Chapter 1
.
.
Langit sudah berubah menjadi gelap, lampu-lampu kota sudah seperti titik-titik tinta Tuhan di langit. Sorotan lampu kendaraan juga sudah memenuhi jalanan yang sudah ramai. Salah satu diantaranya adalah mobil silver yang berisi empat anak remaja labil (?). mereka tertawa dan bernyanyi, bercanda dan tertawa lagi. di bangku kemudi ada luhan yang bermata rusa sedang bernyanyi lagu mandarin, dan dibelakangnya ada anak yang bereyeliner tebal dan bermata panda yang menjadi rappernya, dengan tingkah konyolnya memakai jaket sampai menutupi kepala dan topi ditaruh begitu saja dikepalanya. Mengalunkan suara yang memang merdu sambil menggerakkan tubuhnya kekanan dan kekiri yang terlihat begitu menikmati suasana, namun tidak bagi kyungsoo si bermata bulat yang tengah memanyunkan heartlipsnya beberapa meter (*ups! Beberapa senti sebenarnya) uh ! yang jika bibir itu disentuhkan kertas mungkin akan menjadi stempel dengan tanda hati menarik. Hanya ia yang tidak terlihat bahagia. Bagaimana tidak ! ia diseret paksa layaknya karung beras dan dilempar dengan tidak elitnya ke dalam –kendaraan menuju maut- menurutnya. Luhan hanya tersenyum manis melihat kyungsoo yang seperti itu. Ia beralih melihat kearah kaca yang ada didalam mobil dan mengedipkan mata pada dua orang dibelakangnya (baekhyun dan tao) penuh arti yang dibalas acungan jempol dari keduanya.
"kyungsoo-ya, kau jangan lupakan jasa baik malaikat macam kami ne.." kata luhan sambil menyentuh-nyentuh lengan kyungsoo dengan telunjuknya. Kyungsoo menampilkan ekspresi ingin muntah.
" benar, kau harus mentraktir kami eskrim stoberi !" baekhyun –si bereyeliner- pun menyahut, mengalungkan lengannya di bahu mungil kyungsoo dari belakang. Kyungsoo malah mencibir. itu kalimat yang sering baekhyun lontarkan saat kyungsoo meminta baekhyun mengajarinya menyanyi dengan nada tinggi.
"kalian sudah melanggar peraturan, itu sama saja dengan menjual anak berumur 17 tahun dan tindak kekerasan batin !" bentaknya sambil menuding hidung luhan sang pencetus ide gila tersebut.
Ckitt.. !
Luhan menghentikan mobilnya tiba-tiba. Menatap kyungsoo dengan mulut menganga suaangat lebar. Tao dengan sigap mengamati sekitar luhan, bersiap mengeluarkan wushunya menepis serangga yang bisa saja masuk kedalam mulut Luhan. Baekhyun juga sudah siap melakukan kuda-kuda untuk ikut andil dalam adegan tampar menampar.
"ke-kenapa?" kyungsoo bertanya dengan ragu-ragu pada baekhyun yang menurutnya masih 'normal'. Baekhyun menurunkan kuda-kudanya dan perlahan keluar dari mobil. mengacuhkan kyungsoo masih memperhatikan baekhyun.
klek !
"sudah sampai!" kata baekhyun riang dan membuka pintu untuk kyungsoo.
"ayo kyungie" diikuti luhan dan tao yang tiba-tiba sudah keluar dari mobil dan berjalan menjauhi mobil. Kyungsoo masih bertahan, ia tak mau mengikuti acara konyol sahabatnya. Namun Luhan yang mengetahui itu, bergegas kembali menuju mobil, tanpa pikir panjang luhan dan tao menyeret kyungsoo menuju suatu tempat. yang kyungsoo ketahui itu adalah sebuah pintu masuk restoran mahal. Luhan tersenyum manis dan memegang pundak kyungsoo yang masih meronta untuk dilepaskan
"kyung, aku tak mau menerima kata gagal. Jadi masuklah dan temui DIA." Kata luhan penuh ancaman.
"uh, jangan melihat orang dari tampangnya. Luhan yang cantik saja bisa berubah menjadi singa disaat seperti ini" batin kyungsoo
"dia memakai baju hitam, kyung" tambah baekhyun sambil mendorong paksa tubuh mungil kyungsoo.
