun" kata Iruka-sa sambil menepuk pelan bahuku saat melihatku terhanyut dengan lamunanku.

"tidak, hanya memikirkan sedikit masalah" sanggahku sambil menunjukkan cengiran rubahku agar Iruka-san tidak menghawatirkan keadaanku, aku tidak mau dia mengetahui hubunganku dengan Sasuke dulu hingga ia Khawatir.

"kalau begitu perkenalkan dirimu" kata Iruka tersenyum

"Hajimimashite, Namikaze Naruto desu, yoroshiku onengasimas Uchiha-san, Kakashi-san" kataku memperkenalkan diri.

End Naruto pov

Sasuke pov

Aku tak memperhatikan apa yang kedua pria itu bicarakan, sepertinya ada satu orang lagi yang masuk dalam pembicaraan ini tapi aku tetap tidak memperhatikan pembicaraan itu, fokusku masih saja pada layar hp androidku yang menampilkan sosok malaikat pirang itu, yah.. sedari tadi aku sibuk memainkan hp untuk melihat kumpulan foto-fotonya hingga sebuah nama yang terucap mengalihkanku dari segalanya.

"Hajimimashite, Namikaze Naruto desu, yoroshiku onengasimas Uchiha-san, Kakashi-san"

Mendengar nama yang selalu ku rindukan itu aku langsung mendongakkan kepala untuk memastikan siapa pemilik nama itu dan…

Deg!

Nafasku tercekat dengan sempurna dan rasa-rasanya detak jantungku berhenti beberapa detik melihat seorang pemuda berambut pirang, dengan kulit tan dan tiga garis seperti kumis kucing dimasing-masing pipinya itu tepat berdiri di dapankku. Tidak salah lagi, dia malaikatku.

Sosok pemuda yang sangat aku rindukan tengah berdiri didepanku, seseorang yang selama ini aku cari keberadaannya, seseorang yang selama ini amat sangat aku rindukan, kini ia telah berada tepat didepan mataku.

"Naruto"

End Sasuke pov

Sasuke tampak membatu melihat Naruto yang selama ini dia cari tengah berdiri di depannya. Dan tanpa disadirinya, Sasuke menggumamkan nama Naruto dengan penuh nada kerinduan sehingga membuat orang yang mendengarnya mengernyitkan dahi heran dengan nada yang dikeluarkan oleh Uchiha ini.

"sepertinya kalian sudah saling mengenal, baguslah" kata Iruka mencoba untuk mencairkan suasana yang tiba-tiba tegang ini.

"hn" balas Sasuke tanpa mengalihkan pandangannya dari Naruto.

Menyadari dirinya dipandang terus oleh Sasuke, Naruto ingin secepatnya pergi dari sana untuk menghindari tatapan itu.

"ne.. Iruka-san, maaf saya harus pegi dulu untuk menyerahkan berkas-berkas pada direktur" pamin Narut mencoba untuk melarihkan diri.

"baiklah Naru, kamu bisa pergi" kata Iruka mempersilahkan

"saya undur diri dulu, Uchiha-san, Kakashi-san" setelah mengucapkan itu, tanpa melihat kebelakang lagi, Naruto langsung saja pergi meninggalakan mereka bertiga.

"saya permisi dulu" pamit Sasuke dengan tenang walau dalam hatinya di terburu-buru untuk mengejar Naruto yang sudah pergi. Setelah mengucap kata itu Sasuke segera meninggalkan Iruka dan Kakashi.

Melihat gelagat aneh dari kedua pemuda itu, Iruka hanya mengernyit heran sambil menolehkan kepalanya menghadap Kakashi yang berada disebelahnya.

"ada apa dengan mereka?" tanya Iruka

"Masalah remaja" jawab Kakashi asal sambil meninggalkan Iruka yang makin bingun dengan keadaan dua pemuda itu.

Disisi lain tampak Naruto tengah berjalan tergesa-gesa menuju tenda direktur dan dibelakangnya terlihatlah pemuda raven yang tengah mengejarnya. Sasuke terus mengejar Naruto tanpa menghiraukan orang-orang yang sedari tadi dia tabrak. Fokusnya sekarang hanyalah Namikaze seorang. Dia ingin meminta maaf pada Neruto. Walau Naruto tak bisa menjadi kekasihnya lagi, setidaknya dia ingin meminta maaf pada pemuda itu agar Naruto tidak membencinya.

Greb

Setelah beberapa menit mengejar Naruto, akhirnya sasuke bisa mencegah Naruto pergi dengan menggenggam pergelangan tersentak saat merasakan genggaman di pergelangan tangannya, berhenti dari perjalanannya, Naruto menoleh ke belakang dan mendapatkan seseorang yang sejak dulu ia hindari berdiri di depannya.

