TRIANGLE-Mr. SIMPLEvers

(The Secret Lover)

.

.

.

©Mĭķũ

Note:

There are just two point of view (POV) which one is the secret lover's (I make sure to You, he is a he!-man-) and the third person, an author. Noother, key ^^

.

.

.

.

(The Secret Lover POV)

Kubaca baris demi baris isi artikel majalah limited edition di genggamanku. Akhirnya dia bicara, dan mengungkapkan semuanya. Dia tak perlu lagi merasa terkekang. Dia bebas, sebebas burung yang terbang diangksa, mengepakkan sayap hingga batas kungkungan cakrawala. Dulu aku tak begitu yakin. Namun dia mampu membuktikannya. Aku takkan pernah menyesal melepaskannya pergi.

"Jika kau punya banyak waktu luang untuk sekedar membaca, kenapa kau tidak mempelajari jadwalmu saja? Tidak ada waktu untuk bermain-main, kita sedang diburu waktu!"

Suara ketus manager hyung begitu mengganggu. Dasar sok tahu. Sejak kapan aku menganggap pekerjaaanku hanya sebuah permainan? Aku bahkan mengorbankan masa mudaku demi pekerjaan ini.

"Hyung, aku pusing sekali. Bisakah kau carikan aku obat penenang?" pintaku tanpa menanggapi gerutuannya. Tugasnya adalah membantuku. Dalam hal apapun. Dan tugasku adalah memberi keuntungan padanya. Materi yang melimpah.

Dengan mendengus sebal, dia melangkah keluar.

Jenuh dengan rutinitas ini, aku pun memutuskan untuk bertutur sapa dengan artis-artis lain yang mungkin sudah datang ke gedung SM.

.

.

.

.

©Mĭķũ

.

.

.

.

Efek hanya sempat tidur dua jam saja semalam membuat kepalaku pusing. Semalaman aku, manager, dan staff SM mematangkan rencana konser di Jepang. Aku tak yakin apakah aku ini pantas menyandang gelar leader. Aku merasa tak pantas. Aku sudah mengalami banyak kegagalan.

Kulihat para dongsaeng sudah banyak yang berdatangan. Sapaan paling ramah adalah dengan tersenyum dan sedikit membungkukkan badan. Sedangkan kalau mereka tengah sibuk dan cukup tak peduli, biasanya mereka hanya akan menganggukan kepala saja.

"Pagi, hyung.."

Onew tersenyum padaku. Dia termasuk dongsaeng yang ramah. Aku membalas senyumnya.

"Untuk apa kemari? Apa tidak ada jadwal diluar?" tanyaku padanya.

"Ah, itu… masih ada beberapa jam untuk latihan, hyung. Kami ingin memberikan yang terbaik di show hari ini. Karena masih dalam comeback stage, jadi aku dan yang lain harus benar-benar memastikan konsep untuk dua kali penampilan" jelasnya.

"Kau pekerja keras" kutepuk bahunya pelan. "Selamat atas comeback Shinee" ujarku, meski aku juga telah mengucapkannya beberapa kali di waktu-waktu yang lalu.

Onew membungkuk, "Gomawo, hyung. Sukses untuk konser kalian sebentar lagi"

Aku mengangguk, dan dia pergi.

Aku iri sekali melihat Shinee. Mereka masih dalam formasi yang lengkap. Sedang kami, aku dan grupku…..

Sayup-sayup kudengar suara seseorang bicara dalam nada tinggi yang tidak biasa. Sangat khas. Aku kenal betul. Aku tersenyum. Dia sudah datang. Namja manis dan mungil itu. Meski demikian dimataku, dia…

Sangat sexy.

.

.

.

©Mĭķũ

.

.

.

.

Aku memperhatikannya. Sudah cukup lama.

Dia…

baru kusadari kini, dia tak kalah mempesona.