Si korban hanya bisa pasrah menerima perlakuan keji itu, ia menghela nafasnya kasar dan mulai berjalan dengan sangat pelan untuk mengamati berbagai jenis makhluk di dalam restoran. Dan mata bulatnya mencari cari seseorang yang mempunyai ciri-ciri yang disebutkan luhan. Yah ! ia sampai mengingatnya, karena luhan terus membuntuti kyungsoo dari bangun tidur sampai tidur lagi kemarin. Mata owlnya meneliti satu persatu dan bingo!, seseorang berbaju hitam dan yang jelas dia adalah namja. mudah saja bagi kyungsoo, hanya ada satu orang yang memakai jaket hitam tak terkancing yang menampilkan kaos putih bergambar tengkorak. Rambutnya nampak berantakan namun menambah kesan tampan.
"kya, lebih tampan dari kekasih luhan" gumamnya dalam hati. Kyungsoo menggelengkan kepala beberapa kali, sekedar menghilangkan fikiran bodoh itu.
Dengan tekad mantap, ia berjalan pelan menuju meja namja yang ia lihat tadi, dan duduk disalah satu kursi didekatnya.
"ehm" kyungsoo berdehem guna mendapat perhatiannya. namja itu mendongak dan menatap kyungsoo lekat.
"jadi kau ? aku sudah bilang, aku tak butuh guru privat. Sekarang, hubungi appa dan bilang kalau aku, park chanyeol sudah sangat sangat pintar." Kata namja itu penuh kepastian.
"guru ?" ucap kyungsoo meminta jawaban. Namja yang mengenalkan dirinya bernama chanyeol hanya mengangguk tanpa menghilangkan gaya coolnya.
"bukankah kita bertemu untuk saling mengenal chanyeol-ssi?" ujar kyungsoo polos
Chanyeol menaikkan sebelah alisnya, mendekatkan wajah tampannya dengan cepat.
"aku? Untuk mengenalmu?" tanyanya dengan memandang remeh pada kyungsoo. Kyungsoo hanya terkejut menerima perlakuan dari namja yang baru ditemuinya ini. dan kenapa juga darahnya berdesir dan jantungnya bekerja lebih cepat dari biasanya.
Drrt..drrrt.. chanyeol mengambil ponselnya diatas di meja dan terlihat serius membaca pesan masuk dari nomor tak dikenal.
.
From: xxxxxx
at 9.12
.
Maaf, aku tidak bisa datang.
.
.
Uh, chanyeol bernafas lega. Matanya beralih pada makhluk dihadapannya dan menyunggingkan senyum tipis. yang kyungsoo artikan senyum iblis.
"baiklah, mungkin besok kita lanjutkan, sebentar lagi mungkin orang yang akan kutemui datang." Ucap seseorang dari meja seberang.
Kyungsoo merasa ada sesuatu yang aneh. Dia mendengarkan pembicaraan itu dengan seksama. Maklum, meja satu dengan yang lain tidak terpisah terlalu jauh. chanyeol diam-diam juga mendengarkan pembicaraan itu.
"baik tuan, maaf, kau membawa seikat bunga?" tanya seseorang lainnya
"oh.. ini untuk orang yang akan kutemui sebentar lagi" jawab seseorang berbaju hitam dihadapannya.
"begitu ya? Baiklah. Permisi"
oh.. kyungsoo memerah malu sekarang, ia tersesat dan menemui orang yang salah. Ia hanya menatap chanyeol dengan tersenyum konyol yang menyiratkan kata maaf disana. Salah sendiri ia terlalu percaya diri mengira namja tampan dihadapannya adalah orang yang mau berkenalan dengannya. Chanyeol yang mengerti suasanapun hanya terkikik geli.
"bukan aku, tapi dia" kata chanyeol sambil menunjuk kearah meja dibelakangnya. Kyungsoo mengikuti arah tunjuk chanyeol yang mengarah kebelakangnya.
"tentu bukan namja seperti mu. Dia pasti jauh lebih tampan. Dari suaranya saja ia terdengar manly" ucap kyungsoo meeremehkan namun terdengar ragu diakhir kalimatnya. Chanyeol hanya mengangguk sambil tersenyum. Perlahan kyungsoo membalikkan badan untuk memastikan orang itu, dan mempermalukan chanyeol yang sekarang semakin menahan tawa.
1 detik.. kyungsoo menatap dengan senyum
2 detik.. kyungsoo mengerjap
3 detik.. kyungsoo mulai menyadari sesuatu
Kyaaaa !
.
.
O*o*o*O
.
.