"maaf, ada yang bisa saya bantu Uchiha-san" tanya Naruto formal namun masih terksesan dingin

"hn" hanya itu jawaban yang diberikan Sasuke sambil tetap menggenggam pergelangan tangan Naruto.

Kesal terhadap pemuda didepannya, Naruto coba meredam emosinya mengingat pemuda didepannya adalah salah satu patnernya untuk mensukseskan proyel ini.

"jika tidak ada, izinkan saya pegi, ada sesuatu yang harus saya urus" kata Naruto sambil mencoba melepaskan genggaman Sasuke.

"jangan pergi lagi dobe" lirih Sasuke sambil memandang lekat safir milik Naruto

Naruto masih kukuh dalam pendiriannya yang mencoba melepaskan genggaman Sasuke tanpa membalas perkataan yang terlontar oleh Sasuke. Melihat pemberontakan Naruto, terpaksa Sasuke menurunkan harga dirinya agar pemuda didepannya ini menganggapnya lagi dan memaafkannya.

"maafkan aku Naru, kumohon maafkan aku dan jangan pergi lagi Naruto, aku mohon" katanya sarat akan permohonan.

Naruto sempat kaget melihat seorang Uchiha memohon seperti ini, namun itu tidak bertahan lama, dia tidak ingin sakit hati lagi, dia sudah memutuskan untuk memulai hal yang baru dan membangun tembok pembatas untuk hubungannya dengan Sasuke 'semuanya sudah terlambat Sasuke' batin Naruto Miris .

Tak mendapat respon dari Naruto Sasuke hanya bisa diam 'apakah kau tidak bisa memafkanku Naru' batin Sasuke miris sambil menatap lekat pemuda didepannya dengan tatapan sendu. Mencoba bertaruh pada nasib, sasuke berharap dengan ini dia bisa mendapatkan maaf dari Naruto.

"Naru, aku benar-benar minta maaf atas semuanya, aku akan melakukan apa saja agar kau mau memaafkanku" kata Sasuke tak menyerah

"menjauhlah dari ku maka aku akan memaafkanmu" respon Naruto yang membuat Sasuke membatu seketika.

'tidak, itu tidak mungkin, aku tidak bisa jauh lagi darimu, aku benar-benar membutuhkanmu Naru, aku mencintaimu Naruto' batin Sasuke memberontak dengan syarat yang diberikan Naruto agar ia bisa termaafkan.

"ta – " ucapan Sasuke terpotong oleh seorang pemuda berambut merah bata yang tiba-tiba hadir disana.

"dear, kau lama sekali" ucap pemuda itu sambil memeluk pinggang Naruto dari belakang "siapa dia?" tanyanya saat menyadari ada pemuda lain selain Naruto.

"sayang, dia adalah Uchiha Sasuke yang menjadi model dalam promosi produk ini" kata Naruto

Mendengar panggilan dari kedua pemuda itu, Sasuke menjadi Cemburu. Hatinya sangat panas melihat kedekatan keduanya. Jika bisa, dia ingin melemparkan pemuda merah bata itu kedalam kandang singa karena telah memanggil Naruto dengan sebutan 'dear'

"oh.. perkenalkan saya Sabaku Garaa, direktur dari Sabaku Corp" sapa gara pada Sasuke. Garaa memang direktur dari perusahaan yang menanggung proyek ini, namun jangan heran kalau dia tidak mengenal siapa saja yang terjun untuk mengurus proyek. Karena hal itu semua sudah ia pasrahkan pada pegawainya yang bernama Umino Iruka. Setelah memperkenalkan diri dia memandang Naruto kembali

"dear, ayo kita pergi, ada yang ingin aku bicarakan padamu" ajak Gaara "saya permisi dulu Uchiha-san" lanjutnya sambil menyeret Naruto meninggalkan Sasuke sendirian.

Sasuke memandang kepergian kedua pemuda itu,beberapa menit kemudian senyum khas uchiha muncul diwajah putihnya.

'tak akan ku biarkan kau pergi lagi dobe, you're mine dobe" batinnya


hehe.. fic baru nih... maaf Naru belum bisa update Our Children dulu karena kehabisang ide ditengah-tengah penulisan chapter 4nya

so, Naru kasih fic ini deh sebagai permintaan maaf, hehe.. read and review ya

maaf kalau ficnya mengecewakan cz lagi ngegalau waktu buat fic ini.

ok thanks for reading :)