Super Senpai
.
.
.
.
.
.
.
Disclaimer: Naruto ©Masashi Kishimoto
Story by Vonda17
SASUSAKU
T
Romance
Warning: Dilarang Keras mengcopas, meniru dsb yang disebut Plagiat, tanpa izin dari Author Vonda17. Ooc, Alur gaje, Ide pasaran, feel ga dapet, dan perlu di tegaskan kembali Dont like dont read. NO FLAMER!.
.
Hargailah karya orang lain dengan kritik yang membangun bukan kritik yang menjatuhkan karena pasalnya Manusia bukanlah mahluk yang sempurna. Karena kesempurnaan hanyalah milik Tuhan yang Maha Esa.
.
.
.
.
.
.
.
.
Summary: Hey, aku adalah gadis yang manja dan berlaku sesuka hatiku. Tapi semua berubah ketika Monster Ice datang, hanya kak Sasori yang dapat menghentikannya, namun saat aku membutuhkannya ... Dia malah asyik apel dengan pacar barunya. Astaga kenapa aku berdialog seperti prolog di Avatar?! oh lupakan, yang penting... seseorang tolong diriku!.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Super Senpai
Vonda17 Present.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Permirsa setia kali ini berita datangnya dari Tokyo. Wahana permainan yang di gemari para remaja dan anak-anak Candy Land, telah resmi ditutup hari ini!. Berikut liputannya."
.
BRAAAKKK!
.
"Tidak mungkin! Tsunade ba-san kemarikan remotenya!"
Nenek-nenek berambut pirang yang sedang asyik menonton Tv itu pun terkejut dengan kedatangan cucunya yang secara tiba-tiba dari kamar mandi dan wow... Tsunade membulatkan matanya dikala melihat penampilan cucu perempuan satu-satunya ini. Rambut yang masih basah dan berbusa, handuk yang di selempangkan dileher menjuntai menutupi kedua payudaranya yang telanjang, dan dia hanya memakai celana dalam polkadot.
.
"Sakura! Cepat selesaikan mandimu! kau ini, bagaimana kalau Otousan-mu pulang dan melihatmu seperti ini?!" Seru Tsunade yang tak dihiraukan oleh Sakura.
"Sudahlah baa-san aku jadi tak dapat mendengar beritanya nih, sial kenapa Candy Land ditutup padahal aku sudah mengumpulkan uang dan membeli tiketnya!." ucap Sakura, gadis Haruno berumur 16 tahun ini. Tsunade pun menggelengkan kepalanya. Tiba-tiba saja bel kediaman keluarga ini berbunyi, Tsunade pun beranjak dan membuka pintu utama rumahnya.
.
"Saki Sayaaaang... Lihat Tousan bawa apa!" seru Kizashi. Sakura pun menoleh, mendapati ayahnya dalam keadaan mabuk dan membawa boneka beruang raksasa yang menjadi mascot Candy Land. Sakura pun menghampiri ayahnya yang sudah berdiri sempoyongan.
"Tousan! kenapa memungut barang tak berguna lagi!" gerutu Sakura memegang lebih tepatnya seperti memeluk boneka yang berukuran manusia itu. Kizashi pun melambaikan tangannya seperti memberi isyarat 'sudah terima saja' kepada Sakura.
"eh, ternyata bonekanya cukup berat juga! apa isinya ya?!" gumam Sakura meraba-raba boneka tersebut. Sakura merasa aneh , kenapa boneka ini sangat kaku.
"eh, ini bisa dibuka?" Tanya Sakura yang entah pada siapa. Tangan mungil itu tertuju pada kepala boneka tersebut, perlahan ia angkat kepala boneka itu dan...
.
.
"KYAAAAAAAAAAA..."
.
Sakura menjauh dari boneka tersebut dengan napas yang memburu. Ia terkejut, karena kedua emeraldnya menangkap sosok kepala manusia di dalamnya. Tsunade pun bergegas menghampiri Sakura setelah mendengar jeritan kencang dari cucunya.
.
"Sakura! Ada apa?!" seru Tsunade.
"Ma-ma-ma... Manusia!?" tunjuk Sakura pada boneka yang masih berdiri itu. Tak lama kemudian tangan-tangan boneka itu bergerak ke atas.
"EHHH! Tangannnya bergerak sendiri!" ujar Tsunade yang ngeri melihat boneka tersebut.
