A HoMin fic.

angst for sure

a little lemom

AU

inspired from chrisye ft ungu 's song -cinta yang lain-

I put the lyric here with some modifications :)

All in changmin's pov

cekdisot

Janganlah pernah kau harapkan aku

Untuk dapat mencintai dirimu

Coba renungkan dalam hati kita

Perpisahanlah yang mungkin terbaik

''Hyung...'' panggilku pada namja tampan didepanku

''Wae , Min?'' jawabnya sambil mengangkat daguku yang sedari dari tertunduk

''Sebaiknya kau pulang sekarang hyung, Jae hyung dan anakmu pasti sudah menunggu...'' ucapku lirih sambil tersenyum lemah

''Wae Min? aku masih ingin disini. Kau masih sakit kan?''

''Aniyo hyung. Gwaenchana... Pergilah''

''Baiklah Min. Istirahatlah...'' pasrahnya, kemudian mengecup dahiku dan bergegas pergi.

Dia... Sosok yang sangat kucintai. Sungguh kah aku pantas mengucapkannya?

Haha, aku bahkan belum memperkenalkan diriku.

Namaku Changmin. Shim Changmin. Umur 24 tahun. Sebatang kara, menopang hidup dengan bekerja menjadi asisten pribadi Jung Yunho dikantornya. Sudah sekitar satu tahun aku bekerja padanya.

Namja itu, ya Jung Yunho. Namja yang sudah aku anggap sebagai hyung kandungku sendiri. Namun tanpa sadar telah menebar serum cinta dihatiku. Tentu saja aku senang. Hanya saja, aku merasa ini sangat sangat salah.

Betapa tidak, saat ini dia telah memiliki seorang 'istri' yang sangaaaaat sempurna, dan seorang bayi lelaki mungil yang begitu tampan.

Dari awal ini memang salahku. Aku yang menyerahkan diriku meskipun aku tau pada akhirnya akan kalah bahkan sebelum bertanding

#flashback on#

''Hyung, ini dokumen yang harus ka...'' dokumen yang kubawa sekejap terjatuh. Kata - kataku tertelan begitu aku melihat ruangan kantornya begitu berantakan seperti habis dilanda badai

''Diam disitu Min!'' gertaknya. Aku tak bereaksi. Aku diam bukan karena patuh, tapi lebih karena terkejut. Jarang Yunho hyung diserang tantrum begini.

Tanpa aba - aba Yunho hyung langsung menerkamku. Membuatku terjengkang dan terkapar dikarpet dengan dia menindihku.

Dapat kulihat kemarahan yang maha dahsyat berkilat dimatanya.

Hal yang tak pernah aku berani pikirkan pun terjadi.

Chu~

Dia menciumku, melumat lebih tepatnya. Dia sangat kasar.

Dengan cepat tangannya melucuti bajuku. Aku mati - matian menahan air mata.

Aku akui aku sangat menginginkan ini. Tapi bukan dengan cara seperti ini. Dia memperkosaku. Tanganku diikat dengan dasinya. Dia memasukkan juniornya ke holeku dengan sangat kasar hingga holeku berdarah. Namun aku masih bisa menahan air mata. Dihujam - hujamkan juniornya berulang kali. Sangat kencang. Anusku terasa sobek. Banyak sekali cairan mengalir. Kurasa itu darahku. Sama sekali aku tak merasa sakit, sebab sakit itu tidak ada apa - apanya dengan rasa sakit dihatiku ini.

Ditengah - tengah acaranya memperkosaku, dia bergumam.

''Jae, harusnya kau tak selingkuh dengan namja Park itu''

Thrust... thrust... thrust...

''uuuuuurrrgghhh'' aku melenguh kesakitan

''Kau tau aku tak bisa lepas darimu. Seberapapun...'' lanjutnya

Thrust... thrust...

''...Marahnya aku, pasti akan memaafkanmu...''

Thrust... thrust... thrust...

''saaaakiiiiit'' air mataku pun tak terbendung lagi. Betapa sakitnya aku saat dia bergumam seperti itu. Bahkan disaat seperti ini dia tak bisa menganggap Jae hyung salah. Sama sekali tak berniat mengacuhkan Jae hyung.

Sakit sekali hati ini. Tapi siapa aku?. Itulah yang selalu ada dipikiranku. Aku pasrah dan melemah. Aku biarkan dia menjamah tubuhku sesukanya. Kurasa dia butuh pelampiasan. Biarkan aku menjadi pelampiasannya kali ini.

Thrust... Thrust... thrust...

''Aaaaaaahhhhh boojaeeeee'' bahkan saat klimakspun...

Dia segera mengeluarkan penisnya dari holeku dan bergegas berpakaian. Sekalipun dia tak pernah menatapku semenjak itu.

hingga suatu hari dia mendatangku yang sedang menyiapkan kopi dan kembali menggagahiku. Jauh lebih lembut dari ini. Kemudian dia mengatakan sesuatu yang menjadi skakmatku

''Saranghae Min-ah''

Aku begitu bahagia. Walaupun aku sadar kata - kata itu tidak terlukis dimatanya. Apalagi tersemat dihatinya. Aku membutakan perasaanku tentang itu. Yang aku pikirkan bahwa aku bahagia saat ini.

Hari itupun, kesalahan kami dimulai. Dia lebih sering menggagahiku. Dia sering mengunjungiku diapartemen sederhanaku. Hanya untuk mereguk kenikmatan kemudian meninggalkanku.

