My Gentle Girl

EXO Fanfiction

Rated: T+

Pairing: Hunhan (genderswitch)

Oh Sehun and Xi Luhan

Yaoi or boys love

Warning: Typos, absurd, OOC, gaje, boring, and genderswitch for uke.

DON'T LIKE DON'T READ

Have Fun...!

.

.

.

.

.

.

.

TAP

.

TAP

.

TAP
.
.

Cleck
.

.

TAP
.
.

"Oh... lu kau sudah sampai. Duduklah." Namja berusia sekitar 32 tahun, dengan rambut blonde yang di hoax ke atas, mata tajam musang nya seperti mengintimidasi penjahat kelas kakap.

Yeoja yang baru masuk tadi duduk di depan namja musang tersebut dengan tenang. Yeoja itu memiliki rambut coklat madu sepunggung yang dibiarkan tergerai, mata rusa, bibir tipis bewarna peach minta dikulum, iris hazel nut rusanya yang manis, lembut, serta menggemaskan, dan kulit lembut halus seputih susu minta dikecup. Dia berkilau an di bawah lampu dan sinar matahari yang menerobos masuk ke ruangan luas dan megah tersebut. Bersinar tampak seperti malaikat tanpa sayap.

Namja musang menyerngitkan keningnya bingung setelah menengok an kepalanya kebelakang yeoja rusa itu. "Sehan eodiseo?" suara baritone tegas terdengar.

"Sehan menyusul, ia sedang berurusan dengan Lay mengenai IT." Yeoja itu menyahut pelan dan lembut tanpa menghilangkan wibawanya.

Mengurut pelipis nya pusing, namja musang itu melepas poker face nya. Menatap yeoja bermata rusa frustasi. "Bocah itu benar-benar... Kapan dia berhenti layaknya sok pintar."

"Nyata nya Sehan memang pintar, dan dia salah satu anggota terbaik dan berhasil masuk LightSaber tanpa ujicoba. Ingat itu Jung Sajangnim." Ralat yeoja rusa itu dengan tanpa nada kesal yang ditutupi.

"Ckckck... shitt!"

"Berhenti mengumpat oppa. Akan ku laporkan pada Jae eonni nanti."

Namja musang itu menampilkan ekspresi kesal. "Oke.. Oke.. ck. Kalian sepupu biadab." mengangkat tangan ke atas, membuat posisi seperti orang menyerah.

Menampilkan seringaian. "Ku anggap itu sebagai pujian."

.

.

"Ehem. Dimana Xiumin? Bukankah aku sudah bilang datang 'berenam'." Kembali berekspresi datar dan menekankan kata berenam.

'Cih! Berusaha mengalihkan perhatian.' batin yeoja rusa.

"Seperti biasa... Xiumin eonnie sedang menangani dua pembuat onar." Santai... yeoja rusa menyahut santai.

Namja musang benar-benar terlihat frustasi. "Aku benar-benar heran bagaimana bisa harabojie merekut kalian..."

"Itu tergantung..." menyeringai lagi. Yeoja rusa menatap pintu sekilas lalu menutup mata. "Sudahlah, jangan terlalu dipikirkan. Nanti keriputmu bertambah."

CTACK

Namja musang bersunggut kesal dengan muka yang memerah menahan marah sedangkan yeoja di depannya hanya tersenyum cantik seolah sedang berkomunikasi dengan seseorang dipikiran nya. "Mereka akan tiba." Menampilkan iris hazel nut yang indah.

Benar saja setelah itu terdengar suara berisik yang diikuti pekikan nyaring, suara pukulan, dan teriakkan kencang bak di arena tinju.

CLECK

"Aku sudah bilang! Kim Jongin itu lebih hebat dari namja tower itu!" Yeoja bereyeliner berteriak kesal.

"Sadarlah baek, si hitam itu juga namja tower!" Yeoja bermata doe itu beteriak tak kalah kesal.

