Chapter 1

Fall In Love With A Bad Boy

Cerita ini aslinya bukan milik saya, tapi milik atau karya:

Anashin

(Chanbaek) Version

T (Romance)

Saya hanya me(remake) dari sebuah komik dengan judul yang sama, karena saya menyukai alur ceritanya, dan komiknya merupakan komik favorid saya.

Di Sebuah kamar yang serba pink, Baekhyun tampak asyik membaca sebuah komik. Di komik itu diceritakan kalau tokoh utamanya ditakdirkan hidup bersama.

"Hwaaa asiknyaaa! aku juga mau kisah cinta seperti ini, indahnya," ucap Baekhyun dengan mata berbinar-binar.

"Kau itu, anak kelas 1 SMP yang polos ya ternyata," ucap Yifan kakak Baekhyun yang sering disapa Kris oleh teman-temannya itu.

"Huh?" gumam Baekhyun bingung, sambil melihat ke arah Yifan yang tiba-tiba muncul dikamarnya hanya telanjang dada dan mengenakan kolor selutut itu, lalu handuk yang dikalungkan dileher, terlihat jelas kalau Yifan mau pergi mandi.

"Mana ada namja seperti itu di dunia nyata, kalau ada, itu menakutkan," ucap Yifan sambil menatap sinis ke arah Baekhyun.

"Eh? ada kok," ucap Baekhyun penuh keyakinan.

'Jangan samakan dengan oppa, oppa kan playboy,' iner Baekhyun dalam hati.

"Tak ada bodoh," ucap Yifan sambil mendengus geli.

"ADA! soalnya cinta pertamaku dulu juga-" Baekhyun ngotot mempertahankan pendapatnya.

"Cinta pertama? haha, itu waktu kau main rumah-rumahan kan?" kekeh Yifan sambil bersmik ria mengejek adiknya.

"Huh? Main rumah-rumahan!?" muncul keringat gede si kening Baekhyun, dia terlalu syok mendengar apa yang kakaknya katakan.

000

-Dua tahun kemudian-

Baekhyun tau kalau yang dikatakan kakaknya waktu itu ada benarnya. Tapi Baekhyun tak pernah menyangka akan bertemu namja seperti ini.

"Baekhie coba lihat ini. Tadaa! majalah edisi bulan ini, edisi khusus Park Chanyeol, kyaa," ucap Kyungsoo sambil menunjukan cover majalah yang dipegangnya kepada Baekhyun dengan senyum cerah menghiasi wajahnya.

"Wah! edisi kusus, hebat! eh? padahal dia baru mulai kan?" tanya Baekhyun sambil melihat cover majalah itu.

"Iya, tapi sekarang dia sudah populer loh!" ucap Kyungsoo antusias dengan mata berbinar-binar.

Baekhyun hanya menanggapinya dengan tersenyum tipis.

"Sebagai penggemar lamanya, rasanya agak aneh, tapi biarlah, dia semakin keren sih, hihi," ucap Kyungsoo sambil terkekeh pelan.

"Sekarang ke kelas 10-2 yuk?" ajak Kyungsoo sambil memandang Baekhyun penuh harap.

"Eh? lagi? tadikan sudah," ucap Baekhyun sambil mengeryitkan alisnya.

"Habisnya, yang asli lebih oke sih," ucap Kyungsoo sambil tersenyum manis.

"Suka banget sama dia ya?" tanya Baekhyun sambil melihat punggung Kyungsoo yang berjalan di depannya.

"Iya," ucap Kyungsoo sambil tersenyum cerah.

000

"Kyaaa keren," terdengar suara berisik yeoja-yeoja yang berkumpul di dekat taman.

"Ah ada di taman, ada Park Chanyeol lagi bermain basket," ucap Kyungsoo sambil melihat ke arah taman dari lantai dua. Baekhyun pun mengikuti arah pandang kyungsoo.

Terlihat Chanyeol dan beberapa temannya sedang bermain bola Basket di taman depan kelas.

"Wah keren!"

"Nice pass!"

"Kyaa Park Chanyeol,"

Begitulah jeritan yeoja-yeoja yang melihat permainan Chanyeol di bawah ring.

000

"Park Chanyeol ya?" gumam Baekhyun setelah mendudukan dirinya di bangku taman bersama Kyungsoo sambil melihat permainan basket Chanyeol dan teman-temannya.

'Tapi aku tak bisa seperti mereka," gumam Baekhyun dalam hati.

"Kyaa keren"

Ckrek

Ckrek

'Semuanya terpesona, seperti di komik' gumam Baekhyun dalam hati saat melihat anak-anak yeoja yang menjerit histeris sampai ada yang mengambil beberapa foto melalui smartphone nya.