"Gyaaa..." teriak Sakura takut.
.
BLAK
.
"Hhh... sungguh panas di dalam sini!"
.
Siiingg...
Tsunade dan Sakura pun terpaku menatap sosok yang keluar dari boneka tersebut. Bukan, bukan takut tapi Sakura dan Tsunade malah mengaggumi sosok yang baru saja keluar itu. Mata hitamnya begitu menawan, wajahnya tampan bagaikan dewa, dan tubuhnya tinggi proposional. Oh, sungguh pria idaman wanita.
"Namaku... Sasuke, Uchiha Sasuke." ujarnya sembari membungkukan tubuhnya sejenak.
"U-uchiha!...(Gumam Tsunade) Ah.. Kau anaknya Fugaku itu kan?!" tanya Tsunade sumeringah.
"ah, haik baa-san" sahut Sasuke sopan terhadap wanita tua di hadapannya dan beralih menatap gadis yang ada disampingnya.
"Kalau begitu aku ke belakang dulu, menyiapkanmu teh hangat dan kau bisa meletakan tas mu di sofa." Sahut Tsunade yang dibalas anggukan manis dari Sasuke.
"M-mau apa kau kesini?!" tanya Sakura yang menatap tak suka pada pemuda yang ada dihadapannya.
"aku hanya ingin menolong paman Kizashi untuk menjinakan seekor monyet dirumahnya" ucap Sasuke seraya berjalan kearah Sakura. Sakura pun terkesiap dan sedikit memundurkan badannya dikala tubuh Sasuke sudah dekat dengannya.
"Mo-monyet!... Disini tidak...! Apa yang kau.." Sakura melototkan matanya dikala wajah Sasuke maju dan hanya berjarak 10 cm dari wajahnya.
"ternyata, disini memang ada seekor monyet betina berdada rata!"
"mo-monyet betina berdada rata?" Gumam Sakura bingung.
"cih, handukmu merosot... siapkan mentalmu Haruno!" Sahut Sasuke berlalu meninggalkan Sakura yang masih berpikir dan mencerna perkataan pemuda tadi.
"Handuk? Mental?..."
TING!
Sakura melupakan sesuatu ia pun melihat ke bawah dan...
"KYAAAA... BAKKA HENTAIII!"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Super Senpai
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Oh, jadi begitu... Memang anak itu susah di atur semenjak ibunya meninngal... Jadi, aku sangat berterima kasih sekali sampai nak Sasuke mau membantu kami!" ujar Tsunade pada Uchiha bungsu itu yang kini duduk bersama sambil minum teh di ruang keluarga yang nyaman.
"ah, kau terlalu memujiku baa-san... ini sudah menjadi tugasku sebagai pendidik." Senyum kecil Sasuke seraya menyeruput teh hangat yang ada di tangannya.
"aku harap dia bisa berubah... hahh anak itu..." sahut Tsunade menatap gambar yang terpampang di dinding. Sasuke pun diam-diam melirik arah tatapan Tsunade dan menangkap sebuah foto keluarga yang harmonis dan bahagia.
"kurasa ini bisa semakin rumit.." batin Sasuke menerawang menatap teh hijau yang ada digelasnya.
.
"Jadi.. kau akan tinggal disini berapa lama Sasuke?" Tanya Tsunade.
"sampai aku berhasil dengan tujuan ku kesini... mungkin membutuhkan waktu yang lama!" Sahut Sasuke menatap Tsunade.
"begitu ya... Ah kau bisa memakai kamar Sasori yang ada diujung sana!" Tunjuk Tsunade kearah pertigaan dekat kamar mandi di rumah itu.
"Sasori?" sahut Sasuke.
"Kakaknya Sakura, sekarang dia sedang sibuk skripsi jadi dia harus kost di dekat universitasnya!" ujar Tsunade dan meminum teh yang ada di atas meja.
"Hn, souka. Kalau begitu aku ke kamar dulu baa-san!" sahut Sasuke yang beranjak dari sofa. Tsunade pun ikut beranjak dan mengantar Sasuke menuju kamarnya.
"Terima kasih, aku rasa cukup sampai sini." sahut Sasuke yang kembali membungkukan tubuhnya.
"kalau kau butuh apa-apa tinggal bilang... oya hari sudah malam lebih baik kau mandi dan lekas tidur! kau sudah makan kan?" tanya Tsunade sambil tersenyum.