"Kita akan mendapatkan data nya dengan mudah. Keamanan pemerintah harus kita trobos. FTP dan TCP kita harus menggunakan nya. Sepertinya mereka memakai Dial up, DCTH, dan Gateway untuk menyembunyikan, bukankah..." dan bla bla bla celoteh yeoja berlesung pipit kepada yeoja bermuka datar dan beriris onyx kelam, replika sang yeoja bermata rusa.

DUAGH

"Appo~..."

"Bisakah kalian semua tenang. Lihat, kita sudah diruangan Yunho oppa." Yeoja berpipi bakpao berkoar, menghentikan perdebatan dan pembicaraan konyol di depan sajangnim mereka.

Aura hitam keluar dari tubuh Yunho, namja bermata musang. "Sudah selesai?" Menatap tajam kesekitar. "Bisakah kalian sehari saja tidak membuat keributan?"

"Tergantung..."sambil menyunggingkan senyum misterius yang ingin Yunho tembak ke kepala bawahan-bawahan tengil nya.

"Kalian ini sudah dewasa, mau sampai kapan kalian begini. Ehhh... yak! Sehan!" ceramah panjang terhenti karena salah satu bawahannya yang paling tengil menyelonong ke tempat penjual minum yang entah bagaimana bisa ada di pojok ruangan.

DRAK

KLENTANG

Bunyi sesuatu ditendang diikuti benda berkaleng bersoda jatuh. Sebuah tangan berkulit tan seksi mengambil dan membuka kaleng itu.

Suara desissan minuman dan tegukkan orang minum entah mengapa menjadi pemandangan sangat erotis. Bagaimana leher itu bergerak naik turun dan bibir semerah buah delima mengecup lembut pinggir kaleng tersebut.

Sehan, yeoja berambut hitam legam dikuncir kuda yang dipanggil tadi menoleh menghadap mereka, menampilkan onyx sekelam malam menatap mereka dengan senyum meremehkan walaupun tertutup kaleng yang masih menempel di bibirnya.

Yeoja bereyeliner berdecih kesal. "Hoi! Kau maknae... ambilkan minuman ku juga." "Nado..."sahut yeoja bermata doe dengan menganggukkan kepalanya yang bermahkotakan rambut hitam sebahu tergerai.

Sehan menaikkan sebelah alisnya melihat tingkah kedua eonnie nya ini. Tapi, ia tetap mengambilkan minuman kesukaan mereka.

Hap

Hap

Hap

Hap

Hap

"Wuhh... refleks yang bagus." Baekhyun yeoja bereyeliner dengan rambut dark coklat yang digerai sebahu nya mengelus dada.

Aura hitam mengelilingi Yunho, Luhan yang melihatnya hanya mengerling ke arah Sehan sang sepupu yang seperti kembaran. "Kalian!.. Bisakah kalian seri-..."

Hap

Terpotong lagi, karena gerakan refleks nya menangkap minuman dari si onyx. "To the point..." Sehan berbicara dengan nada datar sambil berjalan ke arah Luhan sang sepupu kembaran.

Yunho mengelus dada berusaha sabar dan mempertahankan wibawanya. "Kalian kesini akan ku beri tugas penting. Tugas ini disampaikan langsung oleh harabojie."

Luhan memutar bola matanya bosan. "To the point..." nada yang sama keluar tapi lebih lembut dan manis, semanis orangnya.

.

"Kalian tahu SM Entertainment bukan?"

"Bukankah itu agensi yang cukup sukses di Seoul?" suara lembut dari Xiumin yeoja berpipi bapao.

Yunho mengangguk-anggukkan kepalanya membenarkan. "Ne.. Seperti yang kalian tau, agensi itu cukup terkenal disini. Namun yang kalian tidak tau salah satu orang dalam sedang melakukan kecurangan dan tangan kanan Cuubi. Mafia terbesar di Asia yang menjadi buronan terbesar kita."

"Jinjjayo? Bagaimana bisa? Seperti nya itu tidak mungkin." Lay... yeoja berlesung pipit membalas ragu.

"Hal seperti itu sudah mungkin di dunia ini. Kabarnya bantuan dana dari saham mereka yang turun diberikan oleh salah satu klien Jepang." Luhan memberi tambahan penjelasan.

