Holaaaaa minna-san! Aya is baaaack! XD *nebar-nebarin poster EunHae* Ini panpik pertama (?) Aya, jadi mian kalo masih banyak typos. Tapi Aya harap para readers dapat memakluminya *di getok* Ok, no bacod, just R n R pleaseee :3

Disclaimer :

Super Junior belongs to ELF, God and their parents

But this story is MINE! :D

Genre : Romance, Humor, Friendship

.

Rate : T (?)

.

Pair : KiHyuk, HaeHyuk, SiBum, KyuMin

Warning : OOC, Garing, Typos, YAOI!

.

Don't like, Don't read!

.

.

First Boyfriend (New Version)

.

.

.

Chapter 1

Waktu telah menunjukkan pukul 6 pagi. Itu tandanya sebentar lagi Sang Mentari akan bangun dari tidurnya. Tak perlu menunggu lama, benda bersuhu panas itu pun mulai memancarkan sinarnya. Membuat udara dingin yang sejak semalam terasa menusuk, hilang begitu saja. Sebagian dari sinar mentari itu pun menyusup dari balik jendela kamar seorang namja manis yang kini masih tertidur dengan pulasnya. Merasa ada benda silau yang mengenai sebagian dari wajahnya, membuat namja tadi menggeliat pelan.

"Uuungh…hoaaahm..cahaya sialan. Mengganggu tidurku saja." gerutunya yang ternyata masih setengah sadar. Dan percaya atau tidak, setelah memperbaiki posisi tidurnya, namja itu pun kembali melanjutkan tidurnya yang tadi sempat terhenti. Namun ia kembali terbangun akibat rasa nyeri di pipinya.

"Ya! Bangun kau Lee Hyukjae! Kau ingin terlambat di hari pertamamu sekolah, hm?" tanya Lee Sungmin seraya mencubit-cubit gemas pipi kenyal milik Hyukjae.

"Ya hyung! Bisa tidak kau membangunkanku dengan cara yang wajar?" kini ia benar-benar telah terbangun. Berterima kasihlah pada cubitan 'sayang' milik Sungmin barusan.

"Hehe…habisnya dari tadi aku sudah meneriakkan namamu berkali-kali, tapi tak ada sahutan sama sekali. Jadi ya sudah, aku terpaksa mencubitmu Eunhyuk-ah." balas Sungmin dengan cengiran imut khas miliknya.

"Tapi tetap saja tadi itu sakit hyung!" teriak Hyukjae kesal seraya mengusap-usap pipinya yang masih terasa sedikit nyeri itu.

"Ah, mian ya. Hyung kan gak bermaksud menyakiti dongsaeng kesayangannya satu ini." ucap Sungmin prihatin.

"Gwenchana hyung." balas Hyukjae singkat. Hyukjae masih sibuk mengelus-elus pipi merahnya itu sampai-sampai ia tidak sadar kalau kini Sungmin telah pergi meninggalkannya di kamar sendirian. "Dasar Minnie hyung. Sukanya menyiksa orang saja. Awas nanti kalau aku sudah punya pacar, akan aku adukan dia ke pacarku." ucap Hyukjae ngawur sambil mem-pout kan bibir mungil tapi seksi (?) miliknya.

"YA LEE HYUKJAE! CEPAT ANGKAT PANTATMU DAN PERGI MANDI SEKARANG SEBELUM AKU YANG MENYERETMU KE KAMAR MANDI!" dan detik itu juga Hyukjae langsung terlonjak kaget dan jatuh dengan tidak elitnya dari tempat tidurnya.

"Aaaaw…appo." rintihnya sambil mengelus-elus bokongnya. Dan sepertinya hari ini adalah hari sial bagi Hyukjae. Bagaimana tidak? Baru pagi begini, tapi sudah 2X ia mengeluh kesakitan karena perbuatan Sungmin. Dengan langkah gontai, Hyukjae pun masuk ke kamar mandi, sebelum ia kembali mendengar suara teriakkan 'indah' dari hyung tercintanya itu.

.

.

.

Kini Hyukjae tengah asik memakan roti strawberry favoritnya. Yang tentu saja adalah buatan Sungmin. Tak perlu waktu yang lama baginya untuk melahap semua sarapan buatan Sungmin, mengingat ia benar-benar menyukai semua masakan buatan hyungnya itu.

"Hyung, aku berangkat ya! Gomawo untuk sarapannya." pamit Hyukjae setengah berteriak pada Sungmin.

"Nae. Hati-hati ya! Jangan macam-macam di sekolah! Kalau sudah pulang, langsung pulang ke rumah. Jangan mampir-mampir. Dan kalau ada namja pervert yang mengganggumu, kau tinggal telpon hyung sa─"

"Arasseo, hyung!" potong Hyukjae sebelum Sungmin sempat melanjutkan kata-katanya. Sungmin hanya tersenyum kecil sambil memperhatikan pundak mungil dongsaengnya yang kini tengah berlari menuju sekolahnya.

"Hah…Hyukkie kecilku sudah besar rupanya. Sepertinya aku tidak perlu terlalu mengkhawatirkannya." ujarnya pada dirinya sendiri. "Ah! Aku harus memberitahu Appa dan Umma kalau hari ini Monyet kecil mereka sudah mulai menjadi anak SMA! Kekeke, siapa tau sebentar lagi aku akan mendapatkan adik ipar." dan dengan senyum secerah mentari yang sedang bersinar pagi itu, Sungmin masuk ke dalam rumah untuk menelpon Appa dan Ummanya yang kini masih berada di London.

.

.

.