Di dalam tubuhnya yang terbilang tak seberapa dibanding kami semua para namja SM, dia menyimpan kebaikan hatinya yang besar. Sifat pedulinya baik terhadap sesama member Super Junior maupun SM artis yang lain tak perlu diragukan. Semua orang Korea dan fans internasional juga sangat tahu sifatnya yang peduli dan penuh perhatian.

Ya. Itu dia.

Kim Ryeowook.

.

.

.

©Mĭķũ

.

.

.

.

Earlier This morning_

"selamat pagi….."

Ryeowook tersenyum, meski matanya masih terpejam. Enggan membuka matanya pagi ini, Ryeowook justru membenamkan diri semakin dalam pada sumber kehangatan yang melingkupinya.

Kyuhyun mengelus puncak kepalanya dengan sayang. Pelukannya semakin erat. Pagi ini dia bangun dengan suasana hati yang sungguh menyenangkan. Tak seberat saat dia harus berpura-pura tak mengetahui apapun. Jujur ternyata lebih baik.

Sesimpel itu.

Tak serumit yang ia bayangkan. Terlebih lagi karena rekan cintanya adalah Changmin.

Kyuhyun menyeringai membayangkan bagaimana dia hendak menghakimi Changmin habis-habisan nanti. Tangannya tanpa sadar mengusap punggung Ryeowook dengan lembut.

"Sepertinya seseorang sedang senang disini, hmmm"

Kyuhyun menunduk, melihat kekasihnya yang bergumam dengan matanya yang masih terpejam. Dengan terkekeh diciumnya pucuk hidung Ryeowook, namun tak membuat si putri tidur itu membuka matanya.

"Mengatasi Changmin bukan hal yang sulit. Aku lebih jenius daripada dia, duh…"

"Mianhe" Ryeowook semakin merapat, mencium dada Kyuhyun yang terbuka, membuat Kyuhyun mengeluh.

"Hmmm, jangan menggoda, Wookie,,"

Dapat dirasakannya Ryeowook tersenyum, hembusan nafas hangat Ryeowook terasa menghangatkan tidak hanya di dadanya, tapi juga hatinya.

"Gomawo, Kyu. Saranghe,,"

Dirasanya hembusan nafas Ryeowook kembali teratur. Tidur lagi, eoh? Kyuhyun hanya bisa tersenyum. Didekapnya sang kekasih semakin erat, dan ikut memejamkan matanya.

Awal yang baik di hari ini.

.

.

.

©Mĭķũ

.

.

.

Aku melihatnya. Aku ingin sekali menyapanya.

Dia datang dengan kekasihnya. Siapapun tahu itu. Kyuhyun adalah kekasih Ryeowook. Kemesraan mereka dapat diikuti dengan mata terbuka. Seharusnya fans menyadarinya. Aku yakin mereka menyadarinya. Dan menurutku mereka pasangan yang serasi.

Kyuhyun memisahkan diri dari Ryeowook, dan pergi untuk menyapa teman-teman SUJU M-nya. Sedang Ryeowook, kulihat dia mendatangi seseorang. Changmin!

Aku juga tahu kalau Changmin kekasihnya. Jadi Ryeowook punya dua kekasih? Yups. Ketiga magnae itu berada dalam pusaran cinta yang menyenangkan.

Aku juga ingin menjadi kekasih Ryeowook.

.

.

.

©Mĭķũ

.

.

.

.

"Hyung!"

Changmin menghampirinya dengan ceria. Tidak biasanya Ryeowook mau mendekatinya di gedung SM ent. Ryeowook cukup menjaga jarak sebelumnya.

"Eh, wae…."

Changmin tidak mengerti saat Ryeowook menariknya menjauh dari ruang latihan dance TVXQ, membawanya ke koridor yang cukup kosong. Tapi kekhawatiran Changmin hilang saat dilihatnya Ryeowook tersenyum.

"Hyung…"

Changmin sangat kaget saat Ryeowook menjatuhkan diri dalam pelukannya.

"Min…."

"Uh?"

"Kyuhyun tahu semuanya.."