Xiumin menolehkan kepalanya cepat ke arah Luhan membuat rambut hitam dikuncir setengah sebahu nya bergerak. "Bagaimana kau bisa tau Luhannie?"

"Yunho oppa sudah memberi kami tugas untuk menyelidiki agensi itu dari dalam. Dan yah... memang ternyata banyak kecurangan beserta keanehan disana."

"Maksudnya?" Lay bertanya, ia dengan rambut sepunggung yang dikuncir asal-asalan tetap membuat nya terlihat anggun.

Luhan menghela nafas. "Entah lah... data pemasukan yang tidak sesuai dengan pengeluaran..."

.

Hening sesaat.

.

"Bukan kah itu sudah biasa? Korupsi... Hal yang lazim bukan." D.O menimpali.

"Masalah nya server keamanan yang mudah ditembus bahkan mungkin, tidak diberi sistem keamanan. Semua data perusahan kosong, yang penting pun itu nihil. Sama sekali tidak ada."

"Tapi keamanan diluar terlihat ketat seolah ada sesuatu yang berharga disana. Dan pemasukan perusahan itu 2x lipat dari pengeluaran. Seolah-olah dana mengalir bagi air terjun. Terus... tanpa henti. Pemasukan yang tidak sewajarnya dan pengeluaran yang biasa-biasa saja." Jelas Sehan panjang lebar.

"CEO nya pun mempunyai pendapatan yang fantastis tidak sesuai yang kita perkirakan. Data perusahan juga nihil ditangannya. Dari kata beberapa karyawan dia sering membuat pertemuan dengan klien Jepang. Tapi, yang kita dapatkan kan nol. Mereka tidak mempunyai klien Jepang dan data pesawat yang menyembunyikan identitasnya." tambah Luhan.

"Yah... itu ganjil. Sangat ganjil." Baekhyun setuju dengan ucapan Luhan.

"Kita selidiki di dalam perusahan bersih, karyawan nya pun bungkam tidak tahu. Rumah CEO nya pun bersih beserta laptop dan sever lainnya seolah memang disetting seperti itu." Sehan berbicara tegas.

Xiumin sang analisis mengerutkan kening tanda berpikir. "Lalu bagaimana kau bisa tahu bahwa mereka berhubungan dengan Cuubi?" Pertanyaan itu menuai anggukan setuju dari mereka minus Luhan, Sehan, dan Yunho.

"Kalian masih ingat laporan misi di Jepang enam bulan lalu? Dari data itu memiliki beberapa kecocokkan seperti pengeluaran dan rapat klien nya." Luhan menjawab Xiumin setelah meminum cappucino latte kaleng nya.

D.O menatap Luhan serius. "Jadi menurut Luhan eonnie klien korea yang dimaksud bajingan tengik itu dia."

Luhan mengangguk mantap." Yap! Seperti nya itu mereka. Menurut ku pelakunya lebih dari satu orang dalam."

Lay menyesap minumannya dalam. "Yeah... I think like that."

PROK

PROK

PROK

"Oke ladies... sudah jelas kan mengenai hubungan misi kita kali ini?" Yunho bertepuk tangan keras berusaha mengembalikan ekstensi nya.

Mereka mengangguk kompak. "Oke misi kita kali ini adalah, menyamar masuk menjadi staff mereka. Kumpulkan informasi sebanyak-banyaknya, cari bukti, sadap servernya, cari pelaku, tangkap dan seret bawa mereka kembali. Kita harus bisa menaklukkan Cubbi." Yunho berkata tegas, penuh wibawa.

Sehan dan Luhan mendengus kesal. "Cihh.. kau ahjussi tua bangka, sangat gampang sekali memerintah." sarkas Sehan dan Yunho hanya bisa pasrah.

Baekhyun memiringkan kepalanya bingung. "Urusan penyamaran dan identitas kami bagaimana?"

"Tenang saja... Semua sudah di urus departemen teknologi dan komunikasi."