"sudah baa-san , aku masuk dulu!" Sasuke pun melangkah masuk kedalam kamar yang di tempati Sasori. Tsunade pun menghela napas dan pergi meninggalkan kamar itu. Pintu itupun tertutup , membuat gadis yang sedari tadi bersembunyi melihat itupun menjadi geram.
"itu kan kamar Sasori-nii, kenapa dia seenaknya tidur disitu! tidak bisa ku biarkan!." batin gadis itu menggerutu.
.
Duk Duk...
.
"Hn?!" alisnya mengernyit ketika mendengar suara ketukan yang lebih mirip gedoran itu di pintu kamar tersebut. Sasuke pun tersenyum kecil, ia pasti tahu gadis pink itu sangat tidak suka kehadirannya disini apalagi menempati kamar kakaknya. Dengan yakin Sasuke pun memutarkan tubuhnya dan berjalan ke arah pintu.
.
.
CKLEK
.
.
Voila!, yang di duga sedari tadi pun kini terjadi. Sakura berdiri tepat di depannya dengan berkacak pinggang dan menatapnya tajam.
"Hn, ada perlu apa?" Sahut Sasuke menatap tajam balik emerald nan indah itu. Tunggu! Indah?!.
Sasuke pun segera mengenyahkan pikiran yang baru saja melintas di otaknya.
"Kau!" tunjuk Sakura tepat di hadapan wajah Sasuke.
"?" Sasuke mengernyitkan alisnya kembali saat menatap telunjuk mungil itu mengacung tepat di depan hidungnya.
"Haruno, aku tidak suka membuang waktuku hanya untuk menunggu maksud tujuanmu!." sahut Sasuke dingin seraya menutup pintu dengan perlahan.
.
DAGH!.
.
"kau kira kau siapa hah?!" Seru Sakura menahan pintu itu kemudian melenggang masuk ke dalam.
"lebih baik kau keluar dari rumahku sekarang!" ucap Sakura marah. Sasuke pun tertawa remeh dan berjalan mendekati Sakura.
"Kau tidak bisa mengusirku nona manja!" ucap Sasuke yang terus mendekati Sakura.
" Tentu saja bisa!, ini rumahku dan kau harus meninggalkan rumah ini segera!" seru Sakura yang berjalan mundur tanpa melepaskan tatapanya pada Sasuke.
"lebih tepatnya rumah Kizashi-jiisan... dan rumah ini masih atas nama dia, jadi kau tak bisa mengusirku!"
"a-apa, tapi aku anaknya! dan dia ayahku! , jadi bisa saja kan..".
Dug
.
Sakura meringis dikala punggungnya menabrak tembok yang ada di belakangngya. Ia terpojok, dan Sasuke semakin mendekatkan tubuhnya pada gadis itu.
Sakura pun memejamkan matanya sembari menolehkan wajahnya kekanan dikala wajah Sasuke hanya berada 10 cm dari wajahnya.
.
"Dengar, aku disini yang akan menjadi pendidikmu... Lamanya waktu aku berada disini tergantung pada sikapmu nona. Segala tingkah lakumu adalah tanggung jawabku mengerti?! Jadi jangan harap aku akan pergi kalau masih ada kera betina hidup dirumah ini!"
.
JGEERRRR
.
.
"A-apa katanya!?" batin Sakura tersambar petir. Sakura pun membuka matanya lebar setelah mendengar perkataan pemuda yang ada di depannya.
"cih, cepat keluar!.. Aku lelah" sahut Sasuke menjauh dan membiarkan Sakura yang masih terpaku.
"kau pendidiku?! oh, yang benar saja" beo Sakura mulai menatap Sasuke. Sasuke yang mendengar itu pun hanya menghelakan nafas.
"tugas pertama! jangan tidur larut malam, batas maksimal sampai pukul 10 malam..." perintahnya mutlak tanpa menjawab pertanyaan Sakura. Sasuke pun melirik kearah jam dinding.
"sekarang 5 menit sebelum jam 10 , keluar dari sini dan tidur!" Sasuke pun menangkup bahu gadis berambut pink itu dan mendorongnya keluar.
"Tidaaakk, aku tidak mau kau kira kau siapa hah?!" ronta Sakura. Sasuke pun menghentikan dorongannya dan menatap tajam Sakura. Gadis berambut pink ini pun berkacak pinggang menghadap Sasuke.