"Ah!"

Changmin melepaskan pelukan Ryeowook. Ditatapnya si namja manis dengan heran, "Gwenchana?"

Ryeowook mengangguk pelan, "dia…. tak masalah" jawabnya sambil tersipu malu.

"Eh! Benarkah!" Changmin meremas bahunya dengan kuat. Bibirnya mengembang sempurna.

Ryeowook merona, dan mengangguk. Tak sanggup lagi menahan rasa malunya, Ryeowook kembali mengubur dirinya di pelukan Changmin. Dan Changmin membalasanya dengan senang hati.

"Hyung, saranghe"

Ryeowook mengangguk. Kedua tangannya terkait di punggung bawah Changmin.

.

.

.

©Mĭķũ

.

.

.

Aku memilih menghindar. Aku takut Ryeowook dan Changmin akan merasa canggung jika aku memergoki mereka sekarang.

Gadis-gadis SNSD datang dengan teriakan-teriakan dan tawa yang bergema. Mereka memang semakin menarik saja. Semakin cantik.

Diantara kami memang banyak sekali hubungan yang rumit. Aku pernah menjalani kisah cinta dengan beberapa gadis SNSD. Dan yang sudah tidak menjadi milikku akan menjadi milik temanku. Kami berbagi. Tak ada yang salah dengan cinta. Beberapa mantan kekasihku menjadi kekasih sahabatku. Tak masalah.

Siapa yang tidak terpesona oleh kecantikan Jessica? Dia pernah jalan denganku, dengan Donghae, dengan Jaejoong. Tapi kami tetap bisa menjadi teman dan rekan kerja yang saling mendukung. Aku suka dunia artis.

Atau Tiffani. Tidak akan ada yang bisa menolak saat dia datang dengan senyum mautnya.

Kalian mungkin tahu, dan suka dengan fanservice? Perusahaan berusaha membuat konsep itu untuk menggambarkan betapa dekatnya hubungan para artis yang tergabung dalam satu grup. Sudah cukup banyak couple SM yang mendunia, dan menjadi daya tarik tersendiri untuk kelanggengan karir bermusik kami.

Aku bisa meyakinkan padamu, meski pernah berpacaran dengan Yoona, dan Jessica, Yoochun juga tertarik pada Junsu. Mereka pasangan kekasih. Tapi aku tak tahu karena mereka sekarang sudah tidak bersama kami lagi.

EunHae sangat nyata. Mungkin karena itulah Donghae dan Eunhyuk menjadi bingung tentang kejelasan hubungan mereka. Mereka tidak bisa menentukan apakah mereka akan tetap bertahan di zona aman sebagai sahabat, atau akan melangkah lebih dalam lagi.

Berhubungan dengan artis satu manajemen lebih aman. Meski menimbulkan gosip, akan cukup mudah diatasi. Perusahaan juga tidak melarang.

Apakah aku sudah bilang tidak ada yang salah dengan cinta? Ya. Kami mencinta, baik secara normal, maupun sesama namja. Kalau diantara junior ShoShi kami ada hubungan sesama yeoja, aku akan maklum.

Heechul hyung sangat cantik. Aku termasuk dekat dengannya. Aku ragu mengatakannya, tapi kurasa dia masih cukup menyukai Hangeng. Hangeng orang yang baik. Atau jangan-jangan Heechul hyung juga menyukaiku? Aku dekat dengannya, juga Donghae. Kuharap dia tak pernah menyukaiku dengan cara itu, karena aku entah mengapa tertarik pada Ryeowook.

Hidup itu mudah, jika kau menganggapnya mudah. Dan menyenangkan. Meski kami harus bekerja keras, tapi kami puas, sangat puas dengan hasilnya.

Kekayaan, nama besar, kehidupan mewah, pergaulan yang mengasyikan, serta fans-fans yang setia.

Kulihat Kyuhyun mencari-cari Ryeowook.

"Kyuhyun-ah" sapaku saat dia lewat di dekatku.