'Sudah 3 bulan masuk SMA, aku juga ingin menyukai seseorang, tapi di SMP-' gumam Baekhyun sedih.

-Flashback-

Namjachingu pertama : keren dan baik hati, tapi genit.

Baekhyun sedang berjalan sendirian ditrotoar saat pulang sekolah, lalu saat dia mengangkat kepalanya dan melihat ke depan, dia melihat namjachingunya jalan berdua dengan anak yeoja sambil berpelukan mesra.

"Loh? bukanya kita pacaran?" Baekhyun sambil menatap horor pemandangan di depannya.

Namjachingu kedua: Posesif.

Saat itu Baekhyun sedang piket kelas bersama teman-temannya. Tiba-tiba namjachingunya datang menghampiri Baekhyun dengan aura yang tak mengenakkan.

"Kenapa bicara dengan namja selain aku?," ucapnya sambil menatap tajam kearah Baekhyun.

"Mereka teman sekelasku, kami sedang piket, apa kau tak lihat?" ucap Baekhyun kesal.

-Flashback End-

'Walau aku berusaha, aku tak bisa menyangkal kata-kata oppa ku waktu itu, cinta pertamaku itu hanya main rumah-rumahan katanya, aku jadi sedih, huhhh," Ucap Baekhyun sambil mengingat-ingat masa lalunya.

-Flashback-

"Aku juga menyukaimu, aku ingin kita bersama selamanya," ucap seorang namja kecil.

"Iya," Baekhyun kecil tersenyum manis mendengar perkataan namja kecil di depannya.

-Flashback End-

'Apa itu karena sampai sekarang aku tak bisa melupakan cinta pertamaku waktu SD dulu? tapi bagaimana akhir cinta pertamaku itu?' tanya Baekhyun dalam hati sambil menopang dagunya dengan sebelah tangan.

'Uhh payah, aku bahkan tak ingat wajahnya, bagaimana kalau itupun kesalahpahamanku? (cuma main rumah-rumahan),' ucap Baekhyun miris.

"Hei! kalian memotret Park Chanyeol?" tanya seorang yeoja yang tiba-tiba datang menyadarkan Baekhyun dari lamunannya.

"Ah Maaf,"

"Eh?"

"Hiiiy,"

Terdengar pekian kaget para yeoja yang berada tak jauh dari Baekhyun. Baekhyun pun penasaran lalu menengok ke arah asal suara.

"Cepat hapus! bagi seorang model, foto yang di ambil diam-diam itu sangat mengganggu," ucap yeoja itu dengan nada sinis.

Doeeng

"Maaf,"

"Kalau sudah dihapus tunjukan buktinya, dasar anak-anak kelas 1 ini," gumam yeoja itu dengan nada sing a song.

"Siapa itu? Cantik," bisik Baekhyun pada Kyungsoo yang sejak tadi dia abaikan.

"Xi Luhan, belum lama ini dia menjadi model remaja, anak kelas 12," bisik Kyungsoo sambil menutupi mulutnya.

'Wah Park Chanyeol memang tak terjangkau, repot kalau menyukainya,' iner Baekhyun dalam hati.

"Kenapa dihapus? itu aku kan? coba lihat!" ucap Park Chanyeol yang tiba-tiba datang dan menghampiri salah satu yeoja yang sempat memotret dirinya.

"Eeeh? A-ah iya," ucap yeoja itu dengan muka merah lalu menyerahkan ponselnya kepada Chanyeol.

"Park Chanyeol"

"Park Chanyeol"

Terdengar pekian pelan dari beberapa yeoja didekatnya.

"Ah, ini lumayan, jangan dihapus ya? sayangkan kalau di hapus?" ucap Chanyeol sambil melihat-lihat hasil jepretan yeoja itu.

"Oh," gumam Baekhyun pelan saat melihat momen itu.

"Ah! kau bicara apa sih Park Chanyeol? nanti yeoja-yeoja ini salah paham" ucap Luhan memperingatkan Chanyeol.

"Tolong jangan begitu hanya karena tampil di majalah, sikapmu itu membuatku kesal," ucap Chanyeol dengan nada tak suka.

Jleb

"Kesal?" ucap Luhan lebih seperti suara geraman. Luhan pun bergegas pergi meninggalkan taman itu dengan kesalnya.

"Haha dia sepertinya syok mendengar perkataanmu" ucap Park Chanyeol dengan cengiran bodohnya memperlihatkan gigi-gigi besarnya.