Hatiku bahagia, sekaligus sakit. Hingga suatu hari ketika sedang berada dikantor aku pingsan...

#flashback off#

Itulah mengapa beberapa pagi ini hyung selalu berada dirumahku. Dia bilang sudah minta ijin ke Jae hyung ingin merawatku. Bahkan Jae hyung selalu membekalinya makanan agar disampaikan padaku.

Bahkan Jae hyung baik sekali padaku. Memang setelah kejadian pemerkosaan itu, mereka berbaikan. Dan bahkan jadi semakin mesra.

Aku makin merasa tak pantas.

Selepas Yunho hyung pergi. Aku segera menuju kamar mandi. Disana aku melakukan test urine dengan beberapa test pack yang aku beli diam - diam.

Deg deg deg...

... Hasilnya positif. Air mataku mengalir. Ini sesuatu yang jauh dari harapanku. Namun mau bagaimana lagi. Ini sudah terjadi. Aku mulai berpikir keras untuk kedepanku dan Yunho hyung

''Min... Minnie-ah, aku bawa sarapan, cepat bangun dan makan.'' teriak hyung. Dia kuberi kunci apartemen. Makanya bisa seenaknya masuk.

''Ne hyung.'' jawabku (pura - pura) semangat.

Kulahap sarapanku hingga habis

Kemudian hening melanda...

Lupakan aku, jangan pernah kau harapkan cinta yang indah dariku...

Lupakan aku... Kau punya cinta lain yang tak bisa untuk kau tinggalkan...

''Hyung...'' panggilku

Dia mendongak dari kegiatannya membaca koran

''Ne chagy...'' deeeeg, lagi lagi panggilan mesranya hampir menggagalkan niatku

Changminnn, sadarlah ini bukan saatnya untuk terlena...

''Cukup sampai disini hyung...''

''Apa maksudmu, Min?'' jawabnya serius

''Kita tak bisa bersama lagi. Aku menolak hyung. Istrimu membutuhkanmu lebih dari aku yang bukan siapa - siapa ini...''

Dia hanya menundukkan kepalanya. Aku tahu. Tak sedetikpun aku ada dipikirannya. Apalagi hatinya. Aku sadar, semua ini dia lakukan hanya karena dia merasa bersalah atas peristiwa pemerkosaannya itu.

''Aku tahu hyung, kau sangat mencintai Jae hyung dan anakmu. Aku ini bukan siapa - siapa hyung. Pergilah...'' ujarku sekuat hati menahan agar suaraku tidak terdengar menyedihkan.

''Tapi ... Min...'' dia berusaha menyangkal. Walau tak sepenuh hati. Bahkan tak sampai separuh hati

''Sudahlah hyung. Pergilah. Aku tak akan berubah hanya karena ini hyung. Dari awal ini hanya sebuah kesalahan...'' aku masih menunduk

''Baiklah Min, aku mengerti. Maafkan aku'' dia meraupku dalam pelukan hangatnya... Bagiku ini sungguh hangat. Mungkin bukan yang terhangat untuknya.

Aku manfaatkan saat ini sebaik mungkin. Hyung, ini pelukan terakhirmu untukku. Aegya... Rasakan pelukan pertama sekaligus terakhir appamu nak, maafkan umma. Umma tak bermaksud untuk memisahkan kalian. Tapi ini yang terbaik untuk kita...

Beberapa menit kami berpelukan , akhirnya kami saling melepaskan diri. Aku berusaha tersenyum setulus mungkin.

''Pergilah hyung...''

''Ne... Min. Besok aku akan kembali lagi. Kita tetap teman kan?''

''Iya hyung. Kita tetap teman...'' sahutku.

Dia kemudian tersenyum. Aku membalasnya lalu mengantarkannya ke mobil. Kulambaikan tanganku saat kulihat dia menjauh menuju rumahnya.

Aku tak kuasa lagi menahan air mata...

Aegya, maaf kan Umma. Tapi umma tak berdaya... Umma bukan siapa - siapa dari awal...

Lalu aku kembali kedalam. Berganti pakaian dan segera membereskan koper berisi baju yang sudah kusiapkan kemarin. Kusembunyikan koper ini dilemari tadi. Supaya dia tidak tahu.

Aku berjalan keluar apartemen. Aku menuju lantai pemilik apartemen dan mengembalikan kunci bekas apartemenku.

Setelah itu aku pergi. Kuseret koperku yang hanya berisi bajuku. Aku meninggalkan semua barang lain disini karena hanya akan mengingatkanku padanya. Aku berpesan pada ahjuma pemilik apartemen apabila lelaki Jung Yunho datang mencariku, segera minta saja kunci apartemenku yang satunya. Jika dia bertanya tentangku. Jangan beritahu perihal kepergianku ini.

Aku hanya ingin hidup damai bersama aegyaku tanpa rasa bersalah. Biarkan aku tetap mencintai Yunho hyung dalam hati. Karena mustahil untukku melupakan dia untuk selamanya...

Mungkin suatu saat nanti kau pun akan mengerti... Bahwa cinta memang tak mesti harus bersama

Mianhae hyung, jeongmal mianhae. Saranghae hyung...

Fin

Oh gosh entahlah kenapa dapet plot begini. Maaf kalau terlalu pasaran

hope you all enjoy it.

:) tebar kecup MiMi ge :*****