"Pendidikmu! sekarang jam 10!" tanpa aba-aba Sasuke pun terpaksa menggendong Sakura dengan ala bridal style dan membawa keluar menuju kamar gadis tersebut.
"turunkan aku! tidaaakk ... turunkan aku! argggh" seru Sakura yang tak suka di perlakukan seperti ini oleh Sasuke. Sasuke pun semakin mengeratkan gendongannya agar gadis itu tak terjatuh.
"jangan berteriak dimalam hari." sahut Sasuke. Sakura pun mendengus kasar.
"menyebalkan!." gumam Sakura.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Super Senpai.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Mentari bersinar terang di pagi yang dingin ini. Terlihat Sakura yang masih setia bergumul dengan selimut kesayangannya tanpa ada niatan untuk beranjak 1 cm pun dari tempat tidurnya, padahal mentari mulai tinggi dan terpaksa membuat pendidik tampan ini turun tangan membangunkan sang putri tidur.
.
Onyxnya menyipit dibalik kacamata berbingkai persegi panjangnya, alis kanannya berkedut-kedut , dan perempatan siku-siku muncul di jidat Uchiha tampan ini. Bagaimana tidak , pemuda ini sudah teriak dan mengguncang tubuh mungil itu namun tetap tak bergeming bahkan gadis itu malah semakin nyenyak dalam tidurnya dan ia mengigau!. Rasanya perlu di beri pelajaran. Batin Sasuke.
.
Sasukepun melangkah kearah kamar mandi dan mengambil segayung air.
.
"terpaksa aku melakukan ini, beruang!" sahutnya ancang-ancang untuk menyiram Sakura.
.
BYUUUURR...
.
"KYAAAAAAA... Hujan! Hujan!... Eh!?" Sakura pun berhasil terbangun dengan cara yang tidak elit. Gadis itu pun mengerjapkan matanya.
"Selamat pagi, putri beruang! apa mimpimu indah sekali?" Sahut Sasuke bersidekap dada dan menatap tajam gadis yang kini tengah menatapnya nyalang.
"Arrgh kau! cara membangunkan macam apa ini?! apa ini yang kau sebut pendidik, hah?!" seru Sakura yang langsung berdiri diatas kasurnya seraya menunjuk-nunjuk kearah Sasuke.
"Wajar saja, karena kau susah dibangunkan walau sudah dipanggil ataupun disentuh." Sahut Sasuke datar, Sakura pun geram.
"beraninya kau masuk kamarku tanpa izin! dan kau sudah menyiramku, brengsek. Bantalku basah!" seru Sakura. Sasuke pun mendengus geli seperti tertawa merendahkan.
"oh,itu salahmu nona... Kau tidur seperti beruang kutub yang berhibernasi." Sasuke pun membalikan badannya dan mulai beranjak dari kamar gadia haruno itu.
"Cepat mandi! kuberi waktu 15 menit setelah itu aku tunggu di ruang makan. Jangan telat atau kau ku beri hukuman!" Lagi-lagi Sakura hanya bisa cemberut melihat kelakuan Sasuke yang kelewat menyebalkan itu.
"cihhh, orang itu!" gumam Sakura yang terpaksa berjalan kearah mandi dan melakukan ritual seperti biasanya.
.
Kini Sakura berada di ruang makan dengan wajah yang kecut sekaligus kagum. Kini di meja makannya ada berbagai macam hidangan yang terlihat menggiurkan, bahkan dapat meneteskan air liur. Jujur, Sakura bukanlah tipe gadis yang suka pilih-pilih makanan ataupun menjaga tubuhnya agar terlihat langsing. Menurutnya wanita yang menahan atau menolak makanan adalah wanita yang paling bodoh dan tidak beruntung, menolak rejeki dan anugerah yang telah di berikan Sang Maha Kuasa. Bersyukurlah bila hari ini bisa diberi kesempatan untuk bisa makan bagaimana kalau kita tidak memiliki kesempatan itu karena Dia murka, karena kita telah menolak pemberian-Nya. Sombong, Sakura tak mau terlihat sombong didepan Yang Maha Kuasa.
.