Dia kaget. "Ah, hyung. Maaf aku tak melihatmu" balasnya sambil sedikit menganggukan kepala.

"Apa kau ada jadwal hari ini?" tanyaku padanya.

"Ne. Aku harus latihan musikal. Tapi aku tak menemukan Ryeowook dimanapun. Aku tidak bisa pergi kalau belum menemuinya." Gerutunya dengan mata menjelajah seluruh sisi gedung ini.

"Mungkin bersama Changmin. Tadi aku melihatnya di depan ruang dance TVXQ" kataku.

"Ryeowook ada jadwal malam ini?" tanyaku lagi.

"Ah, hanya Sukira seperti biasa. Hyung, aku harus pergi, ne. Anyong"

Kulihat Kyuhyun berjalan bergegas ke arah Changmin dan Ryeowook berada tadi.

"Jadi setelah Sukira mungkin dia free, hmmm. Ryeowook-ah, aku membutuhkanmu" bisikku. Aku memang membutuhkannya malam ini. Sangat. Aku sudah sangat merindukannya. Kupastikan malam ini dia habiskan bersamaku. Tidak dengan Changmin, ataupun Kyuhyun. Aku tidak akan puas bercinta dengannya satu dua jam saja.

Ah! Memikirkannya saja sudah membuatku gila.

Ryeowook-ah!

.

.

.

©Mĭķũ

.

.

.

"Ck!"

Kyuhyun berdecak tak sabar saat melihat Ryeowook dan Changmin yang tak juga melepas pelukan mereka. Ini masih di gedung SM, demi Tuhan!

Didekatinya sepasang burung yang tak tahu tempat dan situasi itu. Dapat dilihatnya Ryeowook mengintip dari bahu Changmin, mungkin mendengar langkah kakinya mendekat.

"K…"

Kyuhyun meletakkan jarinya di bibirnya sendiri, mengisyaratkan Ryeowook agar tak mengatakan apapun. Seringaian muncul di bibirnya saat memikirkan apa yang harus dia lakukan pada dua orang itu.

Mata Ryeowook membulat lebar melihat kedatangannya. Mulutnya terbuka hendak mengatakan sesuatu meski Kyuhyun melarangnya, namun dengan cepat Ryeowook tak mampu mengatakan sepatah suara pun.

"Kyuhhmmmpphh"

Kyuhyun memeluk Changmin dari belakang, melingkarkan lengannya sejauh yang dia bisa untuk menggapai tubuh Ryeowook dari balik punggung Changmin, dan membungkam mulut kekasihnya itu dengan ciuman mesra di atas bahu Changmin.

"Apa yang…."

"Mencoba memberi tahu seluruh dunia, hmmm? Kalian, naughty"

Pikiran Changmin langsung kosong mendengar suara sahabat karibnya tepat di telinganya. Tapi Changmin segera tersadar saat mendengar desahan kecil Ryeowook. Kyuhyun kembali menyerang Ryeowook!

"Yak!" seru Changmin tidak terima sambil berputar dan menjauhkan Ryeowook dari Kyuhyun.

Kyuhyun terkekeh.

Ryeowook tersipu malu.

Changmin memandangi keduanya dengan heran.

.

.

.

©Mĭķũ

.

.

.

"Hey, kau pernah menggigit tanda lahir di bawah pipinya?"

"Aku tidak menggigit, hanya menciumnya saja"

"Kau tahukan pinggangnya ramping sekali"

"Tentu saja tahu, memangnya hanya kau yang boleh tahu"

"Yah, Min, menurutmu dia berapa inchi?"

"Yah!"

Kyuhyun dan Changmin meringis kesakitan saat Ryeowook memukul kepala mereka dengan kuat.

"Kita sedang sarapan. Berhentilah membicarakan hal yang tidak-tidak!" ketus Ryeowook.

