.
.
.
aren't you just being mean?
disklaimer: happy tree friends (c) mondo media
[—tidak ada keuntungan material yang diperoleh dalam pembuatan fiksi ini]
warning: [untuk chapter ini] hint-twincest. ooc. humanized.
part1: can't you just sleep in your own bedroom?
sinopsis: [short fic] 1 - LiftyShifty, accepting request ;; yang menyambutnya saat ia membuka pintu rumahnya adalah… sosok kakaknya yang sedang tidur di sofa, lagi.
Lifty melangkah masuk ke rumahnya dengan perlahan, berusaha tidak menciptakan keributan. Dan ia melangkah menuju ruang tengah, mendapati kakaknya yang sedang tertidur pulas di sofa merah, tanpa topi fedora hijau gelap yang biasa ia gunakan.
Ia menghela napas, lalu duduk di sisi sofa merah yang Shifty gunakan untuk tidur, berusaha tidak menganggu tidur kakaknya. Menundukkan kepalanya sedikit, lalu ia mengusap-usap keningnya.
Matanya melirik wajah kakaknya sekilas, sebelum akhirnya menghela napas dan refleks mengacak-acak rambutnya.
Ia menutup matanya, berusaha mengalihkan perhatiannya dari Shifty. Kini ia dapat mendengar suara detik jam yang terus bergerak. Suara detak jantungnya yang mulai tak karuan, dak juga desah napas kakaknya, yang sangat pelan dan teratur.
Lifty melirik kakaknya sedikit melalui ekor matanya, dan seketika wajahnya memerah saat ia merasa pandangan mereka berdua telah bertemu. Shifty telah terbangun.
Shifty berusaha berdiri, dan sedikit menguap. "Kau sudah pulang?" tangannya mengusap matanya, dan jelas terlihat ia masih mengantuk. Lifty meneguk ludahnya. Keringat dingin mengucur deras.
"Ah, ya… begitulah." bisiknya, tetapi Shifty masih dapat mendengarnya. Lifty tak bisa menatap kakaknya sekarang. Tidak, tidak, tidak. Ia harus memandang lawan bicaranya saat saling berbincang—tata krama yang diajarkan oleh Splendid saat mereka ketahuan mencuri Penggorengan di rumah Pop rupanya masih tersimpan di otaknya.
Shifty mengedipkan matanya, kemudian ia mendekatkan tubuhnya ke tubuh adiknya, dan melingkarkan tangannya dipinggang Lifty. Ia mengistirahatkan kepalanya dibahu adiknya, dan mendengkur halus, seirama dengan detak jantungnya.
Sementara adiknya—dengan wajah memerah—tak bisa mengelak.
"Aku ngantuk."
Lifty terdiam mendengar pernyataan kakaknya. Kemudian, ia tersenyum—dengan gelagat aneh dan sedikit malu dengan posisi mereka sekarang. "Tidur kak, tidur di kamarmu sana."
.
.
Dan tak ada jawaban.
…Kecuali air liur yang membasahi pakaiannya.
.
.
"…Tidur di kamarmu, sana." gumam Lifty, mengulangi kata-kata yang ia katakan sebelumnya, "Sebelum kau membasahi pakaian-ku lagi."
.
n.p: メテオ - 初音ミク
.
a/n: err… kurang jelas ya? saya juga ga ngerti orz.
[well anyway, happy birthday, jadeschmidt!]
saya nerima request, tell me the pairing and the genre, I'll try my best to write it.
(saya nerima straight, yuri, dan yaoi kok, asalkan gak masuk M, nyerempet dikit gamasalah lah)
review?