Kruuuuukkk~
Sakura menatap binar semua hidangan lezat yang ada didepannya ini. Satu fakta yang gadis ini dapati kalau Sasuke pemuda super menyebalkan itu bisa me-ma-sak, perlu di tekan kan kembali 'Me-ma-sak'!. Hal yang tak pernah ia bisa lakukan seumur hidupnya sebagai perempuan, dan kini Sakura tertunduk malu karena ia dikalahkan oleh laki-laki yang harusnya tabu akan hal seperti itu. Tapi Sasuke, pemuda itu yang bisa membuat Haruno bungsu ini terpukau dengan keahliannya.
"Waaaahh... Nak Sasuke kau tak harus repot-repot membuat ini!" sahut Tsunade tersenyum terhadap Sasuke.
"Ah, ini belum seberapa untuk membalas kebaikan baa-san dan jii-san" balas Sasuke dengan gaya formalnya. Sakura pun mendengus mendengar percakapan antara nenek dan pendidiknya itu.
"Sasuke... Jii-san sungguh beruntung bertemu denganmu nak!" seru Kizashi. Sasuke pun menganggukan kepalanya berojigi.
"Arigatou Kizashi-jiisan, anda terlalu berlebihan." sahut Sasuke. Sakura pun mendelik tak suka pada pemuda Uchiha itu. Dengan sebal dan menggerutu Sakura menyumpit kasar nasi yang ada dimangkuknya.
.
SET!
.
"Heh! Uchiha apa lagi ini? kau tak boleh aku makan atau apa hah?!" seru Sakura marah saat akan memakan nasi yang sudah di depan mulutnya namun ditahan oleh Sasuke.
"Hn, sebelum makan ucapkan dulu Itada Kimasu!" Sahut Sasuke datar seraya mengatupkan kedua telapak tangannya.
"Cih... Itada Kimasu!" seru Sakura malas kemudian melahap habis makanannya.
"pelan-pelan makannya, Saki!" Sahut Kizashi menggeleng-geleng kepala.
"Cih, Otousan dan Uchiha itu menyebalkan." batin Sakura mendelik tak suka kearah mereka. Sakura pun mengelap mulutnya dengan serbet nya dan lekas berdiri seraya berpamitan.
"Tou-san.. Baa-san... aku selesai, aku pergi dulu!" sahut Sakura yang mulai meninggalkan meja makannya.
"Tunggu dulu!"
Sakura yang mendengar itu hanya menghela nafas dan membalikan badannya dengan wajah yang terlihat malas menatap Sasuke.
"Apa?!" ketus Sakura.
"bawalah!" seru Sasuke mengasongkan bento dan susu hangat yang sebelumnya sudah dimasukan kedalam botol minuman trendy yang fungsinya sama dengan termos.
"oraaaang iniiiiiii!" geram batin Sakura.
"Cih, maaf saja aku bukan anak kecil tuan tukang suruh!" selesai mengucapkan itu Sakura pun meninggalkan rumah itu dengan langkah yang besar. Hari ini benar-benar terasa menyebalkan untuk Sakura semenjak kedatangan pemuda tampan tapi sok penyuruh itu. Apalagi Tousan dan Baasan nya yang kini lebih memihak pada pemuda itu ketimbang dirinya. Cih, rumah yang dulu terasa surga kini terasa seperti neraka. Batin Sakura.
.
"Haahh, kenapa dengan anak itu?!" desah Kizashi melihat kelakuan anak gadisnya.
"ne, Sasuke maafkan kelakuan Sakura-chan ya?! anak itu memang nakal!" seru Tsunade menatap Sasuke. Sasuke pun hanya tersenyum tipis.
"Hn, tidak apa-apa Baa-san... Sakura belum terbiasa dengan kehadiranku disini." Sahut Sasuke sopan dan dibalas anggukan oleh Tsunade.
"Aaa! aku tahu bagaimana cara agar anak itu terbiasa denganmu, Sasuke!" seru Kizashi seraya menyeringai membuat kedua insan yang berada di meja makan itu menatap kearahnya dengan penasaran, kecuali Sasuke yang masih dalm mode datarnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
To Be Continued...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Pojok Author:
Halloooo Minna-san berjumpa lagi dengan Miss Vonda . Ramadhan telah tiba, Miss mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankannya. Oya bagaimana dengan ff ini? lanjutkah? atau delete aja? Miss Vonda sangat membutuhkan Review kalian agar Miss dapat membetulkan/mengoreksi kembali tata cara penuisan Miss. Arigatou yang udah sempet mampir dan membaca ff abal ini. Well, Ciyu babay :D
