Tilang Aku, Pak Pol!
By: Cherry Philein
Naruto milik Kishimoto Masashi, saya hanya minjam charanya.
Haruno Sakura & Uchiha Sasuke
Warning: OoC, EyD?, Garing Krik Krik, Typos, DLDR.
.
.
.
Selamat Membaca
.
.
.
Happy Reading~~~
.
.
.
Prologue~~
Brummm Brumm Brummm.
"BERHENTIIIIIII!"
"Ahahhahaa! Wekkk."
Perempatan yang ada di dahinya semakin kelihatan saja, wajah datarnya yang selama ini bisa dipertahankannya sekarang malah menjadi bengis dan horor, bibirnya mencibik tajam. Aura kemarahan keliahatan semakin berkobar di sekitar badan sesosok polisi yang sedang bertugas menertibkan lalulintas ini. Rambutnya yang hitam dan mirip buntut bebek tak mengurangi ketampanannya, hanya saja wanita mana pun sedang tak berani meliriknya, karena sang Pak Polisi sedang dalam tahap kemarahan zona gawat darurat.
Sementara itu, seorang gadis berperawakan kecil yang sedang mengendarai motor, terlihat menatap remeh kepada polisi yang berada di tengah jalan itu. Ia menjulurkan lidahnya dan tertawa sinis karena berhasil mengelak lagi dari kejaran Pak Polisi yang selalu diganggunya itu. Cari mati, itu adalah anggapan orang, tetapi bagi Haruno Sakura, hal-hal seperti ini lah yang membuat hidupnya lebih berwarna. Hidup seperti Larry, kalau kata Spongebob dan Patric. Ia menyeringai dan langsung mengendarai motornya dengan mengebut.
Tarik napas, dan keluarkan dengan teratur, Sasuke sudah seperti seorang ibu yang sedang dalam proses melahirkan. Ia sedang jengkel setengah mati, karena melihat gadis berpenampilan bar-bar yang selalu mengganggunya hampir dua minggu belakangan ini. Dasar nasip, dosa apa Mami Mikoto saat mengandungnya. Kenapa ujian ini datang di saat ia sedang bertugas di panas terik begini. Tanpa sadar, Sasuke meremas dadanya dan menundukkan kepala. Membayangkan kalau hidupnya semakin sengsara saja karena banyak kejadian aneh bin seleketep dalam hidupnya.
Bayangkan saja, sudah cukup berbagai penderitaan selama dua puluh tujuh tahun ia hidup di dunia. Hampir setiap hari bertemu jumpa dengan makhluk bazeng semacam Itachi, yang entah derita hidup atau takdir sial mempunyai kakak semacam itu. Ditambah lagi, semua semakin sempurna dengan kehadiran sosok jijai seperti Naruto Dobe. Lihat saja tingkahnya sekarang, bukannya membantu Sasuke saat mengamankan lalulintas, cowok mesum bangkotan itu malah asik berbicara dengan cewek menor bertubuh seksi yang sedang berhenti di lampu merah lalulintas. Sasuke sekali lagi menghela napas, ia kira dengan semua ini tidak ada lagi cobaan yang diberika Tuhan. Nyatanya, belakangan ini sesosok gadis dengan pakaian tomboy selalu asik mengerjainya dan sangat tidak mematuhi himbauan atau jeritannya saat si rambut merah muda sinting sengaja menggas motor sport-nya itu.
Sasuke terbelalak, setelah berpikir hingga keringat sebesar biji jangung hinggap di dahinya, ia akhirnya sadar, dosa apa yang telah ia lakukan sehingga ia ditimpah musibah malang melintang seperti beberapa minggu belakangan ini. Mulut Sasuke terbuka sedikit, bibirnya bergetar saat menggali ingatan mengerikan itu, tangannya juga semaking erat meremas dadanya. Ia paham.
"Ah, T-tidak mungkin ka-karena ... membakar bulu mata Itachi."
Sasuke langsung mengeleng-gelengkan kepalanya. Tidak. Tidak. Itu hanya hal lumrah, ia tidak mungkin ditimpak kesialan hanya kerena melakukan secercah hal tersebut. Sedangkan Itachi, lelaki itu pernah memasukkan kecoak di dalam cokelat tomat kesukaannya dulu sewaktu ia kecil, dan karena hal itu, Sasuke jadi alergi dengan yang namanya makanan manis. Untung saja alerginya tidak berlaku untuk tomat menggairahkan itu.
Kembali ke TKP!
Alisnya yang hitam dan tajam kembali berkerut bertanda ia masih memikirkan dosa apa hingga gadis pink durjana itu selalu mengganggunya. Seingatnya, iya, sebenarnya Sasuke tidak terlalu ingat. Hanya saja, ia sedang sok mengingat kejadian yang tidak diingat. Jadialah, ia sok-sok mengingat, padahal tidak ingat. Ok, abaikan ini.
Mata Sasuke kembali terbelalak lagi, ia ingat. Bibirnya kembali bergetar lagi, tarikan napas tajam ia lalukan.
"Hiiik ... ti-tidak mungkin karena ... menilang gadis pink durjana yang parkir sembarangan?"
Delikan horor ia lakukan. Wat de hek. Itu bukan kesalahan, woi. Itu memang prosedur yang berlaku, siapapun yang parkir sembarangan akan ditilang. Napasnya ia netralkan kembali. Sekarang, tampang nista yang sejak tadi ia tampilkan, kembali kepada mode ganteng dan dingin. Sasuke lalu menatap sekeliling, entah bagaiman bisa setiap kali ia bertugas jaga lalulintas, pasti gadis pink durjana itu selalu ada dan menganggunya, sekarang yang perlu ia lakukan adalah menunggu kedatangan gadis itu lain waktu dan menyiapkan rencana.
Tanpa sadar bibir Sasuke menyeringai dan mengundang jejeritan cewek alay para penghuni jalan. Ia hanya stay cool sambil berjalan menuju pos jaga.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Prologue End
A/N:
Hai hai, kembali lagi dengan saya zhaErza. Kali ini bawain fic genre humor gagal heheh.
Salam sayang dari Istri Itachikoi,
zhaErza.
