Chapter 1

Kringgg!!!!

Bel pulang sekolah akhirnya berbunyi. Para siswa langsung pergi meninggalkan tempat membosankan itu. Salah satunya siswa tampan dengan tinggi pas-pasan. Park Jimin. Itulah namanya.

Park Jimin siswa kelas X-C Bangtan High School. "Hey Jim". Merasa ada yang memanggil, Jimin pun menoleh ke belakang. "Oh, ada apa tae?"

"Ayo kita pulang, dan kau mau ikut aku?. Aku dan hoseok hyung mau main basket di lapangan dekat taman." ajak taehyung.

Jimin memutar bola matanya dan menjawab "Kalau aku tidak mau. Kau juga akan memaksaku ikut". Taehyung menampilkan cengiran kotaknya.

Mereka pun pergi meninggalkan sekolah.

Di Taman

Jimin, hoseok dan taehyung sedang bermain basket. Tiba-tiba ada namja datang menghampiri mereka.

"Taetae hyung.." panggil namja bergigi kelinci itu. Mereka pun menoleh "waa.. kokie, kau sedang apa disini?" tanya taehyung.

Jungkook tersenyum, "aku jalan-jalan bersama yoongi hyung, jin hyung dan namjoon hyung". Mereka hanya mengangguk "Lalu sekarang jin hyung dimana?" tanya jimin.

Jungkook menolehkan kepalanya mencari mereka dan, "Hyung kesini".

Jin dan yang lain pun menuju ke tempat jungkook. "Hai jim, tae hoseok-ah" sapa jin. "Hai hyung" jawab mereka bersamaan.

Jimin cemberut "Jin hyung kenapa kau tak pernah ke rumahku. sejak kau menjadi kekasih namjoon hyung kau melupakanku" rajuk jimin

"hehe.. mian jim. aku sibuk sekarang" elak jin.

Namja pucat yang berdiri di samping jin itu sedari tadi hanya menatap nanar namja yang menjadi lawan bicara jin. Karena merasa tidak ada yang menyadarinya, dia pun berdehem "ehmm".

Jin dan jimin pun menoleh. Jin melihat pancaran kesedihan dalam mata yoongi. Ya namja pucat itu adalah Min Yoongi. Jimin pun menatap yoongi, dia terus menatap namja pucat itu. Jantungnya berdetak tidak karuan.

"ee hyung itu siapa? apakah dia temanmu?" tanya jimin. Jin menatapnya sedih lalu dia menjawab. "Iya jim, kenalkan dia Min yoongi. Dia satu kelas denganku".

Jimin tersenyum dan mengulurkan tangannya. "annyeong sunbae, park jimin inimida". Yoongi menerima uluran tangan jimin sambil tersenyum paahit "Min Yoongi, kau bisa memanggilku hyung".

"Nee yoongi hyung" dan melepaskan tangan mereka.

'kenapa aku terasa tidak asing dengan nama itu. dan namja itu rasanya aku pernah melihatnya' batin jimin

'kau benar-benar lupa padaku jim. kenapa kau tak mengingatku. aku harus apa agar kau mengingatku lagi?' batin yoongi.

Taehyung, jungkook, hoseok dan namjoon yang duduk tidak jauh dari tiga namja yang berdiri di tengah lapangan. Mereka hanya memandang miris perkenalan dua namja yang tingginya hampir sama itu.

"hyung, kenapa jimin hyung hanya melupakan yoongi hyung?" jungkook bertanya memecah keheningan mereka.

Mereka tersenyum pahit. "apa kau lupa? bukankah dokter susah bilang kalau jimin hanya melupakan peristiwa setahun ini. Tapi dia mengingat sebelumnya" itu namjoon yang menjawab.

"dan jimin baru mengenal yoongi hyung 7 bulan sebelum peristiwa itu terjadi" taehyung menambahkan.

"tapi ini sudah 3 bulan setelah peristiwa itu hyung?". "kau tau hyung, setiap malam aku selalu mendengar yoongi hyung menangis. dia juga sering mengigau nama jimin hyung saat tidur. aku tidak tega melihat yoongi hyung menderita" jungkook menatap sendu hyung-hyungnya.

"aku pernah bertanya pada yoongi hyung kenapa tidak menemui jimin hyung lalu menceritakan semuanya pada jimin hyung. saat itu yoongi hyung menjawab 'kalau dia mencintaiku jimin pasti akan mengingatku kokie" tambah jungkook lagi. Bahkan air matanya sudah mengalir dipipi putihnya.

Mereka yang mendengarkan jungkook tidak dapat menjawab apapun. Karena mereka tidak tahu harus menjawab apa.

Ketiga namja tadi. Jimin, jin dan yoongi barjalan menuju teman-tamannya.

"hey apa yang kalian bicarakan sampai jungkook menangis seperti itu? yakk tae kau apakan jungkook? itu jimin yang tiba-tiba datang mengejutkan mereka.

Taehyung yang ditanya, kaget dan bingung harus menjawab apa. "bu-bukan apa-apa. Dan apa-apaan kau menuduhku. aku tidak mungkin membuat kekasihku menangis." taehyung langsung mencairkan suasana menegangkan itu.

"cihh, menjijikan sok keren" jimin berdecih. " yakk apa-apaan kau bantet sialan." teriak taehyung.

"yakk apa kau bilang. walau begitu aku berotot, tidak seperti tubuhmu hanya tulang saja" jimin tidak terima.

"cih otot apanya, itu lemak. dasar bantet"

"apa? dasar cungkring"

"bantet"

"cungkring"

Mereka hanya memandang malas pertengkaran tidak penting itu. Tiba-tiba "Yakkk apakah kalian bisa diam" teriak namja tertua.

Jimin dan taehyung pun langsung diam karena mereka tau hyung nya itu kalau mengamuk sangatlah menyeramkan.

Mereka pun saling bercanda, bercerita dan menikmati kebersamaan mereka dengan canda tawa. Tapi tidak dengan yoongi, di luar memang tampak berbahagia.

Tapi..

Itu tidak benar. Ia bersikap seolah baik-baik saja. Tapi mata itu memancarkan kesedihan, kekecewaan dan merindukan sosok yang dicintainya. Hanya teman-temannya inilah yang mengetahui perasaannya yang sebenarnya. Jimin. Tentu saja tidak dengan jimin. Dia tidak tahu apapun tentang yoongi.

"aku harus bagaimana jim. aku harus bagaimana agar membuatmu mingingatku lagi?" batin yoongi.

~To be continue~

hahhh... ff apaan itu.

maaf ya kalau pada bingung. maklum ini pengalamam pertamaku nulis ff.

kritik dan sarannya ya..

maaf kalau banyak typo.

jangan lupa vote n comment nya readers..