Rain
Presnted by Totomatotics
Rated T
Genre Romance
.
.
Seoul sedang dilanda cuaca buruk belakangan ini. Kadang hujan, kadang panas. Maka dari itu penduduk kota Seoul harus menjaga kesehatan mereka karena cuaca tak menentu ini.
Seperti sekarang ini, langit kota Seoul gelap sekali karena ditutupi awan mendung. Padahal tadi panas sekali.
Kim Jongwoon, atau Yesung, tampak sedang memandang kota Seoul dari kaca aula lantai dua gedung SM Entertainment ini. Matanya yang sipit meneliti kota Seoul yang ditutupi awan mendung. Entah kenapa ia suka saat mendung begini daripada cuaca gerah dan panas yang bisa membakar kulit.
"Sedang apa hyung?" suara tenor yang amat familiar di telinga Yesung menghentikan kegiatannya sejenak. Ia menoleh kebelakang dan mendapatkan salah satu namsaengnya sedang menatapnya dengan senyuman khasnya. Tepat sesuai dugaannya, itu Ryeowook.
"Menikmati pemandangan," jawab Yesung.
Ryeowook berjalan dengan langkah ringan mendekati Yesung.
"Apa asyiknya memandangi langit mendung?" Ryeowook mendengus.
"Entahlah rasanya tentram saja. Apa kau tak merasakannya?" Yesung kembali meneliti kota Seoul.
"Tentram? Sebaliknya, aku malah merasa takut kalau sedang mendung atau hujan begini."
Yesung mengangkat sebelah alisnya mendengar penuturan Ryeowook. "Takut? Apa kau takut karena petirnya?" Yesung sedikit menahan tawanya.
"Ish! Bukan! Kenapa hyungie malah menertawakanku?" Ryeowook mengerucutkan bibirnya.
"Maaf, maaf."
Tak lama kemudian hujan lebat turun membasahi kota Seoul. Yesung dan Ryeowook tetap pada posisi mereka. Yesung yang menatap kota Seoul yang sedang diguyur hujan, dan Ryeowook yang menatap entahapayangmenarik di lantai.
"Kenapa kau takut pada hujan?" gumam Yesung tiba-tiba.
"Melihat hujan… seakan-akan semua masalahmu terbawa dalam setiap tetesan hujan itu, mengalir dalam setiap tetes hujan dan membawanya pergi. Sedikit bebanmu terbawa oleh hujan itu. Pelepas stress lah," ujar Yesung. Entah sejak kapan ia bisa menjelaskan sesuatu dengan detail seperti itu.
Ryeowook tersenyum kecil. "Begitu? Aku sih menganggap kalau sedang hujan, berarti langit sedang memangis. Langit menumpahkan kesedihannya kepada kita. Ia membagi kesedihan kepada kita. Setiap kali melihat hujan perasaanku sesak dan gelap." Ryeowook menyentuh dadanya, berusaha meredam rasa sesak yang tiba-tiba menyerang dadanya.
Yesung memperhatikan Ryeowook, lalu ia tersenyum kecil. "Hujan membawa berkah bagi petani loh, Wookie," ucap Yesung, mata sipitnya tetap tertuju pada namsaengnya itu.
"Aku tahu. Aku tidak bilang kalau aku membenci hujan hyung. Aku hanya tak suka suasana hujan." Ryeowook balik menatap Yesung.
Suara tetesan hujan yang makin deras memenuhi aula itu. Udara yang dingin namun tak menusuk membelai kulit kedua insan itu. Entah karena dorongan apa, Yesung mulai memperkecil jarak antaranya dan Ryeowook.
"Kau tahu Wookie…" Yesung menggapai pipi tirus Ryeowook, lalu mengelusnya pelan.
"Kadang hujan itu…" Yesung mendekatkan dirinya pada Ryeowook. Menghapus jarak antara mereka.
"Menciptakan suasana yang menguntungkan."
Yesung menyatukan bibirnya dan bibir Ryeowook. Menyesapi rasa bibir tipis yang biasanya mengeluarkan suara tenor itu. Menyalurkan rasa hangatnya kepada lelaki mungil ini.
Ryeowook memejamkan matanya. Mungkin… hujan kali ini tidak buruk juga. Hujan kali ini terasa menyenangkan dan…
Manis.
THE END
.
.
.
Entah kenapa tiba-tiba ada feel buat bikin YeWook.
Gimana? Gaje ya? Ini gue tulis sesuai perasaan dan pemikiran gue tentang hujan loh. Dulu gue suka banget sama ujan, sampe-sampe sering ujan-ujanan tuh di depan rumah, jangan ditiru ya.
Sekarang gue malah rada ga sreg kalo ujan-_- don't know why
Yang minta sekuel HIM, kalo ada sekuel HIM berarti apdet Challenge diundur ya wkwk. Jujur gue lebih banyak ide kalo misalnya nulis ff fluff wkwk.
Yang mau nanya, kasih saran, atau apa monggo review atau PM kalo mau.
See ya~