Hyukjae bersenandung kecil selama perjalanannya menuju ke sekolah barunya itu. Ia pun tersenyum ramah dan memamerkan gummy smilenya pada semua orang yang melintas di dekatnya. Dan tentu saja itu membuat setiap orang yang melihatnya menjadi merasa senang saat melihat senyuman milik Hyukjae tadi. Bahkan ada beberapa dari mereka yang sampai mimisan (?) saat melihat senyuman Hyukjae yang bak malaikat itu.

Karena terus-terusan memamerkan senyuman andalannya itu, Hyukjae sampai-sampai tak sadar kalau sekarang ia sudah berada tepat di depan gerbang sekolah barunya.

'Wah, luas sekali…' gumamnya dalam hati ketika baru saja melangkahkan kakinya memasuki halaman utama di sekolah itu. Namun baru beberapa langkah ia berjalan, Hyukjae merasakan jika ada seseorang yang memperhatikan dirinya. Dan benar saja dugaannya. Saat ia menolehkan kepalanya ke samping kanan, Hyukjae menemukan seorang namja manis sedang memperhatikan dirinya dengan senyuman yang tak kalah manis dari miliknya. Hyukjae yang melihatnya pun langsung saja membalas senyuman namja tadi dan berjalan menghampirinya.

"Annyeong…" sapanya ramah pada namja yang ternyata ukuran tubuhnya lebih tinggi sedikit di banding Hyukjae.

"Nae. Annyeong…" balasnya ramah dan untuk sekali lagi, namja itu kembali memamerkan senyumannya.

"Senyummu manis." puji Hyukjae. "Oya, Lee Hyukjae imnida. Tapi cukup panggil aku Eunhyuk saja. Namamu siapa?" tanya Hyukjae seraya menyodorkan tangannya, berharap namja manis tadi mau berkenalan dan juga berteman dengannya.

"Kim Kibum imnida. Tapi Kibum saja cukup. Dan nama yang manis, Eunhyuk-ah. Sama seperti orangnya." mendengar ucapan Kibum barusan kontan saja membuat wajah Hyukjae memerah.

"Ya! Kibum-ah! Aku ini namja! Dan aku ini tampan, bukannya manis!" jerit Hyukjae kesal sambil menggembungkan kedua pipinya kesal. Kibum yang melihatnya pun hanya bisa terkikik geli. "Huh! Apa yang tertawakan, Kibum-ah?" tanya Hyukjae kesal.

"Wajahmu." jawab Kibum seadanya.

"Aish! Terserahlah!" balas Hyukjae sebal. Setelahnya, Kibum terlihat melirik sebentar kearah jam tangannya yang melingkar dengan manisnya di tangan sebelah kirinya. Hyukjae yang melihatnya hanya menatapnya dengan tatapan 'Ada apa?'

"Sepertinya kita terlambat masuk kelas." ucap Kibum yang kembali memastikan sudah jam berapa saat ini.

"MWO? Kau bercanda ya Kibum-ah? Padahal tadi aku pikir anak-anak baru yang lain belum ada yang datang. Aish, bisa gawat kalau kita di hukum para sunbae. Ini kan hari pertama MOS bagi kitaaa!" pekik Hyukjae yang kini mulai terlihat panik.

"Sudahlah. Tenang saja Eunhyuk-ah. Ayo lebih baik kita mencari kelas kita dulu. Paling sunbae di sini bisa mengerti kenapa kita terlambat." ajak Kibum yang kini tengah berjalan menuju papan yang berisikan daftar nama-nama murid baru di sekolah itu beserta kelas-kelas mereka. Hyukjae pun hanya mengangguk dan mengikutinya.

.

.

.

"Jadi kau di kelas berapa, Eunhyuk-ah?" tanya Kibum pada Hyukjae yang sepertinya masih kesulitan menemukan namanya.

"Hmm…Di mana ya? Ah! Ini dia! Aku di kelas X-3. Kau di mana Kibum-ah?" jawab Hyukjae.

"Jinjja? Wah, berarti kita sekelas." ucap Kibum seraya menunjukkan namanya yang ternyata memang berada di kelas yang sama dengan Hyukjae.

"Yey! Untung saja aku sekelas denganmu Kibum-ah. Habisnya kan aku sama sekali tidak punya teman di sini." Hyukjae pun mem-pout kan bibirnya dan dibalas dengan tawaan Kibum. "Yak! Apanya yang lucu?"

"Bibirmu." kembali Kibum menjawab seadanya seraya menunjuk bibir imut Hyukjae.

"Kau polos sekali sih Kibum-ah! Ah! Kita kan sudah terlambat. Kenapa malah mengobrol di sini sih? Ayo kita ke kelas sekarang Kibum-ah." ucap Hyukjae tiba-tiba dan kini sudah menarik tangan Kibum kearah kelas meraka.

"Eunhyuk-ah, apa kita tidak salah jalan? Setahuku koridor untuk anak kelas X itu di sebelah sana. Bukan di sini. Ini kan koridor untuk anak kelas XI." mendengar ucapan Kibum barusan, Hyukjae langsung menoleh kearah Kibum dan menatapnya dengan tatapan, 'Kenapa tidak bilang dari tadi?'

Dan mulai dari situlah, kehidupan tak terduga Hyukjae di masa SMA-nya di mulai…

.

.

.

Wahahaha! Jelek ya? Mian ya kalau jelek, soalnya ini panpik pertama Aya setelah vakum selama hampir setahun lamanya :D Dan panpik ini terinspirasi dari panpik lama author yang sampai sekarang belum author lanjutkan -_- *di injek readers* Jadi buat readers yang merasa pernah membaca panpik dengan judul yang sama dengan judul yang di atas, dan ceritanya juga mirip, itu berarti panpik Aya yang malas Aya lanjutkan = =v And well masih adakah yang hendak me-review panpik ancur bin abal milik author satu ini? :3

Delete or Not?