"Xiumin dan Lay, kalian akan menjadi manager. Baekhyun dan DO kalian akan menjadi pelatih vokal. Dan devil twins... kalian akan menjadi asisten manager dan artis. Peran kalian disini sangat penting. Jika ada tenggang waktu cari informan dalam dan luar. Arraseo?"

"Tapi siapa yang akan kita tangani? Maksudku kita menjadi manager dan asisten bukan? Berati, kita akan terlibat dengan salah satu artis dari mereka." DO mengkerutkan alis, bingung. Ucapan DO menuai angukkan setuju kecuali Yunho, Sehan, dan Luhan.

"EXO." Satu kata tegas dari Yunho membuat seisi ruangan hening seketika.

.
"Ani.. anio." Sehan menjawab dingin dan datar, penuh keteguhan.

Baekhyun dan DO sontak memutar bola mata mereka bosan. "Oh ayolah Sehan... kapan lagi kami bisa mendapatkan kesempatan emas ini." Baekhyun si penggoda ulung mencoba merayu Sehan dengan alis yang dinaik turunkan menatap Sehan.

Iris onyx itu menyipit tajam, berusaha mengintimidasi namja bermata musang. "Sekali tidak tetap tidak."

"Sehan, lebih baik kau menerimanya. Ini merupakan kerja sama dari 3 negara. Misi yang besar." Yunho mencoba merayu Sehan.

"Tiga negara?" Lay bertanya.

"Korea, Jepang, dan China. Kebetulan China memiliki tujuan dan kerugian yang sama. Mereka dipihak kita."

"Sudah kuduga..." gumam Xiumin pelan.

"Bagaima-..."

"80%" Sehan memotong ucapan Yunho dengan serius.

"Hah?!" Spontan seluruh orang diruangan ini berteriak kecuali Luhan yang mengerlingkan matanya senang dan Sehan yang menatap Yunho datar.

Sehan berdecak kesal. "80%". "Ani.. aninji. Fifty fifty." Yunho menjawab setelah connect.

Baekhyun bersunggut kesal. "Oppa yang benar saja?!"

"80 persen. Kami terima." Lanjutnya lagi.

Yunho tidak mau kalah."60 40, bagaimana?"

Xiumin memutar bola matanya malas, selalu seperti ini. "Sudahlah oppa.. mengalah.. kau seperti anak kecil saja." Yunho menatap Xiumin kesal.

DO menyeringai melihat ekspresi Yunho ketika mendengar ucapan Xiumin. Eonnie nya yang satu itu memang terkadang bisa diajak bekerja sama. "Ayolah oppa.. Jangan bercanda. Kami ini berenam." bujuk DO.

"Ani... Bagaimana dengan 70, 30?" tawar Yunho lagi. Lay yang diam sedari tadi angkat bicara. "Ini tiga negara, pasti sangat besar bukan? Jangan mencoba merampok kami."

"Oh... ayolah, ini adil 70 30."

"72 persen, atau cari yang lain." Luhan memutuskan kompak membuat ke lima orang minus Sehan dan Luhan di ruangan itu menoleh ke arah Luhan.

Baekhyun yang tidak terima berusaha memprotes."YAK! LU-..."

"Oke deal..." potong Yunho senang tanpa menyadari seringaian Sehan dan Luhan.

Baekhyun yang kesal ingin berkoar kembali sebelum senyuman dan tatapan Luhan menghentikan emosinya. "Kapan misi ini dimulai?" Luhan menatap Yunho langsung ke matanya.

"Besok... misinya akan dimulai besok. Dan pekerjaan kalian yang lain harus selesai hari ini 'juga'." Yunho bergerak menyamankan duduknya.
.

Ucapan Yunho sontak membuat suasana hening. Suasana diruangan itu berangsur-angsur tampak mencekam dengan aura yang keluar dari ke enam yeoja di depannya. Yunho yang menyadari hanya tersenyum penuh kemenangan tanpa menyadari aura paling kelam di sebelah Luhan.

