Aoi, won't you confess your feelings?
Aoi POV
Hari-hari di sekolah kujalani bersama anggota Red Tails. Semua tugasku sudah diselesaikan. Setelah membasmi para pasukan Behemoth bersama Oga, Beru, dan yang lainnya.
Kini ada satu lagi yang belum kuselesaikan. Mungkin jika … Aku ingin tahu perasaan Oga kepadaku. Pfft…! Kenapa aku menjadi merasakan rasa suka kepadanya?
Esoknya di sekolah..
" Neesan! " oh, itu Nene.
" Ah, ya? " jawabku.
" Neesan, kau kenapa? Kau terlihat lesu sepertinya " kata Yuka.
" Oh, itu tidak apa-apa "
Mereka hanya diam. Apa harus kukatakan bahwa aku ingin mengungkapkan perasaanku kepada Oga..? tidak usah! Nanti mungkin jadi lebih kacau.
" Aoi-chan.."
S-siapa yang memanggil, pikirku.
" Aoi-chan.. "
Oh! Ada yang meraba seluruh tubuhku. Setelah kulihat. Oh. Ternyata si Cabul ini mengikutiku sampai ke sekolah.
BLETAK! Langsung kupukul dia selagi sensei mengajar.
Saat pulang..aku tidak langsung pulang. Aku singgah di rumah Oga. Dan hanya bersama Furuichi. Sebenarnya Furuichi..
" HILDA! " Teriak Furuichi sambil menghampirinya.
" Takayuki-sama! " BRAK! Aah, Alaindelon. Akhirnya mereka pun berpelukan mesra lagi dan Tamat (?)
Oga POV
" Hmm..? Ada apa Berubo? "
Berubo menunjuk nunjuk sesuatu. Oh, ternyata dia menunjuk TV yang bergambar Mr. Rice, makanan kesukaannya. Dilihat dari tampangnya dia menginginkan itu.
" Hei Pria Kotor, segera belikan Tuan Muda apa yang diinginkannya! " Suruh Hilda. Huh, terpaksa deh aku membelikannya Mr. Rice itu. Berubo benar-benar menikmatinya.
" Wah, sudah malam. Aku pulang dulu ya, " Kata Aoi. Furuichi pun juga. Meski Alaindelon menawarkan pulang bersamanya. Hahaha xDD
" Tatsumi, kenapa kau tidak mengantarkan Aoi? Antarlah dia sampai ke rumahnya " Suruh Misaki. Apa boleh buat..
" Hey Kunieda! Biar kuantar "
" Eeh? Ti-tidak usah repot-repot "
" Tidak apa " aku menarik tangannya.
Aku menggonceng Kunieda dengan sepeda. Aku tidak tahu kalau dia mungkin malu atau wajahnya memerah.
" O-oga! Stop! Sampai disini saja "
" Yakin? Masih jauh lho, kuantar sampai rumahmu saja "
" Ta-tapi … "
" Sudah tidak apa-apa, anggap ini rasa terimakasihku kepadamu yang sudah sering membantuku melawan anak buah Behemoth "
" Baiklah, aku tak dapat memaksamu, Oga "
Aku mengantarkannya lagi. Akhirnya pun sampai di kuil.
" Te-terima kasih Oga "
" Sama-sama, tidak usah kaupikirkan "
" Baiklah "
Aoi POV
Oga pun memalingkan tubuhnya. Dia bergegas pulang. Bagaimana nih? Apa harus kuungkapkan perasaanku..? Aaah kacaauuu!
" O-oga! "
" Huh? Ada apa?"
" Ti-tidak..ada apa-apa..hanya Cuma…psst..aku mencintaimu .."
Wajahnya memerah. AAH! Bagaimana ini. Sudah kuungkapkan. Beru yang daritadi hanya menonton..dia diam saja.
" Jujur, aku juga menyukaimu, Aoi " Blusshh! Wajahku memerah. Pertama kalinya dia memanggilku dengan 'Aoi'.
" Terima kasih, Oga "
" Aku juga berterimakasih, dan…"
Cup.."Selamat malam " Ciuman yang kudapat itu..
AAAH!
" Selamat malam, Oga "
-TAMAT-
Oga : Untung bukan didepan Furuichi .-.
Hikari : Bisa aja Furuichi meminta Alaindelon buat mengawasimu
Aoi : Biarin si mesum itu, lagipula dia kan cinta sejatinya Yolda
Oga : Mungkin maksudmu adalah Alaindelon
Hikari : Ya! Oga benar
Aoi : Lagipula, aku akan merasa sangat malu jika Nene dan yang lainnya melihat..
-Keesokan harinya..
Semuanya : SELAMAT AOI DAN OGA!
Aoi : A-ada apa?
Nene : Neesan! Kau barusan menyatakan cintamu kepada Oga kan?
Yuka : Yaa! Dan akhirnya kau mendapat ciuman selamat malam dari Oga kan?
Aoi : DARIMANA KALIAN TAHU SEMUA ITU?!
Furuichi : Aku dan semuanya tidak sengaja melewati rumahmu dan melihatmu sedang berduaan dengan Oga. Kami pun merekamnya.
Aoi : Oh my God. Blek. Mati.
Nene : Ne-neesan!
END. Aww..endingnya super gaje , tapi mohon reviewnya ya! ^^