"Kyaaa!"

"Keren!"

"Waaaa," Baekhyun memandang Chanyeol takjub atas apa yang dilakukannya, gentle sekali.

Nice.

000

Sepulangnya dari sekolah, Baekhyun dan Kyungsoo jalan-jalan berdua, mereka nampak asyik berbincang-bincang sepanjang perjalanan.

"Eh? Lebih dari 10 orang?" tanya Baekhyun kaget mendengar apa yang Kyungsoo katakan.

"Iya, dan semuanya ditolak, padahal mereka semua cantik-cantik, dia juga tak punya yeojachingu," ucap Kyungsoo antusias menceritakan tentang Park Chanyeol.

'Standarnya tinggi ya?' tanya Baekhyun dalam hati.

"Hei! sebentar lagi Park Chanyeol Ultah, rekornya pasti bertambah, deg-degan nih," ucap Kyungsoo sambil memegang dadanya yang berdetak kencang.

Mereka pun memutuskan memasuki sebuah toko di pinggir jalan.

"Eh? jangan-jangan Kyungie mau menembaknya di hari ulang tahunnya ya?" Baekhyun melihat ke arah Kyungsoo dengan tatapan menyelidik.

"Tidak kok, aku hanya ingin memberinya sebuah kado, syukur-syukur kalau dia ingat namaku," ucap Kyungsoo miris, lalu segera memasuki toko dan disusul Baekhyun di belakangnya.

"Oh begitu? iya juga ya, haha," Baekhyun pun tertawa garing mendengarnya.

"Ah! kalau ini bagaimana? dia suka basket, pasti dipakai," tanya Kyungsoo sambil menunjukan wrist bands dengan pola kotak-kotak kecil hitam putih seperti pola papan catur ditangannya.

"Kalau ini bisa dipakai sehari-hari," sambung Kyungsoo kemudian.

"Iya bagus," ucap Baekhyun sambil melihat wrist bands yang Kyungsoo pegang.

"Tapiii, kalau disatukan dengan yang lain ini yang paling bagus, tapiii," Kyungsoo tampak menimbang-nimbang membandingkan yang dia pegang dengan yang lain.

"Kalau hanya ada ini aku menjadi jadi kurang percaya diri, apa dia akan menyukainya? uhh," gumam Kyungsoo murung.

"Haha kalau begitu, aku juga mengambil satu yang biasa saja bagaimana?" usul Baekhyun kemudian.

"Eh?" Kyungsoo tampak mengeritkan alisnya bingung.

"Misalnya ini dengan ini, kalau diberikan secara bersamaan, milik Kyungie terlihat yang paling bagus kan?" ucap Baekhyun setelah mengambil wrist bands asal, lalu mendekatkannya dengan wrist bands yang dipegang kyungsoo.

"Hahaha benar! tapi kenapa yang seperti ini juga di jual?" tanya Kyungsoo bingung melihat wrist bands yang dipegang Baekhyun. Wrist band putih polos dan bergambar kepala maskot aneh yang memiliki alis tebal seperti sinchan, juga ada bulatan merah di bagian pipi maskot itu.

"Tapi maaf ya?" Kyungsoo menggaruk pipinya yang tidak gatal dengan jari telunjuknya.

"Eh?" Baekhyun memandang Kyungsoo bingung.

"Aku terus-terusan merepotkan Baekhie, sampai beli kado segala," ucap Kyungsoo pelan.

"Ahaha tak apa, santai saja, sesama teman harus saling membantu kan?" ucap Baekhyun sambil tertawa garing.

000

"Park Chanyeolssi!" Baekhyun melambaikan tangannya ke arah Chanyeol yang sedang berbincang-bincang bersama teman-temannya di depan kelas.

"Eh?" Chanyeol pun melirik kearah Baekhyun lalu berjalan menghampirinya.

Kyungsoo yang sejak tadi bersembunyi dibelakang Baekhyun tampak mengintip malu-malu dengan muka merah setelah Chanyeol melihat ke arah mereka.

"Boleh bicara sebentar?" ucap Baekhyun disertai senyum tipis.

"Apa?" tanya Chanyeol penasaran.

"Bisakah kita bicara di sana?" tunjuk Baekhyun ke tempat yang lebih sepi.

000

"Eh? apa ini?" tanya Chanyeol setelah menerima bungkusan kecil tipis yang lebih terlihat seperti sebuah surat itu.

"A-anu, sedikit lebih cepat sih, selamat ulang tahun," ucap Kyungsoo dengan wajah bersemu.