Tadinya Wookie berpikir segalanya akan menjadi semakin baik saat semua pihak mengetahui kebenaran hubungan cinta segitiga mereka. Yah walaupun Wookie tidak mengatakan ini hasil yang buruk, tapi ini adalah bencana baginya. Kyuhyun dan Changmin terus saja mendiskusikan hal-hal 'remeh' yang menganggu pendengaran Ryeowook. Tentang dirinya, dan seluruh detail tubuhnya. OMG! /

"Semalam aku dan Wookie bersenang-senang" ujar Kyuhyun lagi, mencoba membuat Changmin merasa iri.

"Aku juga. Kami bersama sejak sore hari" sahut Changmin cuek, meladeni Kyuhyun dengan santai. I am Mr. Simple, right?

"Kau takkan bisa memuaskannya seperti aku. Coba saja tanya pada Wookie dengan siapa dia bermain lebih menyenangkan" balas Kyuhyun dengan bangga dan penuh percaya diri.

"Kau meragukanku?! Apa kau mau mencoba sekali-sekali denganku? Tapi maaf, kau harus menjadi bottom jika bersamaku. Karena kita kan ChangKyu" Changmin memenangkan adu mulut ini. Rasakan kau, Cho Kyuhyun!

"Kita kemarin bertengkar, Min" Ryeowook menimpali, dengan nada suara datar, melihat ke arah segerombolan gadis-gadis f(x) yang tak sengaja lewat di dekat mereka.

"Mianhe, hyung, itu hanya salah paham" Changmin menggenggam tangan Ryeowook. Memohon padanya.

"Kalau aku jadi kau, Min, aku tidak akan makan malam dengan sembarang gadis, apalagi mantan kekasihmu. Itu bisa menejerumuskanmu pada malam berbahaya" Kyuhyun rupanya menemukan cara lain untuk memojokkan sahabatnya itu.

"Mwo! Kyu, dia mantan kekasihmu juga." Changmin melotot padanya. Dipukulnya bahu Kyuhyun dengan tangannya yang panjang, main-main. "Aku bukan maniak ciuman yang akan mencium semua yeoja yang menjadi lawan main drama musikalku. Kau dan Sunny, ciuman kalian hebat. Daebak!" Changmin mengacungkan jempolnya.

"Mwo! Yak! Kita semua berciuman kalau sedang bermain drama. Kau juga!" kali ini Kyuhyun tertawa mengejek.

Oh, baiklah. Pertengkaran setan dengan iblis memang takkan ada habisnya. Namun tetap menarik untuk diikuti. Lihat saja Ryeowook yang hanya melanjutkan makannya dengan santai, sambil sesekali melayangkan deathglarenya pada Changmin dan Kyuhyun.

"Ya! Wookie, katakan padanya nama siapa yang kau sebut untuk berada lebih dalam pada dirimu!"

"Cukup katakan saja hyung, kalau kau terus memohon padaku untuk lebih cepat, dan lebih keras"

"Andwae. Wookie memohon padaku dengan suara bergetar agar aku lebih kuat"

"Ryeowook hyung mendesahkan namaku saat dia klimaks"

"Wookie memelukku erat saat aku klimaks"

"Kami tak pernah berhenti dalam satu ronde. Ryeowook hyung sangat suka sesi kamar mandi"

"Aku takkan berhenti sebelum fajar datang! Aku sangat berstamina!"

"Aku dan Ryeowook hyung tak peduli waktu. Kami melakukannya baik siang, malam, sore, kadang pagi"

"Pembohong. Wookie selalu bersamaku"

"Dia menyelinap saat kau tidur"

Ryeowook hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya. Dua magnae ini, benar-benar…

"Eh… bukankah desahan Wookie sangat seksi" Kyuhyun mengalah dan menurunkan suaranya. Ini lebih asyik.

"Ne. Kyu, tangan Ryeowook hyung sangat lihai, kan?" mata Changmin berbinar-binar membicarakan hal ini.