Sedangkan Luhan hanya tersenyum tidak terganggu akan hal itu. 'Ini akan menjadi hal yang menarik' batinnya antusias.
.

.

.
1

.

.

.
2

.

.

.
3-...

"ARGHHHHH!.."

Dan tepat setelah itu terdengar teriakan memekakan telinga keluar dari si pemilik mata musang setelah bertatapan dengan mata beriris ruby terang dengan seringai di bibir kissable nya.

.

.

.

.

My Gentle Girl

.

.

Terlihat ke lima namja tengah beristirahat di ruangan yang dipenuhi oleh kaca. Tubuh mereka basah oleh keringat terlihat seksi dan sangat menggoda para kaum hawa. Abs yang tercetak di kaos tipis mereka akan membuat gadis normal pasti gigit jari.

"Hah... hah... hah... lelah sekali hari ini." keluh namja bertelinga lebar dengan diiringi helaan nafas berat.

Namja di sebelahnya, berkulit tan mengangguk setuju. "Yah... Kau benar hyung. Hah..." ia terengah juga.

"Dimana manager Kim, hyung?" Tanya namja bermuka kotak kepada namja berkulit seputih susu yang sedang melihat jam tangan mahalnya. "Sebentar lagi dia datang." jawabnya.

CLECK

TAP

TAP

Suara pintu yang dibuka diikuti langkah kaki mendekat mengalihkan perhatian ke lima namja di ruangan itu. "Annyeong.. sudah selesai latihannya?" tanya orang itu ramah.

Namja berkulit putih susu menganggukkan kepalanya. "Apakah hari ini masih ada jadwal hyung?" tanya nya sambil berdiri dari duduknya.

Yang ditanya tersenyum ramah lagi. "Umm.. yeah. Hari ini cukup sampai disini. Kalian boleh beristirahat dan pulang."

Ucapan yang bagai surga itu membuat kelima namja merasa bahagia bahkan sang namja bertelinga lebar merangkul namja tan disebelah nya membuat yang dirangkul menepis kasar. "Yak! Hyung berhenti menyentuh ku. Kau bau." Ketus namja tan itu sambil menggeser tempat duduknya.

"Kai-ya..." rengek namja bertelinga lebar. "Kau menjijikan hyung." Namja berkulit putih pucat seperti albino menampilkan ekspresi jijik dengan muka datar. Yang di hina pun hanya menatap manager Kim senang plus cengiran lima jarinya tanpa memperdulikan hinaan sang maknae.

"Tapi..." ucap manager Kim gantung.

"Kalian harus ingat, besok jadwal kalian akan lebih berat." Lanjut nya membuat semua namja di ruangan itu menghela nafas berat. "Ya... apa boleh buat." namja berwajah kotak mengangkat bahu pasrah.

"Dan oh iya... untuk tiga atau empat bulan mendatang seperti yang kalian tahu akan ada manager sementara penggantiku selama cuti."

"Dan juga seperti pelatih vokal kalian akan digantikan."lanjut manager Kim lagi. "Waeyo hyung?" Tanya namja berkulit susu.

"Entahlah... aku dengar pelatih vokal kalian izin cuti melahirkan." Semaunya mengangguk mengerti.

"Satu lagi... Kalian akan mendapatkan dua asisten yang akan membantu pekerjaan kalian."

"Aish... merepotkan saja." ucap namja albino. "Ani... Ani.. Ani.." manager Kim melambaikan satu jari telunjuk di depan mereka tanda tidak setuju. "Kau salah Sehun." Ucap manager Kim sambil bersedekap dada.

"Asal kalian semua tahu... pelatih vokal, asisten, dan manager pengganti nanti adalah yeoja-yeoja cantik dan muda." tambahnya yang membuat namja disana tersenyum bahagia minus namja albino yang sedang asik bermain handphone nya menghiraukan ucapan manager Kim.

"Hahaha... ayo kita bertaruh Kai siapa yang paling memikat diantara kita dia yang menang." Namja bertelinga lebar menatap namja berkulit tan dengan cengiran diwajahnya.