"Ah, jadi begitu? terimakasih," ucap Chanyeol sambil tersenyum lebar memperlihatkan gigi besarnya yang tersusun rapih.

"Tapi aku-" Chanyeol sampak mengusap tengkuknya kikuk.

Baekhyun dan kyungsoo seketika menegang mananti apa yang akan Chanyeol katakan selanjutnya.

"-tak bisa membalas apa-apa, aku juga mengatakan begitu pada yang lain, aku senang atas perhatian kalian, tapi itu saja, " ucap Chanyeol kikuk sedikit tak enak saat mengatakannya.

Glekh

Baekhyun seketika menelan ludahnya saat mendengar apa yang Chanyeol katakan.

Sing

Untuk sesaat nyawa Kyungsoo seperti meninggalkan raganya, tapi dia cepat-cepat menguasai diri.

"Ah, maaf," ucap Kyungsoo menundukkan kepalanya sambil menggigit bibir bawahnya.

Baekhyun yang melihat ekspresi Kyungsoo pun segera bertindak.

"B-bukan seperti itu! itu isinya wrist bands, kami juga paham kok, jadi kami memilih hadiah yang tak akan membebani Chanyeolssi, kalau Chanyeolssi suka pakailah, itu saja cukup, ya kan Kyungie?" ucap Baekhyun berusaha menenangkan Kyungsoo.

"I-iya," ucap Kyungsoo gugup masih menundukan kepalanya.

"Oh! kalau begitu akan ku pakai," ucap Chanyeol sambil tersenyum tipis.

"Iya, jangan sungkan-sungkan," ucap Baekhyun sambil tersenyum manis.

"Sebenarnya aku paling suka memakai wrist bands, sering memakainya sih, makasih ya? kyungie," ucap Chanyeol sambil tersenyum tipis ke arah Kyungsoo.

"Ah!" Kyungsoo tampak terkejut saat Chanyeol memanggil namanya.

'Dia tau' iner Baekhyun dalam hati.

"A-aaku suka Chanyeolssi," ucap Kyungsoo tiba-tiba dengan sekali tarikan nafas.

'Eh?' Baekhyun terkejut melihat keberanian yang tiba-tiba Kyungsoo miliki.

"J-jadilah namjachingu," ucap Kyungsoo dengan muka yang memerah sempurna.

'Eeeh?' Baekhyun semakin terkejut dibuatnya.

'Kyungsoo?' gumam Chanyeol dalam hati dengan ekspresi tak terbaca.

"Maaf, aku belum ingin mempunyai yeojachingu, mendadak juga sih, maaf," ucap Chanyeol sambil menundukan kepalanya.

"Aah, aku yang harusnya minta maaf, aku terbawa perasaan dan membuat Chanyeolssi terganggu, sungguh, lupakan saja," ucap Kyungsoo miris sambil menundukan kepalanya.

'Kyungie,' Baekhyun merasa kasihan melihatnya.

"Kau bicara apa?" ucap Chanyeol kemudian.

"Eh?"

"Maaf, apa aku terlihat begitu terganggu? Ng? aku tak bisa membalas perasaanmu, tapi aku tak menganggap itu sebagai gangguan, habisnya, membutuhkan keberanian yang besar untuk menyatakan perasaan kan? aku senang kok," ucap Chanyeol sambil tersenyum tipis.

000

Setelah Chanyeol pergi, Baekhyun dan kyungsoo tampak duduk diam dibangku taman.

"Dibilang begitu malah sulit melupakannya, huhh," gumam Kyongsoo sedih.

"Iya," ucap Baekhyun sambil tersenyum tipis.

"Memaksakan diri melupakannya kan? tapi aku tak perlu!" ucap Kyungsoo tiba-tiba berdiri.

"hohh?" Baekhyun terkejut dibuatnya.

"Soalnya dia sudah ingat namaku, meski tak di balas, tapi aku boleh terus menyukainya kan?" ucap Kyungsoo kemudian.

"iya,"

"hik hik meskipun ditolak, aku tak menyesal menyukainya," Kyungsoo akhirnya tersenyum disela tangisnya.

'Aku iri, aku juga ingin menyukai seseorang' iner Baekhyun dalam hati sambil tersenyum miris.

TBC

Begitulah kira-kira ceritanya. Masih bingung mau melanjutkan ff ku yang lain, jadi sebagai refres diri aku putuskan membuat meremake komik favoritku.

Bila berkenan review boleh, tidak juga tak apa, aku tidak memaksa. Tapi jangan kasih kritikan pedas ya aku kan jadi sedih (T-T)

sampai jumpa di Chap selanjutnya

-Salam hangat inchan88-