Luhan, Tao dan Baekhyun tengah merayakan pesta, karena berhasil mencarikan calon kekasih untuk kyungsoo. Pasalnya hanya kyungsoo seorang yang belum pernah mempunyai kekasih. Sementara mereka bertiga sudah berkali-kali meng iming-iming kyungsoo betapa indahnya memiliki cinta. Namun kyungsoo malah menjawab "aku mencintai buku matematikaku" uh.. apa sih yang bisa dibanggakan dari deretan angka yang menguras otak dan membutuhkan kalkulator untuk mengerjakannya. Bahkan mereka bertiga lebih memilih dihukum mengepel lantai seperti kebiasaanya diakhir jam pelajaran daripada menghitung rumus rumus untuk mencari bangun datar. Apalagi yang pertanyannya selalu mencari X, berapakah nilai X?. Demi mata panda Tao, baekhyun pun sering menanyakan itu ke Luhan. Dan selalu dijawab 'kekantin' oleh Luhan.
Susu stoberi, eskrim stroberi, dan kue stoberi memenuhi meja mereka. *apa seperti ini merayakan pesta ala anak SMA?
Ditempat lain kyungsoo menyumpah serapah teman-temannya yang menyeretnya begitu saja tanpa membawa dompet. Kyungsoo tengah duduk merana dan mencari ponsel yang seharusnya berguna disaat-saat seperti ini, namun nihil, tak ada tanda-tanda dari benda kotak tersebut. Poor kyungsoo !
Disaat ia sudah tak tau harus bagaimana lagi, sekelebat sosok chanyeol terlihat keluar dari pintu masuk restoran dan berjalan angkuh menuju mobilnya. Seakan mendapatkan hidayah, kyungsoo berlari dan langsung masuk begitu saja di mobil chanyeol.
"hah.. .. jalan !" ucap kyungsoo yang masih mengontrol nafasnya akibat berlari.
Chanyeol yang masih terkejut mendapati makhluk disampingnya akhirnya membuka suara "hei, keluar kau!" usir chanyeol.
Kyungsoo yang mendengar kalimat itu ingin menjitaknya, namun ia urungkan mengingat ia masih ingin pulang dan tidur nyenyak di apartemen kesayangannya.
"antar aku pulang.. jebal.." rayu kyungsoo memakai aegyo yang dibuat-buat.
"tidak. Aku ada urusan" jawab chanyeol cepat sebelum luluh oleh aegyo kyungsoo.
Kyungsoo masih menahan emosinya dan tetap melakukan aegyo dihadapan chanyeol. "jebal.." kyungsoo mengerjap-ngerjap imut dihadapan chanyeol.
"kau berhutang padaku." Final chanyeol sambil mulai menjalankan mobilnya.
"yey !" sorak kyungsoo. Dia bersyukur, setidaknya belajar aegyo dari baekhyun ada manfaatnya.
.
.
# one reason #
.
Pagi ini kyungsoo sudah berpakaian rapi dan bersiap untuk sekolah. Ia berharap kerjadian memalukan kemarin tidak akan terjadi lagi hari ini. Dia berjalan perlahan setelah dibukakan pintu oleh supir pribadinya. Ia memang lebih suka diantar daripada membawa kendaraan sendiri. Tangannya mengepal erat, ia mempercepat langkah kecilnya menuju kelas biasanya. Ia bersiap untuk menghabisi teman-temannya yang dengan tega mempermalukannya kemarin. Mata owl kyungsoo berhasil menemukan mereka. Persetan dengan yang namanya sahabat ! kyungsoo menggebrak meja. Brak ! seketika 3 orang itu terjungkal kebelakang.
" kalian menjodohkanku dengan ahjussi eoh ! sahabat macam apa kalian hah !" bentak kyungsoo langsung. Baekhyun dan Tao hanya mengerjap dan mengerutkan keningnya.
"Dia bahkan sudah beruban !" lanjut kyungsoo masih dengan nada tinggi
"apa?!" ucap tao dan baekhyun serempak, mereka mendelik menghadap Luhan meminta jawaban. Jujur mereka juga tidak tahu menahu dengan siapa orang yang akan berkencan dengan kyungsoo. Karena ini sepenuhnya ide Luhan, yang tidak bias melihat kyungsoo selalu sendiri saat mereka menceritakan tentang kekasihnya masing-masing.
Luhan yang tersudut ditatap seperti itu, menggelengkan kepalanya.
"kyung, rupanya kau butuh dokter mata. Bahkan dia seangkatan dengan kita." Papar Luhan.
"dia sendiri yang ingin berkenalan denganmu. Dia temanku di klub dance" sambungnya lagi.
Baekhyun dan tao hanya ber'oh' ria.
"lalu siapa dia..Lu" belum sempat kyungsoo menyelesaikan kalimatnya sebuah suara dari belakang menginterupsinya. Semua pasang mata mengarah pada sosok itu. kyungsoo perlahan menoleh ke belakang. mengikuti arah pandang teman sekelasnya.
"kyungsoo…
do kyungsoo…."
.
.
.
.
TBC/DLT
