~o~o~o~
Reincarnation and The Immortal
Chapter 1 : Prolog
Disclaimer : I do not own Naruto
Uzumaki Naruto menjadi abadi dan teman-temannya bereinkarnasi. Musuh mengerikan terus menghancurkan Konoha. Usaha terakhirnya adalah menjadi guru di sekolah khusus petarung, Konoha Gakuen. Bisakah dia melindungi Konoha kali ini?
~o~o~o~
Naruto menyandarkan punggungnya ke pohon. Seluruh tubuhnya terluka parah. Jaketnya sobek disana-sini.
Api membara disekitarnya, tapi dia tidak peduli.
"Aku gagal lagi," Naruto memukulkan tinjunya ke tanah.
Detik berikutnya, seseorang berdiri di depannya. Naruto tidak repot-repot mendongak untuk mengetahui siapa itu.
"Tadi itu pertempuran yang cukup seru. Tapi, Konoha tetaplah bukan tandinganku."
Naruto membiarkan rambutnya menutupi wajahnya sehingga ekspresinya tidak terlihat.
Pria asing itu tersenyum lalu meninggalkannya sendirian. Benar-benar sendirian.
~o~o~o~
Ini sudah puluhan kalinya Naruto gagal menghentikan Yami menghancurkan Konoha.
~o~o~o~
"Percuma saja, Naruto-kun. Bahkan kau dan binatang peliharaanmu tidak akan bisa mengalahkanku."
"Kurama bukanlah binatang peliharaan."
"Terserah, aku tidak peduli."
Seperti terakhir kali mereka bertemu, laki-laki asing itu menghilang. Naruto menggertakkan gigi.
"Naruto..." Seseorang berjalan kearahnya. Rambutnya berwarna oranye dan sama seperti Naruto, dia terluka parah. "Kita gagal...?"
Naruto melihat kearah api yang membara di kejauhan. Itu adalah pemandangan yang sudah dia lihat berkali-kali.
~o~o~o~
Itu sudah ratusan kalinya dia gagal melindungi Konoha.
~o~o~o~
"Yami... Sebenarnya apa tujuanmu? Kenapa kau tidak pernah membunuhku? Apa yang ingin kau lakukan pada Konoha?"
Laki-laki asing itu tersenyum. Dia menarik tudung jubahnya.
"Suatu saat kau akan mengetahuinya, Naruto-kun."
Sebenarnya wajahnya cukup normal. Rambutnya hitam pendek dan wajahnya cukup tampan. Ini bukan pertama kalinya Yami menunjukkan wajahnya.
"Pasti kau akan mengetahuinya. Suatu saat nanti."
Lalu, Yami menghilang begitu saja. Naruto menghela nafas. Kurama berlari kearahnya.
"Naruto..."
"Ya, aku tau."
Api yang tidak asing melahap semua hal di sekitarnya.
~o~o~o~
Berapa kali dia sudah gagal menyelamatkan Konoha? Dia sudah terlalu lelah untuk menghitung.
~o~o~o~
"Naruto, kau tidak pergi?"
Naruto menarik selimutnya, mengabaikan kata-kata Kyuubi.
Siluman itu tidak mengatakan apapun.
Keesokan harinya mereka mendengar berita bahwa kota kecil bernama Konoha telah musnah terbakar api.
~o~o~o~
Dia terlalu lelah untuk menghitung. Terlalu lelah untuk melakukan apapun.
~o~o~o~
"Kali ini Hokage pertama membuat sekolah khusus petarung."
Naruto tersenyum melihat selebaran yang disodorkan Kyuubi. "Sekolah, ya..."
"Lihat, kepala sekolahnya yang sekarang adalah Hokage ketiga. Sekarang Hinata dan yang lainnya seharusnya sudah masuk SMP."
"Kurama..." Naruto menggenggam kertas itu. "Kenapa kau memberitau hal ini padaku?"
"Uang hasil kerja sampinganku tidak cukup untuk menghidupi kita berdua," Kyuubi menatap matanya lurus-lurus. "Kenapa kau tidak bekerja sebagai guru saja?"
Naruto melempar selebaran itu ke tempat sampah. Ekspresinya datar. "Aku akan mencari pekerjaan lain."
~o~o~o~
Kyuubi tau bahwa ini pastilah sangat menyakitkan untuk Naruto melihat teman-teman yang berkali-kali mati di hadapannya.
Mereka berdua sama-sama tau.
~o~o~o~
Naruto bergerak tidak nyaman di tempat duduknya. Laki-laki yang sudah sangat dikenalnya memasuki ruangan.
"Kau ingin menjadi guru di sekolah ini?"
Naruto tersenyum. Senyuman itu adalah topengnya. "Ya."
"Kau terlalu muda untuk ini."
Naruto terlihat seperti remaja berusia 18 tahun. Dia tidak menyalahkan Hokage ketiga berpikir begitu.
"Meski aku terlihat seperti ini, umurku sebenarnya 27 tahun."
"Kau tidak berbohong, kan?"
Tentu saja Naruto berbohong. Tidak akan ada yang percaya bahwa laki-laki yang terlihat seperti remaja berusia 18 tahun ini telah hidup selama ratusan tahun.
Naruto hanya tersenyum. Jika Hokage ketiga tidak menerimanya maka ini akan menjadi akhir dari usahanya.
~o~o~o~
Lagipula kenapa dia masih berusaha? Bukankah api itu akan melahap mereka semua pada akhirnya?
~o~o~o~
"Kau benar-benar akan menjadi guru?" Kyuubi menganga tak percaya.
"Padahal kau yang memberiku ide ini."
Naruto mengangkat bahu. Kyuubi menyeringai lebar.
"Kalau begitu berjuanglah, Sensei."
"Kurasa aku tidak terlalu menyukai panggilan itu."
~o~o~o~
A/N : Please Give Me Your Review!