Namja tan itu hanya mendecih kesal. "Baiklah... terserah kau saja hyung." Walaupun pada akhirnya ia menerima tantangan itu dan manager Kim hanya menggeleng sekaligus tersenyum maklum dibuatnya.

Namja berwajah kotak berdiri dan menghampiri namja berkulit seputih susu lalu berbisik ringan. "Hyung.. bukankah ini aneh? Bagaimana bisa semuanya mengalami pergantian seperti ini?" tanya nya heran.

Namja berkulit putih susu menoleh dan mengangkat bahunya. "Entahlah Chen... mungkin ini hanya kebetulan." jawab nya membuat namja bermuka kotak mengalihkan tatapannya menatap Sehun yang sedang bermain handphone lagi.

.

.

Dan yang tak mereka tau.. bahwa hari mereka yang monoton akan berubah. Menjadi berbeda, dipenuhi rasa senang, sedih, bahagia, tegang, dan terancam. Ya.. Hari esok tak kan sama lagi, mungkin? Siapapun dari kita tidak ada yang tahu apa yang terjadi esok, bukan?

.

.

.
.

.

.

.

My Gentle Girl

.

.

"Lu... apa maksud mu dengan 72% hah?! Demi Tuhan... kita ini berenam." Baekhyun menarik rambutnya dan menatap Luhan frustasi. Sedangkan yang ditatap hanya tersenyum manis.

"Berisik kau Baek!" keluh Sehan kesal.

DAK

Baekhyun dengan muka memerah memukul belakang kepala Sehan yang dihadiahi deathglare si 'setan' oleh Sehan. Baekhyun yang tak mau kalah balas menatap Sehan sengit. Dan adu deathglare terjadi diantara mereka. "Sudahlah... Kalian ini memalukan. Kita ini masih di lobby." lerai Luhan.

Yap! mereka sekarang sedang di lobby departemen teknologi dan komunikasi. Untungnya suasana tidak terlalu ramai karena jam yang menunjukkan waktu makan siang dan beberapa karyawan memilih pergi ke cafetaria dibandingkan harus bercumbu dengan berkas laporan. Apa yang sedang mereka lakukan disitu? Entahlah.. hanya mereka yang tahu.

"Sehan hentikan deathglare mu,dan Baekhyun jangan memanggil ku begitu bodoh! Aku ini lebih tua dari mu." Tambah Luhan sambil memukul belakang kepala Baekhyun kencang.

DAK

"Appoya~..." rintih Baekhyun sambil memegang belakang kepala nya yang sakit, sedangkan Sehan hanya menatap Baekhyun dengan ekspresi seringaian yang berkembang.

"Tap- tapi eonnie.. Sehan memanggil ku dengan sebutan 'baek' padahal aku lebih tua darinya." Adu Baekhyun dengan ekspresi memelas.

"Bukankah kau yang mengajarinya Byun." Oke, jawaban Xiumin dengan nada kelam membungkam bibir seksi seorang Byun Baekhyun. "Kalian tahu harabojie kan?" Luhan kembali meluruskan pembicaraan.

"Hubungannya?" tanya Lay yang sedari tadi hanya menonton. "Dia sangat menyayangi kita bukan?" jelas Luhan dengan bertanya.

"Apa maksud mu eonnie?" DO penasaran, ia menatap Luhan serius."Dia yang memberikan tugas ini bukan?"

Yang lain mengangguk bersama kecuali Sehan. "Kalian tahu harabojie sangat menyayangi kita, dan dia akan memberikan keuntungan sebesar 18% jika kita bisa membuat Yunho ahjussi menerima tawaran kita."

Ucapan Luhan sontak membuat mereka kaget kecuali Sehan yang hanya berekspresi datar."Bahkan ia lebih menyayangi kita daripada anaknya sendiri. Khe khe khe.." tambah Sehan dengan kekehan mengerikan di bibirnya, membuat yang lainnya segera tersadar.

"Jinjja?! Berarti kita akan mendapatkan 90% untuk misi ini?!" tanya Baekhyun tak percaya dan heboh. "Ne.. baekki." jawab Luhan ramah.