"Kau lebih suka blow atau hand? Mulutnya lebih nikmat"

"Dua-duanya aku suka"

Ryeowook sudah tidak tahan lagi. Tanpa banyak bicara ditinggalkannya dua orang gila itu. Sebentar lagi mereka juga berhenti, karena Kyuhyun harus latihan musikal, dan Changmin latihan dance. Tanpa berpamitan, Ryeowook pergi begitu saja.

"Ommo, Changmin-ah, membicarakannya saja bisa membuatku…."

"Jangan katakan Kyu, kita tidak bisa menyalurkannya pagi ini"

"Tapi apa kau merasakan yang sama?"

Changmin dan Kyuhyun mengecek milik masing-masing. Dan ternyata benar….

"….horny…."

Keduanya menoleh untuk menemukan Ryeowook, dan ternyata dia sudah tidak ada!

Ommo, bagaimana ini!

.

.

.

©Mĭķũ

.

.

.

Kulihat dia berjalan sendirian. Aku menunggunya sejak tadi. Akhirnya dia tidak bersama dua magnae penguasa kejahatan itu.

Aku melihatnya. Dan dia melihatku. Aku menatapnya tepat pada manik cokelatnya. Dia mendesah. Dia sangat tahu aku.

"Hyung? Wae?" dengan cepat dia mendekatiku. Jemari lentik kurusnya memegang lenganku.

Tanpa banyak bicara, aku memeluknya. Kubenamkan wajahku di bahunya. Menenagkan hatiku dengan detak jantungnya.

"Hyung…. kau bersedih?" tanyanya lembut. Suaranya sangat lembut, penuh perhatian. Mirip seseorang.

Aku tak bisa menjawabnya. Aku hanya ingin memeluknya lebih erat.

"Hyung, kita tidak bisa." Bisiknya dekat sekali di telingaku. Menimbulkan rasa hangat hingga ke hatiku.

Aku tersadar. Akan banyak mulut yang membicarakannya saat melihat aku dan Ryeowook seperti ini. Aku melepaskannya. Kutatap dia dalam-dalam. Aku tak tahu seperti apa raut mukaku kini yang dapat dilihatnya. Kacau, itu pasti.

"Setelah Sukira?" tanyaku pelan, memohon.

Ryeowook memperhatikan wajahku lekat. Aku yakin dia tahu aku membutuhkannya.

Kukecup keningnya setelah dia tersenyum dan mengangguk kecil.

"Gomawo" bisikku padanya.

.

.

.

©Mĭķũ

.

.

.

Changmin memasuki ruang latihan dancenya. Untunglah kepanikan karena Ryeowook menghilang bisa mengalihkan perhatiannya dari horny di pagi hari. Kalau tidak, akan banyak orang yang curiga dengan celananya yang mungkin akan sedikit menonjol.

Changmin tidak melihat satu orang pun disana. Kemana perginya semua orang?

"Changmin-ah, kau lihat hyungmu?" manager mereka yang baru datang bertanya padanya.

"Disini tidak ada orang, hyung seperti yang kau lihat. Hanya aku" jawab Changmin.

"Aishhh, padahal tadi dia memintaku mencari obat untuknya." Sambil mengerutu, manager TVXQ itu mecari sang leader.

.

.

.

©Mĭķũ

.

.

.

Oke, ini fic lama, dan kemungkinan adalah series terakhir dari Triangle T_T

Kronologi saat menulis fic ini setidaknya saat itu sebagai berikut:

FM suju M di Taiwan

Heboh foto weibo yang diupload Victoria-ssi yang katanya ada bayangan Changmin #jitakChangmin

Terbitnya JYJ magazine, dan saya membaca artikel tentang beberapa isi tulisan di magz itu T_T

Triangle kali ini akan saya posting dengan Triangle yang paling terakhir, saya hanya punya satu series lagi dari Triangle ini, yang saya posted di wp dengan password, tapi passwordnya mudah ditebak, jadi mungkin sudah banyak yang membaca dan mengetahui siapa secret lovernya RyeoBaby ,

.

.

.