Disclaimer :

Naruto © Masashi Kishimoto

Save Me From the Darkness © kazuki hiromeda

Warning : AU, OOC, Rate M utuk apapun yang masuk kedalam rate ini

Summary: Kota Konoha kini porak poranda. Hanya sedikit orang yang bisa bertahan dari serangan mahluk mengerikan di kota itu.


Derap langkah terdengar membahana di jalan sebuah kota yang sangat sepi dan gelap itu.

Kota itu porak poranda seperti keadaan setelah perang.

Puing-puing bangunan berserakan. Kendaraan-kendaaranpun terlihat rusak berat dan ditinggalkan begitu saja oleh pemiliknya dijalanan.

Seorang gadis berambut pirang dikucir satu tampak berlari.

Ia mengenakan rompi hijau dan baju ungu bertuliskan S.W.A.T Konoha.

Nafasnya terengah-engah. Dari mulutnya mengepul uap asap pertanda suasana saat itu bersuhu dingin.

Di kedua tangannya tergenggam erat S&W Magnum miliknya.

Langkahnya terhenti di sebuah perempatan. Terdengar suara meraung yang bisa mendirikan bulu kuduk.

Meyadari ada bahaya, gadis itupun mengarahkan kedua magnumnya kedepan.

Dari kejauhan yang tertutup kabut tipis, gadis itu melihat sesosok mahluk mengerikan.

Mahluk itu berbentuk manusia hanya saja tubuh mereka hampir tak berbentuk. Wajah mereka hancur dan sebagian digerogoti oleh belatung yang menggeliat.

Ya, mahluk itu adalah Zombie.

Ino Yamanaka. Nama gadis pemberani itu, bersiap menekan pelatuk senjatanya.

Zombie-zombie semakin mendekat kearahnya. Tangan mereka dijulurkan kedepan hendak menggapai Ino.

Door! Door!

Magnum Ino baru saja memuntahkan peluru panasnya tepat ke kepala Zombie pria yang tepat berada di depannya.

Kepalanya hancur tak terbentuk. Dan akhirnya satu Zombiepun tumbang.

"Minggir kalian Mahluk Busuk! Atau nasib kalian sama seperti dia!" Ino menggertak kepada Zombie-zombie lainnya.

Namun, para zombie terus mendekati Ino. Mereka berjalan dengan menyeret kakinya. Suara geraman muncul dari mulut mereka.

"Cih. Jika itu mau kalian. Enyahlah ke Neraka!"

Ino kembali menembakkan senjatanya kekepala zombie-zombie itu.

Merekapun mulai tumbang.

Dengan berani Ino terus maju menembus barisan mayat hidup itu.

Tembakannya selalu tepat mengenai kepala para Zombie.

Ino sangat mahir membidik karena dia adalah seorang anggota S.W.A.T Konoha Town.

Bunyi gemerincing selongsong peluru terdengar setelah letusan Magnumnya.

Bruk!

Zombie terakhir telah ia lumpuhkan.

Ino berbalik kebelakang dan melihat mayat-mayat Zombie yang telah ia bunuh. Semua kepalanya hancur ataupun hanya berlubang.

Darah kental merah kehitaman pun keluar dari luka mereka.

"Fuuh.." Ino menghela nafas lega.

Dibenahinya poni yang menutupi mata sebelah kanannya.

Ino lalu merogoh amunisi yang terdapat didalam ditas pinggangnya.

"Ah.. Rupanya cadangan amunisiku sudah tipis" gumanya.

Diisinya peluru kedua Magnum miliknya.

Ketika ia hendak melanjutkan perjalanannya, tiba-tiba...

Braaak!

Sebuah reruntuhan gedung hampir mengenai tubuh Ino.

Untunglah ia menghindarinya tepat beberapa detik sebelu reruntuhan itu menghujam tanah.

Ino mendongak keatas gedung itu. Dengan bantuan sinar bulan purnama ia melihat sesosok tubuh besar diatas gedung.

"siapa disana!" gertak Ino.

Mahluk besar itu lalu meraung keras.

Walaupun suaranya cukup jauh diatas sana namun sanggup membuat telinga Ino mendengung sesaat.

Mahluk itu lalu melompat dari atas gedung dan hendak menerkam Ino.

Sekali lagi Ino berkelit menghindar.

Dhuuaam!

Mahluk itu mendaratkan kedua kaki besarnya ke aspal yang membuat aspal disekitarnya membentuk cekungan besar.

Mata biru Ino membelalak ketika melihat mahluk apa yang sebenarnya sedang berdiri didepannya.

Mahluk itu begitu besar berwarna merah jambu.

Ukurannya melebihi seekor beruang yang sedang sangat menjijikan dengan otot besar dan urat yang menonjol.

Dan ia memiliki empat buah tangan yang sungguh menjijikkan.

Matanya merah menyala dan yang sebelah kanannya menonjol keluar. Taringnyapun terlihat begitu tajam.

"ternyata kau!" Kata Ino sinis.

Tanpa buang waktu, Ino segera menembakkan senjatanya kearah wajah Monster menakutkan itu.

Namun apa yang terjadi peluru-peluru itu tidak dapat menembus kepalanya. Akan tetapi hanya menimbulkan luka kecil. Darah zombie itu berwarna hitam.

"Tak mungkin. Rasakan ini bedebah!" Ino kembali mencoba menembakinya lagi.

Bukan hanya bagian kepala. Ia juga mencoba menembak bagian tubuh yang lain.

Namun hasilnya juga nihil. Mahluk itu tetap berdiri itu, Inopun berhenti menembakinya.

Selongsong peluru berserakan dibawah kakinya.

Ia lalu menatap sosok Monster itu dengan pandangan ngeri.

Ia lebih kaget ketika melihat kejadian yang sungguh tak masuk akal.

Peluru-peluru yang tadi ia sarangkan ketubuh Monster itu tiba-tiba keluar kembali dan jatuh bergemerincing ditanah. Lalu luka-luka ditubuhnya kemudian menutup kembali.

"ti-tidak m-mungkin. Mahluk macam apa dia?" Inopun mulai bergidik ketakutan.

"grruaarggh!!"

Suara mahluk itu bergema reflect menutup kedua telinganya.

Namun tiba-tiba mahluk itu berlari cepat menyerang kearah Ino.

Buagh!

Sebuah pukulan keras telak mengenai tubuhnya.

"ugh!"

Ino terpental. Tubuhnya menghantam pintu sebuah mobil di tengah perempatan jalan.

Ino meringis kesakitan.

Ia berusaha berdiri namun usahanya gagal. Tubuhnya terlampau sakit.

Ino membuka matanya sedikit dan mendapati mahluk yang menyerangnya tadi sedang mengangkat sebuah reruntuhan bangunan. Ia lalu mendekat kearah Ino.

Ino berusaha mengarahkan magnumnya kearah sang Monster.

Dor!

Namun usahanya itu semakin mendekat kearahnya.

"mungkin ini akhir hidupku" batin Ino.

Ia memejamkan matanya.

Mahluk itu bersiap melemparkan batu

Tiba tiba...
Sebuah mobil melaju kencang kearah membelalakkan matanya.

"arrgh..."!! Ino menjerit ketika mobil itu hendak menabraknya.