"Sehan... tapi, apa Yunho oppa tahu?" Tanya Lay. "Hm..." jawab Sehan ambigu tapi entah mengapa Lay mengetahui arti dari gumaman itu.

Baekhyun menatap Sehan penasaran. "Bagaimana ya... reaksi Yunho oppa kalau mengetahui hal ini?" Baekhyun menatap ke depan mencoba mencari gambaran.

Luhan menatap Baekhyun dengan senyuman. "Entahlah.. yang pasti Jae eonni sebentar lagi akan datang."

"Untuk apa Jae eonni datang?" tanya DO. "Kita lihat saja nanti, dan ahh! lebih baik kalian menyelesaikan tugas kalian. Terutama kau baek." jawab Luhan sambil menunjuk Baekhyun yang menatapnya kaget.

"Ck.. bukan hanya aku saja eonnie. DO juga belum selesai."

"Ani.. aku sudah selesai." balas DO. Seketika Baekhyun menatap ke arah Lay."Aku sudah baek, kau tahu aku tidak suka menunda tugas." jawab Lay lembut.

Baekhyun menatap Xiumin yang berdiri di sebelah Lay dengan tatapan puppy eyesnya."Aku tentu saja sudah."

Baekhyun pun menatap Luhan dan Sehan penuh harap. "Kalau mereka sudah tentu saja kami juga. Dan jangan meminta bantuan ku baekki, aku harus berpatroli hari ini bersama Sehan." Luhan membalas tatapan Baekhyun dengan seringaian di bibirnya.

Seketika itu juga muka Baekhyun pucat dan berteriak heboh, sama persis seperti yang Jung Yunho lakukan. Namun, beda penyebabnya...

.

.

.

.
.

.

Disebuah ruangan gelap dan tempat berbeda terlihat seorang namja berusia 30an sedang menatap foto keenam yeoja di tangan kanannya. Sedangkan tangan kirinya sedang memegang wine terbaik dan termahal, ia menggoyangkan cangkirnya pelan, lalu menyesap nya secara perlahan.

Dia mengusap foto itu dengan seringai mematikan di bibir tebal seksinya. "LightSaber..." desis pria itu dengan suara baritone diikuti dengan kekehan menyeramkan yang bergema keluar dari bibir tebal seksinya.

.
Kekehan yang menakutkan.

.

.

.
Namun jika kau perhatikan lebih teliti ternyata yang sedang namja itu pegang adalah...

.

.
Gambar keenam yeoja berpakaian militer dengan senyuman manis minus yeoja disamping yeoja rusa yang terlihat paling manis diantara nya. Yeoja disampingnya hanya berekspresi datar.

.

Foto yang ternyata bergambar anggota LightSaber.

.

Dan tenyata satu hal yang pasti, hari esok akan menjadi sangat berbeda. Dan tidak akan pernah sama dengan hari ini.

TBC

.

.

.

.

"Dia menarik.."

.

"Cih! albino pucat kurang ajar."

.

"Pfft-... kalian seperti kembar tiga."

.

"Aku bukan anak mereka!"

.

"Sehan..? Sehun dan Luhan bukankah itu lucu."

.

"KYAAA!"

.

.

.

.

ANNYEONG! VIE BALIK BAWA FF BARU LAGI. Hihihi maaf ya.. bukan lanjutin ff lain yang nganggur malah nambah pekerjaan lagi. Ini gimana? Bagus ga? Pasti aneh ya? Dan mm.. kalau ini responnya bagus bakal Vie lanjut ke tahap yang berikutnya. Jadi mohon reviewnya...

Untuk It's nothing impossible yunjae dan Lucky Fans Sasufemnaru version bakal saya update habis UAS ya.. entah itu bulan desember awal atau akhir, doain aja mudah-mudahan author ga sibuk.

Sebelumnya terima kasih buat yang udah mau baca dan review ini cerita.

.

.

.

Gomapta^^

Don't forget to review, ne?^^